Lanny D. K. Manaroinsong, Lanny D. K.
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : TEKNO

Pengaruh Penambahan Abu Batu Bara Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Polii, Sindy Natalia; Sompie, O. B. A.; Manaroinsong, Lanny D. K.
TEKNO Vol 16, No 69 (2018): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekuatan tanah dasar memegang peranan penting untuk mendukung beban. Seringkali tanah belum dapat digunakan karena kondisi yang tidak mendukung. Oleh karena itu, diperlukan stabilisasi tanah untuk memperbaiki sifat-sifat tanah tersebut.Dalam penelitian ini menggunakan abu batu bara sebagai bahan stabilisasi tanah. Abu batu bara adalah bagian dari sisa pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berbentuk partikel halus. Abu batu bara tidak memiliki kemampuan mengikat, namun dengan kehadiran air dan ukurannya yang halus, silikaoksida (SiO2) yang dikandung di dalam abu batu bara akan bereaksi secara kimia dan menghasilkan zat yang memiliki kemampuan mengikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu batu bara terhadap kuat geser tanah lempung dengan variasi campuran 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Dari hasil penelitian yang dilakukan, pada pengujian pemadatan terjadi peningkatan γdmax menjadi 1.265 gr/cm3 pada campuran 25% abu batu bara. Untuk nilai kohesi terbesar yaitu 6.3526 t/m2 pada campuran 20% abu batu bara. Sedangkan untuk nilai sudut geser dalam (∅) = 17˚ pada campuran 15% dan 25% abu batu bara dan tegangan geser terbesar pada campuran 25% dengan nilai τ = 12.4899 kN/m2. Semakin besar jumlah abu batu bara yang digunakan semakan besar pula tegangan geser yang diberikan. Kemudian faktor keamanan dari 1.414 pada campuran 0% menjadi 2.194 pada campuran 20% abu batu bara.
Analisis Respon Spektra Pada Embankment Boulevard Amurang Loong, Cliefino A. F.; Sompie, O. B. A.; Manaroinsong, Lanny D. K.
TEKNO Vol 17, No 72 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu bangunan. Kondisi gempa merupakan hal selalu berubah juga kejadiannya yang tidak dapat diprediksi kapan dan dimana akan tejadi. Percepatsn tanah maksimum merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam merancang suatu bangunan yang merupakan syarat dari Standar Nasional Indonesia 1726:2012 tentang perencanaan gedung tahan gempa. Provinsi Sulawesi utara merupakan kawasan dengan tingkat seismik yang tinggi, boulevard Amurang merupakan salah satu infrastruktur jalan yang termasuk dalam kawasan tersebut sehingga perlu dilakukan analisis respon spektra pada lokasi tersebut. Dengan menggunakan parameter – parameter gempa yang sesuai dengan kondisi lokasi tersebut. Analisis dilakukan menggunakan metode PSHA (Probability Seismic Hazard Analysis) dengan bantuan EZ-FRISK untuk menghasilkan PGA (Peak Ground Acceleration) atau percepatan tanah maksimum dengan probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun masa layanan bangunan atau mewakili keruntuhan pada MCE (Maximum Considered Earthquake). Dari hasil analisis yang dilakukan tanah lokasi diklasifikasikan tanah sedang dengan analisis resiko gempa pada periode ulang gempa 2500 tahun mendapatkan nilai PGA = 0.6558 g dan respon spektra desain = 0.798 g. Kata kunci — respons spektra, gempa bumi, PSHA, ZMAP, EZ-FRISK
ANALISIS KELELAHAN STRUKTUR ANTAR TIANG PANCANG PADA ANJUNGAN LEPAS PANTAI TIPE STS DI SELAT MAKASSAR DENGAN METODE FRACTURE MECHANICS Arung, Asyer; Balamba, Sjachrul; Manaroinsong, Lanny D. K.
TEKNO Vol 14, No 65 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan sturktur merupakan suatu proses dari kumulatif kerusakan yang disebabkan oleh pengulangan fluktuasi beban yang dapat mengakibatkan keruntuhan meskipun beban yang diterima tidak melebihi batas  maksimum untuk beban statikBeban gelombang lebih kecil dibanding dengan beban yang direncanakan pada bebarapa tipe bangunan offshore, namun beban gelombang sebagai beban berulang berpotensi untuk menimbulkan retakan kecil khususnya pada sambungan baja. Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis kelelahan struktur sambungan antar tiang pancang pada anjungan lepas pantai tipe STS diselat Makassar. Analisis kelelahan (fatigue) dilakukan dengan metode fracture mechanics yang kemuadian hasilnya digunakan dalam menghitung umur kelelahan (fatigue life) akibat beban berulang (beban gelombang), sehingga diperoleh umur kelelahan (fatigue life) untuk tinggi gelombang H = 1,642 m dengan umur bangunan adalah 97.465 tahun. Kata kunci : offshore, fatigue, gelombang, pondasi
Analisis Fondasi Tiang Bor Dengan PLAXIS 3D (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Teknik Unsrat Jurusan Sipil) Prilia, Ribka; Manoppo, Fabian J.; Manaroinsong, Lanny D. K.
TEKNO Vol 19, No 78 (2021): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan fondasi dalam pembangunan merupakan hal yang sangat diperlukan guna menopang beban struktur yang diatasnya. Fondasi dalam jenis tiang bor menjadi pilihan pada Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Teknik Unsrat Jurusan Sipil.  Adapun dalam hal menganalisis fondasi yang ada baik dari segi daya dukung maupun sampai pada penurunan dan defleksi, digunakan beberapa metode statis dan juga program (software) yang dapat digunakan, salah satunya PLAXIS 3D yang merupakan program metode elemen hingga bertujuan khusus untuk menganlisis masalah-masalah di bidang geoteknik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapat untuk pemodelan kelompok tiang 3-pile dan 4-pile dengan menggunakan metode statis dan pemograman yaitu, untuk metode statis Qu = 13304,4 kN dan 15294,5 kN lalu Hg = 130,721 kN dan 162,274 kN (analitis), dan y0 = 0,002769 m dan 0,003437 m (analitis), kemudian Sg = 0,10266 (metode Vesic 3-pile dan 4-pile) dan Sg = 0,03021 m dan 0,03473 m (metode Meyerhof). Dan pada pemograman dengan PLAXIS 3D didapat Qu = 11496,7 kN dan 15089,9 kN, lalu Hg = 135 kN dan 165 kN, kemudian y0 = 0,000508 m dan 0,000460 m, dan Sg = 0,025 m bagi masing-masing kelompok tiang. Kata kunci – PLAXIS 3D, tiang bor, SPT, daya dukung