Yarman Yarman
Universitas Negeri Padang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Nagari Tanjung Balik Menuju Digitalisasi Data Syafriandi Syafriandi; Nonong Amalita; Dodi Vionanda; Dina Fitria; Zilrahmi Zilrahmi; Yarman Yarman
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 22, No 3 (2022): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sb.03280

Abstract

Kegiatan pembangunan hendaknya dilaksanakan dengan menggunakan perencanaan yang tepat. Perencanaan ini memerlukan informasi yang diperoleh dengan adanya data.  Nagari Tanjung Balik Kecamatan X Koto Singkarak merupakan salah satu nagari yang termasuk dalam Kecamatan X Koto Singakarak, Kabupaten Solok. Untuk perencanaan pembangunan, nagari ini memerlukan adanya informasi dan data. Namun, nagari ini tidak memiliki akses ke data sektoral yang terhimpun di BPS. Di sisi lain, nagari ini juga dihadapkan pada keterbatasan sumber daya yang memiliki pengetahuan tentang Statistika. Oleh karena itu, tim pengabdi melaksanakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Nagari Tanjung Balik untuk membantu mengatasi kedua masalah di atas.  Dari kegiatan pengabdian ini, pemerintah Nagari Tanjung Balik memiliki database yang terbaru, akurat, dan mudah diakses yang bisa digunakan untuk mengetahui informasi yang detail tentang masyarakat nagari ataupun untuk memetakan potensi dan masalah di nagari. Begitu pula, dari kegiatan ini,  pemerintah nagari telah memiliki kader yang bisa melakukan pengumpulan data di waktu yang akan datang dengan menggunakan aplikasi RSN dan mengelola database yang telah dibangun.
Pendidikan Matematika Realistik Sebagai Pendekatan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Maulani Meutia Rani; Yarman Yarman; Ronal Rifandi; Yulyanti Harisman
Euclid Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.605 KB) | DOI: 10.33603/e.v9i2.8481

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu aspek yang penting dikembangkan agar peserta didik dapat berhasil dalam pembelajaran matematika.    Akan tetapi fakta dilapangan tidak sesuai dengan yang di harapkan, peserta didik mengalami kesulitan menyelesaikan permasalahan pemecahan masalah matematis sehingga menyebabkan hasil belajar peserta didik masih rendah. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis ialah dengan menerapkan pendekatan pendidikan matematika realistik (PMR). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbandingan kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang menerapkan pembelajaran pendekatan PMR dengan peserta didik yang menerapkan pembelajaran konvensional. Metode kuasi eksperimen dengan rancangan randomized control group only design yang digunakan pada penelitian ini. Populasi penelitian yaitu peserta didik kelas VII SMP yang dipilih menjadi dua kelas sampel penelitian melalui cara simple random sampling. Test kemampuan pemecahan masalah dengan bentuk essay menjadi instrument pada penelitian ini , dimana tes diberikan di akhir pertemuan untuk kedua kelas sampel penelitian. Hasil analisis uji hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang belajar dengan pendekatan PMR lebih baik dari siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional.
Improving Students Mathematical Critical Thinking Ability With Learning Modules Using Brain-Based Learning Models Nisa Ulkhairat Asfar; Dony Permana; Ahmad Fauzan; Yarman Yarman
Numerical: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/numerical.v6i1.2415

Abstract

The quality of mathematics learning is influenced by good teaching material and can facilitate students to be active in knowledge and improve mathematical critical thinking skills. Mathematical critical thinking skills focus on activities in analyzing a more specific idea. Developing a learning module using a brain-based learning model is necessary to improve mathematical critical thinking skills. This study aims to determine the characteristics of the learning module using a brain-based learning model that is valid, practical, and effective. This type of research is development research using the Plomp model, which consists of three stages, namely the preliminary, development, and assessment stages. The module is made using a Brain-based learning model for class X Junior High School (SMA). The instruments used are validation sheets, observation sheets, questionnaires, interviews, and tests. The results showed that the learning module using the brain-based learning model for class X SMA was valid, practical, and effective. The validity of the module reaches 78.6. In contrast, the practicality of the module is 91.67%. In terms of effectiveness, it can be seen from students' average mathematical critical thinking ability test results, namely from 52.2 to 88.1
PENDEKATAN RME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 9 SUNGAI PENUH Annisa Nilam Sari; Yarman Yarman
Jurnal Edukasi dan Penelitian Matematika Vol 13, No 1 (2024): Maret
Publisher : Departemen Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/pmat.v13i1.15696

Abstract

In a classroom, students are challenged to think and reason about mathematics. Therefore, mathematical communication skills are an essential feature as students express the result of their thinking orally and in writing. Based on observations, this skill is still not well-mastered by VIII grade students SMPN 9 Sungai Penuh. The solution is expected to be achieved by implementing the RME approach. This research objective is to describe the development and compare whether the mathematical communication skills of students who are instructed by the RME are better than direct learning. This is a quasi-experimental and descriptive research with a Nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. The saturated sampling was used to select class VIII B as the experimental group and as the descriptive subject, while class VIII A was selected as the control group. There was an improvement in these skills based on the quiz for each indicator, except for the indicator of explaining mathematical ideas, situations, and relationships in writing using pictures, graphs, and algebra. The posttest used t-test analysis, it was found that the mathematical communication skills of the students who were instructed by using the RME were better than direct learning. Consequently, The RME effects on mathematical communication skills.Keywords – Mathematical Communication Skills, Realistic Mathematics Education, Direct Learning.
PENGEMBANGAN MODUL AJAR MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP Silviana Ekasari Asmar; Armiati Armiati; I Made Arnawa; Yarman Yarman
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i1.8368

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik masih tergolong rendah. Akibatnya, siswa tidak mampu memodelkan masalah tersebut dalam bentuk matematis, dan siswa juga kurang terampil dalam menginterpretasikan soal kontekstual. Salah satu penyebab rendahnya KPM peserta didik adalah kurangnya bahan ajar yang memfasilitasi KPM peserta didik, maka akan dikembangkan modul ajar berbasis PBL yang dirancang sesuai karakteristik peserta didik yang mampu melatih kemandirian peserta didik serta meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Plomp. Produk yang dikembangkan adalah modul ajar dan LKPD berbasis PBL untuk kelas VII SMP materi statistika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan modul ajar berbasis PBL yang valid, praktis, dan efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas VII SMP. Hasil Validasi modul ajar dan LKPD berbasis PBL sebesar 3,5 dan 3,51 dengan kriteria sangat valid. Sedangkan berdasarkan angket respon peserta didik pada tahap small group evaluation dan field test terhadap praktikalitas LKPD berbasis PBL ialah 91,41% dan 86,05% dengan kriteria sangat praktis dan angket respon pendidik terhadap praktikalitas modul ajar dan LKPD berbasis PBL adalah 93,75% dan 92,19% dengan kriteria sangat praktis. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah diperoleh 80% peserta didik yang tuntas dengan kategori efektif.Students' mathematical problem solving abilities are still relatively low. As a result, students are unable to model the problem in mathematical form, and students are also less skilled in interpreting contextual problems. One of the causes of the low KPM of students is the lack of teaching materials that facilitate students' KPM, so PBL-based teaching modules will be developed which are designed according to the characteristics of students which are able to train students' independence and improve students' mathematical problem solving abilities. This research is development research using the Plomp development model. The products developed are PBL-based teaching modules and LKPD for class VII SMP statistics material. The aim of this research is to describe a PBL-based teaching module that is valid, practical and effective for the mathematical problem solving abilities of class VII junior high school students. The results of the validation of PBL-based teaching modules and LKPD were 3.5 and 3.51 with very valid criteria. Meanwhile, based on the student response questionnaire at the small group evaluation and field test stages regarding the practicality of PBL-based LKPD, it was 91.41% and 86.05% with very practical criteria and the teacher response questionnaire regarding the practicality of PBL-based teaching modules and LKPD was 93.75%. and 92.19% with very practical criteria. The results of the problem solving ability test were obtained by 80% of students who completed the effective category.