Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

MANAJEMEN PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA Rohmansyah, Nur Azis
Journal of Sport Science and Education Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jossae.v3n1.p47-54

Abstract

The purpose of this study is to describe the professionalism condition of high school teachers (SMA) in the city of Yogyakarta. The method used in this research used qualitative research method with case study type with observation data taking technique, interview, and document study. The study was conducted in Yogyakarta City by taking data in several senior high schools in Yogyakarta consisting of the headmaster, the head of MGMP Yogyakarta, and the sport education teacher who had met the criteria on the selection of informants. Data analysis technique using QSR NVivo Plus 11. The result of research of professionalism condition of sport education teacher in Yogyakarta city can not be said high, this is because there are still many problems that influence the level of professionalism of sport education teacher in Yogyakarta City, such as facilities and infrastructure which not yet adequate, Teaching that still uses conventional methods, and administrative flaws. Based on the above conclusions, the results of this study have implications of High School Teachers in all cities of Yogyakarta to further improve their competence through various ways to be more competent to be physical education teachers so as to channel knowledge useful and good for learners.
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Pendidikan Jasmani pada Pembelajaran Tematik Terintegrasi Siswa Kelas IV Rohmansyah, Nur Azis
JURNAL PENJAKORA Vol 4, No 2 (2017): September 2017
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.568 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena adanya data siswa yang kurang memahami dan menguasai tentang konsep pendidikan jasmani. Permasalahan dalam penelitian ini tentang bagaimana pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan pemahaman konsep pendidikan jasmani pada pembelajaran tematik terintegrasi siswa kelas IV. Tujuan yang harus dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menentukan apakah terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan pemahaman konsep pendidikan jasmani pada pembelajaran tematik terintegrasi siswa kelas IV. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SDN Lamper Pandean 05 Semarang. Sampel yang diambil 72 siswa dengan menggunakan sampel jenuh. Data ini diperoleh melalui post-test instrumen penelitian pertanyaan dalam bentuk narasi. Desain penelitian yang digunakan menggunakan posttest-kontrol. Berdasarkan analisis data penelitian, saat mendapatkan perlakuan model pembelajaran problem based learning, siswa menunjukkan hasil yang positif dan berdampak signifikan pada kemampuan siswa dalam memahami konsep pendidikan jasmani. Hasil koefisien uji-T adalah 5.973 dan meningkat 5%. Terdapat perbedaan besar pada rata-rata nilai percobaan di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan didapatkan data nilai rata rata kelompok eksperimen lebih tinggi 82.944 daripada kelompok kontrol 69.583. Disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan pemahaman konsep pendidikan jasmani pada pembelajaran tematik terintegrasi siswa kelas IV. Saran yang dapat dikemukakan adalah guru harus bisa untuk memberikan bahan dengan melibatkan siswa secara aktif, sehingga siswa dapat memanfaatkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata kunci   : pembelajaran problem based learning, pemahaman pendidikan jasmani, tematik terintegrasi..
MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN TERINTERGRASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI NUR AZIS ROHMANSYAH
JURNAL ILMIAH PENJAS (Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran) Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL ILMIAH PENJAS
Publisher : UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.619 KB)

Abstract

Model pembelajaran yang terintegrasi dengan perkembangan anak usia dini akan memberikan perspektif baru dalam aktifitas-aktifitas bermain pada anak. Setiap gerakan yang tercipta bisa dijelaskan secara ilmiah, dibuktikan secara teori dan ke depannya bisa dilakukan perbaikan-perbaikan yang akan mengefisiensikan gerakan anak-anak. Permainan merupakan aktifitas yang mendominasi pada kurikulum sekolah dasar kelas atas. Anak-anak akan menghabiskan waktu dan energi untuk bermain demi kesenangan yang diinginkan. Permainan akan mengembangkan kemampuan anak secara fisik, tempat berosialisasi dengan orang lain, dan mengembangkan pemahaman kognitif melalui peraturan dalam permainan. Melalu bermain, saraf-saraf akan terstimulasi yang menyebabkan otak menjadi lebih aktif. Kemampuan motorik anak akan menjadi lebih terlatih dan terarah.
Respon kapasitas daya tahan dan aldosterone: Efek minuman isotonik Nur Azis Rohmansyah; Wulan Rahmadhani; Setiyawan Setiyawan; Ashira Hiruntrakul
Jurnal Keolahragaan Vol 8, No 2: September 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.386 KB) | DOI: 10.21831/jk.v8i2.32542

Abstract

Ada kepercayaan umum bahwa minuman istonik berpotensi meningkatkan daya tahan dan aldosterone pada saat latihan dan pemulihan.Namun kepercayaan itu perlu dikaji ulang karena masih bisa untuk diperdebatkan dan lebih banyak lagi bukti empiris. Penelitian ini bertujuan untuk menguji minuma isotonik, air dan kontrol pada respon fisiologis, termasuk kapasitas daya tahan dan aldosterone pada saat latihan dan pemulihan pada saat cuaca panas. Dua belas atlet sepakbola prosseional dari Khon Kaen FC, Thailand yang terlibat dalam penelitian ini.  Lari 3000 m, pemulihan 1 jam, dan waktu untuk uji kelelahan dilakukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya respon fisiologis selama lari 3000 m dan pada saat pemulihan, denyut jantung lebih rendah dalam uji coba minuman isotonik dibandingkan dengan air dan control. Adanya perbedaan suhu oral, detak jantung, aldosteron, glukosa darah, dan natrium pada saat tes kapasitas daya tahan. Dapat dikatakan bahwa konsumsi minuman isotonik dapat meningkatkan kapasitas daya tahan dan mempertahankan aldosteron lebih efektif daripada dengan atau tanpa air yang mungkin disebabkan oleh peningkatan retensi cairan.
ANALISIS PERKEMBANGAN OLAHRAGA FUTSAL DI KOTA SEMARANG Wiyanto, Agus; Rohmansyah, Nur Azis; Zhannisa, Utvi Hinda
Jendela Olahraga Vol 1, No 1/Juli (2016): jendela olahraga
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/

Abstract

Penelitian ini bertujuan memaknai suatu fenomena di balik berkembangnya olahraga futsalyang ada di Kota Semarang. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif denganmeneliti dan menemukan informasi sebanyak-banyaknya dari fenomena yang ada di lapangan.Informan dalam penelitian ini adalah para pemilik ataupun pengelola dan penyewa (pemainatau pengunjung) lapangan-lapangan futsal yang ada di Kota Semarang, dan diberi namasamaran. Sedangkan semua informan diambil secara purposive . Data penelitian ini di ambildengan wawancara secara mendalam dengan pemilik, pengelola maupun pemain. Validasi datamenggunakan perpanjangan pengamatan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa olahraga futsal yang berkembang tidak bisadilepaskan dari Industri, futsal dapat berkembang dan dikenal luas oleh mastyarakat karena parapengusaha yang telah menyediakan sarana dan prasarana futsal. Futsal yang berkembangmemang tidak lepas dari unsur bisnis karena para pemilik sebagian besar adalah seorangpengusaha. Sebagian besar lapangan-lapangan futsal mengunakan standar minimum nasionalbahkan ada yang mengunakan ukuran yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan olehFIFA. Tetapi disamping hal yang bernada negatif juga banyak sekali hal positif, denganberkembangnya futsal, olahraga ini bisa lebih digemari oleh masyarakat luas dan fenomena inibisa dijadikan refleksi bagi orang-orang olahraga untuk bisa menangkap fenomena tersebutsebagai sebuah peluang kerja.Kata Kunci: Futsal, Perkembangan, Masyarakat
PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN Rohmansyah, Nur Azis
CIVIS Vol 5, No 2/JULI (2015): CIVIS
Publisher : FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter pada intinya  bertujuan  membentuk  bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis,        berorientasi           ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Pendidikan karakter berfungsi mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik, memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur, meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini Penjasorkes sangatlah penting  dalam mewujudkan pribadi bangsa yang berkualitas dan Penjasorkes haruslah mampu menumbuhkan kemandirian. Sehingga peserta didik dapat tumbuh sebagai manusia yang berkualitas dalam keidupan berbangsa dan bernegara. Akan tetapi di zaman yang sudah maju Penjasorkes seolah-olah terlupakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Karena dengan Penjasorkes diharapkan bisa membentuk karakter peserta didik yang memiliki kepribadian. Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentuk-bentuk yang diterima dari lingkungan misalnya keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir. Sudah saatnya bagi tiap sekolah untuk melaksanakan kembali Pancasila sebagai acuan dasar dalam membentuk karakter peserta didik. Terbukti Pancasila sangat kaya akan nilai-nilai keutamaan hidup yang mampu mensejahterakan masyarakat Indonesia. Satu-satunya jalan mewujudkan kesejahteraan adalah melalui pendidikan karakter.   Kata kunci: Pendidikan Karakter, Penjaorkes, Kepribadian
IMPLIKASI TEORI GESTALT DALAM PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR Nur Azis Rohmansyah
Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) Vol 7, No 2 (2017): MALIH PEDDAS, Volume 7 Nomor 2
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/malihpeddas.v7i2.1858

Abstract

Permasalahan-permasalahan pendidikan jasmani di atas harus dicari jalan keluarnya sehingga tujuan pendidikan jasmani dapat tercapai. Sekarang ini beberapa guru masih ada yang hanya mementingkan pemberian materi saja tanpa melihat proses perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal di sekolah guru harus mengimplikasikan dan mengembangkan teori-teori yang ada dalam pembelajaran, salah satunya adalah teori pembelajaran Gestalt yang dapat diterapkan atau diimplikasikan dalam proses belajar tidak terkecuali dalam proses belajar pada mata pelajaran pendidikan Jasmani.
KECEMASAN DALAM OLAHRAGA NUR AZIS ROHMANSYAH
JURNAL ILMIAH PENJAS (Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran) Vol. 3 No. 1 (2017): JURNAL ILMIAH PENJAS
Publisher : UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.584 KB)

Abstract

Kecemasan merupakan gejala psikologis yang ditandai dengan rasa khawatir, gugup, rasa gelisah, ketakutan yang dialami seseorang pada tingkat yang berbeda-beda. Kecemasan memiliki dua komponen yaitu kecemasan kognitif (cognitive anxiety) dan kecemasan somatik (somatic anxiety). Kecemasan kognitif (cognitive anxiety) ditandai dengan rasa gelisah dan ketakutan akan sesuatu yang akan terjadi, sedangkan yang kedua adalah kecemasan somatik (somatic anxiety) ditandai ukuran tingkat aktivasi fisik yang dirasakan. Kecemasan dapat dilihat dengan cara melihat gejala-gejala yang muncul. Selain itu Kecemasan dapat diukur dengan menggunakan CSAI-2 dan SCAT. Pengetahuan dalam memahami kecemasan ini sangat diperlukan untuk menerapkan metode yang tepat dalam menghadapi kecemasan karena apabila salah dalam menghadapi kecemasan akan berpengaruh pada penampilan seorang atlet.
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH NUR AZIS ROHMANSYAH
JURNAL ILMIAH PENJAS (Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran) Vol. 2 No. 1 (2016): JURNAL ILMIAH PENJAS
Publisher : UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.722 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengungkapkan: (1) pengaruh latihan plyometrics alternate leg bound dan latihan plyometrics box jump terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh, (2) perbedaan pengaruh koordinasi mata-kaki tinggi dan koordinasi mata-kaki rendah terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh, dan (3) interaksi antara latihan plyometrics dan koordinasi mata-kaki terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh. Metode penelitian adalah eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Sampel penelitian ini 40 siswa yang diambil dengan teknik purposive rondom sampling. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan plyometrics alternate leg bound dan latihan plyometrics box jump terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh. (2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan lompat jauh antara siswa yang memiliki koordinasi mata-kaki tinggi dan siswa yang memiliki koordinasi mata-kaki rendah. (3) Terdapat interaksi antara latihan plyometrics dan koordinasi mata-kaki terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh. Kelompok siswa yang memiliki koordinasi mata-kaki tinggi lebih tepat jika dilatih dengan latihan plyometrics alternate leg bound sedangkan kelompok siswa yang memiliki koordinasi mata-kaki rendah lebih baik jika dilatih dengan latihan plyometrics box jump.
PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN Nur Azis Rohmansyah
CIVIS Vol 5, No 2 (2015): JULI 2015
Publisher : FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/civis.v5i2/JULI.906

Abstract

Pendidikan karakter pada intinya?é?á bertujuan?é?á membentuk ?é?ábangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis,?é?á?é?á?é?á?é?á?é?á?é?á?é?á berorientasi?é?á?é?á?é?á?é?á?é?á?é?á?é?á?é?á?é?á?é?á ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Pendidikan karakter berfungsi mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik, memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur, meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini Penjasorkes sangatlah penting?é?á dalam mewujudkan pribadi bangsa yang berkualitas dan Penjasorkes haruslah mampu menumbuhkan kemandirian. Sehingga peserta didik dapat tumbuh sebagai manusia yang berkualitas dalam keidupan berbangsa dan bernegara. Akan tetapi di zaman yang sudah maju Penjasorkes seolah-olah terlupakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Karena dengan Penjasorkes diharapkan bisa membentuk karakter peserta didik yang memiliki kepribadian. Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentuk-bentuk yang diterima dari lingkungan misalnya keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir. Sudah saatnya bagi tiap sekolah untuk melaksanakan kembali Pancasila sebagai acuan dasar dalam membentuk karakter peserta didik. Terbukti Pancasila sangat kaya akan nilai-nilai keutamaan hidup yang mampu mensejahterakan masyarakat Indonesia. Satu-satunya jalan mewujudkan kesejahteraan adalah melalui pendidikan karakter. ?é?á Kata kunci: Pendidikan Karakter, Penjaorkes, Kepribadian