Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Reposisi dan Massage Menurunkan Derajat Dekubitus pada Pasien Immobilisasi dengan Gangguan Neurologis: Case Report Najihah; Ita Sulistiani; Ferly Yacoline Pailungan; Musdalifah; I Kade Wijaya; Abdul Thalib; Alfian Mas’ud; Takdir Tahir; Titi Iswanty Afelya
Window of Nursing Journal Vol. 1 No. 1 (Juni, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/won.v1i1.245

Abstract

Stroke dan penyakit gangguan fungsi neurologis lainnya akan mengakibatkan berbagai macam gangguan fungsi tubuh seperti gangguan fungsi kognitif, sirkulasi, kekuatan otot, fungsi perifer, fisiologis yang akan berpengaruh pada sistem sensorik dan motorik penderitanya. Hal ini membuat pasien mengalami immobilisasi. Immobilisasi yang lama akan menimbulkan resiko kerusakan pada permukaan tubuh yang tertekan yang disebut dengan dekubitus terutama pada daerah-daerah yang menonjol. Oleh karena dilakukan pemberian tindakan reposisi dan massage untuk menurunkan derajat dekubitus pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis. Penelitian ini merupakan penerapan Evidence Based Nursing Practice (EBNP) dengan pendekatan studi kasus yang melihat perubahan pada luka dekubitus yang terjadi setiap hari. Populasi dalam penerapan EBNP ini adalah seluruh pasien yang dirawat di Ruang perawatan Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, sampel ditentukan berdasarkan Number Needed to Treat (NNT) dari jurnal utama yang digunakan sebagai pedoman penerapan EBNP. Hasil implementasi EBNP ditemukan bahwa pemberian reposisi dan massage selama 7 hari dapat menurunkan ukuran diameter luka, memberikan perubahan warna mendekati warna kulit di sekitar, lebih cepat menurunkan derajat luka pada dekubitus derajat 1, dan lebih cepat menurunkan derajat dekubitus pada bagian Heel. Disimpulkan bahwa reposisi dan massage efektif dalam menurunkan dekubitus derajat 1 dan 2 pada pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis di Ruang Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sehingga perawat sebaiknya melakukan screening dekubitus dan jika ditemukan tanda-tanda dekubitus derajat 1 dan 2 sebaiknya dilakukan kombinasi reposisi tiap 2 jam dan massage 2 kali sehari minimal selama 7 hari.
Edukasi Pemanfaatan Daun Kelor dalam Pencegahan Stunting di Desa Alarrae Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros Nour Sriyanah; Syaiful Syaiful; Suradi Efendi; Harmawati Harmawati; Muh. Zukri Malik; I Kade Wijaya
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat: April
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/psnpkm.v2i1.1020

Abstract

Tujuan diharapkan peserta mampu mengetahui manfaat daun kelor terhadap pencegahan stunting. Metode dari pengabdian ini yaitu metode ceramah. Sasaran dari pengabdian ini yaitu remaja dan ibu hamil sejumlah 30 orang. Hasil dari pengabdian masyarakat menemukan bahwa remaja dan ibu hamil akan mengaplikasikan manfaat kelor sebagai pencegahan stunting. Kesimpulannya adalah pengabdian masyarakat yang dilakukan berhasil untuk meningkatkan pengetahuan remaja dan ibu hamil tentang manfaat daun kelor terhadap pencegahan stunting di Desa Arellae Kec. Tanralili Kab. Makros.