Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FORMULASI DAN EVALUASI BALSAM EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe) DENGAN PENAMBAHAN NIPAGIN SEBAGAI BAHAN PENGAWET Kumara Rahmawati Zain; Maulana Tegar Aditya Nugraha; Eka Diah Purwaliyanti
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 3 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56399/jst.v3i2.31

Abstract

Rimpang jahe merah secara empiris digunakan oleh masyarakat karena memiliki kandungan oleoresin diantaranya gingerol dan shogaol yang menimbulkan sensasi pedas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kemudahan penggunaan dan mengetahui efektifitas jahe merah dan mengetaui formulasi serta sifat fisik balsam jahe merah dengan adanya penambahan nipagin sebagai pengawet. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Dibuat dalam bentuk sediaan balsam dan dilakukan pengujian seperti uji organoleptis, uji pH, uji daya lekat, uji iritasi dan uji panelis. Hasil maserasi yang diperoleh adalah ekstrak kental jahe merah seberat 10gr dengan rendemen 6,67%. Sediaan formula balsam yang paling banyak disukai adalah FII memiliki stabilitas yang tetap dari awal pembuatan hingga akhir penyimpanan, berbau khas, sediaan halus semi solid. Menimbulkan sensasi dingin pada kulit saat dioleskan.
PENGEMBANGAN DESA SIAGA DONOR DARAH MELALUI PROGRAM PEMERIKSAAN DAN PENDATAAN GOLONGAN DARAH WARGA DUSUN MANGGONG, KEPUHARJO, CANGKRINGAN, SLEMAN Gravinda Widyaswara; Wiwit Sepvianti; Aulia Rahman; Kumara Rahmawati Zain; Arif Tirtana; Ikrimah Nafilata
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 9: February 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Allert Village is a village that has a Village Health Post or health professionals who are ready to carry out community empowerment, encourage health-oriented development, and be the first referral center for quality health services for the community and health emergencies in the Village. In moving towards the allert village, it is necessary to study various existing community-based activities such as posyandu, polindes, village medicine post, health fund, and inter-guard preparedness, as a starting point for development towards an allert village. One of the Allert Village programs currently being developed is the Blood Donor Allert Viilage. In this program, village communities are prepared to be responsive in dealing with health problems that require blood donors. The development of the Blood Donor Allert Village was initiated with outreach activities, data collection and examination of the blood group of residents in each hamlet. Data on residents' blood groups is then submitted to village midwives, sub-districts and health centers as a data base for the Blood Donor Allert Village. Blood group data collection for the residents of Manggong, one of the hamlets in Kepuharjo Village, obtained the following results: out of a total of 256 r esidents, 62.50% had their blood type recorded while 37.50% was not. As for the 62.50% of Dusun Manggong residents whose blood type was recorded, 26.87% had blood type A; 28.13% blood type B; 41.25% have blood type O and only 3.75% have blood type AB
Evaluasi Kualitas Packed Red Cell (PRC) berdasarkan Kadar pH Darah selama Masa Penyimpanan 36 Hari Wiwit Sepvianti; Gravinda Widyaswara; Aulia Rahman; Kumaha Rahmawati Zain; Arif Tirtana; Relita Pebriana; Jemi Arivitriyanto Livingston Kodo
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Rajawali
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54350/jkr.v12i2.149

Abstract

Packed red cell (PRC) merupakan komponen darah dengan frekuensi penggunaan tertinggi dibandingkan komponen darah lainnya seperti thrombocyte concentrate (TC); cryoprecipitate; dan plasma, sehingga laporan terkait reaksi transfusi akibat penggunaan PRC juga menempati urutan pertama. Secara umum reaksi transfusi dapat dipicu oleh terjadinya reaksi yang bersifat imunologi dan non-imunologi. Reaksi imunologi sendiri berkaitan dengan ketidakcocokan darah donor dan resepien sedangkan reaksi non-imunologi berkaitan dengan infeksi penyakit menular, kontaminasi bakteri, hipotermia, keracunan sitrat, kelebihan zat besi dan asidosis. Adapun kondisi asidosis (penurunan kadar pH) produk darah sejauh ini belum banyak dilaporkan, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kualitas PRC berdasarkan kadar pH darah selama penyimpanan 36 hari. Pengukuran kadar pH darah dilakukan terhadap 5 sampel darah PRC menggunakan alat ukur pH meter Ohaus Starter 3100-F. Interval waktu pengukuran adalah setiap 3 hari, sejak hari penyadapan darah yaitu hari ke-0 hingga akhir masa simpan yaitu hari ke-36. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kadar pH darah terus mengalami penurunan dari hari ke hari dengan kurva yang landai. Persentase penurunan kadar pH darah berada pada kisaran 5,63%- 14,49% dengan nilai kadar pH darah di akhir masa simpan berada pada rentang 6,73- 6,90 dengan rerata 6,82. Nilai tersebut masuk dalam kategori produk darah aman digunakan hingga akhir masa simpan, karena berada pada batas aman kadar pH darah yang ditetapkan dalam regulasi pemerintah yaitu PMK No 91 tahun 2015.