Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR SEBAGAI SALAH SATU ADDED VALUE KOMODITI SALAK SIDIMPUAN DALAM PENERAPAN ZERO WASTE DI DESA LEMBAH LUBUK RAYA KECAMATAN ANGKOLA BARAT Syafiruddin Syafiruddin; Komala Sari Nasution; Anugerah Sri Widiasyih; Novita Aswan; Ulidesi Siadari; Yulia Windi Tanjung
COVIT (Community Service of Health) Vol. 3 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/covit.v3i1.12707

Abstract

Request for salak sidimpuan every year. is quite high but the production of salak is decreasing every year as a result of climate change and also the way of cultivation that has changed. During the harvest season, there is a surge in production which causes low prices. The main obstacle that arises is the decreasing production of salak every year. Community service activities in Lembah Lubuk Raya Village, West Angkola District, South Tapanuli Regency gave very positive results seen from the enthusiastic response of the farming community to participate in activities, both socialization activities on value added for zero waste and training in the manufacture of liquid organic fertilizer. It is hoped that this activity can continue to be carried out so that the transformation of knowledge from universities to the community can continue and provide results in economic development Keywords: Salak, Commodity, Value Added, Zero Waste, Lembah Lubuk Raya.
Penanaman Seribu Pohon Sebagai Bentuk Kepedulian Terhadap Perlindungan Satwa Di Dusun Hutaimbaru Kabupaten Tapanuli Selatan Rizky Amnah; Rasmita Adelina; Yusriani Nasution; Sriwinaty Harahap; Komala Sari Nasution
KALANDRA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 4 (2022): Juli
Publisher : Yayasan Kajian Riset Dan Pengembangan Radisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55266/jurnalkalandra.v1i4.152

Abstract

Kegiatan konversi lahan, perambahan hutan dan pemanfatan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan dan kepunahan beberapa satwa. Pelestarian lingkungan merupakan hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerusakan yang ditimbulkan. Pelestarian lingkungan tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan penanaman seribu pohon. Pada kesempatan ini dilaksanakan Kegiatan Pengabdian masyarakat penanaman seribu pohon dalam rangka pelestarian lingkungan terutama perlindungan satwa liar di Dusun Hutaimbaru. Kegiatan pengabdian ini merupakan langkah awal dalam pembentukan ekosistem bagi satwa yang berujung pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Pohon yang ditanam berupa bibit tanaman durian, asam gelugur, matoa, duku, petai, coklat dan manggis. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan tahapan kegiatan berupa observasi lahan, kegiatan penanaman serta sosialisasi dan diskusi. Lahan yang digunakan merupakan lahan masyarakat dan kelompok tani yang telah disepakati sebelumnya. Bibit tanaman ditanam dengan membuat koridor perlintasan satwa di pinggiran hutan dan di sepanjang bantaran sungai. Masyarakat sangat mendukung dan berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan.
Pengembangan Kawasan Agribisnis Berbasis Komoditi Unggulan Lokal Di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Rasmita Adelina; Komala Sari Nasution; Anugrah Sri Widiasyih
KALANDRA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Maret
Publisher : Yayasan Kajian Riset Dan Pengembangan Radisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55266/jurnalkalandra.v2i2.246

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada masyakarat ini memiliki tujuan untuk mengupayakan pengembangan Kecamatan Angkola Barat menjadi salah satu kawasan agribisnis terpadu berbasis tanaman salak. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari dua kegiatan yaitu (1). Observasi, pengumpulan fakta agribisnis salak di Kecamatan Angkola Barat dan Penyampaian materiagribisnis terpadu salak Sidimpuan subsistem hulu dan hilir ; (2).  Kegiatan cangkok bonggol dan anakan salak.  Peserta kegiatan berjumlah sebanyak 30 orang yang terdiri dari penyuluh pertanian lapang dan perwakilan kelompok tani dikecamatan ini. Kegiatan agribisnis terpadu sebagai salah satu upaya pengembangan kawasan agribisnis terpadu berbasis komoditi unggulan lokal salak di Kecamatan Angkola Barat telah terlaksana dengan baik  dan mencapai target tujuan kegiatan yang telah disusun sebelumnya. Akan tetapi adalah sangat perlu dilakukan kegiatan pelatihan, bimbingan teknis dan lain-lain secara berkala, kontiniu dan berkelanjutan pada masa berikutnya, sehingga tujuan pengembangan kawasan agribisnis.