Claim Missing Document
Check
Articles

KOMBINASI EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) DAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DALAM MENGHAMBAT BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Sudewi, Sri; Lolo, Widya Astuty
Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.848 KB) | DOI: 10.26874/kjif.v4i2.65

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini tentang pemanfaatan bahan herbal yang sudah diketahui khasiat dan nilai terapinya dengan cara melakukan kombinasi dua macam bagian tanaman herbal  dimana  secara empiris masing-masing bagian tanaman tersebut sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas dalam pengobatan penyakit. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui daya hambat kombinasi ekstrak buah mengkudu dan daun sirsak pada konsentrasi efektif  dalam menghambat pertumbuhan bakteri E.coli dan S.aureus. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96 %.  Pengujian daya hambat dilakukan dengan metode difusi agar (difusi Kirby dan Bauer) dengan cara sumuran dan menggunakan ciprofloxacin sebagai kontrol positif serta aquadest sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak buah mengkudu dan daun sirsak pada konsentrasi 1000 µg menghasilkan zona hambat bakteri E.Coli dan S.Aureus sebesar 22, 625 dan 25,5 mm dengan kontrol positif sebesar 43,625 dan 46, 375 mm. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dsimpulkan bahwa kombinasi ekstrak buah mengkudu dan daun sirsak dapat menghambat pertumbuhan bakteri E.coli dan S.aureus.           Kata kunci : daya hambat, ekstrak, bakteri ABSTRACT The research about utilization the known  herbal of its efficacy and therapy value by combinated two part of herbal plant while it has been used by society in disease medication empirically. This research was carried out for know inhibitory at combination of mengkudu fruits and sirsak leaves extract by effective concentration in inhibited growth E.coli and S. Aureus. Extraction was done by maceration with ethanol 96%. The test of inhibitory was carried out by agar difussion (Kirby and Bauer difussion) by pitting method and ciprofloxacin as positive control and aquadest as negative control. The result showed that combination of mengkudu fruits and sirsak leaves extract at 1000 µg  produced inhibitory zone of E. Coli and S. Aureus as 43,625 and 46, 375 mm. Based on the result,its concluded that combination of mengkudu fruits and sirsak leaves extract at 100% concentration could inhibited the E. coli and S. aureus growth.            Keywords : Inhibitory, extract, bactery
KESESUAIAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK MILIK BUMN WILAYAH KOTA MANADO Badu, Nindi; Lolo, Widya; Jayanto, Imam
PHARMACON Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT  The application of pharmaceutical service standards in pharmacies in general is not in accordance with the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia at Year of 2016 concerning the Pharmaceutical Service Standards at the Pharmacy, which stipulates that all pharmaceutical personnel in carrying out their professional duties at pharmacies refer to these standards. This study aims to determine the suitability of the management of pharmacies owned by state-owned companies in the City of Manado with pharmaceutical service standards at the Pharmacy according to the Decree of the Minister of Health No. 73 of 2016. This type of research is a descriptive study. Data was collected by conducting direct observations accompanied by filling in questionnaires at 5 state-owned pharmacies in the Manado City Region. Based on the results of this study it is known that all pharmacies have met the standards of aspects of supply management, resources and the availability of facilities and infrastructure that are included in the good category. While the aspect of prescription services included in the good category as many as 2 pharmacies, with an average value for prescription services for 2 pharmacies is 72.72%. Keywoard : Pharmacy, Pharmacist, Pharmaceutical Service Standards.  ABSTRAK            Penerapan standar pelayanan kefarmasian di apotek pada umumnya belum sesuai dengan Peratuuran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, yang menetapkan bahwa semua tenaga kefarmasian dalam melaksanakan tugas profesinya di apotek agar mengacu pada standar tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kesesuaian Pengelolaan Apotek milik BUMN Wilayah Kota Manado dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara melakukan observasi langsung disertai dengan pengisian kuesioner pada 5 apotek BUMN di Wilayah Kota Manado. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa seluruh apotek telah memenuhi standar dari aspek pengelolaan perbekalan, sumber daya dan ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana yang termasuk dalam kategori baik. Sedangkan dari aspek pelayanan resep yang termasuk dalam kategori baik sebanyak 2 apotek, dengan nilai rata-rata untuk pelayanan resep 2 apotek adalah 72,72%. Kata Kunci : Apotek, Apoteker, Standar Pelayanan Kefarmasian.
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN MASKER PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL DAUN SESEWANUA (CLEODENDRON SQUAMATUM VAHL.) Rompis, Ferrna; Yamlean, Paulina; Lolo, Widya
PHARMACON Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT                Sesewanua leaves (Cleodendron squamatum Vahl.) contain alkaloids and flavonoids which are efficacious as antioxidants. This study aimed to fomulate, evaluate, and test the effectiveness of antioxidants in the form of peel-off mask of ethanol extract from the Sesewanua leaves. This study used descriptive-analytic method with the treatment of variations in concentrations of  PVA 12 % , 14% and 16 %, respectively. Physical evaluation of preparations included organoleptic observation, homogeneity test, pH test, scattering power test, drying time test, and cycling test, all tests were carried out before and after the cycling test. The results showed that all preparations met the requirements of physical evaluation before the cycling test while after the cycling test only preparations with 12% PVA concentrations met the requirement, whereas preparations with 14% and 16% of PVA did not met the requirement after the cycling test and after testing antioxidant effectiveness using the DPPH (1,1-diphenyl-2-pikrilhidrazil) method were obtained. The value of  IC50  before cycling test was 179.120 mg/L and after cycling test was 504.74mg/L. Based on the results of the study it can be concluded that the ethanol extract of Sesewanua leaves can be formulated into a peel-off mask with 12% PVA concentration which is physically stable and has moderate antioxidant effectiveness before the cycling test, while after cycling test the preparation of peel-off mask ethanol extract of Sesewanua leaves is less effective as an antioxidant. Keywords:  Sesewanua leaves (Cleodendron squamatum Vahl.), peel-off mask, antioxidants ABSTRAK               Daun Sesewanua (Cleodendron squamatum Vahl.) mengandung alkaloid dan flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi, mengevaluasi, serta menguji efektivitas antioksidan sediaan masker peel-off ekstrak etanol daun Sesewanua. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan perlakuan variasi konsentrasi PVA 12%, 14% dan 16%. Evaluasi fisik sediaan meliputi pengamatan organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji waktu mengering dan uji cycling test semua pengujian dilakukan sebelum dan sesudah uji cycling test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sediaan memenuhi persyaratan evaluasi fisik sebelum uji cycling test sedangkan setelah uji cycling test hanya sediaan dengan  konsentrasi PVA 12% yang memenuhi persyaratan sedangkan sediaan dengan konsentrasi PVA 14% dan 16% tidak memenuhi persyaratan setelah uji cycling test, dan setelah dilakukan uji efektivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) diperoleh nilai IC50 sebelum uji cycling test sebesar 179,120 mg/L dan sesudah cycling test sebesar 504,74 mg/L. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun Sesewanua dapat diformulasi menjadi sediaan masker peel-off dengan konsentrasi PVA 12% yang stabil secara fisik dan memiliki efektivitas antioksidan yang sedang sebelum uji cycling test sedangkan setelah cycling test sediaan masker peel-off ektrak etanol daun sesewanua kurang efektif sebagai antioksidan. Kata Kunci : Sesewanua (Cleodendron squamatum Vahl.), masker peel-off, Antioksidan.
ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI BAKTERI YANG BERASOSIASI DENGAN ALGA TURBINARIA ORNATA (TURNER) J. AGARDH SERTA IDENTIFIKASI SECARA BIOKIMIA. Kosasi, Cicilia; Lolo, Widya; Sudewi, Sri
PHARMACON Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Algae are a place to live for various microorganisms? symbiosis with them, and some of them were known to be used as antibacterial. This study aims to determine the antibacterial activity of associated bacteria isolates from Turbinaria ornata algae obtained from the Bay of Manado against Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. In the course of testing the isolation and purification of symbiotic bacteria from Turbinaria ornata algae, then antibacterial activity was testing using agar diffusion method, then gram staining and biochemical tests were carried out including motility test,  tets, carbohydrate fermentation test, citrate test, lysine test, indole test and catalase test. The result showed  that there were 3 bacterial isolates, which had antibacterial activity in medium category against S.aureus and E.coli bacteria. Based on the results of biochemical identification, the isolates that have the greatest inhibitory power, they were thought to belong to genus Bacillus and the genus Yersinia.Keywords : Antibacterial, Symbionic bacteria, Turbinaria ornata (Turner) J.   Agardh. ABSTRAK Alga merupakan tempat hidup berbagai mikroorganisme yang bersimbiosis dengannya, dan beberapa dari spesies alga diketahui sering dimanfaatkan salah satunya  sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri dari isolat bakteri yang berasosiasi dengan alga Turbinaria ornata yang diperoleh dari Teluk Manado terhadap bakteri  Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Dalam pengujian dilakukan isolasi dan purfifikasi bakteri simbion dari alga Turbinari ornata, kemudian dilakukan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar, selanjutnya silakukan pewarnaan gram dan uji biokimia meliputi uji motilitas, uji H2S, uji fermentasi karbohidrat, uji sitrat, uji lisin, uji indol dan uji katalase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 isolat bakteri yang mempunyai daya aktivitas antibakteri dalam kategori sedang terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Berdasarkan hasil identifikasi secara biokimia isolat yang mempunyai daya hambat paling besar diduga termasuk dalam genus Bacillus dan genus Yersinia. Kata kunci : Antibakteri, Bakteri simbion, Turbinaria ornata (Turner) J. Agardh.
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L.) SEBAGAI ANTISEPTIK TANGAN Manarisip, Thesya; Yamlean, Paulina; Lolo, Widya
PHARMACON Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Kerson Fruit (Muntingia calabura L.) contains bioactive compounds, such as flavonoids, saponins, triterpenes, steroids, and tannins, which are potentially as antibacterial compounds. The aim of this study was to make a formulation of hand antiseptic gel from kerson leaf extracts with three variations in extract concentrations of 5%, 10%, and 15%, and to test the effectiveness of antibacterial preparations against Staphylococcus aureus bacteria. The method of this research is laboratory experimental research. Kerson extracts was obtained by maceration using 96% ethanol. The results showed that kerson leaf extract can be formulated as a hand antiseptic gel preparation that meets organoleptic requirements, like homogeneity, pH, dispersion, consistency, adhesion, cycling test, and antiseptic power testing using a colony counter. On the results of antibacterial effectiveness testing, there is a clear zone that presents the ability to inhibit the growth of gel test bacteria. The average diameter of the hand antiseptic gel preparation of kersen leaf extract at concentrations of 5%, 10%, and 15% respectively were 10.00 mm, 11.66 mm and 12.00 mm so that the ability of inhibition of gel test bacteria in all concentrations was categorized strong. Keywords: Kerson, Muntingia calabura L, Hand Antiseptic Gel, Staphylococcus aureus.  ABSTRAK Kersen (Muntigia calabura L.) mengandung senyawa bioaktif yaitu senyawa flavonoid, saponin, triterpen, steroid, dan tannin yang merupakan senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan gel antiseptik tangan dari ekstrak daun kersen dengan tiga variasi konsentrasi ekstrak yakni 5%, 10%, dan 15%, serta menguji efektivitas antibakteri sediaan terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Ekstrak tanaman kersen diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen dapat diformulasikan sebagai sediaan gel antiseptik tangan yang memenuhi persyaratan organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, konsistensi, daya lekat, cycling test, dan pengujian daya antiseptik dengan menggunakan alat colony counter. Pada hasil pengujian efektivitas antibakteri, terdapat zona bening yang mempresentasikan kemampuan penghambatan pertumbuhan bakteri uji oleh gel. Diameter rata-rata sediaan gel antiseptik tangan ekstrak daun kersen pada konsentrasi 5%, 10%, dan 15% berturut-turut yaitu 10,00 mm , 11,66 mm dan 12,00 mm sehingga kemampuan penghambatan bakteri uji oleh gel disemua konsentrasi dikategorikan kuat. Kata kunci: Kersen, Muntingia calabura L, Gel Antiseptik Tangan, Staphylococcus aureus.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANALISIS KLT-BIOAUTOGRAFI DARI FRAKSI DAUN MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA L.) Aslah, Aprilia; Lolo, Widya; Jayanto, Imam
PHARMACON Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Noni is a nutritious plant because it has several ingredients that are important for health. Antibacterial components in noni leaves include glycosides, acubins, saponins and flavonoids. The purpose of this study was to determine the fraction of the extract of noni leaf ethanol whether it has an antibacterial effect and know the class of compounds indentifed as having antibacterial activity after TLC-Bioautografi testing was carried out. The samples were extracted using maceration method with 96% ethanol solvent and fractionation using liquid-liquid fractionation method with methanol, ethyl acetat and n-hexane solvents. Antibacterial activity testing was carried out with concentration variants of 20%, 30% and 40% with agar diffusion method (Kirby and Bauer). The results showed that methanol fraction, ethyl acetat fraction and Noni hexane leaf fraction effectively inhibited Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. The largest fraction of inhibiting zone was the concentration of 40% methanol which was categorized as strong. TLC monitoring was carried out using the mobile phase of chloroform : n-hexane (2:1). Antibacterial activity testing carried out by contact bioautography method showed that there were spots on the TLC choromatogram, which produced inhibitory zones. Characteristics of blotches were performed with AlCl3 spotting and it was thought that the spots were flavonoids.  Keywords : Noni, Antibacterial, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, TLC-Bioautografi.  ABSTRAK Mengkudu merupakan tanaman yang berkhasiat karena mempunyai beberapa kandungan senyawa yang penting bagi kesehatan tubuh. Komponen yang berkhasiat antibakteri dalam daun mengkudu antara lain adalah glikosida, acubin, saponin dan flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fraksi dari esktrak etanol daun mengkudu apakah memiliki efek antibakteri dan mengetahui golongan senyawa yang teridentifikasi memiliki aktivitas antibakteri setelah dilakukan pengujian KLT-Bioautografi. Sampel diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan fraksinasi dengan metode fraksinasi cair-cair dengan pelarut metanol, etil asetat dan n-heksan. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan varian konsentrasi 20%, 30% dan 40% dengan metode difusi agar (Kirby dan Bauer). Hasil penelitian menunjukan bahwa fraksi metanol, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksan daun Mengkudu efektif menghambat bakteri staphylococcus aureus dan Escherichia coli. fraksi yang paling besar zona hambatnya yaitu fraksi metanol konsentrasi 30% yang dikategorikan kuat, dilakukan pemantauan KLT menggunakan fase gerak kloroform : n-heksan (2:1). Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode bioautografi kontak hasilnya menunjukkan terdapat bercak pada kromatogram KLT yang menghasilkan zona hambat. Karakteristik bercak dilakukan dengan penampak bercak AlCl3 dan diduga bahwa bercak tersebut Flavonoid. Kata kunci : Mengkudu, Antibakteri, Staphylococcus aureus, Escherichia coli , KLT-Bioautografi
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANALISIS KLT-BIOAUTOGRAFI DARI FRAKSI DAUN MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) Paputungan, Ayu; Lolo, Widya; Jayanto, Imam
PHARMACON Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Mangosteen leaves have flavonoid compounds, tannins, and saponins that can be efficacious as antibacterial. The aim of this study was to determine the fraction of mangosteen leaves having an antibacterial effect and knowing the class of compounds identified as having antibacterial activity after TLC- Bioautography testing was carried out. The samples were extracted using 96% maceratarion method and fractioned using liquid-liquid fractionation method with methanol, n-hexane and ethyl acetate solvents, antibacterial activity using agar diffusion method (Kirby and Bauer) with 3 concetrations namely 10%, 20% and 30%. Thin Layer Chromatography (TLC) uses n-hexane and chloroform solvens. TLC-Bioautography uses contact bioautography methods. The resultd showed that mangosteen leaves in methanol fraction with a concentration of 30% had a very large inhibitory activity again Staphylococcus aureus and ethyl acetate fraction with a concentration of 30% had the gratest antibacterial activity against  Escherichia coli. The results of the TLC- Bioautography study showed that the flavonoids compounds after spraying with AlCl3 and the mangosteen leaf Biosutography test had inhibitory zone activity against the bacteria Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Keywords: Mangosteen Leaves. Antibacterial, TLC Bioautography.  ABSTRAK Daun manggis mempunyai senyawa flavonoid, tanin, dan saponin yang dapat berkhasiat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi daun manggis memiliki efek antibakteri dan mengetahui golongan senyawa yang teridentifikasi memiliki aktivitas antibakteri setelah dilakukan pengujian KLT Bioautografi. Sampel diektrak dengan metode maserasi dengan pelarut 96% dan difraksinasi dengan metode  fraksinasi cair-cair dengan pelarut metanol, n-heksan dan etil asetat, aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar (Kirby and Bauer) dengan 3 kosentrasi yaitu 10%, 20% dan 30%. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan pelarut n-heksan dan klorofom. KLT-Bioautografi menggunakan metode bioautografi kontak. Hasil penelitian menunjukan daun manggis pada fraksi metanol  dengan kosentrasi 30% memiliki aktivitas zona hambat ppaling besar terhadapat bakteri Staphylococcus aureus dan fraksi etil asetat dengan kosentrasi 30% memiliki aktivitas antibakteri paling besar terhadap  Escherichia coli. Hasil penelitian KLT-Bioautografi menunjukan golongan senyawa flavonoid setelah disemprotkan dengan AlCl3 dan uji Bioautografi daun manggis memiliki aktivitas zona hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kata kunci : Daun Manggis, Antibakteri, KLT- Bioautografi.
PKM PADA KELOMPOK MASYARAKAT DESA MAPANGET LINGKUNGAN I DAN II KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA TENTANG SWAMEDIKASI YANG RASIONAL DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DIBIDANG KESEHATAN Lolo, Widya Astuty; Yudistira, Adithya
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Derajat kesehatan yang baik dimulai dari pengetahuan yang baik tentang upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan oleh setiap orang. Hal ini terbukti dengan berbagai cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam upaya tersebut, diantaranya dengan menggunakan obat kimia ataupun obat tradisional. Tidak jarang diantaranya yang melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi). Akan tetapi dengan pengetahuan yang belum memadai, sering ditemukan masalah dalam pengobatan yang dijalani. Berbagai masalah yang dijumpai tidak jarang berujung pada semakin beratnya derajat keparahan penyakit yang berdampak pada besaran biaya yang dikeluarkan oleh pasien semakin besar. Mitra pada kegiatan ini yaitu kelompok masyarakat di Desa Mapanget Lingkungan I dan II Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara.Berdasarkan survey yang dilakukan dengan wawancara pada beberapa orang di lingkungan mitra diketahui bahwa masyarakat masih memiliki tingkat pengetahuan yang minim mengenai obatobatan dan cara penggunaannya. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Mapanget Lingkungan I dan II Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara tentang pengetahuan dalam melakukan swamedikasi yaitu memilih dan menggunakan obat secara rasional sehingga tercapai derajat kesehatan yang baik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu ceramah yang berisi materi terkait swamedikasi yang rasional, diskusi kelompok serta studi kasus yang sering terjadi dimasyarakat. Selain ceramah, juga dibuat brosur yang menarik tentang swamedikasi sehingga masyarakat lebih mudah memahami. Hasil dari kegiatan ini memberi dampak perubahan pemahaman dan sikap masyarakat dalam melakukan swamedikasi, sehingga kerugian yang ditanggung oleh masyarakat akibat kesalahan pengobatan dapat dihindari._____________________________________________________________________________Kata kunci : Swamedikasi, rasional, peningkatan pengetahuan
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANALISIS KLT-BIOAUTOGRAFI DARI FRAKSI BIJI KOPI ROBUSTA (COFFEA CANEPHORA PIERRE EX A. FROEHNER) Paputungan, Wazhifa Andarini; Lolo, Widya; Siampa, Jainer
PHARMACON Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Coffee is a plant that contains compounds such as flavonoids, which have antibacterial activity. The purpose of this study was to determine the fraction of the ethanol extract of robusta coffee beans whether it has an antibacterial effect and know the class of compounds identified after TLC-Bioautography. The extraction method used was maceration with 96% ethanol and fractionation using liquid-liquid method with methanol, n-hexane, and ethyl acetate. Antibacterial testing using the agar diffudion method with concentration of 10%, 20%, 30% respectively. The results of study of 30% methanol fraction for Staphylococcus aureus bacteria have a 12,58 mm inhibition zone and Escherichia coli bacteria 11,60 in the strong category. The largest fraction of the inhibition zone is the 30% methanol fraction of robusta coffee beans was carried out by TLC-Bioautography test using the mobile phase of chloroform : n-hexane (1:2). Tests for antibacterial activity with contact bioautography methods resulted in spotting on the chromatogram, which produces a inhibitory zone. The characteristics of the spots were carried out with the appearance of AlCl3 and dragendorf patches which were suspected to be flavonoids and alkaloids. Keywords : Fraction, Antibacterial, Coffea canephora Pierre ex  A. Froehner, TLC Bioautography.  ABSTRAK Kopi adalah tanaman yang mengandung senyawa antara lain flavonoid yang mempunyai aktivitas antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fraksi dari ekstrak etanol biji kopi robusta apakah memiliki efek antibakteri dan mengetahui golongan senyawa yang teridentifikasi memiliki aktivitas antibakteri setelah dilakukan pengujian KLT-Bioautografi. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi  dengan pelarut etanol 96% dan dilakukan fraksinasi dengan metode cair-cair dengan pelarut metanol, n-heksan, dan etil asetat. Pada pengujian antibakteri menggunakan metode difusi agar dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%. Hasil penelitian fraksi metanol konsentrasi 30% untuk bakteri Staphylococcus aureus memiliki zona hambat 12,58 mm dan bakteri Escherichia coli 11,60 mm dengan kategori kuat. Fraksi yang paling besar zona hambatnya yaitu fraksi metanol konsentrasi 30% dilakukan pengujian KLT-Bioautografi menggunakan Bioautografi kontak. Aktivitas antibakteri terhadap fraksi metanol biji kopi robusta dilakukan dengan uji KLT-Bioautografi menggunakan fase gerak kloroform : n-heksan (1:2). Pengujian aktivitas antibakteri dengan metode bioautografi kontak hasil yang diperoleh terdapat bercak pada kromatogram yang menghasilkan zona hambat. Karakteristik bercak dilakukan dengan penampak bercak AlCl3 dan dragendorf  diduga bercak tersebut adalah flavonoid dan alkaloid. Kata kunci : Fraksi, Antibakteri, Coffea canephora Pierre ex A. Froehner, KLT-Bioautografi.
ISOLASI DAN UJI ANTIBAKTERI DARI ISOLAT BAKTERI YANG BERASOSIASI DENGAN SPONS CALLYSPONGIA AERIZUSA SERTA IDENTIFIKASI SECARA BIOKIMIA Liempepas, Angelika; Lolo, Widya; Yamlean, Paulina
PHARMACON Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT               Sponge Callyspongia aerizusa contain potential bioactive compound that can be utilized in the health sector. Extract of sea sponge Callyspongia aerizusa, can hamper the growth of Salmonella typhi bacteria, Streptococcus pyogenes, Shigella and Staphylococcus epidermidis. The aim of this study was to test the antibacterial activity against Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria and identify the type of symbionic bacteria of Callyspongia aerizusa sponge based on their physiological and biochemical characteristics. The method of testing the antibacterial activity was agar diffusion method (Kirby and Baurer diffusion disc). There were three bacterial isolates namely T1, T2, and T3 isolates. The result showed that T1, T2, and T3bacterial isolates had antibacterial activity against Escherichia coli and Staphylococcus aureus test bacteria. Based on the biochemical test, T2bacterial isolates were identified as Bronchothrix bacteria and T1and T3 bacterial identified as Desulfotomaculum. Keywords: Callyspongia aerizusa, Antibacterial activity, symbiont bacteria, Biochemical Identification   ABSTRAKSpons Callyspongia aerizusa memiliki kandungan senyawa bioaktif potensial yang dapat dimanfaatkan dibidang kesehatan. Ekstrak spons laut Callyspongia aerizusa dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi, Streptococcus pyogenes, Shigella dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari bakteri simbion spons Callyspongia aerizusa terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcuc aureus dan mengidentifikasi jenis bakteri simbion spons Callyspongia aerizusa berdasarkan karakteristik fisiologis dan biokimianya. Metode pengujian aktivitas antibakteri yang digunakan yaitu metode difusi agar (disc diffusion Kirby and Baurer). Terdapat tiga isolat bakteri yaitu isolat T1, T2, dan T3. Hasil penelitian menunjukan bahwa isolat bakteri T1, T2, dan T3 memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji Escherichia coli dan Staphylococcuc aureus. Berdasarkan uji biokima, isolat bakteri T2 diduga sebagai bakteri Brochothrix dan  isolat bakteri T1 dan T3 diduga sebagai bakteri Desulfotomaculum.Kata kunci: Callyspongia aerizusa, Aktivitas antibakteri, Bakteri simbion, Identifikasi Biokimia