Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL ILMIAH MAHASISWA AGROINFO GALUH

Pola pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewani Dari jenis ikan di indonesia Yenyen Husnayaen; Eri Cahrial; Hendar Nuryaman; Enok Sumarsih
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 8, No 3 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v8i3.6200

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola konsumsi serta menganalisis tingkat keragaman dan keseimbangan konsumsi pangan hewani penduduk Indonesia menurut wilayah perkotaan dan perdesaan, kemudian mengidentifikasi peranan ikan dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewaninya. Metode penelitian menggunakan studi kasus yang merupakan bagian dari studi deskriptif dengan teknik studi literatur berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2019-2020. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pola konsumsi pangan hewani di Indonesia pada tahun 2019-2020 adalah ikan-daging-telur-susu baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Tingkat keragaman dan keseimbangan konsumsi pangan hewani di Indonesia masih belum ideal (PPH pangan hewani <24), dimana kelompok kategori rendah mendominasi masyarakat perdesaan sedangkan kelompok kategori cukup mendominasi masyarakat perkotaan. Pangan ikan berperan dalam upaya pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewani di Indonesia baik di wilayah perkotaan maupun di wilayah perdesaan, dimana tingkat konsumsi ikan merupakan yang tertinggi dibandingkan konsumsi pangan hewani lainnya.
RISIKO PRODUKSI USAHATANI CABAI RAWIT (Capsicum frutescenes L.) PANEN HIJAU DAN PANEN MERAH Rismayanti Rismayanti; Enok Sumarsih; Hendar Nuryaman; Dedi Djuliansah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i3.8513

Abstract

Cabai rawit dapat menjadi komoditas potensial sebagai produk unggulan daerah jika didukung oleh kebijakan pembangunan pertanian berkelanjutan, dalam prakteknya usahatani cabai seringkali dihadapkan pada berbagai risiko usaha dimana salahsatunya adalah risiko produksi. Tujuan penelitian ini untuk 1) menganalisis besarnya produksi dan penerimaan, 2) menganalisis besarnya risiko produksi dan sumber risiko produksi serta 3) mengetahui strategi penanganan risiko produksi yang dilakukan petani pada usahatani cabai rawit panen hijau dan panen merah di Desa Ciandum Kecamatan Cipatujah. Metode penelitian menggunakan survey pada 21 orang petani cabai rawit yang melakukan panen hijau dan panen merah. Analisis risiko menggunakan Coefficient Variation (CV) dan Analisis deskriptif untuk mengidentifikasi sumber-sumber risiko dan strategi penanganannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya produksi panen hijau sebanyak 1,54 ton/ha dan panen merah sebanyak 0,98 ton/ha untuk satu kali musim panen, penerimaan panen hijau sebesar Rp. 44.860.047,- dan panen merah sebesar Rp. 65.078.714,-. Selanjutnya risiko produksi yang mempunyai risiko paling tinggi adalah panen hijau sebesar 0,30 dan penen merah sebesar 0,27. Untuk sumber risiko produksi cabai rawit panen hijau dan panen merah terdiri dari risiko cuaca dan hama penyakit, Adapun strategi penanganan risiko produksi yang dilakukan petani yaitu dengan pembuatan drainase pada bedengan untuk menjaga kelembapan tanah, melakukan metode penanaman yang sesuai anjuran seperti benih yang digunakan tahan terhadap penyakit, penggunaan mulsa untuk menghambat pertumbuhan gulma dan pengendalian hama dan penyakit menggunakan pestisida.
PERSEPSI DAN MOTIVASI GENERASI MUDA MILENIAL TERHADAP PEKERJAAN DI SEKTOR PERTANIAN (Studi Kasus Peserta Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Universitas Siliwangi) Hendar Nuryaman; Suyudi Suyudi; Eri Cahrial
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 10, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v10i2.10041

Abstract

Generasi muda milenila saat ini mulai asing dengan pertanian, terlihat dengan semakin berkurangnya anak muda yang bekerja di sektor pertanian. Kurang tertariknya generasi muda terhadap pekerjaan di sektor pertanian salahsatunya disebabkan oleh persepsi mereka terhadap sektor pertanian yang kurang menjanjikan, sehingga minat untuk mengembangkan potensi pertanian bagi masa depan tidak tertanam dalam pola fikir generasi muda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui persepsi, motivasi dan ekspektasi generasi muda milenial terhadap pekerjaan di sektor pertanian; 2) Mengetahui Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab berkurangnya minat generasi muda milenial untuk bekerja di sektor pertanian. Penelitian dilakukan pada 42 orang lulusan Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Kementerian Pertanian tahun 2018-2020 yang tersebar di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis dengan menggunakan Metode Survei. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang dikuantitatifkan. Hasil penelitian menunjukkan Persepsi dan motivasi generasi muda milenial yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) terhadap pekerjaan di sektor pertanian termasuk kategori Tinggi. Sedangkan Ekspektasi generasi muda milenial yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) terhadap pekerjaan di sektor pertanian termasuk kategori Sangat Tinggi. Faktor-faktor yang menjadi penyebab berkurangnya minat generasi muda milenial yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) untuk bekerja di sektor pertanian terdiri dari Dukungan orang tua yang tidak sepenuhnya, Adanya rasa gengsi bekerja di sektor pertanian, Penghasilan yang tidak menentu, Membutuhkan modal yang besar, Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar, Merasa tidak sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah ditempuh.