Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penilaian Loan To Deposit Ratio Bank BUMN (Persero) Berdasarkan Rasio Keuangan Angga Rizka Lidiawan; Djunaedi Djunaedi; Nunung Susilaningsih; Risma Gesang Ayu Cahyani
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 3 No. 6 (2022): MSEJ : Management Studies and Entrepreneurship Journal
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/msej.v3i6.1201

Abstract

Industri keuangan berperan sebagai sarana dalam mencari dana yang bersifat jangka panjang, kegiatan menabung oleh perusahaan – perusahaan yang membutuhkan dana dengan cepat. Risiko penutupan bank karena melakukan dampak negatif. Banyak orang menjadi rugi karena tidak ada jaminan untuk deposito dan tabungan pada bank yang ditutup tersebut. Selanjutnya, deposan ingin menarik pada saat yang sama. Hal ini menyebabkan bank mengalami resiko Loan to Deposit Ratio, yang kemudian BLBI (Bantuan Loan to Deposit Ratio Bank Indonesia) diturunkan untuk membantu bank tersebut. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM) secara parsial terhadap Loan to Deposit Ratio Bank BUMN di Indonesia secara parsial dan secara simultan. Analisa data yang digunakan dengan sampel CAR, NPL, NIM dan LDR pada BRI, MANDIRI, BNI, BTN dengan metode regresi linier berganda dengan data model triwulan selama 2016 - 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR sebesar 2,097, NPL sebesar 2,206 dan NIM sebesar 3,103 parsial terhadap LDR dan nilai simultan sebesar 3,814. Kata Kunci : CAR, LDR, NIM, NPL
PENERAPAN SERVQUAL PADA KELOMPOK PEDAGANG DI SIMPANG LIMA GUMUL (SLG) KABUPATEN KEDIRI Djunaedi Djunaedi; Moch. Arifin; Budi Susanto; Cempaka Dyah Pramita
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i1.12387

Abstract

Peningkatan pembangunan yang ada di Kabupaten Kediri merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pada daerah tersebut, salah satu proyek besar pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten kediri adalah pembangunan Simpang Lima Gumul guna memfasilitasi masyarakat untuk berwirausaha dan mendorong pertumbuhan UMKM. Namun, pengetahuan para pedagang mengenai strategi pemasaran yang benar untuk menarik dan mendapatkan konsumen masih kurang, menyebabkan penjualan menjadi stuck dan tidak mengalami perubahan. Untuk itu tim pengabdi tertarik untuk melakukan pengabdian yaitu dengan membantu beberapa pedagang khususnya pada sektor makanan ringan dan aneka jajanan, dengan harapan bahwa pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang tata pelayanan yang baik guna meningkatkan penjualan. Hasil utama dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dari kelompok pedagang yang ada di area Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri mengenai pelayanan seperti apa yang diharapkan oleh konsumen sehingga para pedagang tersebut dapat memberikan kinerja pelayanan yang maksimal yang dapat meningkatkan keuntungan.
Komparasi Penghasilan Perkebunan Tebu Antara Metode Lahan Penyewaan dan Lahan Mandiri Mochamad Jabar Rozaq Zuhdi; Tutut Dwi Sutiknjo; Eko Yuliarsha Sidhi; Agustia Dwi Pamujiati; Djunaedi Djunaedi; Kresna Widigdo Margo Utomo
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 3 No. 2 (2023): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v3i2.4721

Abstract

The plantation subsector plays a significant role in Indonesia's agricultural sector, providing a considerable supply of raw materials for the processing industry. Sugarcane is one of the key commodities in this subsector. This study aims to: 1) Identify the income from sugarcane farming under a leasing system compared to direct ownership and 2) Determine the factors contributing to the income disparity between sugarcane farmers who use the leasing system and those under direct ownership. This research applied a quantitative descriptive method to provide an overview of sugarcane farming operations in both systems. From the study results, under the direct ownership system, although the initial costs were somewhat high, fertilizer and seeds were lower, leading to a lower total production cost of approximately IDR39,334,028.00. On the other hand, the seed and fertilizer costs were relatively high under the leasing system, resulting in a total production cost of IDR45,500,578.00. Even though the revenue from the leasing-based sugarcane farming was higher than that of direct ownership, the net income from direct ownership sugarcane farming was greater than the leasing system, creating an income difference of around IDR4,745,305.00 or an added value increase of 11.84% compared to the income of leasing-based sugarcane farmers. The t-test was used for comparative analysis, and it was found that t-calculated 0.594 < t-table 1.782, indicating no significant difference between the two systems, and both are equally profitable. Subsektor perkebunan memegang peranan penting dalam bidang pertanian Indonesia, berkontribusi besar dalam pasokan bahan baku untuk industri pengolahan. Salah satu komoditi kunci dalam subsektor ini adalah tebu. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi pendapatan dari usaha tani tebu dalam sistem penyewaan dibandingkan dengan kepemilikan langsung. Selanjutnya penelitian ini juga bisa mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap komparasi pengasilan petani tebu yang menggunakan lahan sewa dengan lahan kepemilikan pribadi. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kuantitatif untuk memperoleh gambaran tentang operasi usaha tani tebu dalam kedua sistem tersebut. Dari hasil studi, pada sistem kepemilikan langsung, meskipun biaya awal cukup tinggi, namun biaya untuk pupuk dan benih lebih rendah, sehingga total biaya produksi menjadi lebih rendah, yaitu sekitar Rp39.334.028,00. Sementara pada sistem sewa, biaya benih dan pupuk relatif tinggi, yang mengakibatkan total biaya produksi mencapai Rp45.500.578,00. Meski penerimaan dari usaha tani tebu berbasis sistem sewa lebih tinggi dibandingkan dengan sistem kepemilikan langsung, namun pendapatan bersih dari usaha tani tebu sistem kepemilikan langsung lebih besar dibandingkan dengan sistem sewa, menciptakan perbedaan pendapatan sekitar Rp4.745.305,00 atau peningkatan nilai tambah sebesar 11,84% dibandingkan dengan pendapatan petani tebu sistem sewa. Uji t digunakan untuk analisis komparatif, dan ditemukan bahwa t-hitung 0,594 < t-tabel 1,782, yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kedua sistem, dan keduanya sama-sama menguntungkan.
Pengaruh Inovasi Produk Dan CRM Terhadap Kepuasan Dimediasi Keputusan Pembelian Pada Industri Coffee Shop Djunaedi Djunaedi; Sati Ratna Dewanti; Sati Ratna Dewanti; Moh. Faris Akbar Alamsyah
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 3 (2024): Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i3.9112

Abstract

This study aims to determine the feasibility of boosting the model from the tested constructs covering product innovation (exogenous 1), customer relationship management (exogenous 2), purchase decisions (mediation) and customer satisfaction (endogenous). The research design is explanatory with hypothetical associations. The research method uses partial least square with outer model indicator, inner model and boostrapping model. Research sampling of 150 respondents with inclusion as a step to strengthen the model construct of boostrapping. The resulting assessment with the value of each bosstrapping model showed a significant < 0.05 with an estimated model of 64.4% expressed very good; Rsquare > 0.5 is declared feasible; and the level of importance- performance of the construct of the resulting framework development model reached a satisfaction value of > 0.25. Keywords: Customer Relationship Management; Product Innovation; Purchase Decision; Satisfaction