Rudi Alfiandi
Bagian Keilmuan Keperawatan Jiwa, Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN TERAPI MUSIK PADA RESIDEN UNTUK MENGURANGI RISIKO PERILAKU KEKERASAN: SUATU STUDI KASUS Farhan Saputra; Syarifah Rauzatul Jannah; Rudi Alfiandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu dampak buruk dari penyalahgunaan NAPZA dapat menimbulkan fenomena gangguan jiwa jika digunakan dalam waktu yang lama. Apabila tidak diatasi dengan segera, penyalahguna NAPZA akan mengalami keadaan depresi dan mengakibatkan_gangguan pada jiwanya sehingga seseorang_mudah marah, emosi, stres serta mudah membahayakan orang lain karena akan adanya tindakan perilaku kekerasan. Studi kasus ini bertujuan untuk melakukan penerapan terapi musik pada residen untuk mengurangi risiko perilaku kekerasan  di Instalasi Rehabilitasi NAPZA Rumah Sakit_Jiwa Aceh. Studi kasus ini mengambil 1 orang residen yaitu dengan risiko perilaku kekerasan, residen diberikan pendekatan asuhan keperawatan berupa strategi pelaksanaan resiko perilaku kekerasan yaitu latihan fisik, minum obat secara teratur, cara verbal (meminta, menolak dan mengungkapkan rasa marah dengan baik) dan teknik spiritual (shalat dan dzikir) selama 1 hari serta penerapan terapi musik selama 2 hari. Terapi musik yang dilakukan selama 3 sesi, tiap sesi berdurasi 15 menit dengan musik yang diputar berjenis musik klasik. Didapatkan hasil bahwa penerapan terapi_musik mampu menurunkan resiko_perilaku kekerasan pada residen. Terapi musik dapat memberikan dampak positif, memperbaiki suasana hati, menghadirkan rasa nyaman, tenang dan rileks serta mampu mengurangi tanda dan gejala marah pada residen dengan risiko_perilaku kekerasan. Terapi musik sesuai diterapkan_pada residen dengan risiko perilaku kekerasan dikarenakan berpengaruh dalam menurunkan rasa marah sehingga mencegah residen melakukan perilaku kekerasan. Kesimpulan dari studi kasus ini adalah penerapan terapi musik mampu menurunkan risiko perilaku kekerasan terhadap residen serta mampu memunculkan rasa nyaman dan tenang. Diharapkan terapi musik dapat terus diterapkan oleh individu pada saat di instalasi rehabilitasi maupun saat dipulangkan ke rumah.
PENERAPAN TERAPI DZIKIR PADA RESIDEN DENGAN KOPING TIDAK EFEKTIF : SUATU STUDI KASUS Wika Utari; Syarifah Rauzatul Jannah; Rudi Alfiandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 4 (2022): Karya Ilmiah Mahasiswa (KIA)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koping tidak efektif pada pengguna NAPZA adalah suatu kondisi dimana individu tidak mampu untuk mengatasi keinginan untuk penggunaan NAPZA sehingga residen kembali mengalami kekambuhan (relaps). Strategi koping merupakan suatu cara atau upaya yang dapat digunakan pengguna NAPZA untuk mengatasi koping tidak efektif, salah satu strategi koping yang dapat digunakan adalah terapi dzikir. Studi kasus ini bertujuan untuk melakukan asuhan keperawatan secara menyeluruh dengan penerapan terapi dzikir di ruang Instalasi Rehabilitasi NAPZA Rumah sakit Jiwa Aceh. Metode yang digunakan adalah dengan melaksanakan asuhan keperawatan selama 5 hari pada residen dengan koping tidak efektif. Hasil pada studi kasus ini adalah residen mampu melakukan kembali cara afirmasi atau perilaku positif, mampu mempraktikan kembali terapi dzikir yang sudah diajarkan dan residen merasa terapi dzikir membuat residen merasa lebh tenang, nyaman dan pikirannya menjadi teralihkan. Kesimpulannya setelah diberikan intervensi dan terapi dzikir, residen dapat mengubah perilakunya dari perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif. Diharapkan kepada Instalasi Rehabilitasi NAPZA dapat meningkatkan terapi dzikir ke dalam program yang sudah dilaksanakan.
TERAPI DZIKIR SEBAGAI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUMAH SAKIT JIWA ACEH: SUATU STUDI KASUS Novi Amalia; Martina Martina; Rudi Alfiandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 1
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan jiwa merupakan ketidaksesuaian proses pikir, alam perasaan dan perilaku yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Angka kejadian gangguan jiwa di Indonesia terbilang relatif tinggi dengan provinsi Aceh memiliki angka kejadian gangguan jiwa tertinggi keenam. Penderita gangguan jiwa sangat kerap menunjukkan sikap dan emosi agresif seperti perilaku kekerasan, sehingga perawat memiliki peran penting dalam memberikan asuhan keparawatan bagi pasien dan mencegah dampak yang dapat merugikan pasien dan orang lain. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas asuhan keperawatan dengan pendekatan terapi dzikir pada pasien risiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Aceh. Diagnosis keperawatan utama yang muncul adalah masalah risiko perilaku kekerasan. Intervensi yang dilakukan adalah penerapan strategi pelaksanaan (SP) dan terapi dzikir sebagai bagian SP 4: spiritual. Hasil evaluasi setelah melakukan perawatan selama 4 hari pasien terlihat sangat kooperatif, banyak bercerita dan mempertahankan kontak mata. Pasien mengatakan rasa marah mulai berkurang serta dirinya menjadi lebih tenang dan rileks serta mudah untuk mengungkapkan rasa marahnya secara baik. Berdasarkan hasil tersebut direkomendasikan kepada pihak Rumah Sakit Jiwa Aceh untuk dapat memberikan intervensi terapi dzikir pada pasien, khususnya dengan risiko perilaku kekerasan. Kesimpulan dari studi kasus bahwa terapi dzikir efektif diberikan pada pasien risiko perilaku kekerasan karena dapat membuat pasien merasa tenang dan rileks.