Priyo Sasmito
STIKES Faathir Husada

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Holistik Jurnal Kesehatan

Riwayat penyakit infeksi dan kejadian stunting pada balita usia 24 – 60 bulan Siti Horidah; Riski Dwi Prameswari; Noor Diah Erlinawati; Priyo Sasmito; Muntasir Muntasir
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 4 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i4.11206

Abstract

Background: The problem of malnutrition, especially stunting in toddlers in Bandung City is quite high at 6.63%. The main cause of stunting is malnutrition. Lack of nutritional intake can be caused by a history of infectious diseases.Purpose: To determine the relationship between a history of infectious diseases and the incidence of stunting in toddlers aged 24-60 months.Method: This study used a Cross Sectional design. The population in this study was toddlers aged 24 months – 60 months. The study sample was 41 toddlers, taken using a simple random sampling technique. The inclusion criteria of the study sample were toddlers aged 24-60 months, living in the working area of the Cidadung Health Center. The instrument used is a questionnaire. Data analysis using chi-square test.Results: The small percentage of toddlers in this study who were stunted was 29.3%. There is a significant relationship between history of diarrhea and the incidence of stunting in toddlers (p = 0.037), and there is a significant relationship between history of ARI and the incidence of stunting in toddlers (p = 0.038).Conclusion: The incidence of stunting can be caused by a history of infectious diseases such as a history of diarrheal diseases and a history of ARI.Suggestion: It is recommended for health workers to be able to help provide health counseling, especially about the prevention of infectious diseases such as diarrhea and ARI.Keywords: Stunting; History of Diarrhea; History of ARI; Toddlers Pendahuluan: Masalah kekurangan gizi terutama stunting pada balita di Kota Bandung cukup tinggi yaitu 6,63%. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi. Kekurangan asupan gizi dapat disebabkan oleh riwayat penyakit infeksi.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita umur 24-60 bulan.Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah balita berumur 24–60 bulan, sampel penelitian sebanyak 41 balita, diambil menggunakan teknik simple random sampling. Kriteria Inklusi sampel penelitian adalah balita yang berumur 24-60 bulan, tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cipadung. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil: Pada penelitian ini balita yang mengalami stunting sebanyak 29.3%. Terdapat hubungan antara riwayat diare dengan kejadian stunting pada balita (p=0,037), dan juga terdapat hubungan antara riwayat ISPA dengan kejadian stunting pada balita (p=0,038).Simpulan: Kejadian stunting dapat disebabkan oleh adanya riwayat penyakit infeksi seperti riwayat penyakit diare dan riwayat penyakit ISPA.Saran: Disarankan kepada tenaga kesehatan agar dapat membatu memberikan penyuluhan kesehatan khususnya tentang pencegahan penyakit infeksi seperti diare dan ISPA. 
Konsumsi gula pasir dan konsumsi serat terhadap kejadian Diabetes Melitus Rima January Putri Ridwan Gani; Rahmah Rahmah; Nini Niatullah Aliyati; Juandri Seprianto Tusi; Priyo Sasmito
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 3 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i3.10289

Abstract

Background: The incidence of diabetes in Bandung City was 43,761 cases. The high number of cases can be caused by an unhealthy lifestyle, one of which is a bad diet.Purpose: To determine the effect of sugar consumption and fiber consumption on the incidence of diabetes mellitus.Method: A case-control research design with the population of cases was people with diabetes mellitus, while the control population was people with other non-communicable diseases. The number of samples in this study was 50 case groups and 50 control groups. The sampling technique used is systematic random sampling. The data collection instrument used is a questionnaire. Data analysis using chi-square test.Results: The study respondents were excessive in consuming sugar at 58%, and more than half of respondents were consuming enough fiber at 53%. There is an effect of sugar consumption on the incidence of diabetes mellitus (p = 0.008). And there is an effect of fiber consumption on the incidence of diabetes mellitus (p = 0.005).Conclusion: The incidence of diabetes mellitus can be influenced by excessive sugar consumption and low fiber consumption.Suggestion: It is recommended to health workers to further increase education about the importance of a healthy diet.Keywords: Diabetes Mellitus; Diet; Sugar Consumption; Fiber Consumption.Pendahuluan: Kejadian diabetes di Kota Bandung sebanyak 43.761 kasus. Tingginya jumlah kasus dapat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, salah satunya adalah pola makan yang tidak baik.Tujuan: Untuk mengetahui kebiasaan konsumsi gula pasir berlebih dan konsumsi serat terhadap kejadian diabetes melitus.Metode: Penelitian case control. Populasi kasus adalah penderita diabetes melitus, sedangkan populasi kontrolnya adalah penderita penyakit tidak menular lainnya. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 kelompok kasus dan 50 kelompok kontrol. Teknik sampling yang digunakan adalah systematic random sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square.Hasil: Sebagian besar responden penelitian berlebih dalam mengkonsumsi gula yaitu 58%, dan lebih dari setengah responden yang cukup konsumsi serat yaitu 53%. Kebiasaan konsumsi gula berlebih dengan kejadian diabetes melitus (p=0,008). Dan ada konsumsi serat dengan kejadian diabetes melitus (p=0,005).Simpulan: Kejadian diabetes melitus dapat dipengaruhi oleh konsumsi gula yang berlebih dan konsumsi rendah serat.Saran: Kepada tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan edukasi tentang pentingnya pola makan sehat.