This Author published in this journals
All Journal Sewagati
Asranudin
Departemen Kimia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penggunaan Adsorben dalam Pengolahan Limbah Pewarna dari Kerajinan Tenun Ikat di Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan Sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Pewarna di Sungai Bengawan Solo Adi Setyo Purnomo; Hendro Nurhadi; Refdinal Nawfa; Herdayanto Sulistyo Putro; Hamdan Dwi Rizqi; Muhammad Lukman Hakim; Asranudin; Taufiq Rinda Alkas; Alya Awinatul Rohmah; Eka Pratiwi Yuniarti; Badzlin Nabila
Sewagati Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.084 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i1.188

Abstract

Industri tekstil merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia saat ini. Selain, menghasilkan produk tekstil, industri juga menghasilkan limbah warna. Desa Parengan yang terletak di Kabupaten Lamongan merupakan Desa yang telah dikenal sejak lama sebagai Desa industri penghasil kain tenun ikat. Pembuangan limbah pewarna di Desa tersebut masih dilakukan secara langsung ke badan Sungai Bengawan Solo. Hal tersebut sangat berdampak negatif terhadap biota Sungai, sehingga sangat diperlukan solusi untuk penanganan pengolahan limbah. Tim pengabdian Institut Teknologi Sepuluh Nopember telah membuat teknologi dekolorator berbasis kolom matriks yang mengandung adsorben super adsorpsi, yang merupakan hasil riset laboratorium kimia. Reaktor terhubung dengan kolom matriks yang berisi adsorben arang aktif-silika-zeolit. Sistem ini dapat menghilangkan limbah pewarna menjadi larutan yang aman dibuang di lingkungan. Tim abdimas ITS telah menyerahkan 1 unit reaktor kepada UMKM tenun ikat di Desa Parengan dimana diharapkan akan memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan limbah pewarna di Sungai Bengawan Solo. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mengubah pola pikir warga desa untuk tetap selalu menjaga ekosistem lingkungan dan menggalakkan terciptanya Desa cerdas lingkungan.
Pengolahan Limbah Pewarna Batik di Desa Klampar Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan dengan Penerapan Adsorben Superadsorpsi Adi Setyo Purnomo; Didik Prasetyoko; Hendro Nurhadi; Muhammad Lukman Hakim; Asranudin; Taufiq Rinda Alkas; Eka Pratiwi Yuniarti; Alya Awinatul Rohmah; Badzlin Nabilah
Sewagati Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.095 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i2.189

Abstract

Industri batik di Indonesia didominasi oleh kelompok UMKM yang tersebar di seluruh Nusantara. Hampir setiap daerah terdapat industri batik yang mencirikan budaya daerah. Salah satu UMKM batik yang sedang digalakkan oleh pemerintah adalah UMKM batik Madura di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan. Wilayah Klampar telah ditetapkan sebagai kampung batik melalui surat keputusan Bupati Pamekasan. UMKM batik di Desa Klampar hampir sama seperti di daerah lain, namun produk batik dengan motif Madura yang kuat telah menjadi ciri khas produk kain atau pakaian batik jadi. UMKM batik di Desa Klampar menggunakan pewarna sintetik yaitu Remazol dan Naftol dalam pewarnaannya. Sekitar 15 tahun terakhir mereka menggunakan Remazol dan Naftol secara masif bahkan bahan kimia lainnya seperti HCl dan Hipoklorit sebagai pemudar. Pengetahuan bahan berbahaya dan beracun oleh UMKM Desa Klampar sangat rendah yang ditandai dengan pembuangan limbah sisa pencucian atau perendaman batik secara langsung. Berdasarkan kasus penanganan limbah yang buruk, maka tim abdimas ITS telah mendiseminasikan paket teknologi dekolorator basis kolom matriks adsorben super adsorpsi dari hasil riset laboratorium kimia. Reaktor terhubung dengan tabung dekolorator yang berisi adsorben arang aktif-silika-zeolit. Sistem ini dapat menghilangkan limbah pewarna menjadi larutan yang aman dibuang di lingkungan. Tim abdimas telah menyerahkan 1 unit reaktor kepada UMKM batik Mawar di Desa Klampar dengan harapan akan memberikan dampak signifikan terhadap kontaminasi lingkungan pertanian dan perairan di sekitar mitra UMKM Batik Mawar di Desa Klampar.
Degradasi Limbah Zat Pewarna Sintetik Kerajinan Tenun Ikat di Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan Menggunakan Reaktor Fotokatalitik TiO2 dengan Penambahan Panel Surya Adi Setyo Purnomo; Hendro Nurhadi; Muhammad Lukman Hakim; Refdinal Nawfa; Hamdan Dwi Rizqi; Surya Rosa Putra; Lea Kristina Anggraeni; Sri Fatmawati; Asranudin; Taufiq Rinda Alkas; Alya Awinatul Rohmah; Nourma Sulistyowati; Citra ‘Aaqilatul Fa’aidah; Laudy Nasya Yanuar; Diah Trisna Rahayu Lestari; Lavida Aisya Salvanora
Sewagati Vol 7 No 4 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i4.538

Abstract

Industri tekstil merupakan salah satu sektor industri yang berkembang pesat di Indonesia. Tingginya hasil produksi tekstil ternyata belum diiringi dengan kemampuan pengolahan limbah pewarna yang tepat sehingga dapat memicu kerusakan lingkungan. Desa Parengan di Kab.Lamongan dikenal sebagai desa industri penghasil kain tenun ikat. Pembuangan limbah pewarna di desa tersebut masih dilakukan secara langsung ke badan Sungai Bengawan Solo. Hal tersebut berdampak negatif terhadap kelangsungan hidup biota sungai sehingga diperlukan solusi untuk penanganan dan pengolahan limbah. Tim Abmas Institut Teknologi Sepuluh Nopember telah membuat reaktor dekolorisasi berbasis panel surya yang terintegrasi dengan prinsip fotokatalitik dan adsorben superadsorpsi. Reaktor tersebut berisi adsorben arang aktif-silika-batuan mangan untuk menyerap produk degradasi fotokatalitik dan logam berat yang terikat pada limbah pewarna. Sistem tersebut menghilangkan dan menyerap limbah pewarna sehingga aman dibuang di lingkungan. Tim Abmas ITS telah menambahkan panel surya dan lampu UV pada reaktor diseminasi kepada UMKM tenun ikat di Desa Parengan, sehingga dapat memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan limbah pewarna di Sungai Bengawan Solo. Selain itu, kegiatan ini dapat mengubah pola pikir warga desa untuk menjaga keamanan ekosistem lingkungan serta menggalakkan terciptanya desa peduli lingkungan.