Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Role of Fe2+-dependent Reaction in Biodecolorization of Methyl Orange by Brown-rot Fungus Fomitopsis pinicola Adi Setyo Purnomo; Asranudin; Nela Rachmawati; Hamdan Dwi Rizqi; Refdinal Nawfa; Surya Rosa Putra
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 29 No. 2 (2022): March 2022
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.29.2.146-154

Abstract

The involvement of Fenton reaction on biodegradation of methyl orange (MO) by brown-rot fungus Fomitopsis pinicola was investigated based on Fe2+-dependent reaction. The degradation of MO (final concentration 75 mg/L) was performed in mineral salt media with and without Fe2+ with incubation period at 0, 7, 14, 21, and 28 days. Degradation analysis was performed using UV-Vis Spectrophotometer and LC-TOF/MS. F. pinicola decolorized MO in a medium containing Fe2+ and a medium that lacked the mineral, at percentages of 89.47% and 80.08%, respectively. The optimum decolorization occurred after 28 days of incubation with the fungus on the presence of Fe2+, indicated that the presence of Fe2+ enhanced MO degradation with assumed to correlate with Fenton reaction. Two metabolites were detected through the LC-TOF/MS analysis, namely 4-(2-(4-(dimethyliminio)-2-hydroxycyclohexa-2,5-dien-1-ylidene) hydrazinyl) phenolate (m/z 258, RT: 1.28 min, compound 1) and 4-(2-(4-(dimethyliminio) cyclohexa-2,5-dien-1-ylidene) hydrazinyl) benzenesulfonate (m/z 391, RT: 2.70 min, compound 2). Compound 1 was a transformation product of hydroxylation and methylation, compound 2 was a product of dehydroxylation and desulfonation. This study indicated that the transformation of the metabolite structures was involved hydroxyl radical (OH.) and enzymatic mechanisms, which involved Fe2+-dependent reaction.
Decolorization and Transformation of Synthetic Dye Methylene Blue by Brown-Rot Fungus Fomitopsis pinicola Adi Setyo Purnomo; Hamdan Dwi Rizqi; Aulia Ulfi; Refdinal Nawfa; Herdayanto Sulistyo Putro
Indonesian Journal of Chemistry Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.69834

Abstract

Methylene blue (MB) is a synthetic dye widely used in industries that is difficult to degrade in the environment due to its stability. Brown-rot fungus Fomitopsis pinicola is an organism that is known to be able to degrade some organic pollutants such as DDT, aldrin, dieldrin, and methyl orange dye. This study aimed to explore the ability of F. pinicola on MB biodecolorization, to identify metabolites and propose a biodecolorization pathway. F. pinicola was evaluated for MB biodecolorization on PDA agar and PDB liquid media. The metabolites were determined by using LCTOF/MS. The PDA agar medium's largest index decolorization (ID) was 0.915%. The MB decolorization in liquid PDB medium showed the highest percentage of decolorization of 92.56% at MB concentration of 100 mg/L after 14-days incubation. The analysis using LC-TOF/MS showed metabolites from MB biodecolorization, namely 3-amino-7-(methylamino) phenothiazin-5-ium (Azure C), 3-(dimethylamino)-7-(methylamino) phenothiazin-5-ium (Azure B), and 3,7-bis(dimethylamino)-4aH-phenothiazin-5-one. The MB degradation pathway was proposed through demethylation and oxidation reactions based on the detected product metabolites. These results indicated that F. pinicola is a suitable agent for biodecolorization of MB, and can potentially be used for bioremediation of MB waste in the environment.
Peningkatan Nilai Produk dan Pendampingan dalam Proses Sertifikasi Halal untuk UMKM di Kecamatan Gedangan, Sidoarjo Herdayanto Sulistyo Putro; Sri Fatmawati; Adi Setyo Purnomo; Hamdan Dwi Rizqi; Fahimah Martak; Refdinal Nawfa; Egar Pamela; Ceisar Andrian Putra; Indana Madaniyah Tsani; Adisya Salsabila; Sigmatresna Wasatya; Fadhil Adinata; Fanda Luvita Sari
Sewagati Vol 6 No 3 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1336.088 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i3.131

Abstract

Seiring berkembangnya era globalisasi serta Perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN, Kebutuhan akan produk halal semakin besar dan diminati. Halal menurut ketentuan syariat Islam adalah sesuatu yang baik, suci/bersih, dan tidak berbahaya. Sertifikat halal berfungsi sebagai salah satu alat bagi UMKM untuk meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan, serta memberikan ketenangan bagi konsumen, terutama bagi konsumen Muslim. Selain itu, UMKM ditantang untuk menerapkan Sistem Jaminan Halal sehingga mutu dan kualitas produk bahkan integritas suatu unit usaha menjadi lebih baik di mata konsumen. Hal tersebut merupakan eksisting kondisi yang dimanfaatkan oleh Tim Pengabdi. Tim Pengabdi memfasilitasi UMKM pangan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kaidah halal pada produk-produk nya melalui kampanye GEMESH (Gerakan Menuju Sertifikasi Halal) yang diintegrasikan dengan Sociodigio yakni konsultan e-commerce yang melakukan pendampingan jasa social media marketing untuk meningkatkan brand awareness UMKM Indonesia.
Penggunaan Adsorben dalam Pengolahan Limbah Pewarna dari Kerajinan Tenun Ikat di Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan Sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Pewarna di Sungai Bengawan Solo Adi Setyo Purnomo; Hendro Nurhadi; Refdinal Nawfa; Herdayanto Sulistyo Putro; Hamdan Dwi Rizqi; Muhammad Lukman Hakim; Asranudin; Taufiq Rinda Alkas; Alya Awinatul Rohmah; Eka Pratiwi Yuniarti; Badzlin Nabila
Sewagati Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.084 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i1.188

Abstract

Industri tekstil merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia saat ini. Selain, menghasilkan produk tekstil, industri juga menghasilkan limbah warna. Desa Parengan yang terletak di Kabupaten Lamongan merupakan Desa yang telah dikenal sejak lama sebagai Desa industri penghasil kain tenun ikat. Pembuangan limbah pewarna di Desa tersebut masih dilakukan secara langsung ke badan Sungai Bengawan Solo. Hal tersebut sangat berdampak negatif terhadap biota Sungai, sehingga sangat diperlukan solusi untuk penanganan pengolahan limbah. Tim pengabdian Institut Teknologi Sepuluh Nopember telah membuat teknologi dekolorator berbasis kolom matriks yang mengandung adsorben super adsorpsi, yang merupakan hasil riset laboratorium kimia. Reaktor terhubung dengan kolom matriks yang berisi adsorben arang aktif-silika-zeolit. Sistem ini dapat menghilangkan limbah pewarna menjadi larutan yang aman dibuang di lingkungan. Tim abdimas ITS telah menyerahkan 1 unit reaktor kepada UMKM tenun ikat di Desa Parengan dimana diharapkan akan memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan limbah pewarna di Sungai Bengawan Solo. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mengubah pola pikir warga desa untuk tetap selalu menjaga ekosistem lingkungan dan menggalakkan terciptanya Desa cerdas lingkungan.
Kajian Potensi Bambu untuk Mendukung Penerapan Co-firing pada Pembangkit Listrik Jawa Bali Hamdan Dwi Rizqi; Harus Laksana Guntur; Ary Bachtiar Krishna Putra; Tri Vicca Kusumadewi; Arman Hakim Nasution; Puti Sinansari; Fredy Kurniawan
Sewagati Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.056 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i1.277

Abstract

Untuk menunjang penerapan co-firing salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menyiapkan keterediaan sumber daya biomassa dalam jumlah besar. Biomassa yang cukup potensial di Indonesia adalah Bambu. Bambu adalah salah satu produk hutan bukan-kayu yang dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, Untuk mendukung pemanfaatan bambu sebagai bahan pendukung co-firing pada pembangkit listrik Jawa Bali, maka diperlukan kajian sebagai dasar penentuan kebijakan terkait Potensi Bambu untuk menunjang penerapan co-firing dalam mendukung pembangkit listrik Jawa Bali. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan Untuk mendukung penerapan co-firing tersebut dibutuhkan kurang lebih 9 Juta Ton biomassa/tahun untuk mendukung penerapan Co-Firing di 52 PLTU PLN di Indonesia. Bambu dirasa memiliki potensi yang cukup besar karena memiliki nilai konversi kalor yang cukup tinggi dibandingkan dengan biomassa lainnya. Potensi ini di dukung juga oleh ketersediaannya yang cukup melimpah dan perawatannya yang tidak rumit sehingga sangat berpeluang untuk memenuhi kebutuhan pasokan biomassa untuk mendukung penerapan co-firing pada pembangkit listrik Jawa Bali.
Pelatihan ISO 9001 Sebagai Upaya Peningkatan Mutu di SD Mambadiul Ulum, Gebang Putih, Surabaya Hamdan Dwi Rizqi; Adi Setyo Purnomo; Herdayanto Sulistyo Putro; Refdinal Nawfa; Hamzah Fansuri; Nurul Widiastuti
Sewagati Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.026 KB)

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang berperan besar dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembanguanan susatu bangsa. Permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam hal pendidikan yaitu masih rendahnya mutu pendidikan di setiap jenjang serta tidak meratanya sumber daya pendidikan sehingga perkembangan mutu pendidikannya tidak merata. Gebang Putih merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Secara letak, Kelurahan Gebang Putih terbilang cukup strategis, hal tersebut dikarenakan lokasinya yang dekat dengan salah satu perumahan elite di Surabaya. Selain itu, Kelurahan Gebang Putih juga berada di kawasan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Namun, berdasarkan Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Mengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di wilayah Kelurahan Gebang Putih ternyata masih terdapat sekolah yang akreditasinya belum maksimal dan masih belum menerapkan sistem manajemen mutu, salah satunya adalah SD Mabadiul Ulum, Gebang Putih Surabaya. SD yang berdiri sejak tanggal 1 Mei 1954 tersebut hingga saat ini masih terakreditasi B. Tim Pengabdi ITS berupaya untuk turut berpartisipasi dalam mengembangkan pendidikan di wilayah Kelurahan Gebang Putih dengan meningkatkan kesadaran pengelola sekolah terhadap pentingnya sistem manajemen mutu di sekolah serta memberikan pelatihan dan pendampingan terkait penerapan ISO 9001 guna meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah kelurahan Gebang Putih, Sukolilo, Surabaya. Kegaiatan pengabdian ini dilekukan dalam empat tahapan utama yaitu pendekatan awal, pelatihan dan workshop implementasi ISO 9001, pembimbingan dan pendampingsan serta tahap yang terakhir adalah evaluasi. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat membantu peningkatan mutu sekolah melalui implementasi ISO 9001.
Degradasi Limbah Zat Pewarna Sintetik Kerajinan Tenun Ikat di Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan Menggunakan Reaktor Fotokatalitik TiO2 dengan Penambahan Panel Surya Adi Setyo Purnomo; Hendro Nurhadi; Muhammad Lukman Hakim; Refdinal Nawfa; Hamdan Dwi Rizqi; Surya Rosa Putra; Lea Kristina Anggraeni; Sri Fatmawati; Asranudin; Taufiq Rinda Alkas; Alya Awinatul Rohmah; Nourma Sulistyowati; Citra ‘Aaqilatul Fa’aidah; Laudy Nasya Yanuar; Diah Trisna Rahayu Lestari; Lavida Aisya Salvanora
Sewagati Vol 7 No 4 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i4.538

Abstract

Industri tekstil merupakan salah satu sektor industri yang berkembang pesat di Indonesia. Tingginya hasil produksi tekstil ternyata belum diiringi dengan kemampuan pengolahan limbah pewarna yang tepat sehingga dapat memicu kerusakan lingkungan. Desa Parengan di Kab.Lamongan dikenal sebagai desa industri penghasil kain tenun ikat. Pembuangan limbah pewarna di desa tersebut masih dilakukan secara langsung ke badan Sungai Bengawan Solo. Hal tersebut berdampak negatif terhadap kelangsungan hidup biota sungai sehingga diperlukan solusi untuk penanganan dan pengolahan limbah. Tim Abmas Institut Teknologi Sepuluh Nopember telah membuat reaktor dekolorisasi berbasis panel surya yang terintegrasi dengan prinsip fotokatalitik dan adsorben superadsorpsi. Reaktor tersebut berisi adsorben arang aktif-silika-batuan mangan untuk menyerap produk degradasi fotokatalitik dan logam berat yang terikat pada limbah pewarna. Sistem tersebut menghilangkan dan menyerap limbah pewarna sehingga aman dibuang di lingkungan. Tim Abmas ITS telah menambahkan panel surya dan lampu UV pada reaktor diseminasi kepada UMKM tenun ikat di Desa Parengan, sehingga dapat memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan limbah pewarna di Sungai Bengawan Solo. Selain itu, kegiatan ini dapat mengubah pola pikir warga desa untuk menjaga keamanan ekosistem lingkungan serta menggalakkan terciptanya desa peduli lingkungan.
Involvement of Fenton Reaction on Biodecolorization and Biodegradation of Methylene Blue Dye by Brown Rot Fungi Daedalea dickinsii Adi Setyo Purnomo; Alya Awinatul Rohmah; Weni Sri Ekowati; Hamdan Dwi Rizqi; Asranudin Asranudin
Indonesian Journal of Chemistry Vol 23, No 6 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.77689

Abstract

The disposal of dye wastewater has become a major global concern. Meanwhile, microorganisms have shown high potential in the treatment of wastewater pollutants. In this study, the involvement of the Fenton reaction in the biodecolorization and biodegradation of methylene blue (MB) by the brown rot fungus Daedalea dickinsii was investigated. Subsequently, D. dickinsii is a fungus capable of producing hydroxyl radicals (•OH). This experiment was conducted with an initial MB concentration of 75 mg/L, and different incubation times of 0, 7, 14, 21, and 28 d respectively. The result showed that the Fenton reaction played an important role, and this was demonstrated by the addition of FeSO4 as a Fe2+ source. The removal of MB by D. dickinsii with the addition of Fe2+ reached 91.454% at 28 d in a mineral salt medium. It was higher compared to D. dickinsii culture treatment without Fe2+ addition, 86.427%. Furthermore, the metabolic degradation product was analyzed using LC-TOF/MS and identified as 2-amino-3-hydroxy-5-(methylamino) benzenesulfonic acid and N-(3,4-dihydroxy phenyl)-N-methyl formamide.