Yeltra Armi, Yeltra
Unknown Affiliation

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI WILAYAH KERJA PUKESMAS BATIPUH I, II DAN III TAHUN 2012 Armi, Yeltra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v3i1.179

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan cara paling tepat untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).Namun masih ada petugas dilapangan yang tidak menjalankan program IMD.Survei awal dari 10 bidan hanya 1 yang melaksanakan inisiasi menyusu dini, sedangkan 9 lagi tidak melaksanakan inisiasi menyusu dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap bidan dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini di wilayah kerja Puskesmas Batipuh I,II dan III Kabupaten Tanah Datar Tahun 2012. Desain penelitian deskriptif analitik, dengan cross sectional study. Populasi adalah seluruh bidan yang berpraktek di wilayah kerja Puskesmas Batipuh I,II dan III yag berjumlah 38 orang. Sampel yang diambil secara Total Samling. Analisa Data menggunakan analisa data univariat dan bivariat secara komputerisasi. Hasil penelitian didapatkan 68.4 % responden memiliki tingkat pendididkan Diploma I Kebidanan,65,8% memiliki pengetahuan rendah tentang pelaksanaan IMD, 55,3% memiliki sikap negative tentang pelaksanaan IMD,dan 71,1% tidak melaksanakan IMD terhadap bayi baru lahir . Hasil analisa bivariat terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan (p =0,017 dan OR -7,700), pengetahuan bidan (p =0,024 dan OR =6,125) dan sikap (p = 0,001 dan OR = 28,571) dengan pelaksanaan IMD Dapat disimpulkan bahwa rendahnya pelaksanaan IMD dipengaruhi oleh pendidikan, pengetahuan dan sikap bidan. Diharapkan kepada pihak Puskesmas agar memfasilitasi upaya – upaya peningkatan pengetahuan bidan tentang pelaksanaan IMD, seperti memberikan kesempatan mengikuti pelatihan dan seminar- seminar sehubungan dengan pelaksanaan IMD, serta memberikan penghargaan bagi bidan yang dapat melaksanakna IMD pada setiap persalianan yang di tolongnya.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini di Bidan Praktek Swasta Paulina Bukittinggi 2014 Evi Susanti, Evi; Yeltra Armi, Yeltra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.431 KB) | DOI: 10.35730/jk.v5i2.223

Abstract

Tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dapat di cegah dengan melakukan IMD. 22% kematian bayi yang baru lahir yaitu kematian yang terjadi dalam satu jam pertama, dapat dicegah bila bayi disusui oleh ibunya dalam satu jam pertama kelahiran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini di Bidan Praktek Swasta Paulina Bukittinggi 2014. Penelitian ini berbentuk kualitatif dengan metode desain deskriptif observatif dan wawancara. Sampel dalam penelitian ini adalah 7 Bayi yang lahir di bulan Juli.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi kemudian dijelaskan secara sistematis dalam bentuk argumentasi yang objektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti sendiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 7 responden yang melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini terdapat 5 (71,42%) responden yang berhasil sedangkan 2 (28,58%) diantaranya gagal melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini, hal ini disebabkan karena terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini di antaranya keadaan bayi, keadaan ibu, kolostrum dan puting susu. Dapat disimpulkan bahwa keadaan bayi, keadaan ibu, kolostrum dan puting susu merupakan faktor yang berperan penting dalam keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini. Sebagai tenaga kesehatan diharapkan kita wajib menginformasikan hal-hal yang berkenaan dengan Inisiasi Menyusui Dini.
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I DI BPM “B” BUKITTINGGI TAHUN 2016 Fivi Aulia, Fivi; Yunefit Ulfa, Yunefit; Yeltra Armi, Yeltra; Yeffi Masrnarivan, Yeffi
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.776 KB) | DOI: 10.35730/jk.v8i1.288

Abstract

Komunikasi Terapeutik adalah bagian penting dalam suatu layanan kesehatan terutama pada asuhan persalinan normal. Dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan pada bulan Februari 2014 di BPM yang dipilih secara acak di Bukittinggi, didapatkan 4 dari 5 ibu bersalin yang mendapat perlakuan komunikasi terapeutik memberikan respon positif dalam menanggapi nyeri persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan intensitas nyeri pada persalinan kala I di BPM B Bukittinggi. Penelitian menggunakan desain Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada bulan agustus-september 2016 di BPM B dengan sampel sebanyak 30 orang diambil secara Accidental Sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi Square dengan derajat kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 18 responden yang mendapatkan pelayanan komunikasi terapeutik yang baik 15 responden (50%) diantaranya mengalami nyeri ringan, sedangkan yang mendapatkan kurang terapeutik sebanyak 12 responden. Dari uji statistik didapatkan p value = 0,017. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara komunikasi terapeutik dengan intensitas nyeri pada pada ibu bersalin kala I di BPM B Bukittinggi tahun 2015. Disarankan kepada instansi pelayanan khususnya bidan, agar dapat menerapkan komunikasi terapeutik disetiap melayani kliennya, tidak hanya saat persalinan saja, tetapi semua pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI BPM “Y” KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2013 Yeltra Armi, Yeltra Armi; Evi Susanti, Evi
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i2.207

Abstract

The majority of newborns are born normal and healthy, the baby does not require internention after delivery, in addition to dried with a towel warner and perform skin contact with their mothers. Data obtained from dr. Achmad Mochtar Hospital in 2013, obtained the data that the incidence of hypothermia as much as 1.7%, the newborn as much as 2.6%, and asphyxia as much as 4.9%. One handling the heat loss (Hypothermia), one of them with early breastfeeding initiation (IMD). This study aims to determine whether there is influence of early breastfeeding inititiation to the prevention of hypothermia in newborns in BPM “Y” cities bukittinggi 2013. This research type is a quantitative research design is quasi experimental. The sampling method accidental sampling. Data collected by observation and paired t-test is komputerisasi. From data processing is done, p value=0,0001. Can be explained statistically significant relationship between the effects of early breastfeeding initiation to the prevention of hypothermia in newborns. This study shows that there is an increase in temperature after IMD. Expected to midwife later to IMD in newborns to avoid hypothermia.
Efektivitas Hypnobirthing Terhadap Skala Nyeri Persalinan Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif Di Wilayah Kerja Puskesmas Malalo Kec. Batipuh Selatan Kab. Tanah Datar Tahun 2014 Armi, Yeltra; Tuti Oktriani, Tuti
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v5i2.224

Abstract

Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor yang ditetapkan (Wall & Melzack, 1994). Penatalaksanaan nyeri persalinan bisa dilakukan dengan terapi-terapi komplementer yang bisa dijadikan sebagai modalitas asuhan sayang ibu. Salah satu teknik relaksasi non-farmakologi dan terapi yang dapat dilakukan di Indonesia adalah hypnobirthing (terapi hipnotis). Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian hypnobirthing terhadap skala nyeri persalinan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif. Desain penelitian yang digunakan adalah metode penelitian “Quasi Eksperimental” dengan jenis desain “One Group Pretest and Posttest Design” pada subjek yang sama untuk mengetahui efektivitas hypnobirthing terhadap skala nyeri persalinan pada ibu inpartu kala 1 di Wilayah Kerja Puskesmas Malalo Tahun 2014. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai dengan September, sampel penelitian sebanyak 6 orang responden dan pengolahan data dengan menggunakan uji t-test dependen (paired test). Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa adapun rerata nyeri sebelum dilakukan hypnobirthing adalah 8.50, dan setelah dilakukan hypnobirthing adalah nyeri 6.00. Setelah dilakukan uji test dengan menggunakan paired sampel test didapatkan nyeri persalinan ( p value = 0.007 ), sehingga pada penelitian ini hipotesis nol (ho) ditolak dan hipotesis alternatif (ha) diterima, yang berarti bahwa ada efektivitas hypnobirthing terhadap skala nyeri persalinan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Malalo tahun2014. Diharapkan dengan penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan untuk mengaplikasikan tindakan mandiri melalui teknik hypnobirthing.
GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR PRA-NIKAH TENTANG IMUNISASI TT (CATIN) SEBELUM MENIKAH DI JORONG KURANJI KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2013 Khairannisa, Khairannisa; Armi, Yeltra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.134 KB) | DOI: 10.35730/jk.v4i1.186

Abstract

Tetanus pada maternal dan noenatal merupakan salah satu penyebab kematian paling sering terjadi akibat persalinan dan penanganan tali pusat yang tidak bersih yang ditandai dengan kaku otot yang nyeri yang disebabkan oleh neurotoxin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani pada luka anaerob. Tetanus Neonaturum (TN) merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal. Imunisasi TT sebelum menikah merupakan salah satu langkah untuk mencegah penyakit TN. Data dari dinas kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota, sebanyak 92.558 orang sasaran wanita usia subur di Kabupaten Lima Puluh Kota, didapatkan cakupan imunisasi TT catinnya adalah 93 orang (0,1 %). Data yang didapatkan dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Guguak, dari 285 pasangan yang menikah tahun 2012 hanya 9 orang yang mendapatkan imunisasi TT catin (3,15 %). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan wanita usia subur pra nikah tentang imunisasi Tetanus Toksoid calon pengantin di Jorong Kuranji Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2013. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan teknik analisa univariat, populasi adalah 298 dengan sampel penelitian 100 orang wanita usia subur belum menikah yang akan dijadikan responden. Hasil penelitian didapatkan 54% responden dengan pengetahuan rendah dan 46% responden dengan pengetahuan tinggi. Dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan rendah. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan agar tenaga kesehatan memberikan penyuluhan yang lebih terkelola terutama dalam memberikan imunisasi untuk calon pengantin.
HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL DENGAN DUKUNGAN SUAMI DI JORONG SURAU BATU NAGARI SUNGAI PUA TAHUN 2013 Armi, Yeltra; Khairannisa, Khairannisa
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.627 KB) | DOI: 10.35730/jk.v4i1.193

Abstract

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial didalam keluarga. Adaptasi anatomis, dan fisiologis, serta biokimia yang terjadi pada wanita selama kehamilan yang pendek itu begitu besar. Perubahan-perubahan tersebut segera terjadi setelah fertilisasi dan berlanjut sepanjang kehamilan. Oleh karena itu perlunya dukungan pengetahuan suami terhadap perubahan yang terjadi pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan suami tentang perubahan fisiologi dan psikologis ibu hamil dengan dukungan suami. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Jorong di Jorong Surau Batu Nagari Sungai Pua pada Februari – Juli tahun 2013. Populasi adalah semua suami yang mempunyai ibu hami yang berjumlah 34 orang. Semua populasi dijadikan subjek dalam penelitian, sehingga sampel berjumlah 34 responden. Data dikumpulkan secara primer mengunakan daftar cheklist . Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square (CI 95% dan alpha 0,05). Hasil penelitian didapatkan lebih dari sebagian responden berpengetahuan rendah, yaitu 58,8% dan lebih dari sebagian responden kurang memberikan dukungan, yaitu 70,6%. Hasil uji statistik hubungan pengetahuan suami tentang perubahan fisiologis dan psikologis ibu hamil dengan dukungan suami didapatkan nilai p = 0,024. Berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan suami tentang perubahan fisiologis dan psikologis ibu hamil dengan dukungan suami di Jorong Surau Batu Nagari Sungai Pua Tahun 2013 (p ≤0,05). Untuk itu diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk mengadakan penyuluhan pada suami tentang pentingnya pengetahuan suami terkait perubahan fisilogis dan psikologis ibu hamil dengan dukungan suami terhadap istri selama masa kehamilan.
PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI BPM “Y” KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2015 Yeltra Armi, Yeltra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v7i1.297

Abstract

Mayoritas bayi baru lahir terlahir normal dan sehat, bayi tersebut tidak memerlukan intervensi setelah pelahiran, selain dikeringkan dengan handuk hangat dan melakukan kontak kulit ke kulit dengan ibu mereka. Data yang diperoleh dari RSUD dr. Achmad Mochtar pada tahun 2014, didapatkan data bahwa kejadian hipotermia sebanyak 1,7%, bayi baru lahir sebanyak 2,6%, dan asfiksia sebanyak 4,9%. Salah satu penanganan kehilangan panas (hipotermi) salah satunya dengan melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah ada pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap pencegahan hipotermi pada bayi baru lahir di BPM “Y” kota bukittinggi tahun 2015. Penelitian ini bersifat  kuantitatif dengan desain penelitian secara quasi eksperimen. Cara pengambilan sampel dengan accidental sampling. Data dikumpulkan dengan cara observasi, dan uji paired t-test secara komputerisasi. Dari pengolahan data yang dilakukan, didapatkan nilai p= 0,001. Dapat di jelaskan secara statistic ada hubungan yang signifikan antara pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap pencegahan hipotermi pada bayi baru lahir. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan suhu setelah dilakukan IMD. Di harapkan  pada  bidan nantinya untuk melakukan IMD kepada bayi baru lahir agar terhindar dari hipotermi.
Efektifitas Teknik Pijat Abdominal Lifthing Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan Pada Ibu Primigravida Dalam Persalinan Kala I Di Bidan Praktek Mandiri Bd. “Y” Lubuk Alung Tahun 2014 Armi, Yeltra; Susanti, Evi
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v5i1.210

Abstract

Proses melahirkan seorang anak dan rasa sakit saat melahirkan adalah sebuah siklus alami pada wanita. Sakit terjadi karena kontraksi selama proses pembukaan dan penipisan servik. Meningkatnya frekuensi dan durasi kontraksi lebih sakit dirasakan terutama pada primipara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas teknik pijat abdominal lifthing terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan. Desain penelitian Quasi Experiment. Dengan pendekatan one grup pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah consecutive sampling. Pengolahan data univariat dan bivariat dilakukan secara komputerisasi dengan analisis data uji statistic dependen t-test dengan p
Pelaksanaan Penyuluhan Pemberian ASI Ekslusif Oleh Bidan terhadap Ibu di wilayah kerja puskesmas Salimpaung I Tahun 2013 Susanti, Evi; Yeltra Armi, Yeltra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i2.205

Abstract

Untuk mencapai tujuan Program Pembangunan Nasional yang tertuang dalam GBHN, pemerintah menetapkan target sekurang-kurangnya 80% bayi mendapat ASI eksklusif. Di Provinsi Sumatera Barat selama tahun 2008 jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif hanya sekitar 56,61%. Data di atas menunjukan belum tercapainya sasaran pemerintah dalam ASI eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bersifat survey analitik dengan desain cross sektional studi dengan cara observasi, sampel berjumlah 48 orang dengan sistem random sampling.penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Guguak Panjang Bukittinggi Tahun 2013. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 48 responden sebanyak 20 orang (41,7%) responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi tentang ASI eksklusifPvalue = 0,456.22 orang (45,8%) responden memiliki tingkat pendidikan dasar Pvalue = 0,418. 25 orang (52,1%) responden adalah ibu yang bekerja Pvalue = 0,01. 39 orang(81,3%) responden tidak memberikan ASI eksklusif. Hasil uji statistik menunjukan tidak ada hubungan pengetahuan dan pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif, namun terdapat hubungan pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif, namun terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif. Diharapkan petugas kesehatan untuk meningkatkan penyuluhan tentang ASI eksklusif. Begitu juga pada ibu hamil dan menyusui agar lebih meningkatkan pengetahuan dan motivasi dalam pemberian ASI dalam pemberian ASI eksklusif.