Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

The role of counselors in shaping students' self-happiness in inclusive schools Beni Azwar; Hartini Hartini; Syafrimen Syafril
KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal) Vol 9, No 2 (2022): KONSELI : Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-journal)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/kons.v9i2.14515

Abstract

This study aims to look at the role of counselors in shaping students' self-happiness in inclusive schools at Muhammadiyah Curup junior high school. Self-happiness is an important thing that must exist in inclusive group rooms; therefore, counselors need to understand the characteristics of students to unite normal children and children with special needs with the same curriculum and learning process. In inclusive schools, it is found that bullying of children with special needs still occurs, and the learning process in inclusive groups is relatively slow and constrained, making ordinary students bored and upset. The approach used is qualitative with a grounded theory design. The data will be interpreted in a naturalistic way to overcome the problems in this study. Data interpretation and a naturalistic approach will provide answers related to the counselor's role in developing students' self-happiness in the inclusion group of Muhammadiyah Curup junior high school. The research subjects were counselors, subject teachers, principals, normal children, children with special needs, and parents of children with special needs. Data collection was done voluntarily by building good interactions without coercion and carefully selecting informants. Data were analyzed using three levels of analysis: open coding (forming categories of information about the event or phenomenon under study), axial coding (solving for core themes during qualitative data analysis), and selective coding (selective coding to find significant categories). The results revealed that the role of counselors is to build collective consciousness with the quality and quantity of empathy, positive relationships, emotional attachment and connection, and meaningfulness of life for oneself and others.
Penguatan Self-Regulation Anak Panti Asuhan Aisyah Curup Selama Belajar Daring di Masa Pandemi Covid 19 Beni Azwar
Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v6i2.5323

Abstract

This study aims to discuss strengthening the self-regulation of orphanage children during online learning during the COVID-19 pandemic, the fact that the conditions of orphanage children are different from children living with nuclear families who always receive attention and affection, and facilitate their learning needs, while orphans do not. Get this, and the orphanage must accept this situation with no stress and sincerity. For this reason, researchers are interested in how orphanage children regulate themselves in online learning and are not stressed with the conditions at the Aisiyah Curup Orphanage. The research methodology is descriptive qualitative, where data will be collected with the interview dept (in-depth interview) and presented descriptively. The result is that strengthening self-regulation, namely metacognition, motivation and behavior, already existed during the Covid 19 pandemic, but decreased compared to before the Covid 19 pandemic. Limited facilities and family motivation were felt to be lacking, because during the pandemic the nursing home did not receive guests from outside and they behaved well with a pattern the same according to the schedule of daily routine activities arranged by the orphanage.
Peningkatan Resiliensi Diri Warga Binaan Dengan konseling Beni Azwar; Abdurrahman Abdurrahman
Consilium : Berkala Kajian Konseling dan Ilmu Keagamaan Vol 9, No 2 (2022): July-December 2022
Publisher : Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37064/consilium.v9i2.14020

Abstract

Tujuan Penelitian: Reintegrasi sosial yang menjadi dasar filosofis munculnya Sistem Pemasyarakatan dengan tujuan utama aspek pengembalian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ke masyarakat, sehingga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) tempat WBP menjalani hukuman merupakan rehabilitasi sebelum mereka Kembali kemasyarakat. Bernbagai permasalahan selama di Lapas muncul, baik yang berasal dari diri WBP maupun dari luar dirinya. Dari diri WBP adalah penyesalan masa lalu karena berbuat kesalahan yang melanggar hukum, masalah sekarang berkenaan dengan perasaan bersalah dan betapa malunya keluarganya, kehidupan keluarga yang kacau, serta masalah kecemasan labelling dan penoolakan dari masyarakat setelah bebas. Tulisan ini bertujuan untuk melihat peran konseling dalam meningkatkan resiliensi diri WBP.Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan library research dengan pemaparan data secara deskriptif. Dalam hal ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif untuk lebih menekankan pada kekuatan analisis sumber-sumber dan data-data yang ada dengan mengandalkan teori-teori dan konsep-konsep yang ada untuk diinterpretasikan berdasarkan tulisan-tulisan yang mengarah pada pembahasan.Hasil Penelitian: Hasil penelitian bahwa resiliensi sangat penting bagi WBP untuk dapat bangkit beradaptasi dengan kondisi yang ada. Konseling akan mendinamisasi kondisi WBP kapan harusnya succumbing (mengalah), survival(bertahan), recovery (pemulihan) dan Thtiving (berkembang dengan pesat). Untuk mewujudkan kondisi tersebut diperlukan kematangan emosi, Pengendalian diri, Optimisme, Analisa hubungan kausalitas,  Empati,  Self efficacy, dan pencapaian. Resiliensi diri sangat penting selama WBP menjalani hukuman dan persiapan diri setelah bebas. 
Peranan Kegiatan Supervisi dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan Kegiatan Pengajaran di Sekolah Nina Kardina; Beni Azwar; Hartini
LITERASI: Jurnal Pendidikan Guru Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Lembaga Bale Literasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/literasi.v1i2.416

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kegiatan supervisi pelayanan bimbingan dan konseling dan Kegiatan pembelajaran di sekolah. Dimana, Supervisi merupakan satu komponen penting dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Melalui supervisi diharapkan dapat menjadi upaya dalam pengentasan permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Permasalahan yang beragam tentu berimbas pada kualitas dan produktivitas pengajar dalam bekerja. Hakikatnya guru mampu melaksanakan tanggung jawabnya yakni memberikan pengajaran serta pendidikan, tidak hanya berlaku untuk guru kelas dan guru mata pelajar, hal serupa juga berlaku bagi guru BK yang bertugas untuk membantu peserta didik dalam mengentaskan permasalahan akademik maupun non akademiknya. Dengan demikian supervisi memegang peranan penting dalam proses pendidikan. Oleh karenanya, peneliti dalam hal ini melakukan analisis terhadap implementasi supervisi dan pengaruhnya pemberian layanan bimbingan dan konseling serta kegiatan pengajaran di sekolah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan library research dimana data-data yang dikumpulkan diperoleh dari berbagai literatur karya ilmiah penelitian terdahulu, seperti; jurnal, buku, tesis, dan lain sebagainya yang kemudian dianalisis sesuai dengan teori dan pokok isu yang peneliti angkat. Bagaimana perbedaan antara supervisi pelayanan bimbingan dan konseling dan supervisi pembelajaran di sekolah. Serta apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya. Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat menjadi referensi tambahan bagi pembaharuan sistem kinerja pendidik sehingga dapat meningkatkan mutu pendidik di sekolah-sekolah.
Peranan Guru BK dalam Mengembangkan Self Esteem Siswa Pada Kurikulum Merdeka Belajar Beni Azwar
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 03: Agustus 2023, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v7i03.4556

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan guru bimbingan dan konseling (BK) dalam mengembangkan dan menginterpretasi self esteem siswa disekolah, baik self estem personal, social dan general. Metode penelitian dengan mixed method,  yaitu data diungkapkan dengan kuantitaif dan akan didalami secara kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam (deep interview). Untuk populasi 6910 siswa dan diambil 10% sampel penelitian yang berjumlah 691 siswa kelas XII SLTA di provinsi Bengkulu.Instrumen penelitian menggunakan angket, wawancara mendalam dan dokumentasi dat.  Analisa data dengan cara  pengumpulan data,  reduksi data, penyajian data, dan inferensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata untuk: pertama; self  esteem personal 76,7%. Social self esteem 51,8%. General self esteem 86,8%. kedua; Pengembangan Self esteem oleh guru BK bertujuan untuk membentuk kreatifitas dan inovasi belajar siswa. Ketiga; Self esteem membantu pembentukan profil karakter siswa Pancasila. Kata kunci: guru BK, self esteem, kurikulum merdeka belajar  
Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Meningkatkan Konsep Diri Siswa di Masa Pandemi Covid-19 Beni Azwar; Miftakhul Jihan Cahyati
Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v7i1.5297

Abstract

This study aims to determine the role of guidance and counseling teachers in improving students' self-concept during the covid 19 pandemic. It can be seen that students cannot do assignments, feel depressed because they do not leave the house to socialize with their friends.  This type of research is mixed method research with the embedded design with descriptive methods which aims to describe the state of students' self-concept during covid-19 and the role of counseling teachers in improving students' self-concept during covid-19, with 42 respondents, 2 counseling teachers and 1 student's parents. Data collection techniques using observation, questionnaires, interviews and documentation. The data validity technique used is triangulation of sources and techniques. The results showed that the condition of students' self-concept in the covid-19 period was quite good because 45% of students answered always, 32% of students answered often, 16% of students answered rarely and 8% of students answered never. As well as the role of counseling teachers by always monitoring the development of their students through WA groups and inviting students to think positively, recognize (understand and accept) themselves well, help students evaluate themselves and their career planning.
Pembentukan Tanggungjawab dengan Konseling Realitas Bagi Pasangan Pranikah di KUA Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong Beni Azwar
Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jdk.v8i1.7331

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kesiapan masing-masing pasangan pranikah, baik kesiapan materi, pisik dan psikoemosional mennyangkut tanggung jawab terhadap masing-masing pasangan, karena pernikahan bukan saja menyatukan 2 orang yang berbeda, tetapi menyatukan 2 keluarga besar. Permasalahan  di antara pasangan ada yang kurang percaya diri karena sakit kencing manis, orang tua kurang setuju, bingung membangun rumahtangga karena belum memiliki pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan wawancara mendalam dengan konseling realitas, observasi partisipan selama proses konselling. Adapun konseling realitas digunakan karena lebih rasional, tidak memakan waktu dan focus kondisi ril saat ini, dan membangun tanggung jawab.  Subyek penelitian adalah 5 (lima) pasangan pranikah yang akan melangsungkan pernikahan di KUA Curup Selatan, terdiri dari 4 (empat) pasangan calon suami istri yang  siap untuk menikah. Sedangkan 1 (satu) pasangan telah menikah dengan status janda. Hasil penilitian, pertama; bahwa catin yang menikah dengan kesadaran penuh lebih bertanggungjawab, lebih lebih, percaya diri dan lebih realistis dengan segala konsekuensi dari pernikahannya. Kedua; pasangan yang yang kurang siap dari materi, psikis dan religiusitas cenderung bingung tatkala diajak realistis tentang tanggung jawab setelah menikah, terutama tanggung jawab dunia akhirat. Ketiga; pasangan yang trauma karena gagal pernikahan sebelumnya, kelihatan ragu-ragu dan lebih hati-hati dan butuh komitmen kuat dari pasangannya.
MENINGKATKAN EMPATI SOSIAL DENGAN CHARACTER BUILDING MAHASISWA PRODI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM IAIN CURUP Beni Azwar
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 5, No 1 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v5i1.6056

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat penguatan karakter sosial dengan Character Building Mahasiswa Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI), jenis penelitiannya Research and Development (R&D) dengan menggunakan Model Pengembangan ADDIE. Subjek penelitiannya mahasiswa semester IV BKPI. Data penelitian dikumpulkan dengan penyebaran angket, lembar validasi prototype, pedoman observasi dan pedoman wawancara serta dokumentasi. Validasi instrumen dilakukan dengan penilaian ahli dianalisis menggunakan uji Konkordansi kendalls, uji praktikalitas dilakukan dengan melakukan pengamatan oleh observer, uji efektivitas dilakukan dengan melihat skor karakter peduli sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran outbound. Hasil analisis kebutuhan (need analysis) bahwa karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial mahasiswa belum begitu berkembang. Model pembelajaran outbound yang dihasilkan berdasarkan hasil validasi dinyatakan valid untuk meningkatkan karakter peduli terhadap lingkungan sosial. Dengan demikian model ini, dapat diimplementasikan melalui kegiatan outbound dengan dilaksanakannya beberapa kegiatan yang spesifik dengan karakter peduli terhadap lingkungan sosial. Model pembelajaran outbound yang dihasilkan, memiliki efektivitas yang tinggi untuk meningkatkan karakter peduli terhadap lingkungan sosial. Hasil uji coba yang dilakukan mengungkapkan bahwa, karakter peduli mahasiswa pada hasil post-test, lebih meningkat dibandingkan hasil pre-test. Penelitian ini menghasilkan model yang sudah dinyatakan valid, sangat praktis, dan memiliki efektivitas yang tinggi untuk meningkatkan karakter peduli terhadap lingkungan sosial.
Pemahaman guru bimbingan konseling terhadap kurikulum merdeka belajar Beni Azwar
Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 9, No 1 (2023): Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1202322167

Abstract

Kurikulum prototype atau merdeka belajar adalah penyempurnaan dari kurikulum 2013 dan secara nasional akan diberlakukan tahun 2024. Untuk itu perlu sosialisasi dan persiapan, baik dari konten kurikulum itu sendiri, maupun berkaitan sarana prasarana dan guru sebagai pelaksana kurikulum. Diantara jenis guru; guru mata pelajaran, guru kelas, guru praktik dan guru pembimbing/guru BK. Esensi perubahan adalah lebih sederhana dan mendalam, lebih merdeka dan lebih relevan dan interaktif. Berkaitan dengan lebih merdeka bahwa siswa bebas menentukan pilihan mata pelajaran sesuai bakat, minat, kreativitas, cita-cita dan kepribadian. Untuk itu guru BK harus memahami kurikulum secara komprehensif terutama yang menjadi bagian dari layanan BK. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pemahaman guru BK terhadap kurikulum merdeka belajar.  Penelitian ini menggunakan pendekatan mix methods, dimana data akan diungkapkan secara kuantitatif  dengan P=F/N X 100%, kemudian akan didalami secara kualitatif dan data akan dipaparkan secara kuantitatif. Hasil penellitian menunjukkan bahwa tingkat pemehaman guru BK terhadap kurikulum merdeka belajar cukup baik Secara keseluruhan terlihat untuk rata-rata jawaban sangat setuju 40 0rang (38%), Setuju 57 orang (55 %), kurang setuju  6 orang ( 6 %) dan tidak setuju 1 orang (1 %). Dari wawancara terungkap guru BK harus memiliki kompetensi Kerjasama dan kompetensi IT untuk mempermudah layanan BK.
Peran konseling realitas dalam mengurangi stres orang tua mendampingi anak belajar di rumah selama covid-19 Beni Azwar
Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 8, No 2 (2022): Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1202322165

Abstract

Pandemicovid 19tahun 2020 di 216 mencapai 18 juta, dengan tambahan 171.815 positifselama 24 jam.Indonesia merupakan negara dengan paparan tertinggi di Asia Tenggarayang mencapai 113.134 (people's mind.com). PP No. 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)dan surat edaranMenristekdikti nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang belajar daring selama pandemi covid-19.Perubahan pola belajar inimembuat orang tua stres. Tujuan penelitian ini bertujuan mengetahui peran konseling realitas dalam mengurangi stres orang tua mendampingi anak belajar di rumah pada pandemi Covid 19. Penelitianini menggunakan metode deskriptif kualitatif yangdiklasifikasikan menjadi4 tahapan.;, tahap prototyping, analisis data,kerja lapangan, dan laporan. Instrument. Alat pengumpul data yang digunakan interview mendalam (dept interview), angket, dokumentasi data dan observasi selamaproses konseling realitas. Hasil penelitian menunjukan orang tua lebihmelindungi anaknya, cemas anaknya tertular virus covid. Factor pemicu stress orang tua disamping terlalu banyak waktu dirumah, sulitnya mendapatkan nafkah hidup, harus menyediakan sarana belajar daring, juga kesulitan memahami materi pelajaran anak-anaknya. Untuk mereduksi stress ditumbuhkan tanggung jawab dan kesadaran akan pentingnya pendidikan anak dan harus memprioritaskan kebutuhan tersebut, seringkali digunakan teknik “tidak memaafkan klien” dan “menfrustrasikan kllien” sangat efektif menumbuhkan tanggung jawab Orang tua. Kesadaran akan tanggung jawab tersebut dapat mengurangi stress, sehingga orang tua dapat berfikir dengan baik membantu solusi permasalahan belajar anak. Seperti mencari di google, bertanya lewat telepon atau chatting via WA keteman yang pintar, serta memotivasi untuk penyelesaian tugas-tugas sekolahnya.