Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peningkatan Kesehatan Masyarakat Teluk Batang secara Mandiri melalui pembuatan Handsanitizer dan Desinfektan berbasis Eco-Enzyme dari Limbah Sayuran dan Buah Ikha Safitri; Agus Yuliono; Mega Sari Juane Sofiana; Shifa Helena; Arie Antasari Kushadiwijayanto; Warsidah Warsidah
Journal of Community Engagement in Health Vol 4 No 2 (2021): September
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v4i2.248

Abstract

Kesehatan adalah salah satu berkah yang sangat berharga dalam kehidupan. Kondisi pandemi Covid-19 telah melahirkan budaya 3M dalam kehidupan sehari-hari, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Mencuci tangan menggunakan handsanitizer merupakan cara yang praktis untuk membunuh mikroorganisme. Namun, handsanitizer yang tersedia di pasaran memiliki variasi bahan baku yang mengandung Alkohol 96% dan peroksida. Pemakaian yang sering dan dalam jangka waktu yang lama dapat memberikan efek samping iritasi pada kulit tangan. Selain itu, upaya lain untuk menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan larutan desinfektan. Larutan ini dapat membebaskan lantai, dinding rumah, peralatan rumah tangga, dan udara sekitar dari mikroorganisme. Namun, desinfektan umumnya mengandung komponen kimia yang sangat korosif. Oleh karena itu, kondisi ini mendorong pencarian sumber bahan ramah lingkungan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Teluk Batang secara mandiri melalui pembuatan handsanitizer dan desinfektan berbasis eco-enzyme dari limbah sayuran dan buah. Eco-enzyme dibuat dari 5kg sampah campuran sayur dan buah yang difermentasi selama 3 bulan, dihasilkan cairan enzim sebanyak 9 kg dan ampas fermentasi sebanyak 6 kg. Kemudian, handsanitizer diproduksi menggunakan rasio 10% : 40% dengan mencampur 100 mL eco-enzyme dan 400 mL air bersih. Sedangkan larutan desinfektan dibuat menggunakan rasio 50% : 50% dengan mencampur 250 mL eco-enzyme dan 250 mL air bersih. Produk yang dihasilkan kemudian diberi label dan dapat digunakan langsung oleh peserta pelatihan.
Penerapan IPTEK melalui Pelatihan Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah sebagai Sabun Cuci Piring pada Masyarakat Kecamatan Teluk Batang Ikha Safitri; Arie Antasari Kushadiwijayanto; Mega Sari Juane Sofiana; Agus Yuliono; Warsidah Warsidah; Apriansyah Apriansyah
Journal of Community Engagement in Health Vol 4 No 2 (2021): September
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v4i2.253

Abstract

Kecamatan Teluk Batang mengalami pertumbuhan penduduk setiap tahunnya, dimana salah satu dari sembilan bahan pokok yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakatnya adalah minyak goreng. Pada umumnya, minyak goreng yang dikonsumsi adalah minyak kelapa yang dapat digunakan sebanyak 1-3 kali penggorengan. Namun, penggunaan secara berulang-ulang akan mengakibatkan perubahan warna dan mengakibatkan asam lemak dalam minyak tersebut menjadi semakin jenuh. Jumlah penduduk yang semakin bertambah, peningkatan kapasitas berbagai industri makanan, restoran, serta usaha kedai fastfood memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan jumlah limbah minyak goreng bekas (jelantah). Minyak jelantah dianggap sudah tidak mempunyai nilai ekonomis sehingga sering dibuang langsung ke lingkungan dan tidak diolah kembali. Pemanfaatan minyak jelantah menjadi produk sabun merupakan salah satu cara yang dapat dikembangkan untuk mengurangi limbah rumah tangga. Pelatihan ini bertujuan untuk menerapkan IPTEK dalam pemanfaatan limbah minyak jelantah sebagai sabun cuci piring pada masyarakat Kecamatan Teluk Batang. Pelatihan diawali dengan proses penjernihan sampel minyak jelantah, dilanjutkan dengan proses bleaching, menghilangkan bau (deodorasi) menggunakan karbon aktif, dan proses penyabunan. Untuk memberikan warna dan aroma yang menarik pada produk sabun yang dihasilkan, ditambahkan minyak sereh wangi. Produk sabun cuci piring yang dihasilkan dapat langsung digunakan untuk keperluan pribadi rumah tangga.
Program Open Ship Day Sebagai Kegiatan Sosialisasi Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Kalimantan Barat Warsidah; Ikha Safitri; Mega Sari Juane Sofiana; Arie Antasari Kushadiwijayanto; Yusuf Arief Nurrahman; Shifa Helena; Syarif Irwan Nurdiansyah; Edwin
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia has very high marine fisheries resources so it is often the target of illegal fishing, both by local Indonesian fishermen who do not have permits to use special fishing gear and by foreign fishermen who enter Indonesian territorial waters. The Marine Fisheries Resources Monitoring Station (PSDKP) is the spearhead of monitoring and controlling the management of marine fisheries resources in Indonesian waters. The aim of this activity is to obtain information about the monitoring mechanism for marine fisheries resources in Indonesian waters, especially for WPP711 which covers the operational areas of the Natuna Sea, North Natuna Sea and Karimata Strait through Open Ship Day activities. The scope of PSDKP activities is from upstream to downstream processes, from monitoring and controlling fishing regulations to the monitoring and controlling of fish cultivation regulations and fishery product processing. The activity was attended by 20 participants consisting of students from the Marine Science Study Program at Tanjungpura University. The activity was carried out using the educational lecture method and a simulation of the mechanism for catching fishing vessels carrying out illegal fishing by the ABK Hiu Macan 01 team. The evaluation results showed that the participants in this activity had a good understanding of the mechanism for monitoring and controlling the use of fisheries marine resources in the WPP711 zone and got an overview of mechanism for encircling and arresting foreign fishing vessels that carry out illegal fishing.
TIDAL CONDITION IN THE COASTAL WATERS OF THE SAMUDRA INDAH OCEAN BENGKAYANG DISTRICT WEST KALIMANTAN Hutafea Hutafea; Arie Antasari Kushadiwijayanto; Risko -
Oseanologia Vol 2, No 3 (2023): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v2i3.74390

Abstract

Samudera Indah Beach is located in Sungai Raya Kepulauan District, Bengkayang Regency. Tides have a significant influence on the dynamics of the geomorphology of waters, especially coastal waters. The phenomenon of tides in coastal waters can cause regular changes in sea level. Coastal waters are strongly influenced by the highest tides and lowest ebbs. An understanding of tides is necessary because it is one of the important perspectives in monitoring the characteristics of a body of water. This study aims to determine the analysis of tidal harmonics and determine significant fromzahl numbers and types of tides in the coastal waters of Samudra Indah, Bengkayang Regency. Field tide data collection was carried out from March 26 2021 to April 9 2021 which was carried out at Samudra Indah Beach, Bengkayang Regency, West Kalimantan. Research and collection of tidal data was carried out for 15 days. The results showed that the tidal type in the waters of Samudera Indah Beach, Bengkayang Regency, was a mixture of double daily skew with a Formzahl number of 1.3.
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS (MOLUSKA) DI KAWASAN MANGROVE KUALA SINGKAWANG KALIMANTAN BARAT Joko Septian Tri Putra; Arie Antasari Kushadiwijayanto; Syarif Irwan Nurdiansyah
Oseanologia Vol 1, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v1i2.52524

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos yang berada di kawasan Kuala Singkawang Kalimantan Barat. Penelitian ini telah dilakukan pada Bulan Februari – Oktober 2021. Penentuan stasiun pengambilan sampel menggunakan porposive sampling berdasarkan rona lingkungan  Stasiun 1 ditentukan di dalam hutan mangrove dekat  dengan pemukiman, stasiun 2 di dalam hutan mangrove dekat dengan muara sungai, stasiun 3 di dalam hutan mangrove dekat dengan laut dan stasiun 4 di dalam hutan mangrove jauh dari pemukiman, laut dan muara. Penelitian ini menggunakan transek berukuran 5x5 m. Hasil dari penelitian ini didapatkan 2 kelas dari kelompok moluska yaitu Gastropoda dan Bivalvia. Makrozoobentos yang ditemukan tersebut memiliki 5 spesies 4 spesies dikelas Gastropoda dan 1 spesies di kelas Bivalvia. Nilai kepadatan yang didapat berkisar antara 1,07-6,84 Ind/m2. Indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 0,38-0,81. Indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,23-0,58 Indeks dominasi (C) berkisar antara 0,48-0,8. Substrat yang diperoleh relatif sama sedangkan untuk parameter Suhu, DO, pH air, pH tanah relatif sama, parameter lingkungan berupa salinitas memiliki perbedaan.Kata kunci : Makrozoobentos, Singkawang
PEMETAAN LUAS TUTUPAN LAHAN MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT-8 DI MEMPAWAH MANGROVE PARK (MMP) Lorensius Sumarno Oci; Arie Antasari Kushadiwijayanto; Yusuf Arief Nurrahman
Oseanologia Vol 1, No 1 (2022): APRIL
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v1i1.51948

Abstract

Mempawah Mangrove Park (MMP) memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata hutan mangrove, oleh sebab itu informasi mengenai luasan batasan ekowisata hutan mangrove di MMP ini sangat pening. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan mengetahui luas tutupan lahan kawasan hutan mangrove di MMP Desa Pasir Kanupaten Mempawah. Pemetaan dilakukan menggunakan cira Landsat-8 dan diikuti dengan ground check. Penentuan titik koordinat ground check menggunakan Global Positioning System (GPS). Hasil pengeceka lapangan (ground check) menunjukkan bahwa luasan hutan mangrove yang berada di MMP seluas (45,11 Ha). Terdapat 4 kelas tutupan lahan mangrove di MMP yaitu hutan mangrove sekunder (36,57 Ha) dengan persentase (81%), hutan pantai (7,85 Ha) dengan persentase (17%), perkebunan (0,27 Ha) dengan persentase (0,21%) dan lahan terbuka (0,42 Ha) dengan persentase (0,94%). Berdasarkan kerapatan hutan mangrovenya, MMP dapat dibagi menjadi 2 kelas kerapatan yaitu kerapatan rapat sebesar (34,35 Ha) dengan persentase (76,13%) dan kerapatan jarang sebesar (10,77 Ha) dengan persentase sebesar (23,87%).
KONDISI MACRO DEBRIS PADA KAWASAN KONSERVASI PENYU DI PANTAI KAMPAK SUNGAI BELACAN KECAMATAN PALOH KALIMANTAN BARAT Muhammad Ridwan Septian Wardhana; Arie Antasari Kushadiwijayanto; Yusuf Arief Nurrahman
Oseanologia Vol 2, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v2i2.59612

Abstract

Sampah laut (marine debris) merupakan bahan padat yang diproduksi atau diproses secara langsung atau tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja, dibuang atau ditinggalkan di dalam lingkungan laut. Sampah laut dapat terdampar di wilayah pantai akibat fenomena fisika di laut. Penelitian ini dilakukan pada wilayah konservasi penyu di Pantai Kampak Sungai Belacan, Kecamatan Paloh, Kalimantan Barat. Pantai Kampak yang merupakan wilayah konservasi jarang ada kegiatan manusia sehingga sampah laut yang terdampar dapat terakumulasi seiring waktu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendata jenis sampah yang terdampar di pesisir pantai. Terdapat tiga stasiun yang digunakan dalam penelitian ini. Pendataan sampah mengacu pada form International Coastal Cleanup (ICC) dengan luas area pendataan sepanjang 100 m tiap stasiun. Kategori sampah yang paling banyak ditemukan adalah (benda yang sering ditemukan) dengan sampah terbanyak adalah tutup botol plastik. Ada dua kategori yang ditambahkan karena tidak terdapat di form ICC yaitu macro debris dan sampah lainnya. Analisis Anova Satu Arah digunakan sebagai perbandingan pada tiap stasiun di wilayah penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa banyaknya sampah yang ditemukan mempengaruhi lingkungan terutama wilayah pesisir pantai.
Inisasi Eduwisata Kubu Raya Estuary Cruise Sebagai Upaya Konservasi Inklusif Arie Antasari Kushadiwijayanto; Setra Kusumardana; Ikha Safitri; Warsidah Warsidah; Mega Sari Juane Sofiana; Apriansyah Apriansyah; Yusuf Arief Nurrahman; Syarif Irwan Nurdiansyah; Sukal Minsas; Sella Agustina
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i1.2692

Abstract

Teluk Bengkolan (Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat) merupakan kawasan laut semi tertutup (estuaria) serta memiliki kondisi ekosistem mangrove sangat baik dan memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi. Meskipun demikian, terdapat dilema yang membebani usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir Teluk Bengkolan. Peran Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Tanjungpura (PSIK Untan) menjadi sangat penting dalam mengatasi dilema ini. Dan untuk mengakomodir tridharma tersebut, PSIK Untan membuat program inovasi wisata pendidikan bertajuk Pelayaran Estuari Kubu Raya (Estuary Kubu Raya Cruise) yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui wisata dan upaya konservasi melalui penyadartahuan khalayak. Kegiatan Pelayaran Pendidikan ini dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak dan dilaksanakan pada tanggal 13 – 15 Oktober 2023 di Estuari Teluk Bengkolan, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, yaitu dosen dan mahasiswa PSIK Untan, Yayasan Webe Konservasi Ketapang, Lembaga Pengelola Hutan Desa Sugai Nibung, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, dan KM Arif Azam Jaya. Pelayaran yang berlangsung selama 3 hari 2 malam memberikan pengamalan belajar bagi peserta pelayaran. Manfaat dari kegiatan ini tidak hanya diperoleh peserta namun juga masyarakat Desa Sungai Nibung. Pelayaran memberi dampak pada peningkatan minat peserta dan masyarakat untuk menjaga dan mengelola lingkungan berkelanjutan serta membuka peluang peningkatan ekonomi bagi masyarakat.