Besarnya potensi yang dimiliki Kabupaten Sikka belum mampu memberikan kemandirian yang ditandai dengan masih adanya desa tertinggal dan sangat tertinggal, serta menyebabkan tidak terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat di desa. Salah satu penyebab kegagalan pengembangan potensi di desa adalah belum mampu mengidentifikasi potensi dan model pengembangan ekonomi wilayah dan secara sektoral lebih berorientasi kepada produksi semata. kebijakan program pengembangan seringkali hanya memperhitungkan untuk meningkatkan produksi tanpa mempertimbangkan nilai tambah dari komoditi. Selain itu, pengembangan komoditi belum berorientasi pada pasar yang lebih luas. Sebagian besar masih merupakan komoditi dan sebagian kecil sudah berupa produk. Akibat dari hal ini adalah nilai tambah yang diperoleh dari komoditi sangat rendah. Oleh karena itu sangat penting untuk mengidentifikasi pengembangan komoditi menjadi produk jadi, sehingga potensi ekonomi desa menjadi meningkat dan memberikan kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, pengembangan potensi ekonomi desa-desa di Kabupaten Sikka harus dilakukan secara terpadu. Dalam menyikapi hal ini, Badan Perencanaan dan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Sikka menyusun grand design pengembangan potensi ekonomi desa- desa di Kabupaten Sikka.