Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN MANAJEMEN PERDARAHAN PADA KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA BANGUNAN DI KELURAHAN LUBUK TANJUNG KOTA LUBUKLINGGAU Sapondra Wijaya; Wahyu Dwi Ari Wibowo; Roni Roni
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13437

Abstract

ABSTRAKKasus kecelakaan kerja di bidang pembangunan menjadi jumlah terbanyak kasus kecelakaan kerja dengan perdarahan menjadi hal yang hampir pasti terjadi. Penanganan pre-hospital kasus perdarahan menjadi penting dikarenakan tenaga medis tidak selalu ada di lokasi kejadian. Pemberdayaan pekerja itu sendiri yang bisa dilakukan untuk menjadi penolong pertama pada sistem pre-hospital ini. Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perkerja bangunan dalam penatalaksanaan kasus perdarahan di fase pre-hospital. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pendidikan dan pelatihan agar partisipan memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan pertolongan pada kasus perdaraahan. Tujuan lebih umumnya program ini adalah terbentuknya dasar Safe Community dengan melibatkan masyarakat sebagai pelaksana dan pengguna. Hasil program ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan partisipan tentang penatalaksanaan korban perdarahan di fase pre-hospital di kelurahan Lubuk Tanjung Kota Lubuklinggau. Kata Kunci: perdarahan; pertolongan pertama; kecelakaan kerja ABSTRACTCases of work accidents in the construction sector are the largest number of work accident cases, with bleeding being an almost certain thing to happen. Pre-hospital management of bleeding cases is important because medical personnel is only sometimes at the scene. Empowering workers themselves can be done to become the first helpers in this pre-hospital system. This program's main objective is to increase construction workers' knowledge and skills in managing bleeding cases in the pre-hospital phase. This activity is carried out using education and training methods so that participants have the knowledge and skills to help in cases of bleeding. The more general aim of this program is to form a basic Safe Community by involving the community as executors and users. The result of this program is an increase in participants' knowledge and skills regarding managing bleeding victims in the pre-hospital phase.Kata Kunci: Perdarahan, Pertolongan Pertama, Kecelakaan Kerja. Keywords: bleeding; first aid; work accident
Program Khitanan Massal Door to Door pada masa Pandemi Covid-19 di Kota Lubuklinggau Eva Oktaviani; Sapondra Wijaya; Bambang Soewito; Nadi Aprilyadi; Jhon Feri; Imawan Eko Setiyono; Roni Roni
Journal of Community Engagement in Health Vol 5 No 1 (2022): Maret
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v5i1.336

Abstract

Kemampuan ekonomi masyarakat menurun akibat gelombang global krisis Covid-19. Masyarakat umumnya ingin mengkhitankan anaknya, namun selama masa pandemi banyak menunda kegiatan ini. Hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan program khitan massal gratis secara door to door dengan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan ini bertujuan sebagai wujud kegiatan kepedulian terhadap sesama untuk memfasilitasi masyarakat mendapat pelayanan kesehatan secara gratis dan meningkatan pengetahuan pencegahan penyakit. Khitan dapat menurunkan kejadian infeksi saluran kemih pada laki-laki. Kegiatan ini bekerja sama dengan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Lubuklinggau. Jumlah peserta sebanyak 38 orang dari semua wilayah kecamatan Kota Lubuklinggau dengan status siswa aktif sekolah dasar. Metode khitan yang digunakan adalah konvensional, couter estetika, smart clamp, dan FNI (free needle injection). Tim pengabdi juga menerapkan intervensi keperawatan mandiri untuk meminimalkan nyeri selama proses khitan seperti slow deep breathing, distraksi, dan hipnoterapi. Hasil evaluasi kegiatan berlangsung baik dan lancar, tidak ada komplikasi berat setelah 3 hari evaluasi. Mayoritas skala nyeri ringan_sedang selama proses khitan. Kegiatan khitan massal gratis ini ke depannya dapat dilakukan secara kontinyu dengan cakupan peserta yang lebih banyak dan menggunakan metode khitan dengan lebih praktis dengan tingkat nyeri minimal.