Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENCEGAHAN COVID-19 DAN PENGUATAN GIZI MASYARAKAT PADA KELOMPOK TANI PELANGI Sudarma, I Made Adi; Pari, Aris Umbu Hina; Pati, Denisius Umbu; Sirappa, Iven Patu; Uli, Reynaldy D.P.
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.858 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5260

Abstract

Abstrak: Penyebaran Covid-19 semakin tinggi setiap harinya baik di tingkat nasional maupun daerah termasuk di Kabupaten Sumba Timur. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diarahkan untuk menyediakan informasi kepada masyarakat terkait bahaya dan cara pencegahan virus Covid-19 melalui penyediaan kebutuhan pokok dan pelatihan pembuatan pakan ternak itik. Metode pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan metode sosialisasi dan pelatihan kepada 10 orang perwakilan kelompok Tani Pelangi di Kelurahan Kawangu dan dievaluasi dengan metode kuesioner. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah 50% anggota kelompok belum memahami pencegahan Covid-19, 80% anggota kelompok tani menyatakan bahwa pemberian kebutuhan pokok berupa beras, telur, bak cuci tangan dan sabun sangat membantu, 70% anggota kelompok tani memahami materi sosialisasi Covid-19 dengan GERMAS, 70% anggota kelompok tani memahami materi pelatihan yang diberikan terkait pembuatan pakan ternak itik, dan 50% anggota kelompok tani bersedia untuk mempraktekkan teknik pembuatan ransum itik di rumah masing-masing. Abstract: The spread of Covid-19 increase day by day in nasional and regional level include Sumba Timur Region. The purpose of this community service activity is to provide information to the public about the dangers and ways of preventing Covid-19 through providing basic food assistance and training for ducks feed. The activity method uses socialization and training for 10 farmers as members of the Pelangi farmer group and also using questioner as part of evaluation. The results show that 50% of group members do not understand the prevention of Covid-19, 80% of farmer group members state that providing basic necessities in the form of mask, rice, eggs, washing tubs and soap is very helpful, 70% of farmer group members understand Covid-19 socialization materials with GERMAS, 70% of farmer group members understand the training materials provided regarding the manufacture of duck feed, and 50% of farmer group members are willing to practice techniques for making duck rations in their respective homes.
Analisis Resiko Derajat Kesehatan Petani Pengguna Pestisida Denisius Umbu Pati
JURNAL KESEHATAN PRIMER Vol 5 No 2 (2020): JKP (Jurnal Kesehatan Primer)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jkp.v5i2.464

Abstract

Background: Healthy is a state of well-being in body, soul, and social conditions so that everyone can live productively socially and economically. Objective: to analyze the effect of risk factors for the health degree of pesticide user farmers in Lambanapu Village, East Sumba Regency. Method: This research is an analytic survey with a cross sectional study design. The population in this study were 132 respondents who used pesticide farmers. The sampling technique used was simple random sampling technique. The sample in this study were 80 respondents who used pesticide farmers. Results: Univariate analysis showed the degree of public health with theoretical farmers who were not sick was 30 (37.5%) and sick were 50 (62.5%), knowledge of pesticide user farmers in good categories was 11 (13.8%), moderate numbered 48 (60.0%) and less amounted to 21 (26.3%), education of farmers using pesticides more than strata 1 amounted to 24 (30.0%), SMP and SMA amounted to 43 (53.8%) and less than SD amounted to 13 (16.3%) while personal protective equipment that meets the requirements amounted to 53 (66.3%) and did not meet the requirements amounted to 27 (33.8%). The results of the bivariate analysis showed that there was an influence between knowledge (p = 0.030), education (p = 0.009) and personal protective equipment (p = 0.003) with the degree of public health. Conclusion: There is a significant influence between knowledge, education and personal protective equipment on health status. Latar Belakang: Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial sehingga memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Tujuan: untuk Menganalisis Pengaruh Faktor Resiko Derajat Kesehatan Petani Pengguna Pestisida di Kelurahan Lambanapu Kabupaten Sumba Timur. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancang bangun cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah 132 responden petani pengguna pestisida. Teknik sampling yang digunakan teknik simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 80 responden petani penggguna pestisida. Hasil: Analisis univariat menunjukkan derajat kesehatan masyarakat dengan petani keteori tidak sakit berjumlah 30 (37.5%) dan sakit berjumlah 50 (62.5%), pengetahuan petani pengguna pestisida dengan kategori baik berjumlah 11 (13.8%), sedang berjumlah 48 (60.0%) dan kurang berjumlah 21 (26.3%), pendidikan petani pengguna pestisida lebih dari strata 1 berjumlah 24 (30.0%), SMP dan SMA berjumlah 43 (53.8%) dan kurang dari SD berjumlah 13 (16.3%) sedangkan alat pelindung diri yang memenuhi syarat berjumlah 53 (66.3%) dan tidak memenuhi syarat berjumlah 27 (33.8%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pengetahuan (p=0.030), pendidikan (p=0.009) dan alat pelindung diri (p=0.003) dengan derajat kesehatan masyarakat. Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan, pendidikan dan alat pelindung diri terhadap derajat kesehatan.
Optimalisasi Kinerja Pemerintah Desa dalam Penggunaan Infrastruktur Water Closet (WC) Umum untuk Mengurangi Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Kecamatan Tanarighu Kabupaten Sumba Barat Denisius Umbu Pati; Pingky Alfa Ray Leo Lede; Martina F. Diaz
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus November 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk315

Abstract

The performance of the village government is an indicator or benchmark in determining how the government is successful in the welfare of its people to achieve high levels of productivity in society and its government. Public services are part of the performance of the government, how the village government provides or takes policies and decisions in an effort to improve the quality of life and life of a more prosperous community. The village government took a policy to hold a public Water Closet (WC) that the community could use to reduce diseases caused by the environment. The research objective is to see 1). Village Government Performance in Using Public Water Closet (WC) Infrastructure to Reduce Open Defecation (BABS); 2). Community satisfaction with the performance of the Village Government in the Use of Public Water Closet (WC) Infrastructure to Reduce Open Defecation (BABS); 3). obstacles received by the village government in carrying out the development of Public Water Closet (WC) infrastructure to Reduce Open Defecation (BABS). The research method used in this research was descriptive qualitative method. The study population was 36 village fund managers and community leaders. The sample in this study consisted of 18 village fund managers and community leaders spread across 8 villages from 18 villages in Tanarighu District, West Sumba Regency. The sampling technique used in this study was purposive sampling, by using key people who understand village problems clearly, the manager of village funds, namely the village head or village secretary, as well as people who feel the village government policies, namely community leaders. The results showed that the performance of the village government was good where the community was satisfied with the services provided, the village community's satisfaction with the performance of the village government, the community was satisfied because the village government was currently transparent, accountability and the balance of community rights and obligations were the priority of the village government, and obstacles. what the village government receives is classified as difficult with the location or land that is owned by individuals and is supported by a lack of knowledge.Keywords: village government; public water closet (WC) infrastructure; open defecation (BABS)ABSTRAKKinerja pemerintah desa merupakan indikator atau tolak ukur dalam menentukan bagaimana pemerintah tersebut berhasil dalam mensejahterakan masyakatnya untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam Masyarakat dan pemerintahannya. Pemerintah desa mengambil kebijakan untuk mengadakan Water Closet (WC) umum yang dapat digunakan oleh masyarakat dalam mengurangi penyakit yang disebabkan oleh lingkungan. Tujuan penelitian untuk melihat 1). Kinerja Pemerintah Desa dalam Penggunaan Infrastruktur Water Closet (WC) Umum untuk Mengurangi Buang Air Besar Sembarang (BABS); 2). Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Desa dalam Penggunaan Infrastruktur Water Closet (WC) Umum untuk Mengurangi Buang Air Besar Sembarang (BABS); 3). hambatan yang diterima pemerintah desa dalam menjalankan pemangunan infrastruktur Water Closet (WC) Umum untuk Mengurangi Buang Air Besar Sembarang (BABS). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Populasi penelitian adalah 36 orang pengelola dana desa dan tokoh masyarakat. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 18 orang pengelola dana desa dan tokoh masyarakat yang tersebar di 8 desa dari 18 desa di Kecamatan Tanarighu Kabupaten Sumba Barat. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan menggunakan key people yang memahami masalah desa secara jelas, pengelola dana desa yaitu kepala Desa atau Sekretaris Desa, serta masyarakat yang merasakan kebijakan pemerintah desa yaitu tokoh masyarakat dan yang menjadi sampel masuk dalam kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian didapatkan kinerja pemerintah desa sudah baik dimana masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan, kepuasan masyarakat desa terhadap kinerja pemerintah desa, masyarakat merasa puas karena pemerintah desa saat ini transparan, akuntabilitas dan keseimbangan hak dan kewajiban masyarakat menjadi prioritas pemerintah desa, dan hambatan yang diterima pemerintah desa tergolong sulit dengan lokasi atau lahan yang merupakan milik perorangan dan didukung dengan pengetahuan yang kurang.Kata kunci: pemerintah desa; infrastruktur water closet (WC) umum; buang air besar sembarang (BABS)
Faktor Predisposisi Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan K4 di Puskesmas Baun, Kecamatan Amarasi Barat Martina Fenansia Diaz; Denisius Umbu Pati
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12, No 4 (2021): Oktober 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12413

Abstract

The low coverage of K4 pregnancy check visits in Baun Health Center is one of the causes of the high maternal mortality rate and infant mortality rate. The purpose of the study was to analyze faktors related to the examination of K4 pregnancy in the Baun Health Center. This type of research was analytic observation with a retrospective study method or case control approach. The population was 304 post-partum mothers and 80 samples (40 cases and 40 controls). The sampling technique used simple random sampling technique. Research variables were age, education, knowledge and parity. The research instrument were questionnaires. The statistikal analysis in this study was Chi square (X2) with a confidence level α = 0.05. The results showed significant age ρ-value 0.041, education ρ-value 0.009, knowledge ρ-value 0.014, and parity ρ-value 0.002, while the variables that had no relationship were occupations ρ-value 0.143. Age, education, knowledge and parity have relation with K4 pregnancy visit.Keywords: predisposing faktors; K4 pregnancy visitABSTRAKRendahnya angka cakupan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 di Puskesmas Baun menjadi salah satu penyebab angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang masih tinggi. Tujuan penelitian menganalisis faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan kehamilan K4 di Puskesmas Baun. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan observasional analitik dan pendekatan case control. Populasi sebesar 304 ibu nifas dan sampel sebesar 80 (kasus berjumlah 40 dan kontrol berjumlah 40). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Variabel penelitian yaitu umur, pendidikan, pengetahuan dan paritas, instrument penelitian menggunakan kuesioner dan pengambilan data primer dan sekunder. Analisis statistik dalam penelitian ini adalah Chi square (X2 ) dengan tingkat kepercayaan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan signifikan umur ρ-value 0,041, pendidikan p-value 0,009, pengetahuan p-value 0,014, dan paritas ρ-value 0,002, sedangkan variable yang tidak mempunyai hubungan adalah pekerjaan p-value 0,143. Umur, pendidikan, pengetahuan dan paritas mempunyai hubungan dengan kunjungan kehamilan K4.Kata kunci: faktor predisposisi; kunjungan kehamilan K4
ANALISIS PENGARUH PENGHASILAN PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT (E. COTTONI) DI DESA TANAMANANG KECAMATAN PAHUNGAN LODU KABUPATEN SUMBA TIMUR Denisius Umbu Pati
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 11 No 1 (2022): EQIEN- JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr Kh Ez Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.439 KB) | DOI: 10.34308/eqien.v11i1.678

Abstract

Seaweed is one of the potential fishery commodities to be cultivated. Seaweed has multiple functions in various industries such as food, beauty, pharmaceutical, textile and agriculture industries. This study aims to analyze the effect of income for Sakol (E. cottoni) Seaweed Cultivators in Plantang Village, Pahungan Lodu District, East Sumba Regency. The type of research conducted in this research is an analytical survey with a cross sectional study design. The research location is in Plantang Village, Pahunga Lodu District, East Sumba Regency. The population in this study were 145 seaweed farmers. The sample in this study was 102 seaweed cultivators. The results of the univariate analysis showed that the income of seaweed cultivators according to household needs was 41 (40.20%) cultivators and the income of seaweed cultivators who were not suitable was 61 (59.80%) cultivators. The results of the bivariate analysis showed that there was a very significant effect between the number of hours worked (p = 0.038) and the capital of the farmer (p = 0.041) and the income of the seaweed farmers, while the results showed that there was no effect between the level of education of the farmers (p = 0.107). with seaweed farming income. The conclusion of this study is that there is a very significant effect between the number of hours worked and the capital of the farmer and the income of seaweed cultivation.
Efektifitas Saringan Pasir Lambat (Downflow) dalam Pengukuran Kualitas Air sebagai Dampak Penurunan Kekeruhan Air Sungai Sebagai Air Bersih di Kabupaten Sumba Timur Denisius Umbu Pati
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.135 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i3.4138

Abstract

Abstrak Air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup baik untuk memenuhi kebutuhan maupun menopang hidupnya secara alami. Saringan pasir lambat ini sangat efektif karena hanya menggunakan satu macam pengolahan mampu menghasilkan kualitas yang baik. Pada saringan pasir lambat terjadi pengurangan kekeruhan air sampai pada tingkat yang dapat ditoleransi untuk air bersih. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pH, Temperatur, Oksigen terlarut, Amoniak dan kekeruhan menggunakan saringan pasir lambat. Penelitian dilakukan menggunakan saringan pasir lambat dengan ketebalan 80 cm, 100 cm dan 120 cm. Penelitian dilakukan selama 14 hari. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pada pengukuran air sungai menggunakan saringan Pasir lambat mampu mengurangi kekeruhan, hasil penelitian menunjukkan sebelum 5,0-6,4 sesudah 5,0-5,5, pada pengukuran pH saringan pasir lambat berhasil menaikkan pH menjadi sebelum 5,5-6,4 pH sesudah 6,4 -6,8 pH. Hasil Pengukuran Temperatur (suhu) adalah pada ketebalan pasir 100 cm dan 120 cm lebih efektif dalam menaikkan suhu air sungai menjadi sebelum 28,5-28,9 sesudah 28,7-29,2. Hasil pengukuran oksigen terlarut (desolved oxygen) mengalami kenaikkan dengan pengukuran menggunakan saringan pasir lambat menjadi sebelum 3,2-36,7 sesudah 3,6-6,9. Hasil Pengukuran Amoniak (NH3) pada penelitian penggunaan saringan pasir lambat sangat efektif dalam mengatasi Amoniak dan menurunkan nilai amonik menjadi sebelum 5-10 sesudah 3-8. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini air sungai menjadi tidak berbau, berasa dan mengurangi kekeruhan. Kata Kunci: Saringan Pasir Lambat, Kualitas Air, Kekeruhan Air. Abstract Water is a resource that is needed by living things both to meet their needs and sustain life naturally. This slow sand filter is very effective because it only uses one type of processing to produce good quality. The slow sand filter reduces the turbidity of the water to a tolerable level for clean water. The purpose of this study was to determine pH, temperature, dissolved oxygen, ammonia and turbidity using a slow sand filter. The study was conducted using a slow sand filter with a thickness of 80 cm, 100 cm and 120 cm. The study was conducted for 14 days. Based on the results of the study, it was found that the measurement of river water using a slow sand filter was able to reduce turbidity, The results showed that before 5.0-6.4 after 5.0-5.5, the slow sand filter pH measurement succeeded in raising the pH to before 5.5-6.4 after 6.4-6.8 pH. The results of the Temperature Measurement (temperature) are that the thickness of the sand is 100 cm and 120 cm is more effective in increasing the temperature of the river water to before 28.5-28.9 after 28.7-29.2 The results of the measurement of dissolved oxygen (desolved oxygen) increased with measurements using a slow sand filter to before 3.2-36.7 after 3.6-6.9. The results of Measurement of Ammonia (NH3) in research using a slow sand filter is very effective in overcoming Ammonia and reducing the ammonia value to before 5-10 after 3-8. So the conclusion from this research is that the river water becomes odorless, tasteless and reduces turbidity. Keywords: Slow Sand Filter, Water Quality, Water Turbidity
Dampak Psikososial Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual di Kecamatan Kota Waingapu Kabupaten Sumba Timur Desy A. Sitaniapessy; Denisius Umbu Pati
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.555 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i3.4139

Abstract

Abstrak Kekerasan seksual terhadap anak merupakan bentuk kejahatan yang wajib mendapat perhatian semua pihak, mulai keluarga sampai kepada pemerintah. Jumlah kasus kekerasan seksual yang cukup tinggi tentu menjadi tanggung jawab semua pihak dalam menyelesaikan masalah ini. Seringkali yang menjadi kendala dalam penyelesaian kasus kekerasan seksual adalah kurangnya pemahaman para pendamping atau orang tua dalam memahami dampak yang dirasakan oleh anak korban kekerasan seksual sehingga pendampingan yang diberikan kepada anak tidak secara holistic dan tidak tepat sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak psikososial anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Dengan mengetahui dampak psikososial pada anak korban kekerasan seksual, maka akan menolong pendamping dan juga orang tua dalam mendampingi anak korban kekerasan seksual dengan cara dan metode yang tepat. Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah anak korban kekerasan seksual yang berada di Kecamatan Kota Waingapu Kabupaten Sumba Timur dan bersedia menjadi subjek dalam penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini bentuk pengumpulan data yang akan dilakukan adalah teknik snowball sampling. Hasil penelitian ini merumuskan bahwa dampak psikososial yang dirasakan oleh anak korban kekerasan seksual yaitu anak merasakan ketakutan, sikap tidak percaya pada orang dan cenderung tertutup, anak korban kekerasan seksual sulit diajak berkomunikasi, merasa bersalah, Kecemasan, Korban juga merasa malu, mengalami rasa regresi/kemunduran yang tidak sesuai dengan perkembangan mental dan emosi seusianya karena sering mengalami ketegangan, depresi, sehingga anak menjadi pendiam, rendah diri, menarik diri dari pergaulan sosialnya. Mengalami kemarahan yang mendalam karena kehilangan kepercayaan terhadap orang dewasa yang dipercayainya sehingga dia menjadi kasar, agresif dan nakal bahkan dapat pula melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri sebagai bentuk pelarian diri dari permasalahan yang dihadapinya. Kata Kunci: Kekerasan Seksual, Psikososial, Anak Abstract Sexual violence against children is a form of crime that must receive the attention of all parties, from the family to the government. The high number of cases of sexual violence is certainly the responsibility of all parties in resolving this problem. Often the problem in solving cases of violence is the understanding of assistants or parents in understanding the impact felt by child victims of violence so that the assistance provided by children is not holistic and not on target. The purpose of this study was to determine the psychosocial impact of children who were victims of sexual violence. By knowing the psychosocial impact on child victims of sexual violence, it will help assistants and parents to accompany child victims of sexual violence in the right ways and methods. This study will use a descriptive method with a qualitative approach. The subjects of this study were child victims of sexual violence who were in Waingapu City District, East Sumba Regency and were willing to become subjects in the research conducted. In this study, the form of data collection to be carried out is the snowball sampling technique. The results of this study formulate that the psychosocial impact felt by child victims of sexual violence, namely children feeling fear, distrust of people and tend to be closed, child victims of sexual violence are difficult to communicate with, feel guilty, anxiety, victims also feel ashamed, experience a sense of regression. setbacks that are not in accordance with the mental and emotional development of their age because they often experience tension, depression, so that the child becomes quiet, has low self-esteem, withdraws from his social interactions. Experiencing deep anger because of losing trust in an adult whom they trust so that they become rude, aggressive, and naughty and can even commit acts that are self-defeating as a form of escape from the problems they face. Keywords: Sexual Abuse, Psychosocial,Children.
Ritual Petani Marapu (Makna Simbolik Ritual Petani Marapu di Desa Wunga Kabupaten Sumba Timur) Diana Andayani Djoh; Denisius Umbu Pati; Ospensius Kawawu Taranau
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11642

Abstract

Kebudayaan masyarakat Desa Wunga merupakan perilaku masyarakat yang dilakukan dengan cara menghormati leluhur-leluhur melalui suatu kepercayaan yang disebut sebagai marapu. Metode penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan pola deskriptif-eksploratif. Penelitian dilaksanakan bulan Maret sampai Desember 2018. Lokasi penelitian Desa Wunga, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur. Pengambilan sampel menggunakan teknik purpove sampling. Informan yang dipilih berjumlah enam orang, dua orang sebagai informan kunci yaitu pemimpin agama/tua-tua adat (Rato) dan empat orang sebagai informan utama atau petani desa Wunga. Jenis pengumpulan data yakni data primer dan data sekunder. Teknik analisa data adalah kualitatif. Hasil penelitian Kepercayaan marapu berfungsi untuk menjembatani hubungan dengan Alkhalik sebagai yang tertinggi. Mereka percaya adanya Tuhan atau Alkhalik yang tidak boleh secara sembarang disapa oleh manusia. Untuk itu, Marapu berfungsi untuk menjembatani hubungan dengan Alkhalik sebagai sebagai pemilik semesta alam yang ada. Marapu diyakini juga sebagai pengatur, pemelihara alam semesta yang mewujudkan kekuatan ilahi dalam bentuk tanda- tanda alam (kilat, gempa bumi, dan lain-lain), maupun dalam bentuk benda-benda (gunung, batu, pohon, emas yang dikeramatkan dan sebagainya). Makna Simbolik Ritual Petani Marapu ditandai dengan praktik atau ritual yang dijalankan masyarakat Wunga dalam bertani maupun berternak ialah seluruh kegitan tersebut dilakukan melalui ritual/ kepercayaan marapu mulai dari persiapan hingga panen dan beberapa ternak disiapkan sebagai pelengkap dari ritual tersebut. Melalui ritual ditemukan makna diproyeksikan dalam bentuk rumah adat orang Sumba dengan arsitektur dan fungsinya yang menggambarkan posisi serta.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI Pennisetum purpureum cv. Mott YANG DIBERIKAN PUPUK BOKASHI SLUDGE BIOGAS DENGAN LEVEL BERBEDA I Made Adi Sudarma; Junesius Opang Maramba Njara; Denisius Umbu Pati
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v7i1.6138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh performans Pennisetum purpureum cv. Mott (rumput Odot) yang diberikan pupuk bokashi sludge biogas dengan level 0, 15 dan 30 ton/hektar. Penelitian ini menggunakan bibit rumput Odot, bedengan tanah ukuran 160 x 160 x 45 cm, sludge biogas, EM-4, dedak padi, sekam padi, gula air, dan air. Adapun alat-alat yang digunakan sekop, pacul, ember, sabit, terpal, palat drum dan pengukur suhu lingkungan. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakukan dan 4 ulangan sehingga terdapat 12 unit percobaan. Setiap unit percobaan ditanami 9 anakan/ stek rumput Odot sehingga total terdapat 108 anakan rumput Odot. Perlakuan P0 : tanpa pemberian pupuk; P1 : pemberian pupuk 15 ton/ha; dan P2 : pemberian pupuk 30 ton/ha. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang nyata (P<0.05) perlakuan pupuk level 15 dan 30 ton/ha terhadap perlakuan kontrol (tanpa pemberian pupuk) pada variabel tinggi tanaman, panjang daun dan produksi bahan segar namun tidak terdapat pengaruh nyata (P>0,05) pada variabel jumlah anakan. Disimpulkan bahwa pemberian pupuk bokashi sludge biogas hingga 30 ton/ha dapat meningkatkan produksi rumput odot.
PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DESA WEE LONDA MELALUI KEGIATAN KKN MAHASISWA UNKRISWINA SUMBA Melvianus T. Boku; Mercy R. Tawunga; Firda J. Katehu; Gian D. D, Putra; Adrianus U. Sugi; Katrina L. Mbaya; Frita F. A. Avid; Ondri R. Kareri; Dendris U. Jaya; Gerson N. H. Banju; Arfandi K. Loyang; Denisius U. Pati; Marten U. Nganji; Aris U. H. Pari; Desy A. Sitaniapessy; Diana A. Djoh; Ospensius K. Taranau; I Made Adi Sudarma
ABDI WINA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 2 No 2 (2022): Abdi Wina Edisi Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.772 KB) | DOI: 10.58300/abdiwina.v2i2.336

Abstract

Kegiatan pengabdian telah dilaksanakan selama 1 bulan di desa Wee Londa, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia desa melalui kegiatan pemberdayaan oleh mahasiswa KKN Unkriswina Sumba. Kegiatan pengabdian ini di awali dengan proses observasi guna menelah potensi desa yang akan menjadi sasaran utama dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. Pemilihan kegiatan pengabdian dilakukan dengan skala prioritas atas permasalahan yang ditemukan kemudian dimuat dalam project action plan dengan metode pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan jenis kegiatan untuk memastikan semua program yang dilakukan dapat berjalan dan dapat dievaluasi dengan baik. Adapun jenis kegiatan pengabdian yang dilakukan bersama masyarakat desa Wee Londa yaitu, pelatihan pembuatan pupuk bokashi, pembangunan PAUD bersama masyarakat, mengajar dan bimbingan belajar untuk anak PAUD dan SD, pengenalan aplikasi pengolah kata, dan sosialisasi dampak hukum KDRT. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kelima kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh masyarakat desa Wee Londa. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa Unkriswina melalui kegiatan KKN tahun 2022 di desa Wee Londa dapat menjawab kebutuhan masyarakat serta meningkatkan sumber daya manusia yang ada.