Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Model Komunikasi Interaksional dalam Dunia Kerja Perkebunan PTPN II Sumatera Utara Selamat Riadi; Taufik Wal Hidayat
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v6i2.14553

Abstract

AbstrakDunia Perkebunan membutuhkan karyawan yang handal terutama seorang asisten kebun yang dibutuhkan pada perkebunan Sawit dan Karet, seorang asisten dituntut untuk mampu memahami menguasai model komunikasi di perkebunan yang menjadi syarat untuk bekerja di perkebunan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam pendekatan kualitatif, objek penelitian model komunikasi dalam memasuki dunia kerja di perkebunan subjek penelitian di PTPN II Sumatera Utara. Hasil penelitian menyebutkan bahwa hubungan asisten dengan karyawan menjadi barometer di perkebunan PTPN II terutama jabatan asisten kebun menjadi sebuah tantangan yang mengharuskan setiap asisten kebun memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik di saat pelaksanaan memimpin di kebun tidak menemui kendala. Syarat utama yang dibutuhkan dalam menghadapi permasalahan-permasalahan di perkebunan mental, moral, serta motivasi yang tinggi. AbstractThe Plantation business field requires reliable personnel, especially plantation assistants who are needed in oil palm and rubber plantations, an assistant is required to be able to understand and master the communication model in plantations which is a condition for working on plantations. This research uses a descriptive method with a qualitative approach, the object of research is a model of communication in entering the world of work in research subject plantations at PTPN II North Sumatra. The results of the study stated that the relationship between assistants and employees is a barometer in PTPN II plantations, moreover the position of plantation assistants is a challenge that requires each plantation assistant to have good communication skills when the implementation of leadership in plantations does not work. well. held. face obstacles. The main requirements needed in dealing with problems in plantations are mental, moral, and high motivation.
Mengelola Komunikasi dalam Mengatur Bawahan di Perusahaan Perkebunan Selamat Riadi; Syafruddin Ritonga
CARAKA : Indonesia Journal of Communication Vol 3, No 2 (2022): Caraka : Indonesia Journal of Communication
Publisher : Indonesian Scientific Journal (Jurnal Ilmiah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/caraka.v3i2.71

Abstract

Dalam menjalankan aktifitas kerja di area perkebunan perlu ada pengendalian secara maksimal berupa sumberdaya manusia yang handal dalam mengelolaan perkerjaan fisik. Hal tersebut merupakan tantangan bagi seorang asisten di perusahaan perkebunan dalam mengelola ketrampilan komunikasi saat mengatur staf atau bawahannya di perusahaan perkebunan Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Objek penelitiannya adalah perkebunan di Sumatera Utara. Temuan penelitian adalah personal yang menjabat sebagai asisten kebun tidak cukup hanya memiliki ketrampilan dalam bidang pengelolaan tanaman sawit dan karet saja namun juga dibutuhkan kemampuan mengatur dan mengelola bawahan. Mereka perlu memahami bahwa hubungan kerja antara asisten dan bawahannya menimbulkan relasi dalam bentuk valensi dihadapkan dengan harapan dan instrumentalisasi dapat menimbbulkan motivasi kerja para bawahan.
KOMUNIKASI PERSUASIF GURU DALAM PEMBENTUKKAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI RA TEBUIRENG An Nisa Dian Rahma; Marlina Deliana; Angga Tinova Yudha; Selamat Riadi; Armansyah Matondang
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.013042/jikq.v5i2.200

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai komunikasi persuasif antara Guru dan Siswa di RA Tebuireng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) bagaimana teknik komunikasi persuasif guru dalam pembentukkan karakter anak usia; 2) untuk mengetahui faktor yang menunjang dan menghambat proses komunikasi persuasif yang dilaksanakan oleh guru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini berjumlah 3 guru dan 1 kepala sekolah dengan 52 siswa terbagi dalam 3 kelas. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun sumber data yaitu data primer, angket dan data hasil wawancara dan data sekunder. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa komunikasi persuasif guru dan cara guru dalam berkomunikasi terhadap anak cukup baik dan respon anak juga sudah cukup baik. Para guru menggunakan perkataan lemah-lembut, tutur kata yang baik dan benar, memberikan perhatian, keteladanan dan kebiasaan atau sikap yang baik dalam sehari-hari. Faktor-faktor yang menunjang ataupun menghambat proses komunikasi persuasif yang dilakukan guru dalam membentuk karakter anak usia dini yaitu berdasarkan faktor intern, instink, keluarga dan kebiasaan. faktor ekstern lingkungan pergaulan, lingkungan bermain anak dan lingkungan sekolah. Keywords: Komunikasi Persuasif, Psikologi Komunikasi, Pembentukkan Karakter Anak Usia Dini
Pelatihan Proses Milling Bagi Mahasiswa di Growth Centre LLDIKTI Wilayah - I Jufrizal Jufrizal; Tino Hermanto; Selamat Riadi; Marwan Marwan
IRA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (IRAJPKM) Vol 1 No 1 (2023): April
Publisher : CV. IRA PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The milling process is one of the essential techniques in the manufacturing industry used to produce components using milling machines. For engineering or manufacturing science students, understanding the milling process is relevant and valuable. The milling process is commonly used in various industrial sectors, including automotive, aircraft, energy, etc. Understanding the basic principles and techniques of the milling process will provide a solid foundation for students to develop careers in these various industries. The milling process involves the use of a milling machine. Students skilled in operating these machines will have a competitive advantage in the world of work. They will be able to contribute to product development, tool design, and efficient manufacturing processes. Students will learn how to read and understand technical drawings, choose the right cutting tools, as well as workpiece measurement techniques prior to the milling process. This capability will broaden their understanding of product engineering and design. The results of the training showed that almost all students were able to perform basic techniques in the milling process, as evidenced by their ability to produce products according to the technical drawings provided.
PENJERNIH INFORMASI BAGI PUBLIK DI MASA COVID-19 Taufik Wal Hidayat; Selamat Riadi
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v7i1.17360

Abstract

AbstrakPerkembangan teknologi informasi komunikasi (TIK) saat ini sudah tak dapat dibendung. Berbagai platform media bermunculan sehingga arus informasi yang diterima masyarakat (publik) sangat mempengaruhi aktivitas dan perilaku publik. Penyebaran informasi/berita bohong (hoax) semakin marak dan paling banyak diakses oleh publik adalah media sosial dengan berbagai platform yang tersedia. Akibatnya fenomena hoaks di media sosial ini menimbulkan keraguan terhadap informasi yang diterima publik, maka media sosial sangat ampuh dalam menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya. Bahkan informasi dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan kebencian dan fitnah. Fenomena informasi tentang pandemi Covid-19 yang dikenal dengan penyakit koronavirus 2019 atau Corona virus disease 2019, disingkat Covid-19 menjadi momok yang menakutkan di seluruh negara di dunia ini, tidak terkecuali masyarakat Indonesia. Informasi hoaks di media sosial tentang Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi media massa untuk menjernihkan informasi Covid-19 tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana media massa mengantisipasi informasi hoaks bagi publik. Teori yang digunakan yaitu teori agenda setting, dimana media massa melakukann penjernihan terhadap informasi hoaks. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library Research). Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara menggunakan literatur (kepustakaan) baik berupa buku, catatan maupun laporan hasil penelitian dari penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa media massa sangat berperan memverifikasi dan menjernihkan informasi yang meresahkan publik. AbstractThe development of information communication technology (ICT) can no longer be stopped. Various media platforms have emerged so that the flow of information received by society (the public) greatly influences people's activities and behavior. The spread of fake information/news (hoaxes) is increasingly widespread and the most widely accessed by the public is social media with various available platforms. As a result, the hoax phenomenon on social media raises doubts about the information received by the public, so that social media is very effective in spreading information that is not necessarily true. This information is even used by irresponsible individuals to spread hatred and slander. The phenomenon of information regarding the Covid-19 pandemic, known as the 2019 corona virus disease or Corona virus disease 2019, abbreviated as Covid-19, has become a frightening specter in all countries in the world, including Indonesian society. Hoax information on social media about Covid-19 is a challenge for the mass media to clarify information about Covid-19. This study aims to find out how the mass media anticipates hoax information to the public. The theory used is the agenda setting theory, in which the mass media cleans up hoax information. The research method used is library research. Researchers collect data using literature (libraries) in the form of books, notes or research reports from previous research. The results of this research prove that the mass media plays a very important role in verifying and clarifying information that is troubling the public 
Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Mentari (Menuai Kreativitas Istri) dalam Meningkatkan Nilai Ekonomi Susu Kambing Ettawa Kecamatan Percut Sei Tuan Beby Masitho Batubara; Selamat Riadi; Rahmiati Rahmiati
Pelita Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Pelita Masyarakat, September
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/pelitamasyarakat.v6i1.10682

Abstract

The production of Ettawa goat milk from the Mentari women's group breeders is quite high but this is inversely proportional to the management of goat milk processing which should get a lot of economic value from the milk produced by the Mentari women's group. The production of Ettawa goat's milk, which has been running so far, has no economic value for goat breeders and is still processed conventionally. This problem is also strengthened by the members' knowledge of using technology so that there is no regular promotion or marketing either directly or using online media such as Instagram. , Facebook, E-Commerce, or website. Apart from that, so far the Ettawa goat's milk produced is only fresh milk, with production results which on certain days are quite high, not commensurate with consumer demand, which in the end the quality of the milk has been damaged, and cannot be resold, there is no milk processing, as variations in the use of milk and its economic value into various products such as yogurt and kefir (with fermentation), and soap. Milk processing is not carried out by the Mentari women's group because of limited knowledge, technology, and production equipment to process goat's milk. The importance of training and assistance on how to process Ettawa goat milk into various dairy products that have economic value and are liked by consumers, the use of technology for online marketing and sales as well as institutional strengthening of the Mentari women farmer group as a group that collaborates in milk processing and milk marketing and variants together to move towards a more professional group.