Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGEMBANGAN PERSONAL SKILL MELALUI PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 PATI Lestari, Ria Yuni; -, Tijan; -, Setiajid
Unnes Civic Education Journal Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data Depdiknas tahun 2007 mengungkapkan bahwa usia SMA yang dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi baik S1 maupun Diploma hanya sebesar 17,25%, berarti sejumlah 82,75% anak usia SMA atau sederajat tidak mampu meneruskan ke jenjang perguruan tinggi. Dari data BPS (2008) terungkap bahwa sebagian besar pengangguran terbuka merupakan lulusan SMA atau sederajat (15,2%) serta data BPS (2009) terungkap bahwa (45,2%) tindakan kriminalitas dilakukan oleh remaja usia 16 sampai 19 tahun. Besarnya angka kriminalitas yang dilakukan usia remaja khususnya usia SMA adalah satu faktor ketidaksiapan mereka untuk masuk di dalam dunia nyata atau masyarakat yang sebenarnya. Dapat diduga bahwa lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan menjadi pengangguran karena tidak adanya bekal dan kesiapan kerja, hal tersebut dapat meningkatkan angka kriminalitas pada remaja. Dari maslah tersebut siperlukan pembelajaran PKn yang berguna untuk mengembangkan personal skill siswa agar tingkah laku siswa lebih baik.
PENGEMBANGAN PERSONAL SKILL MELALUI PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 PATI Lestari, Ria Yuni; -, Tijan; -, Setiajid
Unnes Civic Education Journal Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data Depdiknas tahun 2007 mengungkapkan bahwa usia SMA yang dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi baik S1 maupun Diploma hanya sebesar 17,25%, berarti sejumlah 82,75% anak usia SMA atau sederajat tidak mampu meneruskan ke jenjang perguruan tinggi. Dari data BPS (2008) terungkap bahwa sebagian besar pengangguran terbuka merupakan lulusan SMA atau sederajat (15,2%) serta data BPS (2009) terungkap bahwa (45,2%) tindakan kriminalitas dilakukan oleh remaja usia 16 sampai 19 tahun. Besarnya angka kriminalitas yang dilakukan usia remaja khususnya usia SMA adalah satu faktor ketidaksiapan mereka untuk masuk di dalam dunia nyata atau masyarakat yang sebenarnya. Dapat diduga bahwa lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan menjadi pengangguran karena tidak adanya bekal dan kesiapan kerja, hal tersebut dapat meningkatkan angka kriminalitas pada remaja. Dari maslah tersebut siperlukan pembelajaran PKn yang berguna untuk mengembangkan personal skill siswa agar tingkah laku siswa lebih baik.
Dynamics of Development of Dadaman Coffee Production as One of the Livelihoods of the Sibopong Community Lestari, Ria Yuni; Eliza, Nova; Satibi, Febrianti; Hanop, Hanop; Diharja, Dias Ramadhan; Oktapiani, Eka Ripa; Nurjanah, Sri; Abdillah, Zaqi Muhammad; Hadifatuzzahra, Fadia; Fajri, Fajri
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 3, No 1 (2024): June 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v3i1.2005

Abstract

This research aims to analyze the dynamics of the development of Dadaman coffee production in Sibopong Village as one of the livelihoods of the local community. The analytical method applied involves field surveys, in-depth interviews with farmers, and collecting historical data on Dadaman Coffee production. The research results reveal significant changes in Dadaman coffee production over the last few years, which are influenced by factors such as climate conditions, the application of agricultural techniques, and the dynamics of market demand. In this approach, research provides an in-depth understanding of the challenges and opportunities faced by Dadaman coffee farmers. It was found that climate change is having a marked impact on crop yields, while the adoption of innovative farming techniques could be the key to increasing production. This research provides a comprehensive understanding of local realities in Sibopong Village, which aims to develop sustainable agricultural strategies and economic policies that support community welfare, so that it can become a valuable reference for stakeholders, researchers and policy makers.
Indahnya Keberagaman dan Pentingnya Toleransi Dalam Masyarakat Multikultural di Masjid Agung Banten Lama Lestari, Ria Yuni; Inayah, Rina; Rahmanita, Mayang Arum; Ningsih, Dewi Widya; Hartati, Windi; Andreansyah, Adam; Mubarak, Altharik; Amaya, Solu Nur; Steviana, Shiva; Cahya, Albin Dwi
Journal of Law, Education and Business Vol 2, No 1 (2024): April 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jleb.v2i1.1950

Abstract

Multikulturalisme merupakan suatu pengertian atau kondisi suatu masyarakat yang terdiri dari banyak kebudayaan. Pengetahuan dimulai dari sikap budaya yang ditemui dalam  situasi apa pun yang melibatkan sekelompok orang dari latar belakang budaya berbeda dan dibangun melalui keterampilan yang mendukung proses komunikasi efektif dengan setiap orang. Masyarakat multikultural merupakan suatu kesatuan sosial dimana kelompok suku, budaya, dan agama yang berbeda hidup berdampingan dalam satu kesatuan. Keberagaman ini menciptakan lingkungan yang penuh perbedaan dan menimbulkan dinamika sosial yang unik. Dalam masyarakat multikultural, interaksi antarbudaya merupakan kunci  pembentukan identitas kolektif. Pertukaran nilai, norma, dan tradisi antar kelompok memperkaya pengalaman hidup komunal. Namun menjaga keharmonisan memiliki tantangan tersendiri, sehingga penting untuk menghormati perbedaan. Pendidikan berperan penting dalam membangun pemahaman dan toleransi dalam masyarakat multikultural. Sekolah adalah tempat di mana keberagaman dirasakan, nilai-nilai budaya dihormati dan sikap inklusif dipromosikan. Dengan demikian, terciptalah masyarakat multikultural sebagai lingkungan yang menerima dan menghormati individualitas setiap orang. Keberhasilan masyarakat multikultural juga didukung oleh langkah-langkah yang mendukung integrasi dan partisipasi semua kelompok di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, dan masalah sosial. Dengan memberikan ruang bagi partisipasi yang setara, masyarakat multikultural dapat membangun ikatan solidaritas yang kuat, menghadapi perubahan dengan bijak dan menciptakan hidup berdampingan secara harmonis. Multikulturalisme di Indonesia tumbuh dan berkembang dari nasionalisme. Multikulturalisme Indonesia mengakui keberagaman budaya suku bangsa di Indonesia dan bahkan menjadi dasar keberagaman hidup berdampingan di Indonesia. Keberagaman budaya suku bangsa di Indonesia bukan menjadi pemecah belah melainkan menjadi faktor pemersatu bangsa. Multikulturalisme juga dapat  dipahami sebagai pandangan dunia yang  diwujudkan dalam berbagai cara. Sejarah pendidikan multikultural telah melalui beberapa fase, yang paling menonjol adalah upaya standarisasi studi etnis di semua kurikulum. Multikulturalisme  penting karena mempengaruhi pembicaraan dan perilaku sosial antara individu dan masyarakat, serta  kebijakan pemerintah untuk menjaga keadilan dan persatuan nasional.
Peran Organisasi Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila dalam Menangkal Paham Radikalisme pada Mahasiswa Thania, Tira; Lestari, Ria Yuni; Juwandi, Ronni
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um019v8i2p147-156

Abstract

The purpose of writing the article is to discuss the role of the Pancasila Student and Youth Student Unit organization at Sultan Ageng Tirtayasa University in countering radicalism among students. The study uses a qualitative approach with a descriptive type. Data collection uses observation techniques, interviews, and documentation studies. The role of organizations is to ward off radicalism among students through counterradicalization efforts, namely by counter-ideology, counternarrative, and counterpropaganda. Counter-radicalization is carried out by carrying out several activities, namely through organizational introduction orientation activities, routine studies, public discussions, consolidations, orations, posting press releases and study materials, as well as campaigns on the dangers of radicalism. Supporting factors for implementing activities are coordination with the Serang City Pancasila Student and Youth Student Unit and sub-commissariats in the faculty, and collaboration with other organizations. The inhibiting factors faced are the existence of inactive cadres and the lack of participation from students.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH SMA NEGERI 1 CIKANDE (STUDI DESKRIPTIF KELAS XII KURIKULUM 2013 DAN X KURIKULUM MERDEKA) Fikriyah, Suci; Lestari, Ria Yuni; Bahrudin, Febrian Alwan
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24224

Abstract

Dalam 10 tahun terakhir, kurikulum di Indonesia mengalami perubahan untuk mengikuti perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana implementasi kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka di SMA Negeri 1 Cikande, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data, yaitu: Teknik observasi dilakukan dengan mengamati pelaksanaan pembelajaran; Teknik wawancara kepada guru Pendidikan Pancasila kelas X, guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas XII, wakil kepala sekolah bdang kurikulum, dan peserta didik; dan Teknik dokumentasi berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Modul Ajar serta Instrumen Penilaian. Dari hasil penelitian, pada implementasi kurikulum 2013 dalam perencanaan, guru menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), selanjutnya dalam pelaksanaan guru melakukan perwujudan dari RPP yang telah dipersiapkan serta dalam evaluasi, guru melakukan penilaian dari tiga instrumen, yaitu: penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sementara, implementasi kurikulum merdeka dalam perencanaan guru mempersiapkan perangkat yaitu Modul Ajar, selanjutnya dalam pelaksanaan guru melakukan perwujudan dari Modul Ajar yang telah dipersiapkan serta dalam evaluasi, guru menilai dari instrumen yang telah dipersiapkan diModul Ajar
Peran Komunitas Sedekah Nasi Bungkus (SENABUNG) Serang dalam Membentuk Karakter Peduli Sosial Masyarakat di Kota Serang Pasaribu, Sarah Ayu Ernawati; Legiani, Wika Hardika; Lestari, Ria Yuni
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2023): JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v13i2.17827

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran komunitas SENABUNG Serang dalam membentuk karakter peduli sosial pada masyarakat di Kota Serang. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi serta keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan peranan komunitas SENABUNG Serang dalam membentuk karakter peduli sosial pada masyarakat di Kota Serang melalui 4 peranan, yaitu: peranan memfasilitasi, peranan mendidik, peranan perwakilan, dan peranan teknis. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas SENABUNG Serang, yaitu sedekah nasi bungkus, wakaf Al-Qur’an & sedekah buku, berbagi ifthor, bantuan bencana alam, pelayanan fidyah, berbagi sembako, dan juga kajian. Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas SENABUNG Serang merupakan bentuk empati yang ditunjukkan komunitas kepada masyarakat yang kurang mampu dan juga untuk memberi contoh kepada masyarakat serta mengajak masyarakat Kota Serang agar mau ikut terlibat dalam kegiatan peduli sosial. Terdapat pula faktor penghambat secara internal dan eksternal yang dihadapi oleh komunitas SENABUNG Serang, diharapkan pemerintah dapat memberikan dukungan dan bantuan kepada komunitas SENABUNG Serang, agar keberadaan komunitas SENABUNG Serang tetap ada dan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan
TRADISI UANG PANAI DALAM PERNIKAHAN DIASPORA SUKU BUGIS (Studi Etnografi Pada Masyarakat Kampung Bugis di Desa Banten Kecamatan Kasemen Serang Banten) Aris, Muhammad; Dewi, Ratna Sari; Lestari, Ria Yuni
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 14, No 1 (2024): Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v14i1.18397

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana proses pemberian uang panai dalam pernikahan diaspora suku bugis di kampung bugis, makna tradisi uang panai dalam pernikahan diaspora suku bugis di kampung bugis, dan faktor apa yang mempengaruhi tingginya jumlah uang panai dalam pernikahan diaspora suku bugis di kampung bugis. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi. Informan dari penelitian ini yaitu tokoh adat kampung bugis, masyarakat kampung bugis, serta orang yang sudah menikah menggunakan adat bugis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pemberian uang panai yang terjadi di Kampung Bugis apabila ada yang melangsungkan pernikahan yang menggunakan adat bugis tentunya melewati berbagai proses yang mana sampai pada kesepakatan besaran uang panai yang harus diberikan dan dilanjutkan pada proses pernikahan. Makna yang terkandung dalam uang panai yaitu bentuk penghargaan dari pihak pria kepada pihak wanita yang dicintainya dan rela melakukan segalanya serta bentuk motivasi dalam mewujudkan keinginan dalam memperoleh apa yang diinginkan, yang berlaku di Kampung Bugis faktor-faktor tingginya uang panai tidak terlalu menjadi patokan besarnya jumlah uang panai yang harus diberikan oleh pihak keluarga pria, besaran uang panai ini tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak keluarga, artinya antara keduanya tidak ada yang merasa keberatan memberikan uang panai tersebut.
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS YOUTUBE DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK Yulistian, Yulistian; Bahrudin, Febrian Alwan; Lestari, Ria Yuni
Academy of Education Journal Vol. 14 No. 2 (2023): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/aoej.v14i2.1654

Abstract

This study aims to determine whether there are differences in students' learning interests, and to determine whether there is influence of YouTube media on students' learning interests in learning Pancasila and Citizenship Education. This study uses a quantitative approach, with a “quasi experimental” method. The population is class XI students of SMA Negeri 1 Pabuaran with a total of 241 students. The samples used were 58 samples taken from control class and experimental class. The results showed that there was a significant difference between the results of the learning interest of the experimental class and the control class with the results of the independent sample T-test obtained a significance value (2-tailed) of 0.000 > 0.05. In the linear regression results, the results obtained were Tcount > Ttable, namely (4.650 > 1.701), so that the YouTube media had a significant effect on the learning interest of the experimental class students.
Implementasi Karakter Peduli Sosial Dalam Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Apriliyani, Ayuni Laras; Lestari, Ria Yuni; Bahrudin, Febrian Alwan
Academy of Education Journal Vol. 15 No. 2 (2024): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/aoej.v15i2.2433

Abstract

The study aims to know: (1) a work program in disaster alert caduna, (2) to know the factors behind and impediment to the implementation of the socially conscious character of the disaster alert in the city of cilegon. The study involves a descriptive qualitative method. Data collection is conducted with interviews, observation, and documentation and data analysis and triangulation. This study suggests that tagana's work program of the city of cilegon was designed in a comprehensive way, involving stages that included prabdisaster, disaster relief, and post disaster recovery. Moreover, implementation of social concern character at every stage of a tagana work program demonstrates a commitment to provide effective and sustained help to affected communities. In the aspect of prabdisaster, a preventive approach and preparation before disaster are considered crucial, while in times of disaster, a quick and effective response is needed. It also focuses on post disaster recovery, including actions such as search and relief, medical assistance, evacuation, relief distribution, psychosocial counseling, education, and reporting and coordination. Then, contributing factors in this process include community participation that is considered a key element in disaster relief. Stakeholder coordination is also identified as a critical contributing factor to ensure an effective and coordinated response in disaster situations. As for the disruptive factors that can affect the implementation of the social care character in tagana city cilegon, which isa diversity of human resources in organizations, financial and equipment limitations, technical difficulties in the field, activation of varying members, and resource limitations in general are a challenge faced.