I Made Jana
Institut Seni Indonesia Denpasar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Topeng Paradoks Dalam Kriya Kontemporer I Made Jana; I Made Sumantra; I Nyoman Ngidep Wiyasa
Segara Widya : Jurnal Penelitian Seni Vol. 10 No. 2 (2022): Nopember
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.289 KB)

Abstract

Seni topeng hadir di tengah-tengah masyarakat, bisa dibilang cukup monoton. Karena kurang berkembang dalam mengikuti alur jaman. Seni topeng yang dihasilkan oleh perajinnya, masih seputar tokoh-tokoh ilusi atau pewayangan. Pencipta melakukan observasi terhadap produk topeng yang berkembang saat ini. Dan melakukan penelusuran data melalui literatur/buku-buku, internet, maupun penelusuran ditempat pameran, bengkel pembuatan topeng. Selanjutnya dilakukan analisa menggunakan metode kualitatif, sehingga melahirkan judul, konsep penciptaan dan cara pemecahannya. Aplikasi metode penelitian berbasis praktik. Dalam hal ini praktik menciptakan citra sebagai mode eksplorasi utama, Eksperimen, pembentukan. Bahwa kejelasan makna lahir dari gagasan, konsep, informasi ditransformasikan ke dalam citra visual, merupakan kesatuan organis berupa karya seni rupa topeng paradoks yang ditampilkan terlihat nyata, dapat dipahami lebih bermakna, personal, memiliki fungsi (simbolik dan metafor). Secara paradoks dalam karya mengekspos sifat-sifat yang berbeda dalam kehidupan manusia, dipresentasikan melalui wajah yang berbeda , menjadi satu kesatuan organis, dalam bentuk simbol karya estetik, sebagai wajah Kriya kontemporer.
TOPENG PARADOKS DALAM KRIYA KONTEMPORER I Made Jana; I Made Sumantra; I Nyoman Ngidep Wiyasa
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 2 (2022): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasionar Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni topeng hadir di tengah-tengah masyarakat, bisa dibilang cukup monoton. Karena kurang berkembang dalam mengikuti alur jaman. Seni topeng yang dihasilkan oleh perajinnya, masih seputar tokoh-tokoh ilusi atau pewayangan. Pencipta melakukan observasi terhadap produk topeng yang berkembang saat ini. Dan melakukan penelusuran data melalui buku, internet, pameran, dan bengkel pembuatan topeng. Selanjutnya dilakukan analisa menggunakan metode kualitatif, sehingga melahirkan judul, konsep penciptaan dan cara pemecahannya. Aplikasi metode penelitian berbasis praktik. Dalam hal ini praktik menciptakan citra sebagai mode eksplorasi utama, Eksperimen, pembentukan. Bahwa kejelasan makna lahir dari gagasan, konsep, informasi ditransformasikan ke dalam citra visual, merupakan kesatuan organis berupa karya seni rupa topeng paradoks yang ditampilkan terlihat nyata, dapat dipahami lebih bermakna personal. Secara paradoks dalam karya mengekspos sifat-sifat yang berbeda dalam kehidupan manusia, dipresentasikan melalui wajah yang berbeda , menjadi satu kesatuan organis, dalam bentuk simbol karya estetik, sebagai wajah Kriya kontemporer.
PENCIPTAAN SET FASHION TOURING DENGAN SENTUHAN ESTETIKA TRADISIONAL BALI Noval Nur Akbar; I Made Jana; I Made Sumantra
Hastagina : Jurnal Kriya Seni Vol 3 No 01 (2023): Hastagina : Jurnal Kriya dan Industri Kreatif
Publisher : Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The automotive industry remains an appealing market. The riding fashion trend is one of many new innovations that have emerged. This is the inspiration for creating touring fashion sets with traditional Balinese aesthetics, specifically the Patra Punggal motif. This touring fashion collection aims to introduce the diversity of traditional Balinese motifs to the larger community, particularly the Vespa community, which is spread throughout the archipelago and serves as a form of cultural preservation. The process of realizing this work goes through several stages: (1) the exploration stage, which includes observation and research, (2) the design stage, which involves creating several sketches and technical drawings, and (3) realization, which involves shaping the work and continuing to assess and evaluate the finished product. In the process of realizing this final project, the author used two types of materials: pull-up cowhide and sheepskin. The work created for this final project includes a leather jacket, a pair of gloves, a pair of boots, and a helmet.
Proses Pembuatan Topeng Panca Di Sanggar Seni Citra Kara Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar: Proses Pembuatan Topeng Panca Di Sanggar Seni Citra Kara Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar I Gede Cahayana Putra; I Nyoman Suardina; I Made Jana
Hastagina : Jurnal Kriya Seni Vol 3 No 02 (2023): Hastagina : Jurnal Kriya dan Industri Kreatif
Publisher : Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/hastagina.v3i02.2912

Abstract

Topeng Panca sebagai hasil dalam budaya Bali, berkaitan dengan upacara keagamaan, yang luarannya menyatu ke seni pertunjukan. Namun, dalam topik ini penulis lebih mempelajari proses pembuatan Topeng (Tapel) yang digunakan dalam pergelaran Topeng Panca. Untuk itu penulis menggunakan metode observasi, yaitu mengamati karakteristik dan bentuk Topeng Panca, dan wawancara kepada tokoh ahli dan budayawan, mengenai asal – usul tari Topeng Panca, dan juga dilakukan metode pengumpulan data melalui kepustakaan. Setelah data terkumpul dilakukan reduksi dan di analisis data, baik penggunaan bahan, teknik/proses pembuatan dan proses pewarnaan Tapel/Topeng Panca. Proses pembuatan Tapel/Topeng Panca, mengambil tempat, yaitu di Sanggar Seni Citra Kara, Br.Puaya, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar di rumah/studio Sang Guru Bapak I Made Muji. Proses penciptaan berlangsung selama lima bulan, menghasilkan sejumlah Topeng Panca, yaitu Topeng Keras, Topeng Tua, Topeng Arsa Wijaya, Topeng Penasar Wijil dan Topeng Sidakarya. Fungsi Topeng Panca ini, dapat digunakan untuk kepentingan upacara agama, kebutuhan masyarakat baik sebagai benda pajangan, maupun dijadikan benda cendramata.