Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA DOSEN MUDA DENGAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI PRIBADI nuning indah pratiwi
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.877 KB) | DOI: 10.38043/jids.v1i1.136

Abstract

ABSTRACTThe concept itself is unique human character, which can be used to distinguish individual human beings from other living creatures. Humans as organisms that have evolved impetus that will cause men aware of the existence / her existence. The developments that took place later helped establish the concept of the individual concerned. Self-concept is also needed when someone does interpersonal communication with another person because of interpersonal communication is one individual communication with other individuals so get reciprocal effects that have a common meaning. Based on the above explanation, the same thing can happen inside a novice lecturer in interacting with students. Profession as a lecturer often associated with someone who has a high intellect, rarely smiling, stiff, dignified, less socializing and interacting with students outside of class hours, so students often assume that there is a gap between students and lecturers.While students are college students, mostly teenage levels of different emotions, because when individual human conduct interpersonal communication automatically psychological factors affect each character in the concept of self. The factors causing interpersonal attraction, can be distinguished from personal factors, namely the similarity of personal characteristics, emotional stress (stress), low self- esteem, solasi social and situational factors, namely physical attraction (physical attractiveness), rewards (reward), familiarity, proximity (proximity) or closeness, and the ability (competence).Keywords: Interpersonal Communication, Young Lecturer and Students, Self Motivation 
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO CALL DALAM TEKNOLOGI KOMUNIKASI Nuning Indah Pratiwi
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.516 KB) | DOI: 10.38043/jids.v1i2.219

Abstract

Secara teknis dan teknologis, komunikasi kemudian dibedakan menurut perspektif siapa yang mengelola dan menyebarkan pesan, media yang digunakan, jenis dan sifat pesan yang disampaikan, dan umpan balik (feedback) yang muncul kemudian. Perkembangan teknologi media elektronik modern misalnya telah menyatukan individu dalam sebuah jaringan komunikasi yang lebih bersifat instan yang disebut global village (desa global), khususnya jaman sekarang bagi generasi milenial yang setiap hari tidak pernah lepas dari gadget atau smartphone. Teknologi media modern terutama televisi dan internet, menyebabkan tidak jelasnya lagi batas-batas geografi dan budaya masyarakat antara suatu negara dengan negara lainnya, bahkan kondisi semacam ini menciptakan masyarakat pengguna berada dalam suatu keadaan “hyper-realitas” baru yang terintegrasi secara maya.Video Call adalah telepon menggunakan ponsel dengan layar video dan mampu menangkap video (gambar) sekaligus suara yang ditransmisikan. Fungsi telepon video sebagai alat komunikasi antara satu orang dengan orang yang lainnya secara waktu nyata (real-time). Aplikasi video call ini terdapat dalam Media sosial terbesar yang paling sering digunakan saat ini antara lain: Facebook, Twitter, Path, Youtube, Instagram, Kaskus, LINE, Whatsapp, dan Blackberry Messenger. Penelitian ini mengkaji fenomena orang yang menggunakan media video call dalam berkomunikasi sehari-hari dalam pemanfaatan teknologi komunikasi, di mana metode penelitiannya yaitu kualitatif dengan menggali informasi dengan wawancara mandalam kepada informan.
SOSIALISASI PLN MOBILE PT. PLN (Persero) UNIT INDUK DISTRIBUSI BALI DENGAN STRATEGI HUMAS Ristiani Kharisma Budi; Nuning Indah Pratiwi; Putri Ekaresty; Sri Wisudawati
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.872 KB) | DOI: 10.38043/jids.v2i2.1698

Abstract

Sebagai salah satu garda terdepan dalam pendistribusian tenaga listrik di Bali, PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali juga memiliki tanggung jawab untuk mensosialisasikan inovasi terbaru yang dibuat PLN yaitu PLN Mobile. Dalam hal ini tujuan dari penelitian untuk mengetahui bagaimana strategi Humas PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali dalam mensosialisasikan PLN Mobile dan juga apa saja hambatan yang terjadi dalam mensosialisasikannya. Metode penelitian yang gunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya secara observasi, wawancara dan dokumentasi serta teknik analisis data yang digunakan dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan.Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengaitkan strategi yang telah digunakan oleh Humas PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali dalam mensosialisasikan PLN Mobile dengan strategi Humas menurut Broom Et.al yang dikenal dengan istilah “7-Cs Communication” yang terdiri dari credibility (kredibilitas), contex (konteks), content (isi),clarity ( kejelasan), continuity and consistency ( kontinuitas dan konsistensi), channels (saluran) dan capability of the audience (kapabilitas khalayak).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Humas PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali mampu menerapkan strategi yang telah di buat sesuai dengan strategi Humas yang menjadi acuan peneliti sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai melalui implementasi strategi tersebut. Walaupun dalam sosialisasinya masih mengalami hambatan salah satunya adalah pada saat penerima pesan dimana masyarakat masih gagap teknologi (gaptek) yang akhirnya sulit untuk menerima PLN Mobile. Kata Kunci: Humas, Sosialisasi PLN Mobile, 7 Cs-Communication
STRATEGI HUMAS CUTLIP AND CENTER KOMISI PEMILIHAN UMUM DENPASAR DALAM UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PADA PILGUB BALI TAHUN 2018 Dinda Maisie Abadiningtyas; Nuning Indah Pratiwi; Putri Ekaresty Haes; Putu Ratna Juwita
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.902 KB) | DOI: 10.38043/jids.v2i2.1703

Abstract

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar sebagai Penyelenggara Pemilihan Umum memiliki strategi tersendiri Dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pilgub Bali Tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi humas dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat pada Pilgub Bali Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari wawancara secara langsung dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada informan Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan langsung dengan Humas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan dan menjelaskan objek yang diteliti berdasarkan dengan fakta yang terjadi di lapangan. Menggunakan analisis data dengan metode Miles dan Buherman yaitu analisis data yang diawali dengan proses pengmpulan, reduksi, dan penyajian serta penarikan kesimpulan. Penelitian ini juga menggunakan kajian konsep teori strategi kehumasan menurut Cutlip and Center terdiri dari Defining The Problem, Planning and Programming, Taking Action and Communicating, Evaluation The Problem. Hal yang dibahas dalam penelitian ini terfokus pada strategi yang digunakan humas dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat serta pelaksanaan sosialisasi tahap persiapan dan penyelenggaraan Pilgub Bali Tahun 2018. Pesta demokrasi Pada Pilgub Bali Tahun 2018 dapat dikatakan telah maksimal dilakukan dan lebih baik daripada tahun yang sebelumnya. Dengan penelitian ini, diharapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar dapat lebih meningkatkan partisipasi politik masyarakat pada Pilgub Bali. Kata kunci:  Strategi Humas, Komisi Pemilihan Umum, Partisipasi Politik. 
ANALISIS FILM COCO DALAM TEORI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES Alisha Husaina; Putri Ekaresty Haes; Nuning Indah Pratiwi; Putu Ratna Juwita
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2827.354 KB) | DOI: 10.38043/jids.v2i2.1706

Abstract

Film merupakan sekumpulan peristiwa yang terjadi pada kehidupan manusia yang unik dan dituangkan kedalam layar. Tanda yang dihasilkan manusia dijadikan sebuah visual yang dapat dilihat dari berbagai perspektif dan memberikan sebuah pesan tersendiri bagi setiap individu. Studi perfilman boleh dikatakan bidang studi yang relatif baru dan tidak sebanding dengan proses evolusi teknologinya. Semiotika merupakan suatu studi ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda dalam suatu konteks skenario, gambar, teks, dan adegan di film menjadi sesuatu yang dapat dimaknai. Memaknai berarti bahwa obyek-obyek tidak hanya membawa informasi, dalam hal ini obyek-obyek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda yang digunakan dalam film tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Festival El Dias Los Muertos pada Film Coco dengan Teori Semiotika Roland Barthes. Penelitian ini menggunakan Semiotika yang dikemukakan oleh Roland Barthes yang mencakup makna denotasi, konotasi dan juga Mitos. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Festival El Dias Los Muertos pada film Coco makna mitos membuktikan bahwa animasi ini memiliki pesan edukasi yang unik dan baru karena diangkat dari sebuah budaya Meksiko yang dikemas ringan untuk dikonsumsi oleh masyarakat.Kata Kunci:Film, Festival El Dias Los Muertos, Semiotika
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KELOMPOK MAHASISWA MENGENAI GAYA PSYCHEDELIC DI BALI Nuning Indah Pratiwi; Kadek Adyatna Wedananta
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.036 KB) | DOI: 10.38043/jids.v3i1.1732

Abstract

Istilah Psychedelic sendiri berarti suatu keadaan kejiwaan dimana orang mengalami halusinasi dan hilang kesadaran akibat pengaruh dari luar, contohnya obat-obatan, alkohol. Pada era ’60an, para seniman menggunakan bantuan obat-obatan agar mencapai keadaan psychedelic, sehingga karya seni yang tercipta dinamakan Seni Psychedelic. Arti psychedelic secara keseluruhan adalah sebuah hal/sifat yang berkaitan tentang mewujudkan pola-pikir, menerjemahkan jiwa. Psychedelic ialah kemampuan manusia memvisualisasikan hal-hal yang ada di pikiran menjadi vision (penglihatan), yang akan terasa sangat nyata (efek halusinasi). Pengalaman psychedelic sering dibandingkan dengan bentuk kesadaran seperti trance (keadaan tidak sadar diri), meditasi, yoga, dan bermimpi. Komunikasi adalah istilah yang begitu popular saat ini, di mana ada pertukaran pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media sehingga mendapatkan umpan balik. Media massa, buku, kelompok diskusi, pelatihan, lokarnya, seminar, dan sebagainya membahas komunikasi. Manusia modern diberondong oleh pesan- pesan komunikasi dari berbagai jurusan, baik secara terang-terangan, ataupun secara halus, baik secara verbal ataupun non verbal. Manusia berkumpul dan membentuk komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka menjadi salah satu bagian dari kelompok tersebut. Contoh: tetangga, keluarga, kawan-kawan dekat, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite untuk mengambil suatu keputusan, komunikasi ini dengan sendirinya melibatkan komunikasi interpersonal (antar pribadi).Kata Kunci: Gaya Psychedelic, Komunikasi Kelompok, Mahasiswa
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI LITERASI MEDIA DI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI (DISKOMINFO) PROVINSI BALI diana rosita; nuning indah pratiwi
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.97 KB) | DOI: 10.38043/jids.v2i1.1778

Abstract

The ability to know about the media, ranging from how we use it well and the portion would be a must for media users. The development of media is now increasing, especially social media. Media social is often used from various societies. In related to this, must have to know the restrictions in media and also important for us in receiving the information or news provided by media itself. With the easy information obtained from the media, users are reluctant to sort the information before being disseminated to other parties. The news spread out unnoticed this is what is called a hoax. To follow up the matter, the Office of Communication and Information (DISKOMINFO) of Bali Province held an activity called media literacy. In this research, the researcher tries to link the strategy that has been done by the Office of Communication and Information (DISKOMINFO) of Bali Province with six steps offered by Philip Lesly in his communication strategy which consists of, analysis & research, policy formulation, program implementation planning, communication activities, feedback, evaluation and adjustment. The Office of Communication and Information (DISKOMINFO) of Bali Province is able to implement the strategy that has been planned in accordance with the model of communication strategy that is the reference of the researcher so that the expected results can be achieved through the implementation of the strategy.KEYWOARDS : Communication Strategy of Philip Lesly, Media Literacy
PENGEMBANGAN PARIWISATA NATUNA MENUJU UNESCO GLOBAL GEOPARK Leonard Felix Hutabarat; Nuning Indah Pratiwi
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.695 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i1.3388

Abstract

UNESCO Global Geopark adalah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki situs warisan geologi (geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek warisan dan keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya, serta dikelola untuk keperluan konservasi, pendidikan, dan pembangunan perekonomian masyarakat setempat secara berkelanjutan dengan keterlibatan aktif masyarakat dan pemerintah daerah, sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi. Geopark Natuna ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada tanggal 30 November 2018 oleh Komite Nasional Geopark Indonesia. Mengapa Geopark Natuna sangat strategis untuk dikembangkan menjadi salah satu dari UNESCO Global Geopark? Bagaimana upaya yang perlu dilakukan sebagai salah satu calon untuk UNESCO Global Geopark? Artikel ini menjelaskan arah pengembangan Geopark Natuna menuju salah satu UNESCO Global Geopark di masa yang akan datang. Metode kualitatif digunakan dengan obervasi lapangan sebagai bagian dari triangulasi data, termasuk penggunaan data primer melalui wawancara dan data sekunder. Warisan geologi, keanekaragaman hayati dan warisan budaya merupakan tiga pilar utama pada konsep UNESCO Global Geopark. Geopark Nasional Natuna merupakan salah satu geopark nasional Indonesia yang diusulkan terhadap UNESCO untuk menjadi salah satu UNESCO Global Geopark pada tahun 2022. Penelitian menunjukkan Geopark Natuna sebagai salah satu dari UNESCO Global Geopark akan lebih efektif dalam mengoptimalkan pemanfaatan, pengembangan dan pelestarian kawasan, sarana edukasi, dan pemberdayaan masyarakat setempat guna memperoleh kesejahteraan yang lebih baik.
STRATEGI BRANDING SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PRODUK KREATIF BOLU BAYAM SUBAMIA (BOBAMIA) DI DESA SUBAMIA, TABANAN-BALI Ni Komang Yuliani; I Ketut Made Permata Hadi Putra; Moch Edy Saputro; Nuning Indah Pratiwi
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1283.47 KB) | DOI: 10.25077/logista.4.1.32-38.2020

Abstract

Desa Subamia terdapat di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Daun bayam menjadi potensi besar yang dimiliki Desa Subamia apabila dapat dioptimalkan dalam pengelolaannya. Pengelolaan daun bayam dapat digunakan produk kreatif seperti bolu. Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 2019-2020 memiliki rumusan masalah mengetahui peran logo, packaging, video toturial, brosur dan media sosial dalam proses branding. Tujuan branding ini memperkenalkan bolu bayam subamia ke kalangan masyarakat. Dan memberikan ciri lain tentunya dalam usaha bolu. Metode yang digunakan dalam laporan KKN ini yaitu wawancara, sosialisasi, evaluasi. Output yang diberikan ke desa berupa logo, packaging, video toturial, brosur, dan akun media sosial. Adanya media sosial tentunya membantu UMKM dalam membranding produk BobaMia tersebut dengan baik. Rencana lanjutan yang kami harapkan yaitu produk BobaMia ini dapat dikelola dalam meningkatkan UMKM di Desa Subamia. Selain itu, BobaMia dapat dikembangkan secara terus berkembang dan dikenal wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Kata kunci: Desa Subamia, Branding, BobaMia, UMKM, Media Sosial ABSTRACT There are in Kecamatan Tabanan Subamia Village, Tabanan. The leaf of spinach into great potential owned Village Subamia when can be optimized regional. The management of the leaf of spinach can be used as creative products sponge. College work real (KKN) for the period of 2019-2020 having the formulation of a problem know what part logo, packaging, toturial video, brochures and social media in the process of branding. The purpose of this branding sponge introduce spinach subamia to the community. And give another feature of course sponge in an effort to. The methodology that was used in the report KKN this is the interview, socialization, evaluation. An output that is given to the village in the form of a logo, packaging, toturial video, brochures, and social media accounts. Has interested the use of social media as a means of creative product development sponge spinach subamia (BobaMia) through instagram, spinach subamia sponge viewable by anyone and wherever. What we hope to do advanced plan BobaMia product this can be managed in improving UMKM in subamia village. In addition, developed in BobaMia can continue to grow and known local as well as foreign tourists. Keywords: Village Subamia, Branding, BobaMia, UMKM, Social Media
Pagelaran Budaya Jepang Cosplayer dalam Perspektif Dramaturgi Putri Ekaresty Haes; Nuning Indah Pratiwi
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 2, No 2 (2019): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Desember
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.025 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v2i2.90

Abstract

The phenomenon of anime television shows and comic books originating from Japan provides space for the development of Japanese popular culture in Bali. The art of dress in Japanese popular cultures such as Harajuku Style (such as Lolita, Visual Kei, Ganguro and the costume player) has shifted traditional Japanese clothing such as kimono and Yukata. A cospalyer admires a certain anime, manga or costume player character and tries to present the character in several Japanese cultural performances held in the city of Denpasar and Badung Sub-district. The purpose of this research is to study the front stage (backstage) of the costume players. This research is qualitative, using data collection techniques such as observation, interviews and documentation techniques. The result from this research explained that on dramaturgy perspective the existence of stage in human life between the front stage and the backstage of a costume player is two different sides, even contradictory, but some of them had the same character. The Presentation of the Japanese’s fashion styles are very disserving (adapted from the characters) and full of creativities, so all the costume player will be the center of attention in Japanese cultural performances conducted in The Japan Pagelaran of Udayana (D’JaFU), CLAS: H Bali Sakura Matsuri, dan Fella Market Cosplay Competition.