Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Journal of International Multidisciplinary Research

Pendidikan Islam Klasik Rasulullah Sebagai Pendidik Ideal Amertya Azahra; Fauza Masyhudi; Zulmuqim
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/5s817634

Abstract

Pendidikan Islam klasik merupakan pendidikan Islam dari rentang tahun 650-1250 M. Pendidikan Islam zaman klasik ini dimulai dari Rasululah SAW, yang mana dimulai dari zaman jahiliyyah dan saat ini pendidikan itu masih dapat dirasakan. Dalam menyebarkan pendidikan Islam saat itu Rasulullah rela mendapatkan kecaman dari masyarakat jahiliyyah demi menyebarkan Islam dan pendidikan pada saat itu, bahkan ayat yang pertama turun yaitu QS. Al-Alaq’ ayat 1-5 yang memerintahkan untuk iqra’ (bacalah) dan dengan diturunkan nya ayat ini Rasulullah SAW diberi tugas oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah-risalah Ilahi yang akan membawa manusia kejalan yang benar. Artikel ini bukan hanya membahas tentang pendidikan saat zaman klasik namun juga membahas kondisi masyarakat arab sebelum masuknya Islam, Rasulullah sebagai pendidik ideal dan lembaga pendidikan masjid dan kuttab. Tujuan artikel ini adalah untuk memaparkan pendidikan Islam klasik dan proses penyebaran Islam pada masyarakat jahiliyyah. Metode yang digunakan pada artikel ini adalah metode studi pustaka (library research) yang mana pengumpulan data dengan cara mempelajari teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan artikel ini.
Studi Kritis Dinamika Pendidikan Islam Bani Umaiyah Dan Peranannya Dalam Pendidikan Islam Nurkhasanah, Ani Fitria; Zulmuqim; Fauza Masyudi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/hxm4mk73

Abstract

The purpose of writing this research is to find out how Islamic education was during the Umayyad era and find out its role in the development of Islamic education. During the Umayyad dynasty, the education pattern was decentralized. Students who seek knowledge do not only study with one cleric, but go to other cities to continue and deepen their knowledge. The study of science in this period was centered in Damascus, Kufa, Mecca, Medina, Egypt, Cordova and several other cities, such as: Basrah and Kuffah (Iraq), Damascus and Palestine (Syam), Fustat (Egypt). The research method used is literature study by searching for relevant study material from trusted sources. The results of this research are the same as during the time of Rasulullah SAW and Khulafaur Rasyiddin. At this time, mosques and kuttabs are still used as educational institutions, apart from that, educational institutions have also developed. The role in the development of Islamic education is that Islamic education must be able to integrate reason and revelation to become a harmonious unity, the existence of student exchanges, translation of books or knowledge from foreign languages ​​to national languages, educational facilities in urban centers of government
Kebijakan Pemerintah Orde Lama, Orde Baru,dan Era Reformasi Terhadap Pendidikan Islam debi yandrizal; Zulmuqim; Fauza Masyhudi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/zh5n3438

Abstract

One part of public policy is education policy. A policy arises because there is a problem that requires appropriate handling, so that the policy can be used as a guide. Formulating education policy is a process of formulating reforms for actions that are relevant and acceptable to common sense to resolve various problems related to education. This research uses qualitative methods and is included in the library research category. The data sources were obtained from primary books and journals related to the theme, the data analysis technique used descriptive analytical methods. The results of this research include: that the first time Islamic education was in the motherland was in line with the arrival of Islam to Indonesia. Through long dynamics there are three phases. First, during the Old Order the government slowly paid attention to Islamic education. Second, in the new order, during this period madrasas achieved equality with public schools. In the third period of reform, Islamic education in this period has developed advanced, the curriculum, then Islamic education is also paid attention to by disbursing a budget of 20% of the APBN.
Pendidikan Islam Di Nusantara Sebelum Kemerdekaan :Studi Kasus Kebijakan   Politik Kolonial Belanda Dan JepangTerhadap Pendidikan Islam Di Indonesia Rifdha Hayati, Rifdha; Zulmuqim; Fauza Masyudi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/0b68az09

Abstract

Artikel ini membahas tentang pendidikan islam di nusantara sebelum kolonial Belanda dan Jepang. Pada masa penjajahan pastilah pendidikan pastilah sangat sulit untuk didapatkan, dikarenakan para penjajah yang tidak menginginkan pendidikan itu sampai pada rakyat pribumi. Belanda menjajah Indonesia telah ber abad-abad, selama masa penjajahan Belanda akses untuk mendapatkan pendidikan islam sangatlah sulit karena penajajah jepang lebih dominan pada pendidikan non Islam. Berbeda dengan Belanda, Jepang justru memberikan keringanan pada pendidikan islam di Indonesia, tetapi justru keringanan dari Jepanglah yang membuat Jepang lengser dari Indonesia.  Tujuan dari artikel ini adalah untuk memaparkan pendidikan islam di Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi pustaka (library reasearch) yang pengumpulan datanya dilakukan dengan cara mempelajari teori literature yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber.
STUDI KRITIS TERHADAP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM  IBN MASKAWAIH, AL-GHAZALI DAN IBN KHALDUN Marbun, Junaidi; Zulmuqim; Fauzah Masyhudi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/be2gze36

Abstract

Ibn Maskawaih, Al-Ghazali and Ibnu Khaldun are three figures of Islamic thought, in fact these three figures are also known to have quite well-known concepts in Islamic education. This research uses research library research, by collecting previous articles and sources. The results of this research revealed that Ibnu Miskawaih emphasized the moral issues of society, human nature,. Imam Al-Ghazali is a leading Islamic thinker, both in education, Sufism, fiqh, morals and so on. Meanwhile, in Ibn Khaldun's view, the ultimate function of reason is the depiction (conceptualization) of reality objectively, in detail and in depth with a series of causalities in it. With this function, the mind is able to achieve perfect and enlightened development. Even though in the Muqaddimah Ibnu Khaldun praises the position of humans because of their reason, reason has clear boundaries.
Studi Kritis Terhadap Pembaharuan Pemikiran Pendidikan Islam Abdul Karim Amrullah, Abdullah Ahmad, Rahmah El-Yunisiyah, Dan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli) Muhammad Al fathoni; Zulmuqim; Fauza Masyudi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/8c653r54

Abstract

This article discusses the renewal  of Islamic education thinking from several figures in promoting Islamic education in Minangkabau. Among these figures are Abdul Karim Amrullah, Abdullah Ahmad, Rahmah El-Yunusiyah, and Sheikh Sulayman Ar-Rasuli. Therefore, the author wants to study a critical study of Islamic education thoughts Abdul Karim Amrullah, Abdullah Ahmad, Rahmah El-Yunusiyah, and Sheikh Sulaiman Ar-Rasuli. Islamic education activities in Minangkabau were born and grew and developed along with the entry and development of Islam in Minangkabau. Indeed, Islamic education activities are important experience and knowledge for the continuity of the development of Islam and Muslims both in quantity and quality. The purpose of this article is to explain how the renewal of Islamic Education thought developed by the leaders of Education in Mingkabau. The method used in this research is a library study (library reasearch) whose data collection is carried out by studying literature theory that has been collected from various sources
Analisis Kritis Terhadap  Madrasah Nizamiyah, serta Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Pendidikan Islam, dan Ortodoksi Sunni Ummu Fitrah Widia Rahman; Zulmuqim; Fauza Masyhudi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/5ffnbj36

Abstract

Madrasah Nizamiyah merupakan cikal dari terbentuknya sebuah lembaga pendidikan Islam, pengaruhnya sangat besar pada tumbuh dan kembangnya sebuah lembaga pendidikan Islam saat ini. Lembaga pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan. Sedangkan pendidikan Islam merupakan wujud pengaruh berbagai budaya atau peradaban yang pernah ada dalam sejarah. Pada mulanya pendidikan Islam dilaksanakan dikutab, mesjid, rumah-rumah, pendidikan istana dan sebagainya. Seiring dengan perkembangan zaman pendidikan mendapat perhatian baik yang dikelola oleh perorangan maupun pemerintah. Pelopor bedirinya madrasah nizamiyah adalah seorang perdana menteri bernama Nizham al-Mulk. Tujuan didirikanya Madrasah Nizhamiah untuk memperkuat pemerintahan Bani Saljuk dan menyiarkan madzhab keagamaan pemerintah yaitu sunni karena langkah paling efektif  ialah dengan menyiarkan ajaran Ahl al-Sunnah dan merealisasikannya ke dalam pendidikan sehingga dapat mengikis paham-paham madzhab Syiah yang sudah merambat pada masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan (library reseach). Hasil penelitian menunjukan bahwa madrasah nizamyiah merupakan lembaga pendidikan Islam pertama kali dengan menggunakan kurikulum, metode pemebelajaran, materi pembelajaran yang telah sudah dikelompokan, mempunyai  sarana prasarana yang lengkap dan melahirkan tokoh terkenal yang mampunyai pengaruh terhadap perkembangan pendidikan Islam.
Studi Kritis Peran Ormas Islam Dalam Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Pada Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah,Dan Perti Ahmad Faiz; Zulmuqim; Fauza Masyhudi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/94we9691

Abstract

Islam merupakan agama rahmatan lil’alamin, yang tidak hanya bisa dilihat dari aspek ritual maupun teologis semata. Ormas Islam lahir dan didirikan untuk menjawab kebutuhan umat pada bidang keberagamaan. Penelitian ini ingin mengetahui peran ormas pada bidang pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif melalui studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ormas Islam didirikan dengan tujuan mulia yaitu menjawab keresahan dan melayani kebutuhan masyarakat pada aspek keberagamaan. Untuk mengeksplor lebih dalam tentang perilaku keberagamaan dalam konteks sosial setidaknya membutuhkan tiga pendekatan, yaitu pendekatan sosial, pendekatan agama, dan pendekatan psikologi. Awal munculnya ormas Islam dapat dikelompokkan pada tiga alasan yaitu: pertama, dakwah Islami; kedua, pendidikan; dan ketiga, pemberdayaan ekonomi umat. Ketiga alasan inilah yang melatarbelakangi pergerakan Islam saat itu, sebab urusan politik diawasi dan dikontrol oleh penjajah Hindia Belanda. Kelahiran organisasi keagamaan Islam diawali dengan adanya Jami’at Al Khair di Jakarta (1905), kemudian Al Irsyad (1911), merupakan ormas keturunan Arab di Indonesia pengembangan dari Jami’at Al Khair, seterusnya muncul Syarikat Dagang Islam (1911), dan berikutnya lahir Muhammadiyah di Yogyakarta (1912), Persatuan Islam (1923) di Bandung, Nahdatul Ulama di Surabaya (1926), Al Jami’atul Washliyah di Medan (1930) serta Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) di Canduang Bukittinggi dan Al Ittihadiyah di Medan (l935).
Dinamika Pendidikan Islam Masa Daulah Abbasiyah dan Peranannya dalam Perkembangan Pendidikan Jasmanidar, Ike Wahyuni; Zulmuqim; Fauza Masyhudi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/zcjs3776

Abstract

This abstract discusses Islamic education during the Abbasid Daulah era. Education is a place where someone interacts or the teaching and learning process takes place with the learning environment. Islamic educational institutions are places where someone strives to increase students' faith, understanding, appreciation and practice of the Islamic religion so that they become individuals who believe and are devout in personal life, religion, society, nation and state. Islamic education began to develop from the time of the Prophet, the time of Khulafaur Rasyidin, the time of the Umayyah Daulah, the time of the Abbasid Daulah, until the present. Islamic education during the time of the Abbasid Daula experienced a golden age, at which time Islamic education was marked by amazing progress in the fields of science, culture and civilization, so that its existence can be proven through various sources of information recorded in history books and observers of history from various parts of the world that were once ruled by Islam. The aim of writing this article is to discuss the dynamics of Islamic education during the Abbasid period and its role in the development of Islamic education. The research method used in this research is library research. Sources of information for this research were obtained through various sources, print media, online media regarding the topics discussed. The results of the research in this article can be seen from the development of Islamic educational institutions that developed during the Abbasid period, including: mosques, Al-Hawanit al-Wariqien (bookstores), al-manazil al-ulama (houses of ulama), literary studios , madrasas, libraries and observatories, kuttabs, lower education in palaces, hospitals and badiahs.
Studi Kritis Terhadap Dinamika Pendidikan Islam Di Andalusia Serta Pengaruhnya Terhadap Pendidikan Islam Zulka Ependi; Zulmuqim; Fauza Masyhudi
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/kjjf6h34

Abstract

Tujuan dilakukan penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendidikan islam di andalusia dan mengetahui peranannya terhadap perkembangan pendidikan islam Pembicaraan tentang sistem pendidikan Islam di Andalusia merupakan kajian yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena pengelolaan sistem pendidikan pada masa kepemimpinan Islam berkuasa, terutama Khalifah Abdurrahman III dan Hakam II merupakan pemerintahan yang sangat serius dalam membina dan memajukan dunia pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan mencari bahan kajian yang relevan dari sumber terpercaya. Hasil dari penelitian ini adalah sama seperti masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyiddin pada masa ini masjid dan kuttab masih digunakan sebagai    lembaga  Pendidikan,  selain  itu  Lembaga  Pendidikan  juga  telah  berkembang.  Peranan  terhadap perkembangan pendidikan Islam adalah Pendidikan Islam harus mampu mengintegrasikan akal dan wahyu untuk menjadi suatu kesatuan yang harmonis, Adanya pertukaran pelajar, Penerjemahan buku-buku atau ilmu-ilmu dari bahasa asing ke bahasa nasional, Sarana pendidikan yang ada di pusat-pusat kota dari pemerintah.