Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pelatihan Diversifikasi Olahan Rumput Laut Bagi Masyarakat Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang Sukal Minsas; Afghani Jayuska; Muliadi Muliadi; Neva Satyahadewi; Rafdinal Rafdinal
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 19, No 1 (2022): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v19i1.3701

Abstract

Pulau Lemukutan merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut di Kabupaten Bengkayang dengan Bingke merupakan panganan khas Pontianak yang bercitarasa tinggi dan telah dibuat dalam olahan dasar yang bervariasi. Cara pembuatannya yang mudah Rumput laut merupakan salah satu komoditas daerah Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang. Desa Pulau Lemukutan merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut di Kalimantan barat. Rumput laut yang dibudidayakan pada umumnya jenis Euchema cottoni. Tujuan kegiatan ini adalah untuk peningkatan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang kewirausahaan dalam pengolahan pangan lokal berbasis rumput laut. Kegiatan PKM ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2021 di Balai Desa Pulau Lemukutan Kalimantan Barat. Mitra PKM ini adalah ibu-ibu yang tergabung dalam anggota PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Desa Pulau Lemukutan, Kalimantan Barat. Permasalahan yang dihadapi ibu-ibu PKK belum pernah mendapatkan pelatihan terkait olahan rumput laut. Oleh karena itu dilakukan kegiatan peningkatan keterampilan berupa pelatihan pengolahan rumput laut. Metode yang dilakukan dalam PKM ini adalah ceramah, praktik, tanya jawab, demontrasi, dan diskusi. Manfaat dari kegiatan PKM ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan kesadaran terkait manfaat rumput laut terhadap kesehatan sebagai asupan gizi yang optimal untuk memperkuat daya imun tubuh, kemudian meningkatnya keterampilan peserta PKM dalam membuat bingke, bakso dan nugget dengan pangan lokal berbasis rumput laut sehingga dapat dijadikan olahan pangan yang berdaya jual tinggi. Kegiatan PKM ini telah meningkatkan pengetahuan, kesadaraan dan keterampilan akan pengolahan pangan bebasis rumput laut.
Density and Spread Pattern of Carnivore Plant (Nepenthes spp.) In The Area of Sebomban Hill Bonti District, Sanggau Ternisius Apriyanto; Rafdinal Rafdinal; Sukal Minsas
Jurnal Biologi Tropis Vol. 21 No. 3 (2021): September - Desember
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v21i3.2839

Abstract

Nepenthes spp. is kind of plant that arranged ecosystem in West Kalimantan, especially in the Sebomban hill area, Sanggau Regency. But, its existence is threatened so that several species are included in the endangered category according to the Convention on International Trade in Endangered Species (CITES). The research aims to determine species, community structure, anddistribution patterns of Nepenthes spp. in the area of Sebomban hill, Bonti District, Sanggau Regency. The research method used purposive samplingand systematic sampling with transect. The results showed that there are 3 types of Nepenthes spp. namely N. ampullaria, N. mirabilis and N, gracilis. The density value of Nepenthes spp. ranged from 10 - 45 individual/ ha. The index of importance value of Nepenthes spp. ranged from 42% - 134%, the highest value being Nepenthes ampullaria in location III, while the lowest value was found in location I, namely N. gracilis. All Nepenthes spp. those found at the research location have a pattern of distribution as clustered.
Transformation of Rucah Fish Processing Into Nuggets in Setapuk Besar Village Singkawang City Sukal Minsas; Warsidah Warsidah; Mega Sari Juane Sofiana; Yusuf Arief Nurrahman; Arie Antasarie Kushadiwijayanto; Dwi Imam Prayitno; Sy Irwan Nurdiansyah
International Journal of Public Devotion Vol 5, No 2 (2022): August - December 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/ijpd.v5i2.3646

Abstract

Fish nugget is a type of fishery product processing that has a long shelf life at cold or frozen temperatures. The presentation is more practical, tastes more savory and is liked by children and adolescents, so it can be used to meet the nutritional needs of the family. The implementation of this PKM activity aims to provide training to the people of Setapuk Besar, Singkawang City, in processing trash fish fisheries waste into nuggets, with the addition of Eucheuma cottonii pulp as a partial substitute for wheat flour. This activity is carried out offline while still paying attention to and strictly implementing health protocols such as wearing masks and using hand sanitizers. The activity was attended by 20 participants consisting of members of the Setapuk Besar Village Family Welfare Development (PKK) divided into 3 working groups. This PKM activity was carried out using the lecture method followed by a demonstration of making nuggets. Monitoring and evaluation of the activities carried out during the activity showed the ability of the 3 groups of PKK mothers to process trash fish waste into frozen food nuggets based on variations in the concentration of 0, 25 and 50 g E. cottoni pulp. The results of the nugget-making activity for PKK women in Setapuk Besar village, showed that the addition of 0.25 g of E. cottoni pulp provided a better consistency of the dough and texture of processed nuggets, as well as a more savory taste.
Inhibition Activity Alpha-Glucosidase Enzyme And Toxicity From Ethanol Extract Of Caulerpa Seaweed Anisa Mulyani; Warsidah Warsidah; Mega Sari Juane Sofiana; Sukal Minsas; Riza Linda; Ikha Safitri
Barakuda'45 Vol 4 No 2 (2022): Edisi November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v4i2.278

Abstract

Caulerpa is a green macroalgae found on Lemukutan Island, West Kalimantan. Caulerpa contains bioactive compounds that have potential to inhibit the alpha-glucosidase enzyme for people with diabetes mellitus. Inhibition of the alpha-glucosidase enzyme will have an impact on delaying glucose absorption. In addition, it is necessary to carry out a toxicity test to detect toxic effects and assess safety in the use of compounds. Therefore, the purpose of this study was to determine the inhibitory activity of the alpha-glucosidase enzyme and the toxicity of the ethanolic extract of Caulerpa seaweed in Lemukutan Island waters. Identification of secondary metabolites was determined from phytochemical tests. Inhibitory activity of the alpha-glucosidase enzyme determined by using enzymatic reactions, while the toxicity by method of BSLT. The showed that the percentage yield of Caulerpa ethanol extract was 3.66%. The content of bioactive compounds in the ethanolic extract of Caulerpa contains positive alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, steroids, and phenolics. The inhibitory of the alpha-glucosidase enzyme had the highest percentage of inhibition with a concentration of 300 ppm indicating a percent inhibition of 16.85%. Toxicity obtained LC50 value of 598.19 ppm which is classified as low toxic.
Implementasi Blue Economy Melalui Kegiatan Budi Daya Rumput Laut Eucheuma cottonii di Wilayah Pesisir Pulau Lemukutan Pamela Pamela; Sukal Minsas; Bambang Kurniadi; Warsidah Warsidah; Mega Sari Juane Sofiana; Sofiana Sofiana; Ruqiah Ganda Putri Panjaitan; Renny Sari; Uray Ristian; Sy. Irwan Nurdiansyah
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i4.971

Abstract

Blue Economy adalah usaha memanfaatkan  potensi sumber daya laut berbasis lingkungan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat wilayah pesisir. Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) sebagai bagian dari program Kedaireka Matching Fund Direktorat Pendidikan Tinggi ini, dilakukan di wilayah Lemukutan untuk tujuan meningkatkan keterampilan  dan kesejahteraan masyarakat pesisir  melalui kegiatan Implementasi Blue Economy Melalui  Kegiatan  Budi Daya Rumput Laut E. cottonii di Wilayah Pesisir . Budidaya E. cottonii dilaksanakan dengan menggunakan metode longline, melibatkan sebanyak 15 orang mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan Universitas Tanjungpura serta 10 orang masyarakat setempat, selama 4 bulan berkegiatan. Kesuksesan usaha  budidaya rumput laut sangat tergantung pada pemilihan lahan dengan parameter lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan rumput laut, teknik serta metode budidaya yang sesuai. Kegiatan PKM ini menggunakan metode ceramah, simulasi di darat kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung menanam rumput laut E. cottonii di wilayah perairan Lemukutan. Dari hasil kegiatan ini menunjukkan kemampuan masyarakat menggunakan metode long line dalam budidaya rumput laut E. cottonii sudah sangat memadai, dengan pengamatan selama 50 hari menunjukkan pertumbuhan relatifve sebesar 220,50%, dan  pertumbuhan harian 3.36 %. Penanaman rumput laut harus memperhitungkan intensitas matahari untuk memaksimalkan berlangsungnya fotosintesis serta menghindari penanaman di masa menjelang ekstrim di mana terjadi curah hujan tinggi dan gelombang laut yang kuat. Blue Economy Implementation Through Eucheuma cottonii Seaweed Cultivation Activities in the Coastal Area of ??Lemukutan Island  Blue Economy is an effort to exploit the potential of marine resources based on the environment in supporting the economic growth of coastal communities. Community Service (PKM) as part of the Directorate of Higher Education's Kedaireka Matching Fund program, is carried out in the Lemukutan area for the purpose of improving the skills and welfare of coastal communities through Blue Economy Implementation activities through E. cottonii Seaweed Cultivation Activities in the Coastal Area. The cultivation of E. cottonii was carried out using the longline method, involving as many as 15 students from various study programs at Tanjungpura University and 10 local people, for 4 months of activities. The success of seaweed farming is highly dependent on the selection of land with environmental parameters that support the growth and development of seaweed, appropriate cultivation techniques and methods. This PKM activity used the lecture method, simulations on land and then continued with direct practice of planting E. cottonii seaweed in the waters of Lemukutan. The results of this activity show that the community's ability to use the long line method in cultivating E. cottonii seaweed is very adequate, with observations for 50 days showing a relative growth of 220.50% and a daily growth of 3.36%. Seaweed planting must take into account the intensity of the sun to maximize photosynthesis and avoid planting at extreme times when there is high rainfall and strong sea waves.
KANDUNGAN KARAGENAN Eucheuma cottonii YANG DIBUDIDAYAKAN DI PERAIRAN PULAU LEMUKUTAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA KEDALAMAN BERBEDA Evatricia Ica; Nora Idiawati; Syarif Irwan Nurdiansyah; sukal Minsas; Sepridawati Siregar
Media Akuakultur Vol 17, No 1 (2022): (Juni, 2022)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ma.17.1.2022.17-22

Abstract

Rumput laut merupakan biota laut yang tumbuh dan hampir tersebar diseluruh perairan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kandungan karagenan rumput laut Eucheuma cottonii yang dibudidayakan pada kedalaman berbeda di perairan Pulau Lemukutan. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Februari sampai Juli 2022 di Desa Teluk Cina, Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang,Kalimantan Barat.Data yang dikumpulkan adalah kandungan karagenan dan parameter kualitas air. Tahapan pertama adalah ekstraksi karagenan, hasil ekstraksi disentrifugasi selanjutnya ditambahkan isopropanol dengan perbandingan (supernatant : isopropanol) adalah 1:3, kemudian didiamkan selama dua jam. Endapan karagenan hasil proses presipitasi dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 60°C. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedalaman berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan karagenan Eucheuma cottonii. Rendemen karagenan tertinggi yang dihasilkan dari penelitian ini terdapat pada kedalaman 90 cm yaitu sebesar 58,00 %, sedangkan pada kedalaman 60 dan 30 cm masing-masing yaitu 56,80 % dan 56,60 %. Hasil uji kadar air dan kadar abu pada rendemen tertinggi memperoleh kadar air 10,4 % dan kadar abu 15,57 %.
Sosialisasi Pengolahan Nugget Ikan Lele dan Jagung Muda untuk Pemenuhan Gizi Anak dalam Pencegahan Stunting secara Dini sukal minsas
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i3.1621

Abstract

Stunting adalah masalah kesehatan pada anak, berupa gangguan tumbuh kembang sehingga secara fisik akan memiliki ukuran tinggi badan yang tidak normal atau lebih rendah dibandingkan dengan tinggi badan seusianya. Stunting berdampak buruk dalam jangka panjang, seperti penampakan fisik yang tidak senormal orang lain serta kurangnya kemampuan kognitif yang menyebabkan rendahnya kemampuan akademis dan produktivitas kerja saat memasuki usia produktif. Penanganan stunting lebih dini sangat memerlukan partisipasi aktif dari semua sektor terkait. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) tentang pengolahan nugget ikan lele dengan penambahan jagung muda dalam pemenuhan gizi anak untuk pencegahan stunting adalah salah satu bentuk kepedulian dunia pendidikan terhadap masalah ini. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan keterampilan warga masyarakat desa Rodaya dalam menyediakan lauk bergizi berbahan baku komoditas lokal ikan lele dalam  memenuhi kebutuhan gizi protein anak dalam pencegahan stunting. Kegiatan diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari warga lokal desa Rodaya, yaitu ibu-ibu muda, remaja putri serta kader desa yang aktif. Dari hasil evaluasi kegiatan yang telah dilakukan menunjukkan kemampuan peserta kegiatan dalam membuat nugget ikan lele, juga aktivitas peserta yang sangat aktif merespon penyampaian-penyampaian materi selama kegiatan berlangsung.
Pelatihan Pengolahan Bingke’ berbahan Eucheuma cottonii pada Mahasiswa dan Alumni Ilmu Kelautan Universitas Tanjungpura sukal minsas; warsidah; Syarif Irwan Nurdiansyah; Shifa Helena
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bingke' is a typical Pontianak food made from eggs, coconut milk, granulated sugar and wheat flour. Some of the existing flavor variants include pumpkin, potato, taro and corn, which apart from providing a new taste, are also a partial substitute for wheat flour. The aim of this PKM activity is to improve the skills and understanding of activity participants, namely marine science students and alumni, in processing fishery products into bingke' as a high-fiber food preparation, as well as developing a business utilizing E. cottonii seaweed, which is one of the one of the leading fisheries commodities in West Kalimantan. The activity was attended by 18 participants consisting of 9 students and 9 alumni of the Department of Marine Science, Tanjungpura University. From the evaluation results during the activity until the end, it shows that the training participants already have the knowledge and skills in making seaweed-based bingke, with a savory and delicious taste and a distinctive seaweed aroma and a medium consistency, not hard and not too soft.
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Pulau Karimata dalam Kegiatan Monitoring Terumbu Karang Bambang Kurniadi; Sukal Minsas; Shifa Helena; syarif Irwan Nurdiansyah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coral reefs are the main ecosystem of marine waters, having an ecological function as a habitat for most marine biota. Apart from that, it also functions as a sea wave defense in the first phase, so it can protect coastal areas including mangroves and settlements from wave abrasion. The fertility of coral reefs is an indicator of the fertility of the waters, and the abundance of potential biota for food such as fish and mollusks and other phyla. The aim of this PKM activity is to provide outreach and assistance to the Karimata coastal fishing community in an effort to monitor the health of coral reefs in the waters with Line Intercept Transect method of Karimata Island. The partners for this activity were the Betok Jaya village community consisting of teenagers and parents including housewives, totaling 25 participants and carried out for 7 days. The results of the activity evaluation show that partners in this activity have a good understanding of the importance of monitoring coral reef growth, and have skills in carrying out coral reef monitoring techniques and reporting accompanied by supporting data.
LAJU PERTUMBUHAN Eucheuma cottonii DENGAN METODE LONG LINE BERBINGKAI DI PERAIRAN PULAU LEMUKUTAN Ayu Nurqomar; Nora Idiawati; Sukal Minsas
Oseanologia Vol 1, No 3 (2022): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v1i3.54314

Abstract

Rumput laut E. cottonii merupakan salah satu carragaenophtytes yaitu rumput laut penghasil karaginan, yang berupa senyawa polisakarida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan rumput laut jenis E. cottonii Sakul dengan metode long line berbingkai dan mengetahui parameter fisika kimia yang mempengaruhi laju pertumbuhan rumput laut E. cottonii Sakul. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa laju pertumbuhan mutlak E. cottonii yang didapatkan pada metode long line berbingkai sebesar 11,69 g/hari, sedangkan untuk laju pertumbuhan spesifik tertinggi E. cottonii pada metode long line berbingkai sebesar 11,6% pada hari ke-10 dan hari ke-50. Kata kunci: E. cottonii Sakul, long line berbingkai, laju pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, Pulau Lemukutan.