Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan

Kadar Kalium pada Tanah dan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) pada Lahan Aplikasi dan Tanpa Aplikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit Hasan Wirayuda; Sakiah Sakiah; Tuty Ningsih
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi Januari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.53 KB) | DOI: 10.56211/tabela.v1i1.168

Abstract

Kalium merupakan unsur hara makro bagi tanaman yang berperan penting dalam proses metabolisme, mulai dari fotosintesis, translokasi asimilat hingga pembentukan pati, protein, dan aktivator enzim. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah pabrik kelapa sawit yang jumlahnya sangat melimpah. Pada setiap ton tandan kosong kelapa sawit mengandung unsur hara 1,5% N, 0,5% P, 7,3% K, dan 0,9% Mg yang dapat digunakan sebagai pupuk pengganti tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Afdeling IV Kebun Sei Silau PT. Perkebunan Nusantara III. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskripsi, keadaan hara kalium pada dua macam perlakuan pada tanah dan tanaman pada lahan aplikasi tanpa aplikasi tandan kosong kelapa sawit di Afdeling IV Kebun Sei Silau PT. Perkebunan Nusantara III. Hasil penelitian menunjukkan kadar K total pada lahan aplikasi TKKS adalah 2830,50 ppm sedangkan pada lahan tanpa aplikasi TKKS adalah 2054,15 ppm. Kandungan K dapat ditukar pada lahan aplikasi TKKS yaitu 2,41 me/100 g sedangkan pada lahan tanpa aplikasi TKKS memiliki angka yaitu 0,84 me/100 g. Serapan hara K Tanaman pada lahan aplikasi TKKS adalah 0,77% dan serapan hara K Tanaman di lahan tanpa aplikasi TKKS adalah 0,69%. Serapan hara K tanaman pada kedua sampel dikategorikan kurang (defisiensi).
Manajemen Pemupukan Tanaman Menghasilkan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Afdeling I Kebun Tanah Raja PT Bakrie Sumatera Plantations Tuty Ningsih; Inggrid Ovie Yosephine; Subakti P. Butar-Butar
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.791 KB) | DOI: 10.56211/tabela.v1i2.269

Abstract

Manajemen Pemupukan merupakan rangkaian proses kegiatan pemupukan dimulai dari perencanaan, pembagian tugas dan fungsi karyawan, pelaksanaan dan pengendalian. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan memahami manajemen pemupukan tanaman menghasilkan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berdasarkan fungsi manajemen dan mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi di Lapangan. Penelitian dilakukan di Afdeling I kebun Tanah Raja PT Bakrie Sumatera Plantation (BSP) pada bulan April – Juli 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kulitatif dengan mengumpulkan data primer dari kuesioner melalui wawancara dan mengamati fenomena di lapangan dan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Manajemen pemupukan Tanaman menghasilkan kelapa sawit terdiri atas: (a) Perencanaan (Planning) yang meliputi penyusunan RKAP, pengambilan contoh daun (KCD), rekomendasi pemupukkan, persiapan lapangan, peralatan dan pengangkutan. (b) Organisasi (Organizing) merupakan pembagian pekerjaan untuk pemupukan yang berjumlah 17 tenaga kerja dan terdiri atas 10 tenaga kerja penabur, 5 tenaga kerja pengecer dan 2 tenaga kerja bongkar muat. (c) Pelaksanaan (Actuating) yang kegiatannya terdiri atas persiapan pemupukan dan aplikasi pemupukan. (d) Pengawasan (Controlling) yaitu asisten Afdeling di bantu oleh mandor perawatan mengawasi langsung kegiatan pemupukansecara rinci dan menyeluruh. (2) Fenomena yang terjadi dilapangan adalah pengaplikasian pupuk ke tanaman kelapa sawit belum sesuai dengan rekomendasi pemupukan hal ini disebabkan karena adanya penggunaan pupuk majemuk (NPK) diluar dari rekomendasi pemupukan dan kurangnya ketersedian pupuk di gudang dikarenakan proses pengiriman pupuk yang lama dari kantor pusat.
Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Buah dan Sayur dengan Penambahan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Tuty Ningsih; Ike Pransiska; Habib Prayitno; Giyanto Giyanto
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 2 No. 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/tabela.v2i2.579

Abstract

Semakin meningkatnya limbah buah, sayur dan Tanda Kosong Kelapa Sawit (TKKS) berpotensi tinggi untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). Maka dari itu POC dijadikan sebagai media yang baik dalam mengurai jumlah limbah yang terdapat dilingkungan serta untuk meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Pengolahan Pemanfaatan Sampah (SP2S) Dusun III, Desa Selemak, kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang pada bulan juni sampai agustus 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Pengujian parameter dengan analysis of variance (ANOVA) dan dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan Kadar unsur hara POC yang berasal dari sayur dan buah dengan penambahan TTKS yaitu 1) rataan kadar hara nitrogen sebesar 0,06%; rataan kadar hara fosfor sebesar 0,09% dan rataan kadar kalium sebesar 0,31%. Kadar Hara ini belum memenuhi standar mutu pupuk cair organik. 2)Kadar hara nitrogen signifikan dan berbeda nyata pada setiap perlakuan dimana P1dan P2 berbeda nyata dengan P3. Sedangkan perlakuan untuk kadar hara Posfor dan Kalium tidak berbeda nyata. Peningkatan unsur makro POC seiring dengan pengurangan volume POC yang berasal dari TTKS. Penambahan volume POC yang berasal dari TTKS akan mengakibatkan penurunan kadar hara Nitrogen (N) sebesar 30-40%, Phospor (P) sebesar 0-54%, dan Kalium (K) sebesar 17-36%.