Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI SEBAGAI PUPUK ORGANIK BAGI PETANI BAWANG DI DESA KADUMBUL Alexander Kaka; I Made Adi Sudarma; Aris Umbu Hina Pari; Iven Patu Sirappa
ABDI WINA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 1 No 2 (2021): Abdi Wina Edisi Desember 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.269 KB) | DOI: 10.58300/abdiwina.v1i2.203

Abstract

Pemanfaatan limbah ternak sapi sebagai pupuk organik bagi petani bawang di Desa Kadumbul merupakan salah solusi untuk mengatasi masalah limbah peternakan dan keterbatasan pupuk untuk tanaman pertanian khusus tanaman bawang. Kondisi ini sangat membutuhkan tindakan konkrit serta keseriusan dalam mengatasi kendala-kendala tersebut melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM). Pelaksanaan kegiatan PkM dilakukan melalui observasi, penyuluhan dan pelatihan serta evaluasi. Hasil pelaksanaan PkM meliputi penyuluhan, persiapan alat dan bahan, praktek pembuatan pupuk, pengemasan dan aplikasi pupuk organic pada tanaman bawang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan PkM ini memberikan dampak posetif bagi petani peternak karena memiliki semangat dan antusias yang tinggi untuk mengikuti kegiatan PkM dengan tingkat partisipasi mencapai 85% dan memberikan solusi dalam penanganan feses ternak sapi untuk dimafaatkan sebagai pupuk organik. Sedangkan berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Tim PkM diperoleh bahwa tingkat pemahaman tentang teori dan praktek mencapai 83,56%.
KUALITAS SPERMATOZOA SAPI SUMBA ONGOLE DALAM PENGENCER TRIS KUNING TELUR YANG DISIMPAN PADA SUHU RUANG Musa Tay Lamba Awang; Alexander Kaka; Denisius Umbu Pati
JURNAL PETERNAKAN SABANA Vol 1 No 1 (2022): Edisi Januari-April 2022
Publisher : Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.407 KB) | DOI: 10.58300/jps.v1i1.224

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kualitas spermatozoa sapi SO yang di simpan pada suhu ruang. Materi yang digunakan adalah semen pejantan yang bersumber dari 2 (dua) ekor sapi SO yang telah terlatih untuk diambil semennya. Semen yang di hasilkan di tampung dengan metode vagina buatan yang dilakukan setiap 3 hari sekali penampungan. Sedangkan rancangan percobaan dalam penelitian terdiri dari 3 perlakuan dan 10 ulangan sehingga diperoleh 30 unit percobaan antara lain: P1 : Pengencer tris (PT) 90% + kuning telur (KT) 10%; P2: PT 80% + KT 20% dan P3: PT 70% + KT 30%. Adapun variabel dalam penelitian ini meliputi variabel makroskopis yakni volume, warna, konsistensi, pH bau). Sedangkan variabel makroskopis antara lain gerakan massa, gerakan individu, konsentrasi, viabilitas dan abonormalitas. Semua data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis of variance dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Hasil analisis of variance pada perlakuan P2 berbeda nyata (P<0,05) dengan P1 dan P2 terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa sapi SO. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa penambahan level kuning telur yang berbeda memberikan pengaruh terhadap motilitas spermatozoa dengan level kuning telur sebaiknya menggunakan maksimal 20%.
STRUKTUR POPULASI DAN PERFORMANS REPRODUKSI TERNAK KAMBING PADA PETERNAKAN RAKYAT DI DESA KUTA KECAMATAN KANATANG Febriani Danga Wily; Alexander Kaka; Denisius Umbu Pati
JURNAL PETERNAKAN SABANA Vol 1 No 1 (2022): Edisi Januari-April 2022
Publisher : Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.163 KB) | DOI: 10.58300/jps.v1i1.228

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur populasi dan performans reproduksi ternak Kambing di Desa Kuta, Kecamatan Kanatang yang dilakukan pada bulan Februari-Maret 2022, menggunakan metode deskriptif. Pengambilan data penelitian dilakukan melalui kegiatan survey, wawancara yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan kuisioner langsung terhadap 26 orang responden. Data dianalisis menggunakan pendekatan statistik deskriptif dengan melihat tabel frekuensi dari setiap indikator variabel yang di ukur meliputi struktur populasi jantan dan betina yaitu anak (< 1 tahun), muda (1-2 tahun), dewasa ( ˃ 3 tahun). Performans Reproduksi Ternak Kambing yaitu meliputi angka kebuntingan, tingkat kebuntingan, litter size, jumlah sapih, angka mortalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur populasi ternak kambing didominasikan oleh ternak betina dan jantan secara berurutan yaitu anak 54,31: 45,69%, muda 63,33:36,67%, dewasa 97,86: 2,16%. Performans reproduksi ternak kambing yakni angka kebuntingan 50,49%, little size 2 ekor serta mortalitas 11,23%. Dari hasil penelitian ini menunjukkan Performans reproduksi induk ternak kambing tergolong dalam kategori rendah
KARAKTERISTIK DAN KUALITAS SEMEN KAMBING KACANG DALAM PENGENCER TRIS KUNING TELUR YANG DISUPLEMENTASI DENGAN DAUN KELOR (Moringa Oleifera) Olanto Umbu Tunggujama; Alexander Kaka; Denisius Umbu Pati
JURNAL PETERNAKAN SABANA Vol 1 No 2 (2022): Edisi Mei-Agustus 2022
Publisher : Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.787 KB) | DOI: 10.58300/jps.v1i2.265

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan kualitas semen kambing kacang dalam pengencer tris kuning telur yang disuplementasi dengan daun kelor (Moringa oleifera). Materi yang digunakan adalah semen pejantan yang bersumber dari 1 ekor kambing yang telah terlatih untuk diambil semennya. Semen yang di hasilkan di tampung dengan metode vagina buatan yang dilakukan setiap hari penampungan. Sedangkan rancangan percobaan dalam penelitian terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga diperoleh 20 unit percobaan, antara lain P0 = 100% TKT, P1 = 95% TKT + 5% KDK, P2 = 90% TKT +10% KDK, P3 = 85% TKT +15 % KDK. Adapun variabel dalam penelitian ini meliputi variabel makroskopis yakni volume, warna, konsistensi, pH bau). Adapun variabel dalam penelitian ini meliputi variabel makroskopis yakni volume, warna, konsistensi, pH bau). Sedangkan variabel mikroskopis yakni motilitas, individu dan viabilitas. Semua data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis of variance dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kelor yang ditambahkan dalam pengencer tris kuning telur efektif dalam mempertahankan motilitas dan viabilitas semen beku kambing kacang selama 3 jam penyimpanan dan konsentrasi P2 ekstrak daun kelor merupakan konsentrasi terbaik untuk digunakan dalam proses pengenceran semen.
STRUKTUR POPULASI DAN KINERJA REPRODUKSI KAMBING KACANG DI DESA KUTA KECAMATAN KANATANG KABUPATEN SUMBA TIMUR Deby Day Mbana; Alexander Kaka
JURNAL PETERNAKAN SABANA Vol 1 No 2 (2022): Edisi Mei-Agustus 2022
Publisher : Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.788 KB) | DOI: 10.58300/jps.v1i2.266

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur populasi dan kinerja reproduksi Kambing Kacang di Desa Kuta, Kecamatan Kanatang yang dilakukan pada bulan April-Mei 2022, menggunakan metode deskriptif. Pengambilan data penelitian dilakukan melalui kegiatan survei, wawancara yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan kuesioner langsung terhadap 26 orang responden. Data dianalisis menggunakan pendekatan statistik deskriptif dengan melihat tabel frekuensi dari setiap indikator variabel yang di ukur meliputi struktur populasi jantan dan betina yaitu anak (< 1 tahun), muda (1-2 tahun), dewasa ( ˃ 3 tahun). Struktur populasi ternak kambing di dominasi ternak betina jika dibandingkan ternak jantan. Berdasarkan umur ternak kambing di Desa Kuta tersebut secara berurutan ternak betina yang berumur 0-1 tahun berjumlah 43 ekor (56,58%), umur 1-2 tahun berjumlah 51 ekor (61,45%), dan umur diatas 3 tahun terdapat 134 ekor (87,58%). Struktur populasi ternak jantan yang berumur 0-1 tahun berjumlah 33 ekor (43, 42%, umur 1-2 tahun berjumlah 32 ekor (38, 55%), dan umur diatas 3 tahun terdapat 19 ekor %. Angka mortalitas pada penelitian ini sangat tinggi pada (Tabel 6), menunjukkan bahwa dari 40 ekor ternak, yang terdiri dari 14 ekor anak dari induk umur 1 tahun (4 ekor anak jantan dan 3 ekor anak betina) atau 35% dari sampel, dan 26 ekor dari induk umur 2 tahun (6 ekor anak jantan dan 7 ekor anak betina) atau 65% dari jumlah sampel, yaitu tercatat 26 ekor anak yang persentase kematiannya adalah 65%.