Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERBANDINGAN EFEK ANTARA IRRIGATION DAN SWABBING TERHADAP KOLONISASI BAKTERI PADA LUKA KAKI DIABETIK : CROSS OVER Musdalifah Musdalifah; Ilhamjaya Patellongi; Saldy Yusuf
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Karya Husada Yogyakarta
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v8i1.370

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Manajemen luka kaki diabetik memiliki prinsip dan tujuan untuk membantu mempercepat terjadinya proses penutupan luka. Komponen penting dari manajemen luka kaki diabetik salah satunya yakni perawatan luka lokal, perawatan luka dilakukan untuk membantu mempercepat proses penyembuhan. Salah satu bagian dari perawatan luka kaki diabetik adalah pencucian luka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efek tekhnik pencucian luka antara irrigation dan swabbing terhadap respon vaskularisasi dan kolonisasi bakteri pada luka kaki diabetik. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan experimental design, dengan rancangan cross over. Responden penelitian sebanyak 17 pasien luka kaki diabetik yang melakukan perawatan di rumah sakit dan klinik perawatan luka. Pencucian luka antara tekhnik irrigation dan swabbing dilakukan bergantian pada responden yang sama di waktu yang berbeda pada 17 responden. Kolonisasi bakteri dihitung dengan pemeriksaan kultur bakteri. Hasil : tidak terdapat perbedaan efek antara kedua tekhnik pencucian luka terhadap respon vaskularisasi dengan nilai p = 0.231, dan terdapat perbedaan efek antara kedua tekhnik pencucian luka terhadap kolonisasi bakteri dengan p = 0.001, dimana irrigation lebih efektif dalam menurunkan jumlah bakteri (p = 0.01 ; mean difference = -24.296.688). Kesimpulan : Tekhnik Irrigation lebih efektif dalam mereduksi bakteri dibandingkan tekhnik swabbing. Meskipun demikian, kedua tekhnik ini tetap dapat digunakan dalam pencucian luka kaki diabetik. Kata kunci : Irrigation, Swabbing, Kolonisasi Bakteri, Luka Kaki Diabetik ABSTRACT Background: Management of diabetic foot ulcer has principles and aims to help improve the wound resolution process. An important component of diabetic foot ulcer management is local wound care, wound care is carried out to help speed up the treatment process. One part of treatment for diabetic foot ulcer is wound cleansing. The purpose of this study was to study the effect of the wound washing effect between irrigation and swabbing on the response of vascularity and bacterial colonization in diabetic foot ulcer. Method: This research is a quantitative study with an experimental design, with a cross-over design. Research respondents were 17 diabetic foot ulcer patients who were treated in hospitals and wound care clinics. Wound cleansing between irrigation and swabbing were carried out alternately at the same respondent at different times to 17 respondents. The bacterial colonization count by examination of bacterial culture. Results: there was no difference in effect between the two cleansing technique on the vascularization response with a value of p = 0.231, and there were differences in the effect between the two wound cleansing techniques on bacterial colonization with p = 0.001, while irrigation was more effective in the number of bacteria (p = 0, 01; average difference = -24,296,688). Conclusion: Irrigation techniques are more effective in reducing bacteria than swabbing techniques. Nevertheless, both of these techniques can be used in washing diabetic foot wounds Key word : Irrigation, Swabbing, bacterial colonization, DFU
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Anak Usia 3-6 Tahun di TK Raudhatul Athfal Alauddin Makassar Fatmawati Fatmawati; Arbianingsih Arbianingsih; Musdalifah Musdalifah
Journal of Islamic Nursing Vol 1 No 1 (2016): Journal Of Islamic Nursing
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.896 KB) | DOI: 10.24252/join.v1i1.3509

Abstract

Abstract Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia dimana merupakan penyebab kematian nomor dua pada balita, nomor tiga pada bayi dan nomor lima bagi sejumlah umur. Berdasarkan kelompok umur, penderita diare terbanyak pada kelompok umur 1-5 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada anak usia 3-6 tahun di TK Raudhatul Athfal Alauddin Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik deskriptif cross sectional dengan melibatkan 62 siswa secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan Fisher Exact Test. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku cuci tangan dan kejadian diare (p = 0,000 < 0,001) dimana responden yang memiliki perilaku cuci tangan yang tidak baik mempunyai peluang 36 kali mengalami diare (OR = 36,364). Terdapat hubungan antara perilaku makan dengan kejadian diare (p = 0,000 < 0,001) dimana responden yang memiliki perilaku makan yang tidak baik mempunya peluang 23 kali mengalami diare (OR = 23, 125). Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian diare ( p = 0,000 < 0,001) dimana responden yang memiliki status gizi kurang (kurus) mempunya peluang 71 kali mengalami diare (OR = 71,111). Direkomendasikan agar orangtua lebih memperhatikan perilaku cuci tangan, perilaku makan dan status gizi anak sebagai langkah preventif dan juga sebagai satu upaya meminimalisir kejadian diare pada anak.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN EPIDURAL HEMTOMA DENGAN MASALAH HIPERTERMI DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Jumasing Jumasing; Ahmad Jamaluddin; Musdalifah Musdalifah

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/asjn.v3i1.28895

Abstract

Latar Belakang: Epidural Hematoma merupakan jenis cidera kepala yang tejadi akibat benturan benda tumpul atau kecelakaan. Tercatat sekitar 16.500 orang meninggal di seluruh dunia setiap hari yang diakibatkan oleh semua jenis cedera dan 12% diantaranya diakibatkan oleh epidural hematoma. Pada kasus epidural pasien menjalani tidakan kraniactomi, pasca kraniotomi selama di rawat di ICU seperti penurunan kesadaran, edema serebri, dilatasi pupil, peningkatan tekanan intrakranial, kejang, demam/peningkatan suhu tubuh. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan dalam menurunkan suhu tubuh adalah kompres hangat pada pasien menggunakan kain dengan air hangat. Tujuan penulisan: adalah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami epidural hematoma post op craniactomy dengan masalah hipertermi di ruang ICU dengan menggunakan kompres hangat Metode: yang digunakan adalah study kasus dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan pendokumentasian. Pelaksanaan kompres hangat dilakukan dengan memberikan kompres pada daerah lipatan seperti axilla, lipatan pahan dan kepala yang diberikan pada klien epidural hematom dengan masalah hipertermi sampai suhu klien kembali normal. Hasil: analisis data menunjukkan beberapa diagnosis yaitu hipertermi, bersihan jalan nafas tidak efektif dan defisit perawatan diri. Pemberian kompres hangat adalah intervensi yang bisa digunakan dalam menurunkan suhu tubuh. Kesimpulan: berdasarkan hasil evaluasi kasus yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa penerapan kompres hangat yang dilakukan selama pasien mengalami hipertermi efektif dilakukan dalam menurunkan suhu tubuh pasien
Reposisi dan Massage Menurunkan Derajat Dekubitus pada Pasien Immobilisasi dengan Gangguan Neurologis: Case Report Najihah; Ita Sulistiani; Ferly Yacoline Pailungan; Musdalifah; I Kade Wijaya; Abdul Thalib; Alfian Mas’ud; Takdir Tahir; Titi Iswanty Afelya
Window of Nursing Journal Vol. 1 No. 1 (Juni, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/won.v1i1.245

Abstract

Stroke dan penyakit gangguan fungsi neurologis lainnya akan mengakibatkan berbagai macam gangguan fungsi tubuh seperti gangguan fungsi kognitif, sirkulasi, kekuatan otot, fungsi perifer, fisiologis yang akan berpengaruh pada sistem sensorik dan motorik penderitanya. Hal ini membuat pasien mengalami immobilisasi. Immobilisasi yang lama akan menimbulkan resiko kerusakan pada permukaan tubuh yang tertekan yang disebut dengan dekubitus terutama pada daerah-daerah yang menonjol. Oleh karena dilakukan pemberian tindakan reposisi dan massage untuk menurunkan derajat dekubitus pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis. Penelitian ini merupakan penerapan Evidence Based Nursing Practice (EBNP) dengan pendekatan studi kasus yang melihat perubahan pada luka dekubitus yang terjadi setiap hari. Populasi dalam penerapan EBNP ini adalah seluruh pasien yang dirawat di Ruang perawatan Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, sampel ditentukan berdasarkan Number Needed to Treat (NNT) dari jurnal utama yang digunakan sebagai pedoman penerapan EBNP. Hasil implementasi EBNP ditemukan bahwa pemberian reposisi dan massage selama 7 hari dapat menurunkan ukuran diameter luka, memberikan perubahan warna mendekati warna kulit di sekitar, lebih cepat menurunkan derajat luka pada dekubitus derajat 1, dan lebih cepat menurunkan derajat dekubitus pada bagian Heel. Disimpulkan bahwa reposisi dan massage efektif dalam menurunkan dekubitus derajat 1 dan 2 pada pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis di Ruang Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sehingga perawat sebaiknya melakukan screening dekubitus dan jika ditemukan tanda-tanda dekubitus derajat 1 dan 2 sebaiknya dilakukan kombinasi reposisi tiap 2 jam dan massage 2 kali sehari minimal selama 7 hari.
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kekambuhan Pasien Gangguan Jiwa Syisnawati Syisnawati; Musdalifah Musdalifah; Maulinda Maulinda
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.1.2023.19-26

Abstract

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 mencatat prevelensi gangguan jiwa sebanyak 450 juta orang. Data yang diperoleh di Puskesmas Samata Kabupaten Gowa mencatat pada tahun 2021 pasien skizofrenia sekitar 71 orang. Peneliti menjadikan kekambuhan sebagai target populasi pada penelitian ini dikarenakan angka terjadinya gangguan jiwa masih berada di angka yang relatif tinggi. Gangguan jiwa hingga saat ini menjadi penyakit yang sulit untuk sembuh sehingga peluang untuk kambuh juga makin besar karena kurangnya dukungan keluarga, masyarakat dan pihak puskesmas. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berkontribusi terhadap kekambuhan pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Samata kabupaten Gowa. Penelitian ini memakai desain penelitian Deskriptif Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel penelitian secara Non Probability sampling memakai teknik Purposive Sampling sebanyak 41 orang. Data dikumpulkan dengan memakai teknik penyebaran kuesioner dengan uji regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan variabel dukungan keluarga memiliki nilai Odd Ratio (OR) tertinggi, sebesar 0,294. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan kelurga faktor yang paling berpengaruh terhadap kekambuhan pasien gangguan jiwa. Faktor yang paling berpengaruh dengan kekambuhan pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Samata Kabupaten Gowa adalah dukungan keluarga. Rekomendasi: Perlunya peningkatan edukasi tentang pentingnya dukungan keluarga terhadap pasien gangguan jiwa.
PENGARUH BRAND IMAGE DAN INOVASI LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN GO-JEK DI KOTA MAKASSAR Ahmad Efendi; Tamrin Logawali; Musdalifah Musdalifah
Jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi Vol 3 No 2 (2016): December
Publisher : Management Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/minds.v3i2.2583

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui apakah variabel brand image dan inovasi layanan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan menggunakan GoJek di Kota Makassar. (2) mengetahui apakah variabel brand image secara parsial berpengaruh terhadap keputusan menggunakan Go-Jek di Kota Makassar. (3) mengetahui apakah variabel inovasi layanan secara parsial berpengaruh terhadap variabel keputusan dan (4) mengetahui variabel manakah yang paling dominan terhadap keputusan menggunakan Go-Jek di Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2016. Metode pengumpulan data pada penelitian ini melalui pembagian kuisioner. Adapun Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pengguna Go-Jek di Kota Makassar, dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang dengan teknik non-probability sampling dan teknik penentuan sampel incidental. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji asumsi klasik, regresi berganda, koefisien determinasi (R2), dan uji hipotesis. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel brand image dan inovasi layanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan menggunakan Go-jek di Kota Makassar. Secara parsial varibael brand image tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen dengan thitung< ttabel, 1.356<.1.984. Sedangkan Variabel inovasi layanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dengan thitung> ttabel, 5.986>1.984. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan menggunakan Go-jek di Kota Makassar adalah variabel inovasi layanan dengan koefisien regresi sebesar 0.646.
PENGARUH KOMPETENSI PUSTAKAWAN DAN SARANA PRASARANA PERPUSTAKAAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI MTs NEGERI 1 POLEWALI MANDAR Zakiah Al Munawarah; Muh Wayong; Mardhiah Mardhiah; Musdalifah Musdalifah
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v4i2.12351

Abstract

The library is a place that used to develop and explore the world of education, so librarian competencies are needed and supported by adequate library infrastructure. The purpose of this study was to analyse the effect of the competence of librarians and library facilities on the quality of service at MTsN Polewali Mandar. This study uses quantitative methods and a management approach. The date collection techniques used are questionnaires and documentation. Then, data analysis used descripctive statistical analysis and inferential statistical analysis (classical assumption test, multiple reference analysis, and hypothesis testing). The results of the research on testing the variable competence of librarians and library facilities show that there is a significant influence on the quality of service at MTsN Polewali Mandar by 0,547, or 54,7%.Perpustakaan merupakan tempat yang digunakan untuk mengembangkan dan menelusuri dunia pendidikan sehingga diperlukan adanya kompetensi pustakawan dan didukung oleh sarana prasarana perpustakaan yang memadai. Tujuan penelitian ini digunakan untuk menganalisis pengaruh kompetensi pustakawan dan sarana prasarana perpustakaan terhadap kualitas pelayanan di MTsN Polewali Mandar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif serta menggunakan pendekatan manajemen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Kemudian, analisis data menggunakan analisis statistik deksriptif dan analisis statistik inferensial (uji asumsi klasik, analisis refresi berganda dan uji hipotesis). Hasil penelitian pada pengujian variabel kompetensi pustakawan dan sarana prasarana perpustakaan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan di MTsN Polewali Mandar sebesar 0,547 atau 54,7%.
PERBANDINGAN EFEK ANTARA IRRIGATION DAN SWABBING TERHADAP KOLONISASI BAKTERI PADA LUKA KAKI DIABETIK : CROSS OVER Musdalifah Musdalifah; Ilhamjaya Patellongi; Saldy Yusuf
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Karya Husada Yogyakarta
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v8i1.370

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Manajemen luka kaki diabetik memiliki prinsip dan tujuan untuk membantu mempercepat terjadinya proses penutupan luka. Komponen penting dari manajemen luka kaki diabetik salah satunya yakni perawatan luka lokal, perawatan luka dilakukan untuk membantu mempercepat proses penyembuhan. Salah satu bagian dari perawatan luka kaki diabetik adalah pencucian luka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efek tekhnik pencucian luka antara irrigation dan swabbing terhadap respon vaskularisasi dan kolonisasi bakteri pada luka kaki diabetik. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan experimental design, dengan rancangan cross over. Responden penelitian sebanyak 17 pasien luka kaki diabetik yang melakukan perawatan di rumah sakit dan klinik perawatan luka. Pencucian luka antara tekhnik irrigation dan swabbing dilakukan bergantian pada responden yang sama di waktu yang berbeda pada 17 responden. Kolonisasi bakteri dihitung dengan pemeriksaan kultur bakteri. Hasil : tidak terdapat perbedaan efek antara kedua tekhnik pencucian luka terhadap respon vaskularisasi dengan nilai p = 0.231, dan terdapat perbedaan efek antara kedua tekhnik pencucian luka terhadap kolonisasi bakteri dengan p = 0.001, dimana irrigation lebih efektif dalam menurunkan jumlah bakteri (p = 0.01 ; mean difference = -24.296.688). Kesimpulan : Tekhnik Irrigation lebih efektif dalam mereduksi bakteri dibandingkan tekhnik swabbing. Meskipun demikian, kedua tekhnik ini tetap dapat digunakan dalam pencucian luka kaki diabetik. Kata kunci : Irrigation, Swabbing, Kolonisasi Bakteri, Luka Kaki Diabetik ABSTRACT Background: Management of diabetic foot ulcer has principles and aims to help improve the wound resolution process. An important component of diabetic foot ulcer management is local wound care, wound care is carried out to help speed up the treatment process. One part of treatment for diabetic foot ulcer is wound cleansing. The purpose of this study was to study the effect of the wound washing effect between irrigation and swabbing on the response of vascularity and bacterial colonization in diabetic foot ulcer. Method: This research is a quantitative study with an experimental design, with a cross-over design. Research respondents were 17 diabetic foot ulcer patients who were treated in hospitals and wound care clinics. Wound cleansing between irrigation and swabbing were carried out alternately at the same respondent at different times to 17 respondents. The bacterial colonization count by examination of bacterial culture. Results: there was no difference in effect between the two cleansing technique on the vascularization response with a value of p = 0.231, and there were differences in the effect between the two wound cleansing techniques on bacterial colonization with p = 0.001, while irrigation was more effective in the number of bacteria (p = 0, 01; average difference = -24,296,688). Conclusion: Irrigation techniques are more effective in reducing bacteria than swabbing techniques. Nevertheless, both of these techniques can be used in washing diabetic foot wounds Key word : Irrigation, Swabbing, bacterial colonization, DFU