Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Keterampilan Menyusun Dokumen Ajuan Hak Cipta bagi Guru-Guru Agus Muji Santoso; Slamet Hariyadi; Bea Hana Siswati; Ericka Darmawan; Astri Rino Oktivasari; Rizhal Hendi Ristanto; Sulistiono Sulistiono; Budhi Utami; Dwi Ari Budiretnani; Tutut Indah Sulistiyowati; Ida Rahmawati; Elysabet Herawati; Poppy Rahmatika Primandiri; Khoiriyah Khoiriyah; Sujarwoko Sujarwoko; Wahid Ibnu Zaman; Heru Budiono; Wiji Arianti; Dila Elpin Setiani
Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Asosiasi Pengelola Publikasi Ilmiah Perguruan Tinggi PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55506/arch.v2i2.73

Abstract

Implementasi kurikulum merdeka telah memacu kreativitas guru untuk mengembangkan perangkat ajar sesuai dengan prinsip pembelajaran terdeferensiasi. Namun, kesadaran guru terhadap perlindungan kekayaan intelektual masih rendah. Oleh karena itu, program pemberdayaan guru SMA dirancang dengan menggunakan metode ODSIMED. Tujuan program untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam menyusun ajuan hak cipta. Program dilaksanakan selama tiga bulan berbasis hands on. Tes awal dan akhir diberikan secara elektronik untuk mendapatkan data pemahaman tentang hak cipta. Data keterampilan penyusunan ajuan hak cipta diperoleh dari hasil skoring penugasan. Program ini dinilai baik oleh mitra dengan indeks mutu layanan sangat baik (3,56). Ada peningkatan yang sangat baik pada pemahaman dan keterampilan guru dalam menyusun dokumen ajuan hak cipta.
EDUKASI CEGAH DEHIDRASI PADA ANAK SEKOLAH LEWAT PENYULUHAN GERAKAN AMIR (AYO MINUM AIR) DI SDN 1 KEDAK KABUPATEN KEDIRI Elysabet Herawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v7i1.3205

Abstract

Anak usia sekolah banyak membutuhkan konsumsi cairan karena aktivitasnya yang tinggi. Ketidakcukupan asupan air di dalam tubuh akan menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi anak di sekolah dapat berakibat penurunan daya fikir sehingga anak kurang fokus belajar, hingga dapat berakibat fatal yakni hilangnya kesadaran. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu antisipasi yang baik terkait kekurangan cairan pada anak. Cegah dehidrasi anak usia sekolah dengan edukasi dan Gerakan AMIR (Ayo Minum Air) di SD Negeri Kedak I Kecamatan Semen Kabupaten Kediri merupakan suatu program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan sebagai langkah antisipasi mencegah dehidrasi pada anak usia sekolah. Tujuan kegiatan ini adalah menambah wawasan siswa SD Negeri Kedak I terhadap bahaya dehidrasi dan meningkatkan kesadaran minum air putih minimal 6 gelas sehari demi kecukupan cairan tubuhnya selama sekolah. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi penyuluhan kesehatanĀ  disertai pelaksanaan pre-test dan post-test. Hasil post-test 5 pertanyaan kepada sasaran siswa kelas 4 menunjukkan hasil peningkatan prosentase jawaban benar sebesar 26-81% terhadap hasil pre-test. Rekomendasi tindak lanjut setelah kegiatan ini adalah pihak sekolah bekerjasama dengan wali murid mengenai pendampingan siswa agar mencukupi konsumsi air minum selama di rumah.Kata Kunci: konsumsi air putih, dehidrasi, gerakan AMIRĀ 
Cegah Perilaku Kleptomania sejak Dini di SMK PGRI 2 Kota Kediri Norma Risnasari; Elysabet Herawati; Dhian Ika Prihananto; Muhammad Mudzakkir; Ropita Oktaviani; Yulla Yulfida Andarisma
Journal of Community Engagement in Health Vol 3 No 1 (2020): Maret
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v3i1.32

Abstract

Kleptomania termasuk kelompok gangguan kepribadian borderline artinya terletak pada batas antara normal dan psikotik, yaitu kondisi yang termasuk dalam kelompok gangguan kendali impulsif, dimana penderita tidak dapat menahan diri untuk mengutil atau mencuri. Orang dengan kelainan ini terdorong untuk mencuri barang, umumnya barang yang tidak berharga, seperti pensil, permen, sisir, atau barang lainnya dan biasanya merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah melakukan tindakan mencuri. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2019 diawali pre test dan diakhir dilakukan post test. Berdasarkan hasil pre test pada 60 siswa, maka sebanyak 19 siswa (31,6%) menyatakan belum tahu tentang pengertian kleptomania, 50 siswa (83,3%) menyatakan belum tahu penyebab kleptomania, 56 siswa (93,3%) belum tahu ciri-ciri orang yang mengalami kleptomania, 54 siswa (90%) belum tahu upaya pencegahan kleptomania, 60 siswa (100%) tidak pernah melakukan kleptomania. Setelah dilakukan penyuluhan, maka kami memberikan soal yang sama dengan soal pre test. Dari hasil post test 60 siswa (100%) menyatakan paham tentang pengertian, ciri-ciri dan upaya pencegahan kleptomania, 57 siswa (95%) menyatakan paham penyebab kleptomania dan 13 siswa (21,6%) pernah melakukan kleptomania. Penanganan yang merupakan pilihan utama untuk penderita kleptomania salah satunya dibawa ke psikolog, agar dilakukan terapi perilaku, yaitu serangkaian perilaku yang psikolog ciptakan untuk direkayasa, terapi tersebut tidak sekedar mengobati dari sisi pikirannya saja, namun juga sisi perasaannya, karena dorongan ini muncul dari perasaan, bukan pikiran. Keluarga dalam membantu proses penyembuhan sebaiknya ikut menciptakan suatu lingkungan atau suasana yang tidak memungkinkan bagi penderita klepto untuk kambuh lagi hasratnya