Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Metahumaniora

Rekonstruksi Font Aksara Sunda Unicode: sebuah Alternatif Perbaikan Font Aksara Sunda Rahmat Sopian
Metahumaniora Vol 7, No 1 (2017): METAHUMANIORA, APRIL 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v7i1.23327

Abstract

Kreativitas dalam pengembangan berbagai hal berbasis komputer tidak hanya berlaku pada wilayah-wilayah kehidupan primer (utama) tetapi merambah juga ke wilayah-wilayah sekunder seperti bidang bahasa daerah. Bahasa daerah yang saat ini keberadaannya terus tersisihkan oleh para pencintanya terus dikembangkan salah satunya dengan memanfaatkan Information and Comunication Technology (ICT). Wujud nyata dari usaha tersebut di antaranya dengan dibuatnya beberapa font aksara daerah, seperti font aksara Sunda. Kemunculan font aksara Sunda ini sangat penting bagi perkembangan bahasa Sunda karena pada dasarnya aksara daerah merupakan alat rekam yang tepatĀ  bagi bahasa daerah tersebut (Baidilah dkk., 2008). Hampir di setiap wilayah di Jawa Barat aksara Sunda dapat ditemui pada nama-nama jalan, instansi, ataupun produk-produk kreatif. Kemunculan aksara Sunda di berbagai media tersebut tentunya tidak lepas dari peran font aksara Sunda Unicode (IB80-IBBF) yang mempermudah masyarakat dalam menulis aksara Sunda. Dengan font aksara Sunda, menulis aksara Sunda yang sebelumnya hanya digunakan pada naskah-naskah kuno kini bisa diterapkan pada berbagai media yang berbasis komputer. Font aksara Sunda yang dirintis sejak 2005 saat ini teridentifikasi mengalami beberapa masalah. Salah satu masalah yang ditemukan adalah adanya kesalahan ejaan pada hasil pengetikan yang menggunakan font aksara Sunda. Kesalahan tersebut terindentifikasi karena adanya perbedaan sifat aksara Sunda (bersifat silabik) dengan aksara Latin (bersifat fonetis) yang menjadi basis dalam font komputer.
Kesalahan Ejaan pada Hasil Ketikan Aksara Sunda di Komputer dengan Menggunakan Font Aksara Sunda Berbasis Silabis Rahmat Sopian
Metahumaniora Vol 8, No 2 (2018): METAHUMANIORA, SEPTEMBER 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v8i2.20701

Abstract

AbstrakSejak diluncurkannya font aksara Sunda Unicode (SundaneseLatin) pada tahun2008, penggunaan aksara Sunda mulai memasuki wilayah-wilayah baru. AksaraSunda yang sebelumnya hanya ditemukan pada buku-buku dan karya seni, kinimulai digunakan untuk penulisan nama diri, instansi, jalan, dll. Bahkan, tidak sedikitjuga digunakan sebagai media kreativitas pada benda-benda untuk kepentingankomersial seperti pada kaus, stiker, dll. Namun, keberadaan font SundaneseLatin inidi sisi lain dikhawatirkan akan menimbulkan kesalahan hasil tik aksara Sunda. Haltersebut di antaranya disebabkan adanya perbedaan teknik pengetikan aksara Sundadi komputer dan kurang pahamnya masyarakat pengguna terhadap aksara Sunda itusendiri. Aksara Sunda yang bersifat silabis (satu lambang satu suku kata) memilikiteknik pengetikan yang berbeda pada komputer yang memiliki sifat pengetikan secarafonetis. Akibatnya, pada hasil ketikan font aksara Sunda sering ditemukan kesalahanmeskipun sebenarnya pada saat peluncuran font aksara Sunda sudah disertai petunjukteknis cara pengetikannya. Berdasarkan penelusuran kesalahan aksara Sunda saat iniditemukan pada buku, papan nama jalan, papan nama ruangan, spanduk, dll. Secarasingkat kesalahan yang terjadi berupa penambahan aksara vokal, ketidaktepatanpemilihan vokalisasi, dan kesalahan penggunaan aksara. Berdasarkan hal tersebut,dalam penelitian ini kami akan melakukan inventarisasi dan menganalisis kesalahankesalahanpengetikan aksara Sunda sehingga dapat ditemukan solusi untuk perbaikanfont aksara Sunda di kemudian hari. Adapun metode penelitian yang akan kami gunakanadalah metode kualitatif (Staruss dan Corbin, 2003). Dengan metode tersebut kami akanmelakukan penelitian lapangan dalam rangka mengumpulkan data kesalahan ejaanpada hasil ketikan yang menggunakan font aksara Sunda berbasis silabis. Data-datahasil penelitian lapangan selanjutnya akan diklasifikasi berdasarkan jenis objeknyadan dianalisis dengan berlandaskan pada ejaan yang berlaku saat ini (Djajasudarma,1987; Sudaryat, 2007; Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia, 2016). Kemudian,hasil analisis akan dijadikan dasar dalam pengkondisian (conditional) font aksara Sundadengan menggunakan software pembuat font sehingga dihasilkan karakter ataupun tatatulis font aksara Sunda yang sesuai dengan ejaan yang berlaku saat ini (Munir, 2007).Kata kunci: Kesalahan ejaan, aksara Sunda, font aksara Sunda.AbstractSince the Unicode Sundanese font script (Sundanese Latin) was launched in 2008,the use of Sundanese font script began to enter new territories. The script that was previouslyonly found in books and artworks now began to be used for writing proper names, agencies,roads, etc even it has been widely used as a medium of creativity in objects for commercialpurposes such as on t-shirts, stickers, etc. What becomes the concern about this on the other hand is that there may be some errors in the typing. This may be caused by the differences of technique of typing this Sundanese script on computer and there is a lack of knowledgea bout this Sundanese script of the users. The Sundanese script is syllabic (one symbol of one syllable) so it has a different typing technique on a computer keyboard that has phonetic typing properties. So the results of typing the Sundanese font script are frequently found error, although the launch of the Sundanese font script has already been accompanied by technical instructions on how to type correctly. Based on the observation, Sundanese script errors are currently found in books, street nameplate, room nameplate, banners, etc. In general, the error is in the addition of vowel script, inaccurate selection of vocalizations, and misused of script. Based on that, this research will do an inventory and will analyze the mistakes in the typing Sundanese script. By doing this it is expected that there will be a solution to overcome what has had happened. The research method we will use is qualitative method (Staruss and Corbin, 2007). With this method the research team will conduct research in the real environment to collect spelling data error on typing results using syllabic base Sundanese font. The results will be classified by object type and analyzed based on the current spelling (Djajasudarma, 1987; Sudaryat, 2007; Indonesian Developer Development Team, 2016). Then the results of the analysis will be applied as a basis in conditioning Sundanese font script using font maker software, so that the character or the writing of Sundanese font script will be in accordance with current spelling (Munir, 2007).Keywords: spelling error, Sundanese script, Sundanese font script