Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Membudayakan Organisasi Sekolah Pada SMP PGRI Tumaluntung Kabupaten Minahasa O. Naharia; Viktory N. J Rotty; Elni J. Usoh; Meylan M. Rumengan; Leydi F. Pontoh
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.793

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, mendeskripsikan, dan menginterprestasikan tentang budaya organisasi sekolah, pada SMP PGRI Tumaluntung, Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa. 1). Budaya organisasi pada sekolah SMP PGRI Tumaluntung. 2). Faktor–faktor penunjang budaya organisasi pada SMP PGRI Tumaluntung. 3). Faktor-faktor penghalang yang ditemukan dalam penerapan budaya organisasi sekolah pada SMP PGRI Tumaluntung. 4). Upaya–upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor – faktor penghalahang penerapan budaya organisasi sekolah pada SMP PGRI Tumaluntung. Unit populasi ini adalah Kepala Sekolah, 2 Tata usaha, dan 24 Dewan Guru, yang dijadikan sampel pada penelitian ini. Penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Kualitatif dengan metode Deskriptif Kualitatif, sedangkan instrument penelitian menggunakan Pedoman Wawancara, dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Bahwa: (1). Tidak ada Pemahaman tentang budaya organisasi pada SMP PGRI Tumaluntung Kabupaten Minahasa.
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan Shelty D.M. Sumual; Paulus Robert Tuerah; Leydi F. Pontoh; Olvian Taroreh; Fransisca Repi; Romi Mesra
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 8, No 2 (2023): JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jupe.v8i2.5261

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dan menjelaskan hubungan antara konsekuensi infrastruktur terbatas dalam mengejar tujuan pendidikan. Sebagai pendekatan penelitian, tinjauan pustaka digunakan. Metode studi literatur memerlukan urutan langkah-langkah yang meliputi pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, dan menyusun bahan penelitian. Menurut temuan penelitian ini, konsekuensi keterbatasan infrastruktur dalam memenuhi tujuan pendidikan terkait dengan ukuran dan kepadatan kelas, lingkungan belajar dan teknologi pendidikan, serta implikasi kesetaraan. Berbagai penelitian dari seluruh dunia menunjukkan manfaat kursus yang lebih kecil, termasuk peningkatan hasil pembelajaran. Beberapa faktor, termasuk teknologi dan program pendidikan khusus, serta arsitektur bangunan dan kendala, memengaruhi ukuran ruang kelas. Jumlah kursi di ruang kelas yang tersedia secara fungsional. Ukuran ruang kelas dan sekolah merupakan aspek sisi penawaran yang penting dari pertumbuhan fasilitas dari sudut pandang numerik yang ketat
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SD GMIM Rumengkor Leydi F. Pontoh; Jeffry Sony Junus Lengkong; Marthinus Krowin
Jurnal Mirai Management Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : STIE AMKOP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/mirai.v8i3.6115

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi manajemen berbasis sekolah, hambatan implementasi manajemen yang berbasis sekolah, dan upaya yang dilaksanakan oleh sekolah untuk mengatasi hambatan implementasi manajemen berbasis sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di SD GMIM Rumengkor, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Kepala sekolah, Komite, Guru, Orangtua siswa dan data sekunder yang diperoleh adalah data yang diperoleh langsung dari pihak yang berkaitan dengan data - data sekolah dasar yang menjadi objek penelitian, bahan pustaka sebagai penunjang dari data pertama, antara lain data kelulusan siswa,hasil belajar masa studi dan beberapa variabel yang terkait lainnya. Berdasarkan uraian hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa implementasi Manajeman Berbasis Sekolah di SD GMIM Rumengkor belum berjalan secara optimal. Dalam menjalankan MBS masih ada beberapa kendala yang dialami oleh pihak-pihak terkait. Seperti belum semua warga sekolah, masyarakat, maupun orang tua siswa yang memahami prosedur MBS secara mendetail, serta sulitnya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yang berwenang dalam pelaksanaan MBS, sehingga dalam pelaksanaannya terkadang sekolah masih memiliki peran lebih besar. Selain itu, masih ada juga beberapa warga sekolah yang belum berminat untuk terlibat langsung atau cenderung menerima kebijakan tanpa memberi partisipasi sebab merasa bingung dengan pembagian tanggung jawab yang dimiliki. Sosialisasi dan pelatihan MBS masih belum banyak diadakan sehingga pengetahuan warga sekolah serta seluruh pihak-pihak yang terkait dalam implementasi MBS ini masih minim, sedangkan dalam implementasi MBS ini diperlukan pengetahuan tinggi yang dapat memperlancar program sekolah, sebab konsep MBS cukup rumit untuk dipahami. Untuk mengatasi hambatan sekolah dapat juga dengan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan sejak awal, agar setiap hambatan dapat ditangani sebelum penerapan MBS. Selain itu, semua yang terlibat harus memahami apa saja tanggung jawab pengambilan keputusan yang dapat dibagi, oleh siapa, dan pada level mana dalam organisasi. Dalam Implementasi Manajemen Berbasisi Sekolah, perlu pula membangun budaya sekolah yang demokratis, transparan, dan akuntabel. Kata Kunci : Manajemen Berbasis Sekolah, SD GMIM Rumengkor, Kabupaten