Literasi matematika menggunakan konteks sosial budaya masyarakat sekitar siswa akan membantu siswa dalam memaksimalkan kemampuan literasi matematikanya. Kegiatan workshop etnomatematika ini ditujukan kepada guru matematika SMP di Kabupaten Kartanegara agar dapat membuat dan mengembangkan soal literasi matematika dengan pendekatakan konteks sosial budaya masyarakat Kutai. Model pembelajaran yang dilakukan selama kegiatan menggunakan model Project Based Learning (PjBL), yang dimulai tahap persiapan, pelaksanaan, hingga penutup. Sejumlah 28 guru matematika SMP berpartisipasi dalam kegiatan ini. Seluruh peserta mengumpulkan tugas proyek individu dan kelompok. Di akhir kegiatan, peserta diberi angket respon selama mengikuti workshop dan diperoleh nilai rata-rata di atas 80%. Konteks sosial budaya masyarakat kutai yang digunakan dalam soal literasi meliputi ulap doyo, tas anjat, baju manik-manik, amplang, tradisi Erau, dan objek wisata Desa Pela. Desain soal-soal literasi matematika dikumpulkan untuk menyempurnakan modul workshop dan telah mendapatkan HKI.Mathematical literacy using the socio-cultural context of the community around students will help students maximize their mathematical literacy skills. This ethnomathematics workshop activity is aimed at junior high school mathematics teachers in Kartanegara Regency, so they can create and develop mathematical literacy questions by approaching the social–cultural context of the Kutai community. The workshop participants were given a Project-based learning (PjBL) model during the activity. This activity started from the preparation, implementation, and closing stages. The participants in this workshop are 28 junior high school mathematics teachers. All participants were given an activity response questionnaire at the end of the workshop and obtained an average value above 80%. Workshop participants can design mathematical literacy questions using the socio-cultural context of the Kutai people. The context used includes doyo ulap, anjat bag, manik-manik dress, amplang, Erau tradition, and Pela village tourist attraction. Mathematical literacy problem designs were collected to complete the workshop module and have been copyrighted.Â