Franky Rengkung
Universitas Sam Ratulangi

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Politik Identitas Pada Kesetaraan Gender Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Gorontalo Tahun 2020 Nopyan Katili; Jamin Potabuga; Franky Rengkung
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 11 No. 3 (2022): Juli 2022
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Artikel ini akan mengkaji keberadaan politik identitas khususnya terkait dengan kesetaraan gender yang terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Gorontalo tahun 2020. Dengan menggunakan metode kualitatif artikel ini akan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi, serta sejauh mana politik identitas khususnya yang terkait dengan kesetaran gender berkembang dan terjadi pada Pilkada tahun 2020. Temuan penelitian menggambarkan bahwa politik identitas yang terjadi di Kabupaten Gorontalo banyak di sebabkan oleh faktor agama dan budaya. Faktor agama sangat mempengaruhi karena mayoritas masyarakat Kabupaten Gorontalo memeluk agama Islam, dimana berkembang stigma bahwa pemimpin itu seharusnya laki-laki. Selain itu budaya yang berkembang di masyarakat Gorontalo dimana sangat minim perempuan yang mau bertarung untuk menjadi pemimpin, karena itu dipahami sebagai haknya kaum pria. Walaupun sebenarnya sudah ada perundangan yang mewajibkan keterwakilan perempuan sebesar 30 persen namun minimnya kaum perempuan yang bersedia menjadi kendala untuk mewujudkan hal tersebut. Kata Kunci: Politik Identitas; Kesetaraan Gender; Pemilihan Kepala Daerah ABSTRACT This article will examine the existence of identity politics in particular related to gender equality that occurred in the Regional Head Election (Pilkada) in Gorontalo Regency in 2020. Using qualitative methods this article will describe the factors that influence, and the extent to which identity politics, especially those related to Gender equality develops and occurs in the 2020 Pilkada. The research findings illustrate that identity politics that occurs in Gorontalo Regency is mostly caused by religious and cultural factors. The religious factor is very influential because the majority of the people of Gorontalo Regency embrace Islam, where there is a growing stigma that the leader should be a man. In addition, the culture that developed in the Gorontalo community where there are very few women who want to fight to become leaders, because it is understood as the right of men. Even though there is actually a law that requires women's representation of 30 percent, the lack of women who are willing to be an obstacle to make this happen. Keywords: Identity Politics; Gender equality; Regional Head Election
Implementasi Kebijakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Dalam Pengarusutamaan Gender Di Sulawesi Utara Varencia Rivie; Agustinus Pati; Franky Rengkung
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 11 No. 3 (2022): Juli 2022
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Artikel ini mengkaji implementasi kebijakan yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Utara, terkait dengan pengarusutamaan gender. Dengan menggunakan metode kualitatif penelitian ini akan fokus mengkaji terkait dengan berbagai kendala yang dihadapi dalam proses implementasi kebijakan tersebut. Kajian dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang dikemukakan oleh George C. Edwards III (1980) tentang indikator dalam mengevalusi sebuah kebijakan. Temuan penelitian menggambarkan dari sisi komunikasi dan struktur birokrasi yang dimiliki Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Utara sudah dapat dikatakan baik dan memadai. Namun dari sisi sumber daya manusia yang masih kurang. Hal ini diperparah dengan minimnya dana yang tersedia. Dengan data tersebut dapat disimpulkan bahwa proses implementasi kebijakan tersebut belum berjalan sebagaimana dengan yang diharapkan. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan; Pengarusutamaan Gender ABSTRACT This article examines the implementation of policies carried out by the Office of Women's Empowerment and Child Protection of North Sulawesi Province, related to gender mainstreaming. By using qualitative methods, this research will focus on examining the various obstacles faced in the process of implementing the policy. The study was conducted using the approach proposed by George C. Edwards III (1980) regarding indicators in evaluating a policy. The findings of the study illustrate that in terms of communication and bureaucratic structure owned by the Office of Women's Empowerment and Child Protection of North Sulawesi Province, it can be said to be good and adequate. However, in terms of human resources are still lacking. This is exacerbated by the lack of available funds. With these data it can be concluded that the process of implementing the policy has not gone as expected. Keywords: Policy Implementation; Gender Mainstreaming
Pola Rekrutmen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pada Pemilihan Anggota Legislatif Kota Manado Tahun 2019 Deigratya F Taarama; Wiesje Wilar; Franky Rengkung
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 11 No. 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengkaji pola rekruitmen yang dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap calon anggota legislatif Kota Manado pada tahun 2019. Dengan menggunakan metode kualitatif, kajian ini akan menggambarkan pola rekrutmen yang dilakukan oleh PDIP Kota Manado. Temuan penelitian menggambarkan bahwa PDIP dalam melakukan rekrutmen calon melalui 3 (tiga) tahapan yaitu tahapan penjaringan calon, tahapan penyaringan dan seleksi calon yang telah dijaring, dan tahapan penetapan calon. Hal itu dilakukan karena PDIP menginginkan calon yang diutus partai merupakan calon yang berkualitas dan memang pantas untuk dicalonkan sebagai anggota legislatif. Kata Kunci: Rekrutmen; Anggota Legislatif; PDIP; Manado ABSTRACT This article examines the recruitment pattern carried out by the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP) against candidates for the Manado City legislature in 2019. Using a qualitative method, this study will describe the recruitment pattern carried out by the Manado City PDIP. The findings of the study illustrate that PDIP in recruiting candidates goes through 3 (three) stages, namely the selection stage of candidates, the screening and selection stages of candidates who have been recruited, and the stages of determining candidates. This was done because PDIP wanted the candidates sent by the party to be qualified candidates and deserved to be nominated as members of the legislature. Keywords: Recruitment; Legislative Members; PDIP; Manado
Upaya Pemerintah Sulawesi Utara Dalam Meningkatkan Ekspor Di Masa Pandemi Covid 19 Tasya Abigail Brigitta Manus; Agustinus B. Pati; Franky Rengkung
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 11 No. 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengkaji upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah Sulawesi Utara (Sulut) khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut dalam meningkatkan ekspor dimasa pandemi Covid 19. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif kajian akan mengidentifikasi berbagai upaya yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut serta berbagai hambatan yang ditemui. Hasil penelitian menggambarkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut dalam meningkatkan ekspor, melakukan beberapa upaya diantaranya menjalin hubungan yang baik dengan instansi-instansi vertical maupun horizontal, dan kepada para calon eksportir pemerintah memberikan pelatihan dan mengedukasi mengenai kondisi perdagangan internasional saat ini. Selain itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan menerapkan sistem online sehingga pengurusan administrasi dan sertifikat lebih efisien, serta ikut membantu dan memfasilitasi teknis industri pengolahan maupun pendistribusian melalui subsidi pemerintah. Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang diterapkan terbukti nilai eskpor Sulawesi Utara selama masa pandemi terus meningkat walaupun dalam praktiknya tak luput dari kendala-kendala yang ada, seperti diberlakukannya lockdown dan persediaan konteiner yang terbatas. Kata Kunci: Upaya Pemerintah; Ekspor; Pandemi Covid 19 ABSTRACT This article examines the efforts made by the local government of North Sulawesi (North Sulawesi), especially the North Sulawesi Industry and Trade Service in increasing exports during the Covid 19 pandemic. Using qualitative methods and a descriptive approach the study will identify various efforts made by the North Sulawesi Industry and Trade Service and various obstacles found. The results of the study illustrate that the North Sulawesi Industry and Trade Service in increasing exports, has made several efforts including establishing good relations with vertical and horizontal agencies, and to prospective exporters the government provides training and educates about the current conditions of international trade. In addition, the Department of Industry and Trade implements an online system so that administrative and certificate arrangements are more efficient, as well as assisting and facilitating technical processing and distribution industries through government subsidies. With the policies implemented, it is evident that the value of North Sulawesi's exports during the pandemic has continued to increase, even though in practice it has not been spared from existing constraints, such as the imposition of a lockdown and limited container supplies. Keywords: Government Efforts; Export; Covid 19 pandemic
Pendidikan Politik Generasi Milenial Melalui Organisasi Sayap Partai: Studi Kasus Liga Mahasiswa Nasdem Sulut Jandry Yosua Jouke Ering; Agustinus B. Pati; Franky Rengkung
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 12 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi implementasi pendidikan politik yang dilakukan oleh Liga Mahasiswa Nasdem Sulawesi Utara dalam upaya meningkatkan pemahaman politik generasi milenial di Sulawesi Utara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi, obersvasi, wawancara kepada informan dan melakukan focus group discussion. Penelitian ini menunjukan bahwa dalam melaksanakan konsep pendidikan politik yang ada, Liga Mahasiswa Nasdem Sulut melakukan beberapa strategi antara lain; penguatan peran tokoh politik, penguatan kelembahaan melalui pengembangan SDM, efesiensi ruang penidikan politik dan optimalisasi peran mahasiswa sebagai kaum intelektual. Pada penerapan strategi-strategi tersebut ditemui kendala antara lain kondisi geografis yang kurang memungkinkan untuk mengumpulkan seluruh anggota dalam satu kegiatan. Kemudian kurangnya penjabatan kegiatan di tingkat kabupaten/kota menyebabkan target penerapan konsep pendidikan politik yang ada kurang optimal. Kata kunci: Pendidikan Politik; Milenial; Organisasi Sayap Partai ABSRTACT This study aims to determine the implementation strategy of political education carried out by the Liga Mahasiswa Nasdem Sulut in an effort to increase political understanding of the millennial generation in North Sulawesi. This research was conducted using qualitative methods with a descriptive approach. Data collection is carried out through documentation studies, observations, interviews with informants and conducting focus group discussions. This research shows that in implementing the existing political education concept, the Liga Mahasiswa Nasdem Sulut carried out several strategies, including; strengthening the role of political figures, strengthening valleys through human resource development, efficiency of political education space and optimizing the role of students as intellectuals. In the implementation of these strategies, obstacles were encountered, including geographical conditions that were less likely to gather all members in one activity. Then the lack of activity positioning at the district / city level causes the target of implementing the existing political education concept to be less than optimal. Key words: Political Education; Milennial; Wings Party Organization
Peran Elit Lokal Dalam Pemenangan Pemilihan Kepala Desa: Studi Kasus: Pemilihan Kepala Desa Eris Tahun 2022 Semuel Junior Mongie; Burhan Niode; Franky Rengkung
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 12 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran dari elit lokal dalam pemenangan salah satu calon Hukum Tua di Desa Eris Kecamatan Tondano kabupaten Minahasa pada pemilihan Hukum Tua tahun 2022. Elit lokal yang dimaksud adalah governing elite yaitu elit yang memiliki kekuasaan politik yang berpengaruh dan mampu mempengaruhi pilihan masyarakat sebagai pemilih. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dari hasil penelitian tergambar bahwa peran dari elit lokal tersebut dalam mempengaruhi pemilih memang sangat kuat. Elit lokal tersebut bertindak sebagai pelaku pengarah opini, dan memiliki peran untuk mengendalikan dan mempengaruhi masyarakat. Elit lokal menggunakan modal sosial dan kekuasaan yang dimilikinya untuk mendukung dan memenangkan salah satu calon. Kepemilikan modal social ternyata dapat membangun kepercayaan dari masyarakat sehingga setiap tindakan yang dia ambil menjadi panutan bagi masyarakat. Selanjutnya elit lokal memanfaatkan jabatan dan kedudukannya di dalam pemerintahan, sehingga dengan kapasitas kekuasaan yang besar tersebut dia dapat mengendalikan masyarakat tertentu. Dalam halnya pada Pilkades Desa Eris terbukti bahwa dia mampu mempengaruhi dan mengendalikan masyarakat tertentu dalam menentukan pilihan pada Pilkades. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa elit lokal berperan penting dalam Pilkades di Desa Eris tahun 2022. Kata Kunci: Elit Lokal, Hukum Tua, Pilkades ABSTRACT This research examines the role of the local elite in winning one of the Old Law candidates in Eris Village, Tondano District, Minahasa Regency in the 2022 Old Law election. The local elite in question is the governing elite, namely elites who have influential political power and are able to influence people's choices as voters. . This study uses a qualitative method. From the research results it is illustrated that the role of the local elite in influencing voters is indeed very strong. These local elites act as opinion actors, and have a role to control and influence the community. Local elites use their social capital and power to support and win over one of the candidates. Ownership of social capital turns out to be able to build trust from the community so that every action he takes becomes a role model for the community. Furthermore, local elites take advantage of their positions and positions in government, so that with this large capacity of power they can control certain communities. In the case of the Pilkades in Eris Village, it was proven that he was able to influence and control certain people in making choices in the Pilkades. With this, it can be concluded that local elites play an important role in the Pilkades in Eris Village in 2022. Keywords: Local Elite, Old Law, Pilkades
Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Bupati di Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2018 Vanda Veronika Laluraga; Arpi Revie Rondonuwu; Wiesje Fenny Wilar; Franky Rengkung
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 12 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk partisipasi politik pemilih pemula dalam pemilihan bupati Kabupaten Kepulauan Talaud tahun 2018, dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih pemula khususnya di Kecamatan Beo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk partisipasi yang dilakukan oleh para pemilih pemula di Kecamatan Beo ialah ikut dalam pemungutan suara (votting), dan kampanye. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa faktor yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih pemula adalah adanya keterbukaan informasi adanya perangsang politik, serta karakteristik calon. Adapun faktor yang menjadi penghambat bagi pemilih pemula dalam berpartisipasi adalah kurangnya pendidikan politik yang mereka dapatkan.
Pengaruh Faktor Eksternal Pada Pemilihan Kepala Desa: (Suatu Studi Pemenangan Calon Hukum Tua Pada Pemilihan Hukum Tua Tahun 2022 Di Desa Maumbi Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara) Brenda Caroline Mokoagouw; Burhan Niode; Franky Rengkung
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 12 No. 3 (2023): Juli 2023
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Artikel ini mengkaji proses demokrasi di desa terkait dengan pemilihan Hukum Tua di Desa Maumbi Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan fokus penelitian pada bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemilihan Hukum Tua di Desa Maumbi khususnya terkait dengan keberadaan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pemenangan dari salah seorang calon hukum tua yang berkompetisi. Temuan penelitian menggambarkan bahwa dibalik keberhasilan calon Hukum Tua yang akhirnya terpilih adalah selain adanya modalitas sosial politik yang terdiri dari modal politik, modal sosial maupun modal ekonomi yang dimiliki, juga dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal yang turut mempengaruhi kemenangan yang diperoleh. Faktor eksternal dimaksud diantaranya adalah adanya dukungan dari partai politik tertentu yang dalam hal ini adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Selain itu adanya dukungan dari salah seorang elit partai ini yang kebetulan mempunyai pengaruh di tengah masyarakat Desa Maumbi karena merupakan salah seorang pejabat di Kabupaten Minahasa Utara. Memang dukungkan dimaksud tidak diberikan secara formal namun terlihat jelas bagi masyarakat bentuk dukungan yang diberikan. Kata Kunci: Pengaruh; Faktor Ekternal; Pemilihan Kepala Desa ABSTRACT This article examines the democratic process in the village related to the election of the Old Law in Maumbi Village, Kalawat District, North Minahasa Regency. This study used a qualitative method with a research focus on how the factors influencing the process of selecting an old law in Maumbi Village were particularly related to the existence of external factors that influenced the winning of one of the competing old law candidates. The research findings illustrate that behind the success of the Old Law candidates who were finally elected, apart from the existence of socio-political modalities consisting of political capital, social capital and economic capital owned, it was also influenced by several external factors which also influenced the victory obtained. The external factors referred to include the existence of support from certain political parties, in this case the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP). In addition, there is support from one of the party's elite who happens to have influence among the people of Maumbi Village because he is an official in North Minahasa Regency. Indeed, the intended support is not given formally, but it is clear to the community the form of support provided. Keywords: Influence; External Factors; Village Head Election
Perilaku Politik Pemuda Pada Pemilihan Kepala Daerah: (Analisis Perilaku Pemuda Di Kelurahan Kolongan Akembawi, Kecamatan Tahuna Barat, Kabupaten Kepulauan Sangihe Pada Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Tahun 2020) Novelar Grendy Abram; Burhan Niode; Franky Rengkung
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 12 No. 3 (2023): Juli 2023
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini mengkaji tentang perilaku politik pemuda pada pemilihan kepala daerah. Pemuda dalam penelitian ini di fokuskan pada para pemuda yang ada di kelurahan Kolongan Akembawi, kecamatan Tahuna Barat, Kabupaten Kepulauan Sangihe pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk melihat bagaimana bentuk dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemuda pada pemilihan kepala daerah di Sulawesi Utara tahun 2020 tersebut. Temuan penelitian mengambarkan terdapat beberapa bentuk perilaku para pemuda yang ada di kelurahan Kolongan Akembawi, kecamatan Tahuna Barat, Kabupaten Kepulauan Sangihe, diantaranya adalah ada yang berperilaku idealis yaitu mereka yang dalam menentukan pilihannya kepada kandidat dengan melihat visi dan misi yang disampaikan. Selain itu ada juga yang berperilaku kritis, yaitu mereka yang tidak langsung percaya dengan visi dan misi yang disampaikan dan cenderung memperhatikan rekam jejak dari kandidat. Selain kedua bentuk perilaku tersebut ada juga para pemuda yang berperilaku sebagai seorang yang memiliki kesadaran politik yang tinggi,. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemuda disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni disebabkan karena kepemilikan pengetahuan yang mendorong kesadaran politik mereka menjadi tinggi, sedangkan faktor eksternal lebih banyak disebabkan oleh pengaruh visi misi yang disampaikan oleh para kandidat serta rekam jejak para kandidat. Kata Kunci : Perilaku politik ; Pemuda; Pemilihan Kepala Daerah ABSTRACT his study examines the political behavior of youth in regional head elections. The youth in this study focused on youth in the Kolongan Akembawi sub-district, Tahuna Barat sub-district, Sangihe Islands Regency in the 2020 election of the Governor and Deputy Governor of North Sulawesi. This study used qualitative methods to see how forms and factors influence behavior youth in the 2020 regional head election in North Sulawesi. The research findings illustrate that there are several forms of youth behavior in the Kolongan Akembawi sub-district, Tahuna Barat sub-district, Sangihe Islands Regency, including some who behave idealistically, namely those who determine their choice of candidates by looking at the vision and mission conveyed. In addition, there are also those who behave critically, namely those who do not immediately believe in the vision and mission presented and tend to pay attention to the candidate's track record. In addition to these two forms of behavior, there are also young people who behave as someone who has high political awareness. While the factors that influence youth behavior are caused by two factors, namely internal factors and external factors. Internal factors are caused by the ownership of knowledge that drives their political awareness to be high, while external factors are more due to the influence of the vision and mission conveyed by the candidates and the track records of the candidates. Keywords: Political behavior; Youth; Regional Head Election
Alat Musik Kolintang Sebagai Instrumen Soft Power Diplomacy Indonesia Nadia Norelle Niode; Daisy Posumah; Franky Rengkung
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 12 No. 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kolintang dikenal sebagai alat musik perkusi bernada dari kayu yang berasal dari daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Alat musik Kolintang yang dimainkan bersama-sama dan menghasilkan nada harmonis memiliki nilai filosofis budaya kehidupan berkelompok suku Minahasa yang diperkuat oleh gotong-royong, kekeluargaan, dan keselarasan untuk hidup bersama. Dengan menggunakan metode kualitatif penelitian ini mengkaji bagaimana upaya pemerintah Indonesia untuk menjadikan alat musik kolintang agar bisa menjadi alat soft diplomacy. Temuan penelitian mengambarkan bahwa telah banyak upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia unutk menjadikan Kolintang sebagai alat diplomasi diantaranya adalah dengan melakukan festival, pagelaran musik Kolintang, dan pengiriman tim kesenian ke luar daerah dan ke luar negeri. Selain itu pemerintah juga gencar melakukan promosi melalui kedutaan besar Republik Indonesia di beberapa negara seperti; Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Australia, Singapura, Taiwan, Hongkong, Austria, Suriah, Lebanon, dan Jordania. Selain itu juga sebagai bentuk sosialisasi Kolintang di luar negeri dilakukan dengan mendatangkan grup Kolintang dari tanah air untuk tampil dalam acara tertentu, misalnya festival seni budaya internasional sebagai media sosialiasi dan pertukaran seni budaya antar negara, dan ada pula yang mendatangkan pelatih untuk pengembangan kolintang di negara tersebut, atau hanya instrumen kolintang yang dikirim karena sudah ada pemain terlatih di negara tersebut sebagai bagian dari upaya pelestarian kolintang. Khusus di Kantor KBRI atau Konsulat Jenderal dijadikan sebagai etalase seni budaya Indonesia di negara-negara yang memiliki instrumen Kolintang. Dalam perkembangnanya alat musik Kolintang dapat menjadi instrumen soft power diplomacy karena dapat memperkenalkan jenis kebudayaan, dan budaya yang meliputi cara hidup, pola pikir, kebiasaan sehari-hari, serta cara berinteraksi. Tujuannya agar masyarakat internasional mengetahui tentang nilai-nilai Indonesia dan memiliki keinginan untuk datang ke Indonesia. Terlebih lagi, salah satu pemasukan utama Indonesia adalah dari sektor pariwisata. Kata Kunci: Alat Musik Kolintang; Soft Power Diplomacy ABSTRACT Kolintang is known as a wooden percussion instrument originating from the Minahasa area, North Sulawesi. The Kolintang musical instrument, which is played together and produces a harmonious tone, has a philosophical value to the culture of life in Minahasa ethnic groups which is strengthened by mutual cooperation, kinship, and harmony to live together. Using a qualitative method, this research examines how the Indonesian government's efforts to make the kolintang musical instrument a soft diplomacy tool. The research findings illustrate that the Indonesian government has made many efforts to make Kolintang a diplomatic tool, including holding festivals, performing Kolintang music, and sending art teams to outside regions and abroad. In addition, the government is also actively promoting through the embassies of the Republic of Indonesia in several countries such as; United States, Canada, Germany, Australia, Singapore, Taiwan, Hong Kong, Austria, Syria, Lebanon and Jordan. Apart from that, as a form of socialization of Kolintang abroad, it is carried out by inviting Kolintang groups from Indonesia to appear in certain events, for example international art and culture festivals as a medium for socializing and exchanging cultural arts between countries, and some are bringing in trainers for the development of kolintang in other countries. or only the kolintang instruments were sent because there are already trained players in the country as part of efforts to preserve the kolintang. Especially at the Indonesian Embassy or Consulate General Office, it is used as a showcase for Indonesian cultural arts in countries that have the Kolintang instrument. In its development, the Kolintang musical instrument can become an instrument of soft power diplomacy because it can introduce types of culture, and culture which includes ways of life, mindsets, daily habits, and ways of interacting. The goal is for the international community to know about Indonesian values and have the desire to come to Indonesia. What's more, one of Indonesia's main income is from the tourism sector. Keywords: Kolintang Musical Instruments; Soft Power Diplomacy