Yacoline Pailungan, Ferly
Universitas Borneo Tarakan

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE ABDOMEN TERHADAP PENURUNAN KONSTIPASI PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR Yacoline Pailungan, Ferly; Kaelan, Cahyono; Rachmawaty, Rini
Patria Artha Journal of Nursing Science Vol 1, No 2 (2017): Patria Artha Journal of Nursing Science
Publisher : Patria Artha University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7.612 KB) | DOI: 10.3788/87

Abstract

Tujuan: Angka  kejadian   konstipasi  cukup  tinggi   pada   penderita  stroke iskemik yang mengalami  immobilisasi karena  pada  saat  pasien   mengalami   penurunan   aktivitas  akan  menyebabkan penurunan  fungsi otot  abdominal, penurunan peristaltik usus yang  dapat memperlama  pasase  feses sehingga pasien mengalami konstipasi. Tujuan penelitian ini  adalah  untuk mencegah dan mengatasi masalah konstipasi  pada  pasien stroke di RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan  massage abdomen. Massage abdomen  dapat menurunkan konstipasi melalui beberapa mekanisme  yang berbeda - beda antara lain dengan menstimulasi sistem persyarafan  parasimpatis sehingga menurunkan tegangan pada otot abdomen, meningkatkan motilitas  pada sistem pencernaan , serta memberikan efek pada relaksasi sfingter. Metode: penelitian ini menggunakan desain Quasi Experiment, dengan tehnik pengambilan sampel yaitu Consecutive Sampling. Responden 30 orang dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu: kelompok intervensi yang diberikan massage abdomen sebanyak sekali dalam sehari selama tiga hari berturut –turut, sedangkan  kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Sebelum intervensi, dilakukan penilaian awal konstipasi dengan menggunakan kuesioner Constipation Assesment Scale (CAS) Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,000, p<0,005 sehingga disimpulkan ada perbedaaan yang signifikan pada skor konstipasi (CAS) antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Massage abdomen terbukti memiliki efek terhadap penurunan konstipasi. Rekomendasi: Massage Abdomen dapat menjadi intervensi mandiri yang dapat dilakukan oleh  perawat untuk menurunkan konstipasi  tanpa menimbulkan efek samping.
Reposisi dan Massage Menurunkan Derajat Dekubitus pada Pasien Immobilisasi dengan Gangguan Neurologis: Case Report Najihah, Najihah; Sulistiani, Ita; Pailungan, Ferly Yacoline; Musdalifah, Musdalifah; Wijaya, I Kade; Thalib, Abdul; Mas’ud, Alfian; Tahir, Takdir; Afelya, Titi Iswanty
Window of Nursing Journal Vol. 1.No. 1 (Juni 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.097 KB) | DOI: 10.33096/won.v1i1.18

Abstract

Stroke dan penyakit gangguan fungsi neurologis lainnya akan mengakibatkan berbagai macam gangguan fungsi tubuh seperti gangguan fungsi kognitif, sirkulasi, kekuatan otot, fungsi perifer, fisiologis yang akan berpengaruh pada sistem sensorik dan motorik penderitanya. Hal ini membuat pasien mengalami immobilisasi. Immobilisasi yang lama akan menimbulkan resiko kerusakan pada permukaan tubuh yang tertekan yang disebut dengan dekubitus terutama pada daerah-daerah yang menonjol. Oleh karena dilakukan pemberian tindakan reposisi dan massage untuk menurunkan derajat dekubitus pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis. Penelitian ini merupakan penerapan Evidence Based Nursing Practice (EBNP) dengan pendekatan studi kasus yang melihat perubahan pada luka dekubitus yang terjadi setiap hari. Populasi dalam penerapan EBNP ini adalah seluruh pasien yang dirawat di Ruang perawatan Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, sampel ditentukan berdasarkan Number Needed to Treat (NNT) dari jurnal utama yang digunakan sebagai pedoman penerapan EBNP. Hasil implementasi EBNP ditemukan bahwa pemberian reposisi dan massage selama 7 hari dapat menurunkan ukuran diameter luka, memberikan perubahan warna mendekati warna kulit di sekitar, lebih cepat menurunkan derajat luka pada dekubitus derajat 1, dan lebih cepat menurunkan derajat dekubitus pada bagian Heel. Disimpulkan bahwa reposisi dan massage efektif dalam menurunkan dekubitus derajat 1 dan 2 pada pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis di Ruang Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sehingga perawat sebaiknya melakukan screening dekubitus dan jika ditemukan tanda-tanda dekubitus derajat 1 dan 2 sebaiknya dilakukan kombinasi reposisi tiap 2 jam dan massage 2 kali sehari minimal selama 7 hari. Stroke and other neurological dysfunction diseases will result in various kinds of bodily disorders such as cognitive impairment, circulation, muscle strength, peripheral function, physiological effects that will affect the sensory and motor systems. This makes the patient immobilized. Prolonged immobilization will pose a risk of damage to depressed body surfaces called pressure ulcers, especially on prominent areas. Therefore, the administration of repositioning and massage measures to reduce the degree of pressure ulcers of immobilized patients with neurological disorders. This research is the application of Evidence Based Nursing Practice (EBNP) with a case study approach that looks at changes in pressure ulcers that occur every day. The population in the application of EBNP is all patients treated in the Lontara 3 room Neuro at Hospital Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. The sampling technique used is purposive sampling, the sample is determined based on the Number Needed to Treat (NNT) from the main journal that is used as a guideline for the implementation of EBNP. The results of the EBNP implementation found that the administration of repositioning and massage for 7 days can reduce the size of the wound diameter, provide color changes close to the color of the surrounding skin, more quickly reduce the degree of injury in pressure ulcerss 1 degree, and more quickly reduce the degree of pressure ulcers on the heel. It was concluded that repositioning and massage are effective in reducing pressure ulcers 1 and 2 in immobilized patients with neurological disorders in the Lontara 3 room Neuro Hospital Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. So that nurses should do dekubituss and if there are signs of pressure ulcers 1 and 2 should be a combination of repositioning every 2 hours and massage twice a day for at least 7 days.
Gambaran Gejala Pada Pasien COVID-19 Dengan Komorbid, Di RSUD Labuang Baji Makassar Ferly Yacoline Pailungan; Halbina Famung Halmar; Maria Kurnyata Rante Kada; Rasdin Rasdin; Fransiska Febriana
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol. 8 No. 02 (2022): Oktober: Jurnal Kesehatan Medika Udayana
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.644 KB) | DOI: 10.47859/jmu.v8i02.203

Abstract

Background: Corona virus disease 2019 is a disease caused by infection with the SARS-CoV-2 virus, which generally attacks the respiratory system in humans, Corona Virus disease can cause different symptoms, be it mild, moderate to severe symptoms. The level of symptoms in Corona Virus disease patients is influenced by various factors, both internal and external, and one of the influencing factors is the presence of comorbidities or comorbidities. The purpose of this study was to find out the description of symptoms in Corona Virus disease patients with comorbidities at Labuang Baji Hospital, Makassar City Method The research design used is descriptive analytic through a cross-sectional approach. The total population in this study was 129 people. The sampling technique used was total sampling.. Results: In this study, the results showed that of 129 Corona virus disease patients, most of them had comorbid cardiovascular disorders (hypertensive heart disease) and of all patients who had comorbidities, most of the respondents (48.1%) experienced severe symptoms. Conclusion: From this study it can be concluded that patients who have comorbid cardiovascular disease are more likely to experience severe symptoms when exposed to the corona virus.
Reposisi dan Massage Menurunkan Derajat Dekubitus pada Pasien Immobilisasi dengan Gangguan Neurologis: Case Report Najihah; Ita Sulistiani; Ferly Yacoline Pailungan; Musdalifah; I Kade Wijaya; Abdul Thalib; Alfian Mas’ud; Takdir Tahir; Titi Iswanty Afelya
Window of Nursing Journal Vol. 1 No. 1 (Juni, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/won.v1i1.245

Abstract

Stroke dan penyakit gangguan fungsi neurologis lainnya akan mengakibatkan berbagai macam gangguan fungsi tubuh seperti gangguan fungsi kognitif, sirkulasi, kekuatan otot, fungsi perifer, fisiologis yang akan berpengaruh pada sistem sensorik dan motorik penderitanya. Hal ini membuat pasien mengalami immobilisasi. Immobilisasi yang lama akan menimbulkan resiko kerusakan pada permukaan tubuh yang tertekan yang disebut dengan dekubitus terutama pada daerah-daerah yang menonjol. Oleh karena dilakukan pemberian tindakan reposisi dan massage untuk menurunkan derajat dekubitus pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis. Penelitian ini merupakan penerapan Evidence Based Nursing Practice (EBNP) dengan pendekatan studi kasus yang melihat perubahan pada luka dekubitus yang terjadi setiap hari. Populasi dalam penerapan EBNP ini adalah seluruh pasien yang dirawat di Ruang perawatan Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, sampel ditentukan berdasarkan Number Needed to Treat (NNT) dari jurnal utama yang digunakan sebagai pedoman penerapan EBNP. Hasil implementasi EBNP ditemukan bahwa pemberian reposisi dan massage selama 7 hari dapat menurunkan ukuran diameter luka, memberikan perubahan warna mendekati warna kulit di sekitar, lebih cepat menurunkan derajat luka pada dekubitus derajat 1, dan lebih cepat menurunkan derajat dekubitus pada bagian Heel. Disimpulkan bahwa reposisi dan massage efektif dalam menurunkan dekubitus derajat 1 dan 2 pada pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis di Ruang Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sehingga perawat sebaiknya melakukan screening dekubitus dan jika ditemukan tanda-tanda dekubitus derajat 1 dan 2 sebaiknya dilakukan kombinasi reposisi tiap 2 jam dan massage 2 kali sehari minimal selama 7 hari.
LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN LANSIA HIPERTENSI DALAM MENJALANI PENGOBATAN Gusni Fitri; Andi yuniarsy Hartika; Ferly Yacoline Pailungan
Journal of Borneo Holistic Health Vol 5, No 2 (2022): Journal Of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borticalth.v5i2.3184

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Ketidakpatuhan pasien  menjadi permasalahan tidak hanya di negara maju namun juga di Negara - negara berkembang termasuk Indonesia. Beberapa temuan  hasil penelitian mengenai pengetahuan pasien tentang hipertensi disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan tentang hipertensi dapat berhubungan dan bisa juga tidak berhubungan sehingga membuat peneliti tertarik untuk mengidentifikasi faktor pengetahuan yang mempengaruhi kepatuhan pasien  hipertensi  dalam  menjalani  pengobatan. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan lansia hipertensi dalam menjalani pengobatan Metode Penelitian: Penelitian dilakukan dengan metode tinjauan literatur (literature review). Jangka waktu jurnal yang dipilih adalah jurnal yang dipublish mulai dari 2015-2020. Bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Subjek jurnal adalah pasien lansia hipertensi, jenis jurnal adalah Orginal artikel penelitian (bukan review penelitian) tersedia full text. Tema isi adalah kepatuhan pengobatan hipertensi pada pasien lansia hipertensi. Topik jurnal adalah pengetahuan tentang hipertensi dan kepatuhan pengobatan hipertensi. Berdasarkan hasil screening didapatkan 10 jurnal yang memenuhi syarat inklusi dimana terbagi 4 jurnal nasional dan 6 jurnal internasional. Hasil: Dari kesepuluh jurnal yang ditelaah, 9 jurnal menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan pasien lansia hipertensi dengan kepatuhan melakukan pengobatan. Kesembilan jurnal tersebut dengan metode penelitian yang berbeda baik dari segi desain penelitian yang digunakan maupun instrumen kuesioner menunjukkan bagaimanapun metode yang digunakan pengetahuan pasien tentang hipertensi atau tentang penyakit yang diderita menunjukkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan pada pasien lansia. Kesimpulan: pengetahuan pasien tentang  penyakit yang diderita mempunyai hubungan dan juga  pengaruh  terhadap  kepatuhan  untuk  melakukan kontrol pengobatan pada penderita lanjut usia  ABSTRACTBackground: Disobedient is a problem not only in developed countries but also in developing countries also Indonesia. Several research findings regarding patient knowledge about hypertension concluded that the level of knowledge about hypertension could be related or unrelated, thus making researchers interested in identifying knowledge factors that influence hypertensive patients' adherence to treatment. Objective: To determine the relationship between knowledge and adherence to treatment hypertension in elderly patients. Research Methods: The study using a literature review method. The selected journal period is a published journal starting from 2015-2020. The languages used are Indonesian and English. The subject is an elderly patient with hypertension, the type of journal is Original research (not research reviews) which is available in full text. The content theme is hypertension medication adherence in hypertensive elderly patients. The topic of the journal is knowledge about hypertension and hypertension medication adherence. Based on screening literatures, there were 10 journals as a require, which divided into 4 national journals and 6 international journals. Results: Of the ten journals reviewed, 9 journals showed that there was a significant relationship between knowledge of elderly patients with hypertension and adherence to treatment. The nine journals with different research methods, both in terms of the research design used and the questionnaire instrument, show that the method is the patient's knowledge about hypertension or about the disease being suffered shows as one of the factors that affect medication adherence in elderly patients. Conclusion: The disease suffered has a relationship and also an influence on adherence to control treatment in elderly patients.