Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ALIRAN INFORMASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN BULELENG Putu Suparna
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.125 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i2.2178

Abstract

Penelitian ini berjudul Aliran Informasi dan Gaya Kepemimpinan pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aliran informasi yang di terapkan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng dalam upaya mengkomunikasikan informasisertauntuk mengetahuiGaya Kepemimpinan yang di terapkan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng.Penelitian ini menggunakan pendekatan interpretatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Peneliti memilih informan dalam penelitian ini adalah berdasarkan jabatan pada masing-masing bidangdiDinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bulelenguntuk memenuhi data yang ada. Pemilihan informan dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwaaliran informasi yang terjadi berjalan secara baik danefektif.Namun masih belum dapat dikatakan seluruhnya karena komunikasi yang terjadi masih belum seluruhnya terbuka,walaupun sebetulnya setiap orang punya hak dan bebas berkomunikasi sedangkan,gaya kepemimpinan yang terjadi pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng adalah gaya kepemimpinan semi-mutlak.   
KETERBUKAAN KOMUNIKASI DALAM MENCIPTAKAN IKLIM KOMUNIKASI YANG KONDUSIF DI PERPUSTAKAAN Putu Suparna; Tine Silvana Rachmawati; Yunus Winoto
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.464 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v1i2.11006

Abstract

The research objective to: 1) determine the openness of communication in creating a climate conducive communication in Kapusipda Buleleng of aspects of communication supervisor; 2) know the openness of communication in creating a climate conducive communication in Kapusipda Buleleng of the communication aspect of subordinates; 3) the implications openness of communication in creating a climate conducive communication in Kapusipda Buleleng. Qualitative research methods using a case study approach. The key informant was manager Kapusipda Buleleng, ten speakers. The results showed as follows: 1) based on the communication aspect boss has not been fully implemented because there are some bosses who never communicate to subordinates, such as the results of the meeting. Ie, the section chief supervisor should have to provide information or to bridge between subordinate to a higher leadership position in the organization; 2) based on the communication aspect subordinate seen already run effectively, which means their communication relationships between subordinates and superiors are effective according to environmental conditions and balanced. The willingness of employers to listen to complaints or difficulty of the work and receive suggestions or ideas presented subordinates by opening the door wide for subordinates; 3) the implications of open communication in creating a climate conducive communication in Kapusipda Buleleng seen their trust, closeness, support, and are willing to listen to the problem, and be willing to accept advantages and disadvantages. Conclusions of research as follows: 1) based on the communication aspect boss has not been fully implemented because there are still some employers at the level of section chief who has not communicating information to a subordinate, for example, the results of the meeting; 2) based on the communication aspect of subordinates seen their communication relationships between subordinates and superiors are effective according to environmental conditions and balanced. The willingness of employers to listen to complaints or difficulty of the work and receive suggestions or ideas presented subordinates by opening the door wide for subordinates; 3) the implications of open communication in creating a climate conducive communication in Kapusipda Buleleng seen their trust, closeness, support, and are willing to listen to the problem, and be willing to accept advantages and disadvantages. Tujuan penelitian untuk : 1) mengetahui keterbukaan komunikasi dalam menciptakan iklim komunikasi yang kondusif di Kapusipda Kabupaten Buleleng dari aspek komunikasi atasan; 2) mengetahui keterbukaan komunikasi dalam menciptakan iklim komunikasi yang kondusif di Kapusipda Kabupaten Buleleng dari aspek komunikasi bawahan ; 3) mengetahui implikasi keterbukaan komunikasi dalam menciptakan iklim komunikasi yang kondusif di Kapusipda Kabupaten Buleleng. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus. Informan kunci adalah pengelola Kapusipda Kabupaten Buleleng, sebanyak sepuluh narasumber. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: 1) berdasarkan aspek komunikasi atasan belum sepenuhnya dilaksanakan karena masih terdapat beberapa atasan yang tidak pernah mengkomunikasikan pada bawahan, misalnya hasil rapat. Seyogyanya atasan yakni kepala seksi harus menyediakan informasi atau dapat menjembatani antara bawahan dengan pimpinan yang lebih tinggi lagi kedudukannya dalam organisasi tersebut; 2) berdasarkan aspek komunikasi bawahan terlihat sudah berjalan efektif yang berarti adanya hubungan komunikasi antara bawahan dan atasan yang efektif sesuai kondisi lingkungan dan seimbang. Adanya kesediaan atasan mendengarkan keluhan atau kesulitan pekerjaan dan menerima saran atau gagasan yang disampaikan bawahannya dengan cara membuka pintu lebar-lebar bagi bawahan; 3) implikasi keterbukaan komunikasi dalam menciptakan iklim komunikasi yang kondusif di Kapusipda Kabupaten Buleleng terlihat adanya kepercayaan, kedekatan, dukungan, dan bersedia mendengarkan masalah, serta bersedia menerima kelebihan dan kekurangan. Simpulan penelitian sebagai berikut: 1) berdasarkan aspek komunikasi atasan belum sepenuhnya dilaksanakan karena masih terdapat beberapa atasan pada tingkatan kepala seksi yang belum mengkomunikasi kan informasi ke bawahan, misalnya hasil rapat; 2) berdasarkan aspek komunikasi bawahan terlihat adanya hubungan komunikasi antara bawahan dan atasan yang efektif sesuai kondisi lingkungan dan seimbang. Adanya kesediaan atasan mendengarkan keluhan atau kesulitan pekerjaan dan menerima saran atau gagasan yang disampaikan bawahannya dengan cara membuka pintu lebar-lebar bagi bawahan; 3) implikasi keterbukaan komunikasi dalam menciptakan iklim komunikasi yang kondusif di Kapusipda Kabupaten Buleleng terlihat adanya kepercayaan, kedekatan, dukungan, dan bersedia mendengarkan masalah, serta bersedia menerima kelebihan dan kekurangan.
ALIRAN INFORMASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN BULELENG Putu Suparna
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.125 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i2.2178

Abstract

Penelitian ini berjudul Aliran Informasi dan Gaya Kepemimpinan pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aliran informasi yang di terapkan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng dalam upaya mengkomunikasikan informasisertauntuk mengetahuiGaya Kepemimpinan yang di terapkan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng.Penelitian ini menggunakan pendekatan interpretatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Peneliti memilih informan dalam penelitian ini adalah berdasarkan jabatan pada masing-masing bidangdiDinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bulelenguntuk memenuhi data yang ada. Pemilihan informan dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwaaliran informasi yang terjadi berjalan secara baik danefektif.Namun masih belum dapat dikatakan seluruhnya karena komunikasi yang terjadi masih belum seluruhnya terbuka,walaupun sebetulnya setiap orang punya hak dan bebas berkomunikasi sedangkan,gaya kepemimpinan yang terjadi pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng adalah gaya kepemimpinan semi-mutlak.   
Implementasi Data Mining Pada Perpustakaan Untuk Penentuan Tata Letak Buku Dalam Menarik Minat Baca Adie Wahyudi Oktavia Gama; Ni Made Widnyani; Putu Suparna
Techno.Com Vol 21, No 4 (2022): November 2022
Publisher : LPPM Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/tc.v21i4.6940

Abstract

Perpustakaan memiliki sistem informasi untuk mempermudah manajemen sirkulasi buku. Sistem informasi biasanya hanya menghasilkan laporan harian, mingguan atau bahkan bulanan saja. Data mining adalah suatu cara dalam menemukan pengetahuan baru pada basis data dari suatu sistem informasi. Data mining mampu mengurai basis data untuk melakukan ekstraksi pengetahuan yang tidak ditemukan sebelumnya oleh sistem informasi. Asosiasi merupakan salah satu metode data mining yang bisa dipakai untuk menggali suatu pengetahuan baru. Teknik asosiasi memiliki berbagai algoritma yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam membentuk kombinasi produk, salah satunya adalah menggunakan algoritma apriori. Apriori berjalan dengan melakukan pendekatan dengan iterasi berulang pada basis data, dimana k-itemset dipakai membentuk (k+1)-itemset selanjutnya. Aturan asosiasi dimulai dengan penyiapan basis data serta setting nilai batas support dan confidence. Apriori melakukan scaning basis data secara berulang untuk membuat kombinasi dan mencatat kemunculannya pada semua transaksi. Frequent itemset atau kombinasi yang paling sering muncul diambil dari itemset yang total kemuculannya lebih besar atau sama dengan ambang nilai support yang ditentukan. Data yang dipakai pada riset ini adalah sampel 100 data peminjaman dari basis data sistem informasi perpustakaan Universitas Pendidikan Nasional. Terdapat 42 judul buku yang memenuhi minimum support, berhasil dibentuk 40 aturan asosiasi yang sesuai memenuhi minimum confidence. Berdasarkan analisis dan pembahasan tersebut diatas maka dapat dilihat bahwa algoritma apriori dapat menemukan frequent itemset tersembunyi dari data peminjaman buku yang digunakan untuk membentuk aturan asosiasi. Aturan asosiasi yang dihasilkan bisa dipakai mendukung keputusan penataan buku yang baik guna meningkatkan minat baca anggota perpustakaan.
Strategi Bauran Promosi Kartu Perdana Smartfren sebagai Media Komunikasi di Masa Pandemi Nuning Indah Pratiwi; Putu Suparna; Wahyu Indra Satria; Ni Luh Putu Melyana Putri
ETTISAL : Journal of Communication Vol 7, No 2 (2022): ETTISAL : Journal of Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor collaboration with ISKI (Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ejoc.v7i2.8504

Abstract

Abstrak Pada masa pandemi, pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan seperti pembatasan bersekala besar (PSBB), bekerja dari rumah, dan belajar daring. Kebijakan tersebut mengakibatkan meningkatnya kebutuhan internet (kuota) di masyarakat. Sehingga hal tersebut menimbulkan persaingan usaha telekomunikasi di Indonesia. Meski demikian, PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) mampu bertumbuh dan secara konsisten meningkat pada masa pandemi di tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi bauran promosi Smartfren sebagai media komunikasi kepada konsumen saat masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengkaji kedalaman topik penelitian. Data didapat melalui observasi, buku, jurnal ilmiah, dan mewawancara informan. Kriteria informannya yaitu pengguna baru kartu perdana Smartfen pada masa pandemi di kota Denpasar. Hasil penelitian menemukan bahwa PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren)  telah menjalankan semua strategi promosi berdasarkan pada bauran promosi sebagai media komunikasi kepada masyarakat. Lebih lanjut, penelitian ini memaparkan srategi promosi yang dominan diimplementasikan oleh Smartfren, sehingga dapat berkembang di masa pandemi. Berdasarkan hasil penelitian menemukan bahwa pemasaran langsung dan digital merupakan bauran promosi yang paling mampu menarik minat calon konsumen untuk melakukan pembelian kartu perdana Smartfren yang juga sebagai media komunikasi pemasaran kepada konsumen.Abstract During the pandemic, the government issued policies such as large-scale restrictions (PSBB), working from home, and online learning. This policy has resulted in an increase in the need for internet/quota in the community. So that this causes competition for telecommunications businesses in Indonesia. However, PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) was able to grow and consistently increase during the pandemic in 2020. This researchaims to find out smartfren's promotional mix strategy as a medium of communication to consumers during a pandemic. This research uses qualitative methods to examine the depth of the research topic. Data is obtained through observation, books, scientific journals, and interviewing informants. The criteria for informants are new users of Smartfen starter packs during the pandemic in the city of Denpasar. The results of the study found that PT. PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) has carried out all promotional strategies based on the promotion mix as a medium of communication to the public. Furthermore, this study explainsthe dominant promotion strategy implemented by Smartfren, sothat it can develop during a pandemic. Based on the results of the study, it was found that direct and digital marketing is the most attractive promotional mix that is able to attract potential consumers to purchase Smartfren starter packs which are also a medium of marketing communication to consumers.
Strategi Bauran Promosi Kartu Perdana Smartfren sebagai Media Komunikasi di Masa Pandemi Nuning Indah Pratiwi; Putu Suparna; Wahyu Indra Satria; Ni Luh Putu Melyana Putri
ETTISAL : Journal of Communication Vol 7, No 2 (2022): ETTISAL : Journal of Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor collaboration with ISKI (Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ejoc.v7i2.8504

Abstract

Abstrak Pada masa pandemi, pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan seperti pembatasan bersekala besar (PSBB), bekerja dari rumah, dan belajar daring. Kebijakan tersebut mengakibatkan meningkatnya kebutuhan internet (kuota) di masyarakat. Sehingga hal tersebut menimbulkan persaingan usaha telekomunikasi di Indonesia. Meski demikian, PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) mampu bertumbuh dan secara konsisten meningkat pada masa pandemi di tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi bauran promosi Smartfren sebagai media komunikasi kepada konsumen saat masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengkaji kedalaman topik penelitian. Data didapat melalui observasi, buku, jurnal ilmiah, dan mewawancara informan. Kriteria informannya yaitu pengguna baru kartu perdana Smartfen pada masa pandemi di kota Denpasar. Hasil penelitian menemukan bahwa PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren)  telah menjalankan semua strategi promosi berdasarkan pada bauran promosi sebagai media komunikasi kepada masyarakat. Lebih lanjut, penelitian ini memaparkan srategi promosi yang dominan diimplementasikan oleh Smartfren, sehingga dapat berkembang di masa pandemi. Berdasarkan hasil penelitian menemukan bahwa pemasaran langsung dan digital merupakan bauran promosi yang paling mampu menarik minat calon konsumen untuk melakukan pembelian kartu perdana Smartfren yang juga sebagai media komunikasi pemasaran kepada konsumen.Abstract During the pandemic, the government issued policies such as large-scale restrictions (PSBB), working from home, and online learning. This policy has resulted in an increase in the need for internet/quota in the community. So that this causes competition for telecommunications businesses in Indonesia. However, PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) was able to grow and consistently increase during the pandemic in 2020. This researchaims to find out smartfren's promotional mix strategy as a medium of communication to consumers during a pandemic. This research uses qualitative methods to examine the depth of the research topic. Data is obtained through observation, books, scientific journals, and interviewing informants. The criteria for informants are new users of Smartfen starter packs during the pandemic in the city of Denpasar. The results of the study found that PT. PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) has carried out all promotional strategies based on the promotion mix as a medium of communication to the public. Furthermore, this study explainsthe dominant promotion strategy implemented by Smartfren, sothat it can develop during a pandemic. Based on the results of the study, it was found that direct and digital marketing is the most attractive promotional mix that is able to attract potential consumers to purchase Smartfren starter packs which are also a medium of marketing communication to consumers.
Makna Simbolik Kain Tenun Songke Desa Batu Cermin Manggarai Barat Flores Putu Suparna; Theodora Enifrischaty Matur
Jurnal Sinestesia Vol. 13 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Towe Songke atau nae songke merupakan kain tenun khas daerah Manggarai. Kain tenun songke juga biasa di sebut lipa. Kain songke sering dipakai untuk berbagai ritual atau upacara adat seperti saat kelas (kenduri), membuka rending (ladang baru), hingga saat nempung (musyawarah). Kain songke juga dimanfaatkan sebagai belis (mas kawin) dalam upacara adat pernikahan di daerah Manggarai. Disamping itu juga kain tenun songke ini sering dijadikan sebagai selempang tiba meka (selendang atau kain upacara penyambutan tamu). Penelitian ini bertujuan mengetahui makna simbol-simbol dalam tenun songke serta memperkenalkan secara luas keaslian songke sebagai warisan budaya asli daerah Manggarai. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan perolehan data menggunakan metode observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Data akan dianalisis dengan menggunakan pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data melalui metode triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian bahwa fungsi dan makna songke menjadi simbol kesakralan dalam interaksi simbolik yang ditandai dengan penggunaan songke dalam setiap upacara adat di daerah Manggarai dengan penggunaan songke tanpa memandang status sosial. Hal ini ditunjukkan dengan makna yang terkandung dalam masing-masing makna motif songke yaitu motif su'I, motif mata manuk, motif wela ngkaweng, motif wela runu, motif ntala dan motif ranggong bermakna selalu rajin dan selalu jujur dalam melakukan sesuatu. Kain songke diyakini sebagai panduan atau pedoman bagi kehidupan masyarakat daerah Manggarai sekaligus sebagai bentuk menjaga warisan budaya asli daerah Manggarai.
Analisis Semiotika Budaya Patriarki Dalam Novel Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam Putu Suparna -; Putri Gihonia Hukom
SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi Vol 17, No 1 (2023): SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/s:jk.v17i1.4123

Abstract

Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang menyuguhkan suatu masalah secara kompleks dengan menggunakan bahasa secara jelas. Sebagai suatu karya sastra, novel mengeksplorasi berbagai permasalahan dalam kehidupan manusia secara mendalam, berkaitan dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, novel dapat memengaruhi cara berpikir lingkungan sekitar. Secara tidak langsung novel dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca, seperti pemecahan masalah dan penambahan wawasan baru. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan representasi budaya patriarki dalam Novel Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam karya Dian Purnomo. Novel Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam mengangkat isu kawin tangkap di Sumba yang sangat merugikan kaum perempuan. Penelitian ini membahas representasi budaya patriarki yang difokuskan pada bentuk dan susunan teori patriarki menurut Walby melalui teks dan dialog dalam novel. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis Semiotika Ferdinand De Saussure yang melibatkan 4 (empat) konsep yakni signifier-signified, langueparole, sintagmatik-paradigmatik dan sinkroni-diakroni yang difokuskan pada 2 (dua) bentuk patriarki menurut Walby yakni patriarki publik dan privat, serta 5 (lima) susunan teori patriarki menurut Walby diantaranya, (1) Relasi produksi patriarki dalam keluarga (2) Relasi patriarki dalam pekerjaan dengan upah (3) Kekerasan laki-laki (4) Relasi patriarki dalam seksualitas (5) Relasi patriarki dalam lembaga budaya.
The Tradition of Cultivation Theory And The Spiral of Silence Media I Made Suyasa; Putu Indah Dianti Putri; Putu Suparna
Journal of Communication Studies and Society Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/commusty.v1i1.3697

Abstract

The importance of understanding cultivation theory, we can analyze how the mass media work in forming opinions and be able to turn those opinions into public opinion so that the mass media are able to create homogeneous thoughts on situations or world realities. The research method or data collection is based on book dissection and several previous studies. From the results of this study, it can be concluded that the mass media make a major contribution to the perspective of each individual who basically has different perceptions to become homogeneous or the same view is all the effects of the cultivation process. Factors that influence the expression of one's opinion: ages, gender, economy levels, and educational stage including spiral of silence. Another effect of the cultivation process is the phenomenon of choosing to be silent from some individuals who have different views from public opinion, in other words, this phenomenon is called the spiral of silence.
CULTIVATION OF HENNA WATER PLANTS AS AN ECONOMIC VALUE COMMODITY IN GETAKAN VILLAGE, KLUNGKUNG REGENCY Gusi Putu Lestara Permana; Wayan Ari Sastra Dewanti; I Made Wirya Darma; Adie Wahyudi Oktavia Gama; Putu Suparna; Dewa Ayu Adhiya Garini Putri; Kadek Devi Kalfika Anggria Wardani; I Wayan Sutama
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v7i3.1848

Abstract

The farming program in the village is 70% dependent on rice and cloves. which has approximately a harvest time interval of three to one year, while the percentage of girlfriend water flowers (Impatiens balsamina) cultivation in the village of Getakan is still 30%, therefore activities are more focused on raising the cultivation of water henna plants, so that farmers have additional income every day. However, currently there are problems, in terms of reduced flower production, lack of pest management using pesticides, minimal flower quality improvement, lack of knowledge about social media as a means of promotion, and stages of online education. This study aims to provide education regarding steps, tips, and also information related to the application of girlfriend water flowers (Impatiens balsamina) cultivation and promotion on social media as well as increasing knowledge and also developing community farming related to optimizing the potential of paddy fields by cultivating commodities that can be used to produce and make a product as additional income for rural communities. The results obtained by the people of Getakan Village can produce good and quality girlfriend water flowers (Impatiens balsamina) so that they increase their daily income.