Rendahnya produktivitas tebu di berbagai wilayah, khususnya di wilayah sentra produksi, menyebabkan produksi gula dalam negeri berfluktuasi dan tidak dapat memenuhi kebutuhan gula nasional. Hal tersebut diduga disebabkan penggunaan input yang tidak efisien oleh petani tebu, kurangnya akses modal dan informasi yang menyebabkan petani belum mampu mengadopsi teknologi budidaya tebu terbaru. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja usahatani tebu di Kabupaten Malang dengan mengukur efisiensi teknisnya menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey terhadap 50 petani tebu responden di Kabupaten Malang dengan metode multistage random sampling. Secara rata-rata efisiensi teknis total (TE CRS) petani tebu di Kabupaten Malang sebesar 0,766, rata-rata nilai efisiensi teknis murninya (TE VRS) menunjukkan secara sebesar 0,829, dan rata-rata skala efisiensinya sebesar 0,926. Petani yang sudah dalam kondisi yang efisien secara teknis dalam skala yang optimal (CRS) sebesar 18% dan 82% belum berada pada skala yang optimal. Petani yang tidak berada pada skala yang optimal, ada pada kondisi IRS 50% dan sisanya berada pada kondisi DRS sebanyak 32%. Analisis korelasi pada luas lahan sebagai variabel kontrol memberikan pengaruh signifikan terhadap hubungan antara efisiensi teknis dengan pendapatan yang menunjukkan korelasi yang kuat dan positif yaitu sebesar 0,415.