Claim Missing Document
Check
Articles

Perikanan Tangkap Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pemangkat Kalimantan Barat Safitri, Ikha; Adelita, Kristina
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 1, No 1 (2018): February 2018
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v1i1.24007

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pemangkat berperan dalam pengembangan usaha perikanan tangkap di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Salah satu alat tangkap yang dioperasikan nelayan adalah gillnet yang bersifat selektif dan ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis alat tangkap gillnet yang dioperasikan nelayan di PPN Pemangkat, konstruksi dan spesifikasi alat tangkap, kapal dan alat bantu penangkapan, cara pengoperasian alat tangkap, daerah penangkapan ikan, dan komposisi ikan hasil tangkapan. Penelitian menggunakan metode deskriptif yang bersifat survei dan observasi lapangan. Pengambilan data juga dilakukan dengan wawancara menggunakan daftar pertanyaan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan jenis alat tangkap di PPN Pemangkat adalah drift gillnet dari bahan multifilament yang dioperasikan menggunakan kapal dengan kekuatan rata-rata 30GT. Nelayan berada di laut selama 10 – 12 hari dalam satu kali trip penangkapan. Daerah penangkapan ikan meliputi perairan Penekek, Pejantan, Tambelan, Natuna, Laut Natuna, Anambas, dan Kepulauan Riau. Ikan hasil tangkapan berupa Ikan Tongkol Komo, Tongkol Abu-abu, Tenggiri, Kembung, Layaran, Kuwe, dan Talang-talang.
Struktur Komunitas Mikroalga Epifit Berasosiasi Pada Sargassum sp. Di Perairan Desa Sepempang Kabupaten Natuna Tarigas, Meilinda Tria; Apriansyah, Apriansyah; Safitri, Ikha
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2020): July 2020
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v3i2.37932

Abstract

Mikroalga epifit merupakan organisme yang dapat hidup menempel pada substrat seperti makroalga. Epifit memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas primer dan bioindikator perairan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui struktur komunitas mikroalga epifit berasosiasi pada Sargassum sp. di perairan Desa Sepempang, Kabupaten Natuna. Penelitian dilaksanakan pada bulan januari juni 2019. Pengambilan sampel mikroalga epifit dilaksanakan secara in situ. Penelitian dilakukan dengan metode survey dan penentuan stasiun pengambilan sampel secara purposive sampling. Lokasi pengambilan sampel makroalga terdiri dari 4 stasiun dengan rona lingkungan yang berbeda. Hasil identifikasi mikroalga epifit terdiri dari 8 kelas, 36 ordo, 50 famili dan 65 genus. Kelas bacillariophyceae (diatom) ditemukan dominan dengan persentase kelimpahan (72.67%), dimana kelimpahan diatom pennate (81.69%) dan diatom sentris (18.31%). Genus yang dominan ditemukan adalah Navicula, Nitzschia, Synedra, Cocconeis dan Pinnularia. Nilai indeks keanekaragaman (H) berkisar 3.04-3.18, indeks keseragaman (E) berkisar 0.77-0.83, indeks dominasi (C) berkisar 0.06-0.07, dan nilai indeks Similaritas Sorensen (ISS) berkisar 75.55-87.80%.
Perikanan Tangkap Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pemangkat Kalimantan Barat Safitri, Ikha
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 1, No 3 (2018): October 2018
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v1i3.29168

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pemangkat di Kabupaten Sambas merupakan salah satu sentra kegiatan perikanan tangkap di Kalimantan Barat. Salah satu alat tangkap yang banyak dioperasikan nelayan adalah purse seine dan menyumbang produksi ikan terbesar di PPN Pemangkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi perikanan tangkap purse seine yang dioperasikan nelayan di PPN Pemangkat, konstruksi dan spesifikasi alat tangkap, armada dan alat bantu penangkapan, daerah penangkapan ikan, dan komposisi ikan hasil tangkapan. Penelitian menggunakan metode deskriptif yang bersifat survei dan observasi lapangan. Pengambilan data juga dilakukan dengan wawancara menggunakan daftar pertanyaan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tangkap purse seine yang dioperasikan nelayan di PPN Pemangkat terdiri dari bagian sayap dan badan, terbuat dari bahan PVA multifilamen, dan dioperasikan menggunakan kapal dengan kekuatan rata-rata 51-100 GT. Satu kali trip penangkapan, nelayan berada di laut selama 10-20 hari dalam satu kali trip penangkapan. Daerah penangkapan ikan meliputi Laut Natuna Utara, perairan Pulau Subi, Pulau Midai, Pulau Panjang, hingga ke perairan Pulau Seraya. Komposisi ikan hasil tangkapan adalah ikan Layang, Selar, Tongkol Komo, Tongkol Abu-abu, Layur, Kembung, Bawal Hitam, dan Tembang.
Struktur Komunitas Mikroalga Epifit Pada Padina dan Caulerpa di Perairan Pulau Kabung Kalimantan Barat Hidayat, Maulana; Warsidah, Warsidah; Safitri, Ikha
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2021): February 2021
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v4i1.44535

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas mikroalga epifit pada Padina dan Caulerpa, kualitas lingkungan perairan dan korelasi kepadatan mikroalga epifit dengan parameter lingkungan perairan di Pulau Kabung Kalimantan Barat. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 dengan menggunakan metode survei dan penentuan stasiun pengambilan sampel secara purposive sampling yang terdiri dari tiga stasiun berdasarkan rona lingkungan. Stasiun I terdapat dermaga kapal, stasiun II terdapat aktivitas penduduk dan stasiun III tanpa aktivitas penduduk. Struktur komunitas mikroalga epifit pada Padina dan Caulerpa di perairan Pulau Kabung terdiri dari 5 divisi, 7 kelas, 45 ordo, 62 famili dan 76 genus. Kepadatan tertinggi mikroalga epifit di Perairan Pulau Kabung terdapat di stasiun III dengan nilai (4873 ind/5g) pada Padina dan kepadatan terendah yaitu stasiun I (2653 ind/5g) pada Caulerpa. Genus yang paling mendominasi adalah Amphora, Nitzchia, Pinnularia, Synedra, Chlamydomonas dan Botrydiopsis. Kisaran indeks keanekaragaman (H') berkisar antara (3,58-3,71), indeks keseragaman (E)(0,84-0,89), indeks dominansi (C) (0,03-0,04) dan indeks similaritas Sorensen (89,70-94,28%). Parameter lingkungan perairan Pulau Kabung yang berkolerasi sempurna terhadap kepadatan mikroalga epifit adalah suhu, DO, salinitas, konduktivitas, arus dan nitrat dengan nilai 1 sampai -1, sedangkan kedalaman, fosfat dan pH cenderung tidak menunjukkan korelasi yang signifikan.
Struktur Komunitas dan Laju Produksi Karbon Serasah Daun Mangrove di Kuala Singkawang Nursofiati, Nursofiati; Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Safitri, Ikha
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 3, No 3 (2020): October 2020
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v3i3.42915

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki fungsi ekologis yang penting dalam upaya mitigasi pemanasan global yaitu sebagai penyerap karbon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas dan laju produksi karbon dari serasah daun mangrove di Kuala Singkawang Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan transek kuadran untuk ukuran 10 m x 10 m untuk tingkat pohon, 5 m x 5 m untukan tingkat pancang, 2 mx 2 m untuk tingkat semai dan metode litter-trap yang berukuran 1 m x 1 m, sebanyak 2 buah dipasang setiap plot di stasiun I, II, dan III. Pengamatan dilakukan selama 15 hari. Hasil penelitian diperoleh terdapat 4 jenis mangrove yaitu A. marina, A. lanata, R.mucronata, R. apiculata dan rata-rata produksi serasah gram berat basah (Gbb) dan gram berat kering (Gbk) selama penelitian sebesar 135,88 gbb/m² dan 87,65 gbk/m²/15hr. Jumlah simpanan karbon tertinggi pada serasah daun mangrove sebesar 70,82 g/C/15hr dan 4,72 g/C/15hr.
Stuktur komunitas Dan Estimasi KArbon Sedimen Di Desa Sebubus Kabupaten Sambas Kalimantan Barat Meidiana, Vivin; Apriansyah, Apriansyah; Safitri, Ikha
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 2, No 3 (2019): October 2019
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v2i3.35842

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir perairan tropis yang memiliki tingkat produktivitas primer yang tinggi dan memiliki manfaat serta peranan penting bagi organisme akuatik juga bagi kepentingan manusia. Salah satu peran penting hutan mangrove sebagai penyerap dan penyimpan karbon dalam upaya penanggulangan pemanasan global. Desa Sebubus Kabupaten Sambas Kalimantan Barat memiliki kawasan ekosistem mangrove yang belum diketahui secara pasti struktur komunitas dan estimasi kandungan karbon organik. Oleh karena itu, penelitian mengenai struktur komunitas dan estimasi karbon organik hutan mangrove perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari dan Februari 2019. Metode pengambilan data komunitas mangrove dan sampel sedimen yaitu dengan menggunakan transek lingkaran. Analisis data komunitas mangrove menggunakan indeks Shannon-Winner sedangkan analisis karbon organik menggunakan Loss on ignition (LOI). Hasil penelitian menunjukan bahwa keanekagaraman jenis mangrove di Desa Sebubus Kabupaten Sambas tergolong rendah berkisar antara 0-0,9865 ind/Ha dan diperoleh 5 jenis mangrove yaitu Excocaria agallocha, Ceriops tagal, Soneratia alba, Bruguiera gymnoryza dan Rhizophora mucronata. Kandungan karbon organik berdasarkan variasi kedalaman  berkisar antara 2,5-12,43 Mg/ha-1. Dimana karbon tertinggi pada kedalaman 0-60 cm.
Keanekaragaman Jenis Kepiting Bakau (Scylla Sp.) Di Kuala Kota Singkawang Kalimantan Barat Kusuma, Kwirinus Rio; Safitri, Ikha; Warsidah, Warsidah
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2021): February 2021
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v4i1.44784

Abstract

Hutan mangrove merupakan ekosistem pesisir yang memiliki peran penting sebagai habitat, tempat mencari makan, pemijahan, dan pembesaran berbagai jenis organisme akuatik, seperti ikan, moluska, dan crustacea, termasuk kepiting. Kepiting bakau (Scylla sp.) ditemukan melimpah di ekosistem mangrove sebagai spesies kunci. Kelimpahan kepiting bakau dipengaruhi oleh kondisi ekosistem mangrove dan kondisi lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelimpahan dan distribusi kepiting bakau serta parameter fisika-kimia lingkungan yang mempengaruhi kehidupannya. Pemilihan lokasi pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling berdasarkan rona lingkungan yang berbeda. Pengambilan sampel dilakukan di 3 stasiun dengan petak contoh berukuran 10x10 m dan jarak antar plot 50 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepiting bakau yang ditemukan di ekosistem mangrove Kuala Kota Singkawang Kalimantan Barat terdiri dari 2 spesies, yaitu Scylla serrata dan S. olivacea dengan kelimpahan 0,09 ind/m2 dan 0,02 ind/m2. Kepiting bakau memiliki indeks keanekaragaman rendah (0,47), keseragaman tinggi (0,68), dan dominansi sedang (0,70). Faktor fisika- kimia perairan di Kawasan mangrove Kuala Kota Singkawang masuk dalam rentang optimal yang dapat mempengaruhi keberadaan dan kelimpahan kepiting bakau.
Diversitas Mikroalga Epifit Berasosiasi pada Daun Lamun Thalassia hemprichii di Pulau Lemukutan Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Lina, Herlina; Idiawati, Nora; Safitri, Ikha
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 1, No 2 (2018): July 2018
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v1i2.24002

Abstract

Lamun memiliki fungsi sebagai daerah asuhan, pemijahan, tempat mencari makan dan juga sebagai habitat bagi biota laut (ikan, meiofauna, dan mikroalga epifit). Mikroalga epifit dapat berperan meningkatkan produktivitas primer dan bioindikator pencemaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui diversitas mikroalga epifit berasosiasi pada daun lamun Thalassia hemprichii di Pulau Lemukutan, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling terdiri dari tiga stasiun pengambilan sampel dimana setiap stasiun terdapat tiga titik dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian ditemukan 3 kelas, 25 ordo, 26 famili dan 28 genus mikroalga didominasi oleh kelas bacillariophyceae (66,05%), sedangkan kelas chlorophyceae (15,72%), dan cyanophyceae (18,22%). Genus yang paling banyak ditemukan adalah Isthmia, Navicula, Nithzchia, Synedra, Climacosphenia dan Merismopedia. Kelimpahan mikroalga epifit tertinggi terdapat pada stasiun III sebesar 4.260 ind cm-2. Kelimpahan pada ujung daun lebih tinggi dibandingkan pada bagian pangkal daun dengan kelimpahan tertinggi pada stasiun III yaitu 3.302 ind cm-2. Tingkat keanekaragaman (H’) mikroalga epifit pada daun lamun dikategorikan sedang, indeks keseragaman (E) dikategorikan seragam, tingkat dominansi (C) tergolong rendah dan indeks similaritas (IS) dikategorikan sangat mirip.
Keanekaragaman Jenis Ikan di Perairan Mangrove Desa Pasir Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat Faruk, Umar; Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Safitri, Ikha
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2019): July 2019
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v2i2.30476

Abstract

Kabupaten Mempawah merupakan salah satu daerah pesisir Kalimantan Barat yang memiliki ekosistem mangrove buatan. Penelitian ini dilakukan di perairan mangrove Desa Pasir Kabupaten Mempawah dengan tujuan untuk dapat mengetahui keanekaragaman jenis ikan dan kualitas perairan mangrove Desa Pasir. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2017. Aspek yang diamati meliputi parameter perairan dan keanekaragaman jenis ikan. Metode pengambilan data menggunakan metode purposive sampling dan lokasi sampling dibagi menjadi 5 stasiun. Alat tangkap yang digunakan untuk sampling adalah gillnet dengan ukuran mata jaring 2,2,5 dan 3 inchi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air pada perairan mangrove Desa Pasir umumnya memenuhi kriteria standar kualitas air dari KLH No.51 tahun 2004. Terdapat 28 genus ikan ditemukan di lokasi penelitian dimana 18 genus teridentifikasi dan 10 sisanya belum teridentifikasi. Genus yang paling banyak ditemukan adalah Coilia. Keanekaragaman jenis ikan di perairan mangrove Desa Pasir masuk dalam kategori sedang dengan nilai 2,2876. Indeks keseragaman mendekati 1, sehingga dapat diartikan tidak terjadi dominansi jenis ikan. Indeks dominansi tergolong rendah dengan nilai 0,1206. Keanekaragaman dan kelimpahan jenis ikan tertinggi ditemukan pada stasiun III yang memiliki kerapatan vegetasi mangrove tertinggi dibandingkan stasiun lain. Keanekaragaman dan kelimpahan jenis ikan terendah ditemukan pada stasiun II dan V yang dekat aktivitas antropogenik.
Komposisi dan Aktivitas Antibakteri Asap Cair Limbah Kulit Batang Mangrove dengan Teknik Pembakaran Non Pirolisis Monica, Gracelia; Wenisda, Fransiska Monita; Idiawati, Nora; Sofiana, Mega Sari Juane; Safitri, Ikha
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 2, No 3 (2019): October 2019
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v2i3.34827

Abstract

Asap cair mengandung senyawa asam, fenol dan karbonil yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Sifat antibakteri asap cair tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif pengganti pengawet yang berbahaya bagi pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri asap cair limbah kulit batang mangrove terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Dari hasil uji antibakteri terhadap bakteri S.aureus dan E.coli diketahui bahwa asap cair tanpa destilasi memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik dibandingkan asap cair hasil destilasi.