Anak Agung Ngurah Restu Gautama
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satya Dharma

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Mengurai Talent Management Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Di Kabupaten Buleleng Anak Agung Ngurah Restu Gautama; I Gusti Ngurah Putra Suryanata; Anak Agung Ngurah Eddy Supriyadinata Gorda
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 4 No. 2 (2023): Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ)
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/msej.v4i2.1737

Abstract

Peneltian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tentang implementasi manajemen talenta pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling, pada penelitian ini menggunakan 9 informan yang menjabat sebagai ketua pada LPD yang berbeda. Penelitian dilakukan di Kabupaten Buleleng dengan mengambil 9 sampel LPD yang dikategorikan sehat menurut data triwulan I tahun 2021. Pada manajemen talenta terdiri 4 proses utama yaitu inclusion, engagement, competencies, dan retention serta sub prosesnya yaitu sourcing, aligning, learn and develop, dan reward. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Analisis data yang digunakan diantaranya data reduction, data display, conclusion drawing/ verification.  Hasil dari penelitian ini bahwa secara umum LPD memiliki acuan dasar dalam melakukan tata kelola yaitu diatur dalam local regulation no 3 tahun 2017 tentang Lembaga Perkreditan Desa dan local regulation no 44 tahun 2017 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali no 3 tahun 2017 tentang Lembaga Perkreditan Desa. Secara khusus untuk memperoleh dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkompeten di organisasi, masing-masing LPD sudah memiliki caranya tersendiri, mulai dari tata kelola LPD, sistem perekrutan yang juga melibatkan pihak eksternal seperti LPLPD, BKS-LPD, dan Mitra dari Bank BPD Bali, pengembangan karyawan dilakukan melalui pelatihan baik internal maupun eksternal LPD, dan juga pemberian reward kepada karyawannya melalui penilaian dari kehadiran, masa kerja, jabatan, pendidikan, dan kinerja atau prestasi.
Strategi Pemasaran Pariwisata Berbasis Masyarakat Upaya Meningkatkan Volume Penjualan I Gusti Ngurah Putra Suryanata; Luh Kartika Ningsih; Anak Agung Ngurah Restu Gautama
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 4 No. 4 (2023): Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ)
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/msej.v4i5.2681

Abstract

Penelitian ini mengkaji Strategi pemasaran pariwisata berbasis masyarakat upaya meningkatkan volume penjualan. United Nation World Tourism Organizations (UNWTO) mengakui bahwa sektor pariwisata adalah sektor unggulan dan merupakan salah satu kunci penting dalam pembangunan wilayah di suatu negara maupun peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Meningkatnya jumlah destinasi dan investasi pariwisata menjadikan sektor pariwisata sebagai faktor kunci dalam peningkatan devisa, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha dan infrastruktur. Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan berbagai macam potensinya mampu memikat banyak orang untuk datang dan menjelajahi keunikannya. Tak heran, pariwisata dijadikan sebagai program pembangunan prioritas yang selalu diberi target pencapaian oleh pemerintah. Dalam lima tahun terakhir, jumlah kunjungan wisatawan mancanagera ke Indonesia terus mengalami peningkatan. Angka kunjungan ini tentunya berpengaruh terhadap pertumbuhan devisa di Indonesia. Pada tahun 2017, pariwisata Indonesia menempati urutan kedua sebagai penyumbang devisa negara setelah sektor kelapa sawit dengan nilai USD 16,8 miliar. Namun, sekali pun devisa dan kunjungan wisatawan mengalami kenaikan, ternyata tidak semua masyarakat di Indonesia menikmati ‘kue manis’ atau dampak ekonomi dari pariwisata. Pengembangan kepariwisataan yang terkonsentrasi pada destinasi wisata prioritas, ditambah dengan adanya istilah 10 Bali Baru menyebabkan banyak ketimpangan yang terjadi di daerah yang bukan menjadi prioritas. Dari fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa produk wisata yang paling menguntungkan bagi produsen  sector pariwisata di Ubud Kabupaten Gianyar untuk mendapatkan keuntungan maksimal tentu upaya yang dilakukan menaikan harga secara bertahap dengan memperhatikan pesaing lainnya agar tetap mendapatkan wisatawan tetap. Kombinasi dari faktor produksi yang harus dipilih oleh produsen untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, keuntungan per unit produksi bisa maksimal harus memprioritaskan kwalitas produksi dan harga bersaing dengan produk lainnya. Strategi pariwisata  di Ubud Kabupaten Gianyar pasca  Pandemic Covid19. berhasil mengubah paradigma baru, yakni mendorong kepercayaan masyarakat untuk terus bekerja keras dan selalu membuat terobosan diversifikasi sector pariwista  agar para wisatawan merasa puas dan selalu mencintai industry pariwisata dalam negeri upaya membuka kesempatan kerja seluas-luasnya dan untuk mensejahtrakan masyarakat dan menambah devisa Negra sehingga incvestor asinng berlomba-lomab berinvestasi di dalam negeri.
Strategi Pemasaran Pariwisata Berbasis Masyarakat Upaya Meningkatkan Volume Penjualan Anak Agung Ngurah Restu Gautama; Luh Kartika Ningsih; I Gusti Ngurah Putra Suryanata
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 4 No. 6 (2023): Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ)
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/msej.v4i6.2116

Abstract

Penelitian ini mengkaji Strategi pemasaran pariwisata berbasis masyarakat upaya meningkatkan volume penjualan. United Nation World Tourism Organizations (UNWTO) mengakui bahwa sektor pariwisata adalah sektor unggulan dan merupakan salah satu kunci penting dalam pembangunan wilayah di suatu negara maupun peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Meningkatnya jumlah destinasi dan investasi pariwisata menjadikan sektor pariwisata sebagai faktor kunci dalam peningkatan devisa, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha dan infrastruktur. Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan berbagai macam potensinya mampu memikat banyak orang untuk datang dan menjelajahi keunikannya. Tak heran, pariwisata dijadikan sebagai program pembangunan prioritas yang selalu diberi target pencapaian oleh pemerintah. Dalam lima tahun terakhir, jumlah kunjungan wisatawan mancanagera ke Indonesia terus mengalami peningkatan. Angka kunjungan ini tentunya berpengaruh terhadap pertumbuhan devisa di Indonesia. Pada tahun 2017, pariwisata Indonesia menempati urutan kedua sebagai penyumbang devisa negara setelah sektor kelapa sawit dengan nilai USD 16,8 miliar. Namun, sekali pun devisa dan kunjungan wisatawan mengalami kenaikan, ternyata tidak semua masyarakat di Indonesia menikmati ‘kue manis’ atau dampak ekonomi dari pariwisata. Pengembangan kepariwisataan yang terkonsentrasi pada destinasi wisata prioritas, ditambah dengan adanya istilah 10 Bali Baru menyebabkan banyak ketimpangan yang terjadi di daerah yang bukan menjadi prioritas. Dari fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa produk wisata yang paling menguntungkan bagi produsen  sector pariwisata di Ubud Kabupaten Gianyar untuk mendapatkan keuntungan maksimal tentu upaya yang dilakukan menaikan harga secara bertahap dengan memperhatikan pesaing lainnya agar tetap mendapatkan wisatawan tetap. Kombinasi dari faktor produksi yang harus dipilih oleh produsen untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, keuntungan per unit produksi bisa maksimal harus memprioritaskan kwalitas produksi dan harga bersaing dengan produk lainnya. Strategi pariwisata  di Ubud Kabupaten Gianyar pasca  Pandemic Covid19. berhasil mengubah paradigma baru, yakni mendorong kepercayaan masyarakat untuk terus bekerja keras dan selalu membuat terobosan diversifikasi sector pariwista  agar para wisatawan merasa puas dan selalu mencintai industry pariwisata dalam negeri upaya membuka kesempatan kerja seluas-luasnya dan untuk mensejahtrakan masyarakat dan menambah devisa Negra sehingga incvestor asinng berlomba-lomab berinvestasi di dalam negeri.
Pengaruh Pelatihan Kerja, Kompensasi Finansial Serta Disiplin Kerja Pada Kinerja Pegawai Di PT. Bayu Jaya Kusuma Bali Anak Agung Ngurah Restu Gautama; A.A.N Oka Suryadinatha Gorda; I Made Mai Noval; Rai Puspa Sugianti
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 1 (2023): COSTING : Journal of Economic, Bussines and Accounting
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i1.7367

Abstract

The purpose of this research is to gather information related to the contribution of job training, financial compensation, and work discipline to employee performance at PT. Bayu Jaya Kusuma Bali. The sample in this study were 54 samples. The analysis technique in this study used multiple linear regression analysis, classical assumption test, t test, f test and determination analysis. This study obtained the results of H1 obtaining a t value of 4,670 with a p-value of 0.000 <alpha = 0.05, which identified a significant positive effect related to job training variables on employee performance.. H2 obtained a t value of 4,404 and a p-value of 0.000 <alpha = 0.05, which indicates that there is a significant positive effect of financial compensation on employee performance. H3 has a t-value of 3,197 and a p-value of 0.002 <alpha = 0.05, which indicates a positive and significant effect of the work discipline variable on employee performance. H4 has an F value of 70,708 and a p-value of 0.000 <alpha = 0.05, which identifies a positive and significant effect between job training, work compensation, work discipline on employee performance. Keywords: Job Training, Financial Compensation, Work Discipline, Employee Performance