Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Evaluasi program pelatihan pemuda dalam meningkatkan SDM di HMI koordinator komisariat UNM Hasdiansyah, Andi; Suryono, Yoyon
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 3, No 1 (2016): March 2016
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.707 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v3i1.8062

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) dampak program basic training pemuda di HMI cabang Makassar, (2) tujuan program basic training pemuda, (3) keluaran dari program basic training pemuda, (4) aktivitas program basic training pemuda, (5) masukan basic training pemuda, (6) hambatan program basic training pemuda, dan (7) merekomendasikan pengem-bangan model program pelatihan dasar pemuda di HMI cabang Makassar. Penelitian evaluasi ini merujuk pada konsep Logical Framework Models dan dianalisis secara kualitatif. Subjek penelitian 9 alumni pelatihan. Data penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi tidak langsung, dan analisis dokumen.. Hasil penelitian ini menunjukkan 7 temuan. Pertama, pelatihan berdampak positif karena tercipta perubahan yang diinginkan meskipun belum sepenuhnya. Kedua, tujuan pelatihan tercapai meskipun belum sepenuhnya. Ketiga, kompetensi keluaran pelatihan meningkat tetapi belum mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Keempat, aktivitas pelatihan sudah memenuhi kriteria pembelajaran; akan tetapi, keberhasilan tersebut hanya berakhir di dalam forum pengkaderan. Kelima, masukan pelatihan dikategorikan baik tetapi belum sepenuhnya mengikuti pedoman pengkaderan. Keenam, hambatan pelatihan adalah biaya dan kurangnya kedisiplinan pemateri dengan peserta pelatihan. Ketujuh, memantapkan kajian keislaman, meminimalisir kelemahan administrasi, dan memperketat proses perekrutan.Kata Kunci: evaluasi, pelatihan pemuda, basic training, HMI, logical framework models The Evaluation of Youth Training Program to Improve HR in HMI coordinator commisariat UNMAbstractThis study aims to determine: (1) impact of youth basic training program in HMI Makassar branch, (2) purpose of youth basic training program, (3) output of youth basic training program, (4) activity of youth basic training program, (5) input of youth basic training program, (6) barriers of youth basic training program, and (7) recommending the development model of the youth basic training program in HMI Makassar branch. The evaluation study refers to the concept of logical framework models and analyzed qualitatively. Subjects of study were nine people who are alumni of training. Data research were collected through interviews, observation indirectly, and documents analysis. The result of study showed seven findings. First, training has a positive impact since created the desired changes though not yet fully. Second, training objective was achieved, although not completely. Third, competence of output training increased, but have not been able to survive in the long term. Fourth, activity training meets the criteria of learning; however, success of forum just ended in the cadre. Fifth, inputs training are considered as good, but not fully follow the cadre guidelines. Sixth, the barriers training are cost and lack on discipline presenters and participants. Seventh, establishing Islamic studies, minimizing administrative weaknesses, and tightening recruitment process.Keywords: evaluation, youth training, basic program, HMI, logical framework models
PERAN KADER HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM DALAM MEMBANGUN TRADISI ILMIAH DI DALAM KAMPUS (Studi Peran Kader Himpunan Mahasiswa Islam di Universitas Negeri Makassar) Andi Hasdiansyah
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.645 KB) | DOI: 10.30870/e-plus.v2i2.2955

Abstract

PERAN KADER HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM DALAM MEMBANGUNTRADISI ILMIAH DI DALAM KAMPUS(Studi Peran Kader Himpunan Mahasiswa Islam di Universitas Negeri Makassar) Andi HasdiansyahPendidikan Luar Sekolah, Universitas Muhammadiyah Parepare, Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 6, Kode Pos 91113, Indonesia.Email: ahasdiansyah@gmail.com AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peran Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar di Universitas Negeri Makassar, (2) Model Pembangunan Tradisi Ilmiah berciri Himpunan Mahasiswa Islam. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi tidak langsung, wawancara mendalam, dan analisis dokumen kegiatan. Keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan model interaktif Miles & Hubberman meliputi; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini terdiri 9 (sembilan) orang alumni basic training dan Intermediate Training. Hasil penelitian ini menunjukkan 3 temuan mendasar: Pertama, kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar mampu membangkitkan gairah belajar mahasiswa di Universitas Negeri Makassar. Kedua, kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melahirkan beberapa komunitas belajar di setiap fakultas yang ada di Universitas Negeri Makassar. Ketiga, kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mampu menghidupkan dan menjaga tradisi ilmiah dengan menggencarkan diskusi terbuka di dalam kampus.Kata Kunci: Peran Kader, Himpunan Mahasiswa Islam, Tradisi Ilmiah
Meretas Jalan Literasi Ekonomi Petani Pedesaan: Sebuah Tinjauan Awal Rencana Implementasi Andi Hasdiansyah
Lifelong Education Journal Vol 1 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.647 KB) | DOI: 10.180685/lej.v1i2.37

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mencari jalan dan berupaya menemukan landasan konseptual penerapan program literasi ekonomi petai di daerah pedesaaan. Pokok persoalan yang mendasari tulisan karena lemahnya program penguatan literasi untuk petani, khususnya literasi ekonomi. Bahkan banyak program mengalami kegagalan atau berhenti di tengah jalan. Di samping itu, masalah petani terletak pada proses pasca panen hingga tata niaga. Hubungan petani dan pedagang dalam konteks tata niaga pertanian membawa petani pada keadaan yang tidak adil. Dominasi dan kekuasaan pedagang/tengkulak terlalu besar sehingga menyebabkan petani patuh dan tunduk pada kondisi yang ada. Kepatuhan petani pada sistem pasar yang dikendalikan pedagang/tengkulak terjadi karena ketidakpahaman petani pada pasar dan harga jual. Artikel ini adalah literatur review, beberapa artikel relevan dikaji secara seksama sehingga menghasilkan sintesis yang diyakini dapat memberi penjelasan memadai terkait literasi ekonomi. Adapun hasil kajian yang ditemukan diantaranya tentang perlunya memperhatikan paradigma pembangunan yang digunakan; perencanaan harus didasarkan pada kebutuhan dan sikap ikhlas petani; pelibatan aktor lokal secara penuh di dalam kegiatan; materi-materi program harus berorientasi pada realitas yang menghimpit petani; proses evaluasi perlu lebih demokratis dan kritis; seluruh aktor harus terlibat hingga proses advokasi tingkat lanjut.
Modal sosial dan upaya meretas kekerasan di sekolah Andi Hasdiansyah
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 7, No 2 (2019): December
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppfa.v7i2.24880

Abstract

Artikel ini bertujuan membedah dan mencari akar kekerasan yang terjadi di sekolah dari berbagai konteks. Penulis menggunakan bingkai teori modal sosial dalam upaya memecahkan masalah kekerasan tersebut. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah analisis fakta dan kajian konseptual terkait bagaimana teori modal sosial bekerja. Analisis multi-konteks digunakan untuk menemukan sebuah pola yang lebih rinci terkait usaha pencegahan dan pemecahan perilaku kekerasan peserta didik. Pada intinya, keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam pendidikan. Proses pendidikan itu sendiri harus mendasarkan aktivitasnya pada kemajemukan sebagai sebuah cara mengkomunikasikan perbedaan.AbstractThis article aims to dissect and search for the roots of violence that occur in schools from various contexts. The author uses the frame of social capital theory in an effort to solve the problem of violence. The method used in this article is fact analysis and conceptual studies related to how social capital theory works. The multi-context analysis is used to find a more detailed pattern related to efforts to prevent and solve the violent behavior of students. In essence, family, school, and society have an important role in education. The education process itself must base its activities on pluralism as a way of communicating differences
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS SENTRA PERSIAPAN DI PAUD MELATI KOTA PARE-PARE Rezky Yanna Putri; Ihwan Ridwan; A Hasdiansyah
Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM) Vol 9, No 2 (2022): JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (JPPM)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jppm.v9i2.17778

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran berbasis sentra persiapan pada anak usia dini di PAUD Melati SKB Kota Parepare. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan alat pengumpul data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode studi kasus. Teknik dalam pengumpulan data dan instrumen penelitian yang peneliti gunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data didefinisikan sebagai suatu proses  atau  upaya  pengolahan  data  yang  terkumpul  dapat  dianalisis  menjadi sebuah informasi baru agar karakteristik data tersebut menjadi lebih dimengerti dan berguna untuk solusi suatu permasalahan. Hasil  penelitian  ini  diterapkan  pendekatan  duduk  melingkar  atau biasa disebut BCCT di pembelajaran di PAUD Melati dengan menekankan analisisnya  pada  proses  penyimpulan  deduktif  dan  induktif  mencakup sebuah pijakan, dengan macam-macam aktivitas bermain serta mengevaluasi   proses belajar di tiap sentra yang ada. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan Mengacu kepada 3 kriteria yang telah ditetapkan yaitu teknik analisis data yang digunakan penerapan duduk melingkar atau BCCT di pembelajaran sentra persiapan tidak selaras dengan prosedur dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan . Pelaksanaan pembelajaran dengan model sentra persiapan sudah berjalan sesuai dengan teori pembelajaran sentra, terlihat dari prosedur yang diberikan oleh guru.
Pemberdayaan UMKM: Strategi Pemerintah Desa Bonto-Bontoa dalam Menyiasati Dampak Covid-19 di Kabupaten Bantaeng Andi Hasdiansyah; Muhammad Athar Asmas; Muhammad Adil Arnady
Journal of Education Sciences: Fondation & Application Vol 2 No 1 (2023): Maret
Publisher : Pendidikan Nonformal Universitas Muhammadiyah Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.947 KB) | DOI: 10.161985/jesfa.v2i1.46

Abstract

Penelitian ini merupakan upaya untuk menemukan strategi pemerintah desa dalam menghadapi covid-19, terutama bagi UMKM. Tujuan penelitian ini untuk menemukan strategi yang dilakukan oleh pemerintah Desa Bonto-Bontoa dalam menyiasati dampak covid-19 terhadap pelaku UMKM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian berjumlah 6 orang. Seluruh data penelitian dikaji dan dianalisis untuk menemukan makna dari apa yang dikatakan oleh informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat pelaku UMKM di Desa Bonto-bontoa Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng adalah melakukan kegiatan pendampingan dan pembuatan Surat Keterangan Usaha (SKU). Strategi pemberdayaan yang digunakan pemerintah desa untuk peserta UMKM ini membuktikan keberhasilan beberapa pelaku UMKM terutama kemudahan mengelola usaha dan keterampilan pemasaran yang memadai.
Peningkatan Keterampilan Komunitas Peternak Lebah Melalui Pelatihan Pembuatan Sabun Propolis Andi Gita Maulidyah Indraswari Suhri; Phika Ainnadya Hasan; A Hasdiansyah
Madaniya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.451

Abstract

Propolis merupakan produk unggulan lebah tidak bersengat yang memiliki manfaat yang sangat besar utamanya di bidang kesehatan dan kecantikan. Di Kabupaten Luwu Utara terdapat sentra budidaya lebah tidak bersengat yang aktif memproduksi madu dan propolis. Para peternak telah sangat berpengalaman dalam mengolah propolis mentah, tetapi belum mengetahui pemanfaatan lanjutan dari propolis cair agar nilainya bertambah. Permasalahan ini yang menjadi alasan dilaksanakannya kegiatan pelatihan pembuatan sabun propolis yang melibatkan peternak lebah di Luwu Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunitas peternak lebah dalam mengolah produk propolis menjadi sabun mandi. Metode yang digunakan adalah participatory action research (PAR) yang melibatkan partisipasi aktif dari para peternak secara langsung. Kegiatan dilaksanakan selama 28 hari yang diikuti oleh sepuluh orang peternak sebagai partisipan, dan dua dosen sebagai tim pelaksana kegiatan. Hasil dari kegiatan ini adalah dihasilkan produk berupa sabun mandi propolis, serta peningkatan keterampilan masyarakat dalam membuat sabun propolis. Kegiatan ini merupakan langkah awal dari terbentuknya usaha industri kecil dalam komunitas peternak lebah Luwu Utara. Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para peternak lebah untuk memajukan usaha perlebahan dan meningkatkan pendapatan ekonomi melalui keterampilan yang dimiliki.
Meretas Jalan Literasi Ekonomi Petani Pedesaan: Sebuah Tinjauan Awal Rencana Implementasi Andi Hasdiansyah
Lifelong Education Journal Vol 1 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59935/lej.v1i2.37

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mencari jalan dan berupaya menemukan landasan konseptual penerapan program literasi ekonomi petai di daerah pedesaaan. Pokok persoalan yang mendasari tulisan karena lemahnya program penguatan literasi untuk petani, khususnya literasi ekonomi. Bahkan banyak program mengalami kegagalan atau berhenti di tengah jalan. Di samping itu, masalah petani terletak pada proses pasca panen hingga tata niaga. Hubungan petani dan pedagang dalam konteks tata niaga pertanian membawa petani pada keadaan yang tidak adil. Dominasi dan kekuasaan pedagang/tengkulak terlalu besar sehingga menyebabkan petani patuh dan tunduk pada kondisi yang ada. Kepatuhan petani pada sistem pasar yang dikendalikan pedagang/tengkulak terjadi karena ketidakpahaman petani pada pasar dan harga jual. Artikel ini adalah literatur review, beberapa artikel relevan dikaji secara seksama sehingga menghasilkan sintesis yang diyakini dapat memberi penjelasan memadai terkait literasi ekonomi. Adapun hasil kajian yang ditemukan diantaranya tentang perlunya memperhatikan paradigma pembangunan yang digunakan; perencanaan harus didasarkan pada kebutuhan dan sikap ikhlas petani; pelibatan aktor lokal secara penuh di dalam kegiatan; materi-materi program harus berorientasi pada realitas yang menghimpit petani; proses evaluasi perlu lebih demokratis dan kritis; seluruh aktor harus terlibat hingga proses advokasi tingkat lanjut.
Pemberdayaan Masyarakat Petani Kopi Melalui Pelatihan Budidaya Lebah Tidak Bersengat A Hasdiansyah; Andi Gita Maulidyah Indraswari Suhri
Madaniya Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.484

Abstract

Dalam mendukung kelestarian populasi lebah tidak bersengat, pemanfaatan lebah lokal adalah strategi yang dapat ditempuh oleh masyarakat.. Pada umumnya, masyarakat melakukan budidaya lebah atau meliponikultur dengan tujuan ekonomi. Namun, masyarakat yang mengembangkan meliponikultur pun telah membantu proses penyerbukan tanaman oleh lebah. Pada kegiatan ini, dilakukan pelatihan untuk memberikan keterampilan budidaya lebah tidak bersengat kepada petani kopi di Desa Pattongko, Kecamatan Sinjai Tengah, Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan berupa sosialisasi dan pelatihan, serta metode evaluasi CIPP (Context, input, process, product). kegiatan pengabdian ini memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat mengenai potensi lokal yang ada di Desa Pattongko. Kegiatan budidaya lebah tidak bersengat ini sangat sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat di lokasi tersebut. Keunggulan budidaya lebah tidak bersengat adalah biaya yang murah, asalkan penanganannya tepat. Kegiatan ini memberikan dampak positif bagi petani kopi karena mereka berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan dari produk yang dihasilkan oleh lebah tidak bersengat setelah dibudidaya.
Education on the Utilization of Stingless Bees as Potential Natural Pollinators for Bitter Gourd Plants Phika ainnadya hasan; Andi Gita Maulidyah Indraswari Suhri; Andi Aris Mattunruang; Muhammad Athar Asmas; A Hasdiansyah; Wiwik Wiji Astuti
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 7 No 2 (2023): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v7i2.764

Abstract

his activity aims to provide solutions to the problems faced by the community in the agricultural sector. In this case, the help of pollination by stingless bees is a solution to the quality and quantity of agricultural crop yields, especially bitter melon plants grown by the community. The selection of stingless bees as pollinating agents is based on safety and convenience reasons for the community in participating in a series of activities. These bees are adaptive and easy to manage. The activity method is participatory action research (PAR) which actively involves the community from the preparatory stage, the process, to the final stage. Activity evaluation includes context, input, process, and product. The result of this activity is that the community understands the technique of using pollinating bees to optimize bitter melon crop yields. Through this activity the community also understands the importance of maintaining bee populations in nature. The positive impact that can be expected from this activity is an increase in the quality and quantity of bitter melon yields in the form of fruit size, number of fruit, and number of seeds. Furthermore, the community took the initiative to plant other types of agricultural crops and reuse stingless bees as the main pollinating agent.