Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kearifan Budaya Lokal Dalam Ritual Rambu Solo’ di Toraja Yulfa Lumbaa; Sam'un Mukraimin; Novia Damayanti; Martinihani Martinihani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2407

Abstract

Tiap wilayah memiliki kebudayaan sebagai entitas dan karakteristik khas tersendiri bagi suatu wilayah tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan kebijaksanaan kebudayaan Rambu Solo’ masyarakat Tana Toraja. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada upacara Rambu Solo’ dengan metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam dari 10 orang informan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pelaksanaan upacara adat Rambu Solo harus sesuai dengan strata sosial masyarakat Toraja yaitu: 1) Tana’ Bulaan yaitu golongan bangsawan; 2) Tana’ Bassi yaitu golongan bangsawan menengah; 3) Tana’ Karurung yaitu rakyat biasa, dan 4) Tana Kua-Kua yaitu golongan hamba atau kurang mampu. Strata ini dilihat dari keturunan nenek moyang mereka. Selanjutnya, proses atau tahap-tahap dalam acara rambu solo ini perlu diperhatikan agar kebijaksanaan budaya lokal dalam upacara Rambu Solo’ ini tetap terjaga, sehingga dapat meminimalisir perubahan makna dalam upacara ini. Ajaran Aluk Todolo meyakini bahwa di luar diri manusia, terdapat tiga unsur kekuatan yang harus dipercaya oleh manusia. Upacara adat masyarakat merupakan manifestasi dari sistem kepercayaan masyarakat yang memiliki nilai-nilai universal yang dapat mendukung budaya bangsa. Upacara ini dianggap sakral dan merupakan kepercayaan. Setiap kegiatan manusia selalu memiliki maksud dan tujuan yang ingin dicapai, termasuk di dalamnya adalah kegiatan keagamaan Kristen maupun Islam.
Penerapan Diskusi Kelompok dalam Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas XI IPS dalam Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Lukman Ismail; Juleha Juleha; Wahyuddin Wahyuddin; Nur Fitriani Rezki.HS; Novia Damayanti; Martinihani Martinihani; Mustika Mustika
Al-DYAS Vol 2 No 3 (2023): OKTOBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/aldyas.v2i3.1490

Abstract

The purpose of this research is to increase the activity of class XI IPS students in sociology, at SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. The research method used is classroom action research (CAR). Classroom Action Research is a research activity by examining a learning activity that is given action, which is deliberately raised in a class, which aims to solve problems or improve the quality of learning in class. The cycle used in this study consists of cycle 1 and cycle 2. Each cycle consists of four stages of activity, namely planning, action, observation/evaluation, and reflection. This research was conducted at SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. This research was conducted for 2 months starting from February 28 to May 1 in the 2022/2023 school year, according to the 2013 curriculum at Muhammadiyah 1 High School Unismuh Makassar. The subjects in this study were 28 students of class XI IPS, consisting of 14 male students and 14 female students. Determining the subject of this study was based on the results of the researchers' initial observations and interviews with teachers in the field of Sociology SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, while technical data analysis used descriptive qualitative and quantitative analysis techniques using achievement criteria. The results of the research from the 1st meeting of the 2nd students were only 5 (46.46%) active people, this can be seen from the results of the teacher's observations in class. The 2nd meeting of students who were active in group discussions were 8 (73.73%) students. In the first cycle of the 1st and 2nd meetings, the average 60.23% was active, and the second cycle - an average of 88.04% with an increase of 27.91% was included in the high category. It can be concluded that after applying the group discussion learning model it can increase the activity of students in class.