Ibu merupakan orang yang paling dekat dengan anak yang memberikan pengasuhan. Ibu harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk melakukan stimulasi tumbuh kembang anak. Kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak ditentukan oleh pengasuhan keluarga terutama orang tua. Ibu sangat berperan dalam stimulasi dan deteksi dini penyimpangan perkembangan. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa persepsi ibu dapat digunakan sebagai deteksi dini masalah perkembangan anak. Deteksi dini penting dalam menemukan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang ditemukan lebih awal akan mendapatkan intervensi sangat berharga untuk mencegah kecacatan permanen. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarkat ini adalah dengan metode pendekatan, yaitu dalam bentuk sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan terhadap mitra tentang penyuluhan tumbuh kembang balita, artinya para peserta dituntut aktif dalam mengikuti selama kegiatan berlangsung. Kompetensi yang akan dibentuk ditandai dengan indikator peningkatan pengetahuan peserta tentang permasalahan apa saja terkait tumbuh kembang balita serta memahami penanganan yang tepat pada tumbuh kembang balita yang meliputi pengukuran hingga deteksi dini. Pengetahuan ibu diukur dengan menggunakan menggunakan pre test sebelum kegiatan dan post test setelah diberikan pengetahuan. Berdasarkan hasil pretest dan post test yang diikuti oleh 35 responden dapat dinyatakan bahwa hasil pre test tentang tingkat pengetahuan responden mengenai propram pencegahan stunting sebesar 14 responden (40%) mengerti tentang program pencegahan stunting sedangkan berdasarkan hasil post test terdapat 27 responden (77,1%) yang mengerti tentang program pencegahan stunting. Dengan adanya penyuluhan ini, para ibu di ranting Muhammadiyah Pabuwaran dapat mengidentifikasi stunting dan melakukan praktik pemantauan tumbuh kembang balita.Â