Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

QUALITATIVE STUDIES IMPLEMENTATION OF SHIPPING RULE ENFORCEMENT ON THE FULFILLMENT OF MARINE TRANSPORTATION SAFETY EQUIPMENT ON MOTOR SAILING SHIPS (KLM) AT PAOTERE PORT MAKASSAR Hadi Setiawan; Sukirno Sukirno; Vevianty D Hemeto
Jurnal Ekonomi Vol. 12 No. 02 (2023): Jurnal Ekonomi, Perode April - Juni 2023
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motor Sailing Ship is a type of ship that uses a sail and a motor (ship engine) as its propulsion. Work safety is work safety indicating a condition that is safe or safe from suffering, damage or loss in the workplace. The Safety Of Life At Sea (SOLAS) regulation is a regulation that regulates maritime and shipping safety. This study aims to describe a qualitative study of the implementation of shipping rules enforcement on the fulfillment of marine transportation safety equipment on Motor Sailing Ships (KLM) at the Paotere Port of Makassar. Makassar Paotere Port has the same characteristics to be used as a research sample at that location. Snowball Sampling is a technique of determining the sample which is initially small in number, then this sample is asked to choose its friends to be used as samples and so on, so that the number of samples increases. The data analysis method used in this research is data triagulation. The results showed the enforcement of shipping rules on the fulfillment of marine transportation safety equipment on Motor Sailing Ships (KLM) at the Makassar Paotere Port from the verification results of all data and the results of interviews had gone well. Although the implementation process still needs evaluation and improvement. For example, the fulfillment of safety equipment standards at KLM, KLM licensing documents for seaworthiness, KLM checking, and socialization to fishermen or KLM crews about sailing rules. In addition, the regulator must ensure that the standard procedure for implementing the shipping rules runs well. The need for outreach activities to fishermen and KLM crews to better understand shipping rules so that accidents at KLM can be minimized.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN KOMITMEN TERHADAP PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN DENGAN MUTU KERJA STAF DI POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR Aslang Aslang; Hadi Setiawan; Bustamin Bustamin; Agustina Setyaningsih
JURNAL VENUS Vol 3 No 5 (2015): April
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13911.816 KB) | DOI: 10.48192/vns.v3i5.399

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan: 1) pengetahuan sistem manajemen mutu dengan mutu kerja staf; 2) komitmen terhadap perbaikan berkesinambungan dengan mutu kerja staf; 3) pengetahu'an tentang sistem manajemen dan kornitmen terhadap perbaikan berkesinambungan secara bersama-sama dengan mutu kerja staf. Untuk mencapai tujuan tersebut, telah dilakukan survey kepada 58 staf Politeknik llmu Pelayaran Makassar dengan menggunakan instrumen berupa angket pengetahuan sistem manajemen rnutu dan komitmen terhadap perbaikan berkesinambungan serta instrumen tes mutu kerja staf. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis regresi untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dan analisis korelasi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pengetahuan sistem manajemen mutu memiliki hubungan yang positif dengan mutu kerja staf dengan kontribusi sebesar 36%; 2) komitmen terhadap perbaikan berkesinambungan memiliki hubungan yang positif dengan mutu kerja staf dengan kontribusi sebesar 27.6%; 3) pengetahuan sistem manajemen mutu dan komitmen terhadap perbalkan berkesinambungan secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif dengan mutu kerja staf dengan kontribusi sebesar 46.4%.
ANALISIS TINGKAT IMPLEMENTASI JAM KERJA DAN JAM ISTIRAHAT DI KAPAL YANG BERBENDERA INDONESIA (Studi Kasus di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Pelabuhan Makassar) Tri Iriani Eka Wahyuni; Rachmat Tjahjanto; Abu Bakar; Agustina Setyaningsih; Hadi Setiawan
JURNAL VENUS Vol 5 No 10 (2017): Desember
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.372 KB) | DOI: 10.48192/vns.v5i10.411

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jam kerja dan jam istirahat telah diimplementasikan di kapal yang berbendera Indonesia (studi kasus pada Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Pelabuhan Makassar). Jenis penelitian yang dilakukan melaui pendekatan kuantitatif. Metode penelitian menggunakan metode analisis deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah Anak Buah kapal (ABK) pada kapal-kapal berbendera Indonesia yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Pelabuhan Makassar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan menggunakan purposive sampling. Data yang didapatkan diolah dengan menggunakan analisis deskriptif sedangkan perhitungan data menggunakan SPSS versi 20,0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi atas penerapan jam kerja dan jam istirahat di kapal berbendara Indonesia telah berada pada kategori tinggi. Meskipun masih terdapat beberapa indikator yang harus ditingkatkan untuk lebih meningkatkan pengimplemtasian jam kerja dan jam istirahat dalam kapal secara umum.
Analisis Kesiapan Pemenuhan Alat Pemadam Kebakaran Terhadap Keselamatan Pelayaran Kapal Yang Berbendera Indonesia (Studi Kasus Pelabuhan di Makassar, Surabaya, dan Jakarta) Hadi Setiawan; Agustina Setyaningsih; Haerani Asri; Eva Susanti
JURNAL VENUS Vol 9 No 1 (2021): Maret
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8789.467 KB) | DOI: 10.48192/vns.v9i01.431

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan survey. Tujuan penelitian yaitu (1) Menganalisis kesiapan pemenuhan alat pemadam kebakaran terhadap keselamatan pelayaran pada kapal yang berbendera Indonesia, (2) Menggambarkan seberapa besar pengaruh kesiapan pemenuhan alat pemadam kebakaran terhadap keselamatan pelayaran pada kapal yang berbendera Indonesia.Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan sampel penelitian yang berjumlah 117 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan pemenuhan alat pemadam kebakaran berpengaruh terhadap keselamatan kapal yang berbendera Indonesia dengan persamaan regresi ???????? = 10,415 + 0,642????????.. Hal tersebut memberi gambaran bahwa semakin tinggi kesiapan pemenuhan alat pemadam kebakaran maka semakin tinggi pula keselamatan pelayaran kapal berbenderakan Indonesia. Besarnya pengaruh kesiapan pemenuhan alat pemadam kebakaran terhadap keselamatan kapal yang berbendera Indonesia ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,805 dan besarnya kontribusi pemenuhan alat pemadam kebakaran terhadap keselamatan pelayaran kapal sebesar 64,8% sedangkan 35,2% ditentukan oleh variabel lain di luar penelitian ini. ,
ANALISIS PENANGANAN GARBAGE MANAGEMENT PLAN PADA MV. MELATI LAUT Stevan Teofilus; Hadi Setiawan; Marupah
JURNAL VENUS Vol 10 No 2 (2022): September
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.155 KB) | DOI: 10.48192/vns.v10i2.593

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tentang prosedur penanganan sampah di kapal MV. MELATI LAUT. Penelitian dilaksanakan di MV. MELATI LAUT kapal bulk carrier milik PT. Landseadoor International Shipping, tanggal 12 Desember 2019 sampai 03 Januari 2021. Sumber data yang di peroleh adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh langsung dari tempat penelitian dengan cara pengamatan langsung dan melakukan kuisioner dengan kru di MV. MELATI LAUT, serta tulisan yang berhubungan dengan pemeriksaan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak individu kelompok yang belum memahami tentang metodologi pengelolaan sampah, khususnya di MV. MELATI LAUT yang tidak sesuai dengan tata cara penanganan sampah sebagaimana diatur dalam MARPOL 73/78 Annex V, yang dapat menyebabkan pencemaran laut sehingga sifat air laut berkurang sampai tingkat tertentu yang membuat iklim laut saat ini tidak seperti yang diharapkan. Sesuai dengan standar kualitas dan kapasitasnya.
Implementasi Penegakan Aturan Pelayaran Terhadap Pemenuhan Alat Keselamatan Transportasi Laut Pada Kapal Layar Motor (KLM) di Pelabuhan Paotere Makassar Hadi Setiawan
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.244 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.11759

Abstract

Kapal Layar Motor merupakan jenis kapal yang menggunakan layar dan motor (mesin kapal) sebagai penggeraknya. Keselamatan kerja adalah keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari pederitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Peraturan Safety Of Life At Sea (SOLAS) adalah peraturan yang mengatur keselamatan maritim dan Pelayaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran studi kualitatif implementasi penegakan aturan pelayaran terhadap pemenuhan alat keselamatan transportasi laut pada Kapal Layar Motor (KLM) di Pelabuhan Paotere Makassar. Pelabuhan Paotere Makassar yang memiliki karakteristik sama untuk dijadikan sampel penelitian pada lokasi tersebut. Snowball Sampling adalah sebagai teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triagulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi penegakan aturan Pelayaran terhadap pemenuhan alat keselamatan transportasi laut pada Kapal Layar Motor (KLM) di Pelabuhan Paotere Makassar dari hasil verifikasi seluruh data dan hasil wawancara sudah berjalan dengan baik. Meskipun dalam proses implementasinya masih perlu evaluasi dan pembenahan. Misalnya pemenuhan standar alat keselamatan pada KLM, dokumen perizinan KLM untuk kelayakan berlayar, pengecekan KLM, dan sosialisasi terhadap nelayan atau kru KLM tentang aturan Pelayaran. Selain itu pihak regulator harus memastikan bahwa standar prosedur dari penerapan dar aturan Pelayaran berjalan dengan baik. Perlunya kegiatan sosialisasi kepada nelayan dan kru KLM agar lebih mengerti aturan Pelayaran sehingga kecelakaan pada KLM bisa diminimalisir.