Rochmady
Coastal And Isle Research Group, College Of Wuna Agriculture, Raha Pusat Studi Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil, Sekolah Tinggi Pertanian Wuna, Jl. Letjend. Gatot Subroto Km.7 Lasalepa Raha 93654

Published : 86 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis nilai ekonomi hutan mangrove di Kabupaten Muna (Studi kasus di Desa Labone Kecamatan Lasalepa dan Desa Wabintingi Kecamatan Lohia) Abdul Rakhfid; Rochmady Rochmady
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6 (2013): Publikasi Edisi Spesial
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.0.82-104

Abstract

Penelitian dilaksanakan bulan Juni–Desember 2013 di Desa Labone, Kecamatan Lasalepa dan Desa Wabintingi, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna tentang nilai ekonomi hutan dengan pendekatan nilai pasar menggunakan instrumen kuisioner dan wawancara mendalam.  Data pengukuran vegetasi hutan dan nilai ekonomi dianalisis secara deskriptif.  Hasil analisis menunjukkan nilai penutupan 18,347%, 27,932% dan 3,766% (Ci<50%).  Hutan mangrove di Desa Wabintingi, nilai penutupan 104,909%, 25,480% dan 37,691 (Ci>75%). Kondisi hutan mangrove Desa Wabintingi lebih baik dibanding hutan mangrove Desa Labone.  Jenis pemanfaatan sumberdaya hutan mangrove di Desa Labone yakni penambangan pasir, pengambilan kayu bakar komersial, pengrajin atap nipa, penangkapan kepiting, ikan dan pengumpulan kerang-kerangan.  Sementara di Desa Wabintingi yakni pengrajin atap daun nipa, penangkapan kepiting, udang, ikan, dan pengumpulan kepiting.  Manfaat tidak langsung berupa penjaga abrasi pantai, siklus makanan dan penyedia bahan organik, dan sebagai penyerap karbon.  Nilai ekonomi Desa Labone mencapai Rp.131.076.911,- per hektar per tahun atau sebesar Rp.2.836.335.023,- per tahun dengan sumbangan terbesar bersumber dari manfaat tidak langsung sebesar 95,10%, manfaat pilihan 2,88%, manfaat keberadaan 1,57% dan manfaat langsung 0,45%.  Sementara nilai ekonomi Desa Wabintingi mencapai Rp.135.116.100,- per hektar per tahun, dengan sumbangan tersbesar bersumber dari manfaat langsung aktual 63,57%, manfaat tidak langsung 34,55%, manfaat keberadaan 1,78% dan manfaat pilihan 0,10%.
Length and weight relationship bronze featherback (Notopterus notopterus, Pallas 1769) in Sei Pulai Reservoir, Bintan Regency, Riau Island Susiana Susiana; Dedy Kurniawan; Ulfa Rianti; Rapita Rapita; Daza Septian Nugraha; Edo Edo; Kamal Rudin; Bim Aprilyanto; Hardi Wiradinata; Pangga Kurnia Dialam; Rochmady Rochmady
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 14, No 2 (2021)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.14.2.353-357

Abstract

Sei Pulai Reservoir is one of the sources of raw water for the people of Bintan Island, Riau Islands, to be precise in Tanjungpinang and its surroundings. Sei Pulai Reservoir is also a habitat for belida fish (Notopterus notopterus). The purpose of this study was to determine the relationship between length and weight of belida fish (N. notopterus) in Sei Pulai Reservoir, Bintan Regency. Sampling was carried out once a week from April to May 2021 based on fishermen's catch areas and fish habitats. The relationship between length and weight of male fish is W = 0,00000006L3,4839 which indicates a positive allometric growth pattern and for female fish is W = 0,000002L2,761which indicates a negative allometric growth pattern.
Editorial - Publikasi Perdana versi Online (daring) Rochmady Rochmady
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 10, No 2 (2017): Edisi Perdana Publikasi Online
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.10.2.IFC

Abstract

Pengaruh bobot bibit berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) strain coklat metode long line menggunakan rumpon ganda Rochmady Rochmady; Sulaeman Sulaeman; La Saluddin
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.2.1-7

Abstract

Pengetahuan tentang budidaya rumput laut terkait upaya mendapatkan hasil produksi yang besar diduga terkait erat dengan penggunaan bobot awal bibit. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh bobot awal bibit yang berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut K. alvarezii strain coklat metode long line menggunakan rumpun ganda. Penelitian dilaksanakan bulan Maret-April 2014. Perlakuan penelitian terdiri atas bobot awal bibit sebesar 50±0,05g, 75±0,05g, dan 100±0,05g. Pengamatan bobot rumput laut dilakukan dengan interval waktu 9 hari sekali pengamatan, selama 45 hari pemeliharaan. Desain penelitian menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diuji Pertumbuhan Mutlak (PM) dan Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS). Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA). Hasil analisis menunjukkan pertumbuhan mutlak tertinggi diperoleh pada rumput laut dengan bobot awal bibit sebesar 100±0,05g mencapai  bobot sebesar 556,41g dan terendah pada bobot awal bibit sebesar 50±0,05g mencapai bobot sebesar 366,71g. Sementara Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS) tertinggi diperoleh pada rumput laut dengan bobot awal bibit sebesar 50±0,05g mencapai 15,55% dan terendah pada bobot awal bibit sebesar 100±0,05g mencapai 13,99%. Perlakuan bobot awal bibit rumput laut K. alvarezii strain coklat metode long line menggunakan rumpun ganda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan mutlak (PM), laju pertumbuhan spesifik (LPS) selama masa pemeliharaan.
Analisis parameter oseanografi melalui pendekatan sistem informasi manajemen berbasis web (Sebaran suhu permukaan laut, klorofil-a dan tinggi permukaan laut) Rochmady Rochmady
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.1.1-7

Abstract

Penelitian dilakukan bertujuan untuk menganalisis anomali parameter oseanografi yang meliputi suhu permukaan laut (SPL), sebaran klorofil-a dan tinggi permukaan laut selama musim timur (April-Juni 2007) dan musim barat (Nopember 2007-Januari 2008) di perairan Selat Buton sebagian Laut Banda dengan posisi geografis 120o-125oBT dan 1o-8oLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan peta suhu permukaan laut (SPL) pada musim timur terjadi penurunan derajat suhu permukaan laut dari bulan April menuju bulan Juni. Penurunan derajat SPL pada bulan Juni tersebut diduga mengakibatkan terjadinya upwelling. Namun demikian, peristiwa upwelling tersebut tidak terjadi pada musim barat. Berdasarkan peta sebaran khlorofil-a terlihat bahwa konsentrasi khlorofil-a semakin meningkat dari bulan April hingga menuju bulan Juni 2007. Hal ini mengindikasikan terjadinya peristiwa upwelling pada musim timur. Sementara itu, berdasarkan peta sebaran tinggi permukaan laut (TML) terlihat bahwa karakteristik tahunan tinggi permukaan laut mengalami penurunan pada musim timur dan sebaliknya mengalami peningkatan pada musim barat. Berdasarkan ketiga parameter oseanografi tersebut diketahui bahwa potensi penangkapan ikan terjadi pada musim timur dan berangsur-angsur menurun pada musim barat. Hal ini disebabkan terjadinya penurunan derajat SPL dan konsentrasi khlorofil-a serta menurunnya tinggi permukaan laut pada musim timur yang kaya akan nutrien dan berangsur-angsur mengalami penurunan pada musim barat.
Analisis pengembangan tanaman hutan komersil berbasis kesesuaian lahan di Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Ahmad Sabir; Rochmady Rochmady
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.91-101

Abstract

Penelitian dilakukan di Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian bertujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk pengembangan vegetasi hutan di kecamatan Tinanggea kabupaten Konawe Selatan, dan untuk menentukan rekomendasi untuk perencanaan penggunaan lahan dan strategi untuk mengembangkan vegetasi hutan di kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian dilakukan dari Juli hingga Desember 2016. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data demografi sekunder dikumpulkan dari BPS Tinanggea dan lembaga terkait, serta dari laporan sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. Data primer dikumpulkan dari survei tanah di lapangan, analisis laboratorium, analisis kesesuaian lahan, dan arah penggunaan lahan. Kelas terbaik dari kesesuaian lahan aktual untuk pengembangan tanaman hutan termasuk teak dan akasia, dan sengon. Kelas potensial lahan terbaik yang cocok untuk pengembangan tanaman hutan adalah jati dan sengon. Arahan untuk pengembangan tanaman hutan adalah: SPL 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 20, 21, 22, 23, 25, 26, dan 27 (sengon), SPL 7, 8, 9, 11, 16, 17, 18, 19, 24, 28, 29, 30, 31 (jati) dan 13, 14, 15 (sengon, jati). Strategi pengembangan tanaman hutan di Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan dapat dilakukan dengan meningkatkan kemandirian petani, pengembangan kemitraan, pengembangan kelompok tani, peningkatan keterampilan sumber daya manusia, demplot yang lebih intensif, dan peningkatan pemanfaatan teknologi melalui pengembangan dan perluasan.
Nisbah kelamin dan ukuran pertama matang gonad kerang lumpur (Anodontia edentula, Linnaeus 1758) di pesisir Lambiku, Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna Rochmady Rochmady; Sharifuddin Bin Andy Omar; Lodewyck S Tandipayuk
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.1.1-9

Abstract

Penelitian dilakukan di pesisir Lambiku dengan tujuan untuk menganalisis nisbah kelamin dan ukuran pertama matang gonad kerang lumpur. Data dianalisis untuk mengetahui nisbah kelamin dan ukuran pertama matang gonad kerang lumpur Pulau Tobea dengan menggunakan analisis chisquare (χ2) dan Metode Spearmen-Karber (Udupa, 1986). Hasil analisis nisbah kelamin dengan menggunakan chi-square berdasarkan stasiun pengambilan sampel, waktu pengambilan dan tingkat kematangan gonad (TKG) menunjukkan nisbah kelamin jantan kerang lumpur cenderung sebanding dengan jenis kelamin betina. Hal ini ditunjukkan dengan nilai chi-square hitung=chi-square tabel baik berdasarkan waktu pengambilan sampel (0,6770), berdasarkan tingkat kematangan gonad (TKG) (2,7462), berdasarkan stasiun pengamatan (3,3673). Ukuran pertama matang gonad kerang lumpur, jenis kelamin jantan mencapai ukuran rata-rata panjang cangkang sebesar 55,03 mm, pada kisaran panjang cangkang sebesar 54,47-55,60 mm. Untuk jenis kelamin betina mencapai ukuran pertama matang gonad dengan rata-rata panjang cangkang sebesar 54,93 mm, pada kisaran panjang cangkang sebesar 54,48-55,38 mm. Kerang lumpur di pesisir Lambiku, ukuran pertama matang gonad sebenarnya untuk jenis kelamin jantan mencapai ukuran panjang cangkang sebesar 50,2 mm dan jenis kelamin betina mencapai ukuran panjang cangkang sebesar 51,0 mm.
Length-weight relationship of Threadfin Bream (Nemipterus sp.) in Village Malang Rapat Waters, Bintan Regency, Riau Island Rapita Rapita; Susiana Susiana; Rochmady Rochmady
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 2 (2020)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.2.449-453

Abstract

Village Malang Rapat waters are have the potential and habitat of kurisi fish resources (Nemipterus sp.). The research was to determine the length-weight relationship of kurisi fish (Nemipterus sp.) in Village Malang Rapat. Sampling of kurisi fish (Nemipterus sp.) in two months (October-November 2020) is taken once a week based on fishing grounds and habitat. Length-weight relationship of female and male kurisi fish (Nemipterus sp.) were y = 1,1568x2,0659 and y = 1,2123x1,8971 respectively, based on this value show that female and male kurisi fish (Nemipterus sp.) in Village Malang Rapat waters have negative allometric growth patterns (b < 3).
Editorial - Publikasi Perdana Rochmady Rochmady
Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.akuatikisle.1.1.IFC

Abstract

Editorial - Publikasi Perdana Rochmady Rochmady
Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.akuatikisle.1.1.IFC

Abstract