Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Kompetensi Supervisi Managerial dan Akademik Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) Ahmad Sabri; Tabrani Tabrani; Maspan Maspan; Darni Darni
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10443

Abstract

Dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional, pendidikan kita secara nasional sekarang dihadapkan pada salah satu masalah besar yakni tentang peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Perkembangan pendidikan menjadi ukuran kemajuan suatu Negara. Dan diantara nya faktor terpenting dalam membangun suatu Negara adalah, apabila ukuran SDM dan mutu Pendidikan tersebut harus mempunyai kompetensi Managerial dan akademik yang dimiliki oleh pengawas sekolah dalam membina dan mensupervisi sekolah di setiap satuan pendidikan. Maka meputusan Menteri Pendayagunaan aparatur Negara Nomor 097/U/2001) menetapkan supervise/ pengawas sebagai pejabat fungsional yang permanen sampai saat ini. Jika ditilik sejumlah peraturan dan perundang-undangan yang ada, yang terkait dengan pendidikan, ternyata secara hukum pengawas sekolah tidak diragukan lagi keberadaannya.
Pendelegasian Tugas dan Wewenang dalam Pendidikan Islam Robi Aroka; Desman Desman; Asnawir Asnawir; Ahmad Sabri; Hidayati Hidayati
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10722

Abstract

Kelangsungan hidup dan keberhasilan organisasi pada masa kini tergantung pada kemampuannya dalam mengantisipasi perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal. Dalam konteks ini, organisasi harus memiliki pimpinan yang efektif dalam menjalankan manajemen untuk mengelola perubahan yang ada dan berkelanjutan. Tantangan bagi seorang manajer pendidikan, yaitu kepala sekolah atau madrasah, pimpinan pesantren, rektor, atau direktur adalah bagaimana menjadi pendorong atau pelopor perubahan lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Sehingga keberhasilan mewujudkan suatu tujuan organisasi sangat tergantung oleh bagaimana seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya.kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi aktifitas individu atau group untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam situasi yang telah ditetapkan. Dalam mempengaruhi aktifitas individu pemimpin menggunakan kekuasaan, kewenangan, pengaruh, sifat dan karakteristik; dan tujuannya adalah meningkatkan produktifitas dan moral kelompok. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang menarik orang lain untuk melakukan sesuatu. Kekuasaan bersumber dari legitimasi, hak, dan paksaan. Kewenangan merupakan hak formal untuk mengajak seseorang melakukan sesuatu. Sementara sifat dan karakteristik adalah ciri-ciri personal yang menyebabkan seseorang mampu mempengaruhi orang lain.Kegiatan mempengaruhi dan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab kepada seseorang disebut dengan pendelegasian. Pendelegasian dilakukan didasarkan bahwa pada esensinya hampir tidak ada seorang pemimpin yang dapat secara pribadi menyelesaikan secara penuh seluruh tugas lembaganya seorang diri. Kepemimpinan yang sukses tampak pada kepemimpinan yang mempengaruhi bawahan untuk mengerjakan suatu tugas.Selain terjadi di lingkungan perusahaan, pendelegasian juga terlihat jelas di lembaga pendidikan islam, di lembaga pendidikan islam pendelegasian wewenang mempunyai dampak strategis bagi pematangan organisasi lembaga pendidikan Islam karena menjadikan para guru atau dosen dan karyawan memperoleh pembelajaran untuk memikul tanggung jawab lebih besar. Bahkan di dalam Islam berbagai bentuk pendelegasian wewenang tergambar dari shirah Rasulullah dan shahabiyah.
Kebijakan dan Pengambilan Keputusan Pimpinan dalam Suatu Organisasi atau Pengorganisasian Devi Syukri Azhari; Zihnil Afif; Ahmad Sabri; Hidayati Hidayati
Journal on Education Vol 5 No 1 (2022): Journal on Education: Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The leadership role is a set of expected behavior, carried out by people in accordance with its position as a leader. The role of the leader is very large in making decisions and taking responsibility for the outcome. The decision reflects the character of a leader. Decision-making is central to the organization's activities are also a key leadership or the core of leadership. Leaders must be able to take decisions in a variety of situations, by choosing the best among a number of alternative alternatis decisions it faces. Alternatidf should be chosen that its smallest negative risk so as not to harm the organization. Leaders must be able to explain the reason – the reason for choosing one alternative decisions in a way that is most easily understood in order to get support in implementation.
Pengelolaan Waktu dalam Pendidikan Islam Ahmad Sabri; Hidayati Hidayati; Rahmat Hidayat; Ridhatul Husna; Elfim Falahul Putra
Journal on Education Vol 5 No 1 (2022): Journal on Education: Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i1.746

Abstract

Time (temporal dimension) has two meanings, namely denotative meaning and connotative meaning. Denotative meaning of time is a unit: seconds, minutes, hours, days, weeks, months, years, centuries and others. While the connotative meaning of time is time as a concept of achieving change in human activity. The change is expected to be a change for the better. For changes to occur for the better, human awareness is needed in interpreting events. This is known as the concept of learning from experience. Every event is a learning process, so that from this event it will change people who can interpret it. But for people who can't interpret it, events will just take place. Therefore, the meaning of the concept of time in an organizational context is called time management. To see how the conception of time management in Islamic education
Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi Islam Rizal Safarudin; Febri Malfi; Sudirman Sudirman; Ahmad Sabri; Hidayati Hidayati
Science and Education Journal (SICEDU) Vol. 1 No. 2 (2022): Volume 1 No 2 2022
Publisher : Faculty Of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/sicedu.v1i2.69

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan implementasi fungsi-fungsi manajemen, Problema Pendidikan Tinggi Islam Implementasi fungsi-fungsi manajemen dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi Islam. Bentuk penelitian ini adalah penelitian pustaka (library risearch)bersifat deskriftif kualitatif. Sumber data studi dokumentasi. Teknik pengumpulan data penulis melakukan identifikasi wacana dari buku-buku, makalah atau artikel, majalah, jurnal, web (internet), ataupun informasi lainnya yang berhubungan dengan judul penulisan untuk mencari hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, majalah dan sebagainya yang berkaitan dengan kajian tentang Implementasi Implementasi fungsi-fungsi manajemen dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi Islam, Maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1)Mengumpulkan data-data yang ada baik melalui buku-buku, dokumen, majalah internet (web). 2)Menganalisa data-data tersebut sehingga peneliti bisa menyimpulkan tentang masalah yang dikaji. Hasil penelitian menunjukan 1)Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen sangat penting untuk mengatur semua kegiatan, baik kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal.2)Problematika lembaga pendidikan tinggi Islam diantaranya problem manajemen, kepemimpinan, sumber daya manusia,finansial, dan kelembagaan. 3) Implementasi Fungsi-fungsi manajemen untuk peningkatan mutu pendidikan Tinggi Islam akan mampu menjalankan kegiatan organisasi secara efektif dan efisien. Dan terwujud Peningkatan mutu lembaga pendidikan Tingi Islam,Pengelolaan lembaga pendidikan Tinggi Islam perlu diarahkan pada peningkatan mutu dengan melakukan pembenahan pada aspek perencanaan mutu, pengendalian mutu, dan peningkatan mutu.
Kompetansi Pedagogik Guru PAI Dalam Mendesain Pembelajaran Pasca Pandemi Covid-19 di MAN Kota Pariaman Rahmad Agung; Ahmad Sabri; Sasmi Nelwati
Lencana: Jurnal Inovasi Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 3 (2024): Juli : Jurnal Inovasi Ilmu Pendidikan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/lencana.v2i3.3697

Abstract

This research is based on the post-covid-19 pandemic which has brought many changes to the learning process for teachers and students. In the learning process, teachers must design and prepare thorough learning plans to achieve goals. post-Covid 19 pandemic at MAN Kota Pariaman. The goal is 1); What is the pedagogical competence of PAI teachers after the Covid-19 pandemic?; 2), How do PAI teachers apply it in designing learning?; 3) What are the supporting and inhibiting factors for pai teachers in improving pedagogical competence after the Covid-19 pandemic at MAN Kota Pariaman. This research uses a descriptive qualitative method, namely describing events in the field through data collection tools such as observation, documentation and interviews. The results are 1) Post-pandemic teachers' pedagogical competence is quite optimal in designing learning and in using digitalization technology in the learning process in the digitalization era at MAN Kota Pariaman; 2) The implementation of post-pandemic learning design is quite optimal with methods, strategies and learning models that can adapt to the character of students at MAN Kota Pariaman; 3) The supporting factor for PAI teachers in developing post-pandemic pedagogical competence is that school principals hold workshop training for PAI teachers in using digitalization technology. Meanwhile, the inhibiting factors are the lack of digitalization training held by the school and the lack of projectors in each class to support the learning process.