Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Defragmenting Struktur Berpikir Melalui Refleksi Untuk Memperbaiki Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Achmad Muhtadin
Primatika : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.439 KB) | DOI: 10.30872/primatika.v9i1.248

Abstract

Sebagian siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan defragmenting struktur berpikir melalui refleksi untuk memperbaiki kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi balok di kelas IX SMPN 34 Samarinda. Defragmenting struktur berpikir siswa dilakukan melalui refleksi dari hasil wawancara peneliti dengan subyek. Siswa diberikan soal cerita kemudian diambil 3 orang yang dijadikan sebagai subjek penelitian dengan metode think-out-loud (TOL). Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kesalahan siswa adalah proses memahami soal, dalam melakukan operasi perkalian dan pembagian, siswa kurang terbiasa dengan jenis soal terbuka, dan ketidaklengkapan struktur berpikir siswa dalam penyelesaian. Adapun defragmenting yang dilakukan peneliti untuk memperbaiki kesalahan siswa tersebut adalah, meminta S1 untuk menuliskan bagian yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal yang diberikan dan memberikan indeks berbeda untuk membedakan keterangan pada kolam lama dan baru, meminta S1 untuk mengingat kembali tentang cara menghitung volume, kemudian menentukan volume kolam awal V1=p1×l1×t1 dan volume kolam baru V2=4×V1, mensubtitusikan hasil V2 dan l2 ke rumus volume kolam baru V2=p2×l2×t2, menyelesaikan p2×t2=16 dengan bantuan tabel, mengecek kembali jawaban yang diperoleh dengan mengambil pasangan bilangan pada tabel kemudian mencocokkan hasil V2=p2×l2×t2 dengan V2=4×V1.
Development of Mathematical Literacy Problems using East Kalimantan Context Rusdiana Rusdiana; Auliaul Fitrah Samsuddin; Achmad Muhtadin; Petrus Fendiyanto
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 1: Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 1 Tahun in Press (Desember
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i1.1885

Abstract

A deep understanding of advanced mathematics is essential. This is without doubt. However, mathematics that is applicable on daily life is deemed more important. At least for the ones that does not belong to pure mathemacs field. One des not need to be a mathematics professor to be able to predict commute time to their work or to decide which clothes to buy with given amount of discount. This is also known as mathematical literacy. One of the key features of mathematical literacy is the integration of context. Developing or designing mathematical literacy task with local context is one of efforts to promote students’ mathematical literacy. This is because students are already familiar with the context hence they cam understand the problem statement better. The current study is design research aiming to develop mathematical literacy problems with East Kalimantan context. There are two phases in this research. The first phase is the preliminary phase. Here, PISA 2012 mathematics problems are reviewed and then researchers developed prototype problems with equal level but based on East Kalimantan context. There were nine mathematical literacy problems were developed in this phase. The second phase is the formative evaluation which consists of self evaluation, expert review and field test. From the process, nine valid items of problems with local context for measuring students’ mathematical literacy are obtained.
Pendampingan Orang Tua dalam Pembuatan Media Belajar Matematika di Kelurahan Sungai Pinang Luar Kota Samarinda Ikmawati Ikmawati; Auliaul Fitrah Samsuddin; Siti Najmiah; Dwi Rizki Ramadhan; Rusdiana Rusdiana; Zainuddin Untu; Achmad Muhtadin; Petrus Fendiyanto; Nanda Arista Rizki; Kurniawan Kurniawan
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i4.6384

Abstract

Pembelajaran matematika untuk anak usia dini harus merupakan proses yang menyenangkan. Untuk itu dibutuhkan media pembelajaran yang membuat pembelajaran anak bermakna namun tetap menyenangkan. Tujuan pengabdian ini adalah mendampingi orang tua khususnya ibu membuat media pembelajaran matematika sederhana. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2022. Peserta pengabdian ini terdiri dari 20 ibu rumah tangga sekaligus anggota PKK di kelurahan Sungai Pinang Luar. Metode yang digunakan adalah presentasi serta pendampingan praktik pembuatan media belajar. Hasil yang diperoleh adalah para peserta pelatihan mampu membuat media belajar matematika sederhana yang bahan-bahannya mudah ditemukan. Setelah penelitian ini diharapkan para orang tua lebih termotivasi dalam mendampingi pembelajaran matematika anak di rumah.Mathematics learning, especially for preschool children, should be a fun process. Therefore, what is needed is a learning media which promotes fun and, at the same time, meaningful learning. The current community service aims to guide parents, especially mothers, to make simple learning media. The participants comprised 20 women and members of the Family Welfare Movement (PKK) in Sungai Pinang Luar Sub-district. Presentation and practice are methods employed in this community service. The Renault showed that participants could use attainable material to make simple mathematics learning media. It is expected that after this activity, parents become more engaged in supporting their children's mathematics learning.
The Geometry Transformation Concepts in Bead Craft Motifs by the Kenyah Dayak Tribe Muhammad Hafizh Naufal Yahya; Haeruddin Haeruddin; Achmad Muhtadin; Nanda Arista Rizki
Ethnomathematics Journal Vol 4, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ej.v4i1.58425

Abstract

When studying mathematics, many students consider mathematics to be a difficult subject because they see it as a close system that prioritizes standards of rigor, speed, and memory. Conventional learning methods might make students bored. Various model is needed to overcome this. One of which is the culture associated with learning mathematics, known as ethnomathematics. The purpose of this study was to explore the bead crafts of the Kenyah Dayak tribe, located in Kalimantan, Indonesia, that develop heritage motifs attributed to the concept of geometric transformations on rotation and dilatation. This type of research was qualitative research involving observation, interviews, and documentation. The subject of this study was bead craft in the local area and the object of this study was the concept of geometric transformation on rotation and dilatation that exists in the craft motifs of the beads made. The data obtained in this study provides insights into the various cultural objects that can be used for triggering mathematics thinking. Through this resource, students may understand geometric concepts such as rotation and dilation, applicable to the real context of their daily life.
PENDAMPINGAN MENDESAIN SOAL LITERASI MATEMATIKA MODEL PISA DENGAN PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA (KONTEKS SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT KUTAI) Achmad Muhtadin; Nanda Arista Rizki; Petrus Fendiyanto
Al-Khidmat Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Al-Khidmat : Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jak.v6i1.17697

Abstract

AbstrakProgramme for International Student Assessment (PISA) diprakarsai oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menginisisasi melakukan evaluasi sistem pendidikan suatu negara di seluruh dunia. PISA melakukan tes literasi membaca, literasi matematika dan literasi sains siswa berusia 15 tahun secara acak di suatu negara setiap tiga tahun sekali. Hasil studi PISA untuk literasi matematika, siswa Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. Agar siswa memiliki kemampuan literasi matematika yang bisa bersaing secara global, maka standar kompetensi literasi guru matematika masih perlu ditingkatkan kualitasnya, khususnya terkait dengan penyusunan soal literasi matematika yang sesuai model PISA dengan konteks setempat. Kegiatan ini memberikan pelatihan keterampilan dalam mendesain soal literasi matematika model PISA untuk guru matematika di kabupaten Kutai Kartanegara dengan menggunakan pendekatan etnomatematika (konteks sosial budaya masyarakat Kutai). Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah agar mitra nantinya mampu mendesain soal-soal literasi matematika model PISA dalam pembelajaran di kelas dengan pendekatan etnomatematika masyarakat Kutai yang mudah dipahami dan familiar bagi siswa. Metode kegiatan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah: (1) Metode ceramah digunakan untuk memberikan pemahaman mengenai soal matematika model PISA, literasi matematika, dan soal-soal matematika menggunakan konteks sosial budaya Kutai (etnomatematika); (2) Metode demonstrasi diberikan untuk melatih dan mendampingi guru mendesain soal literasi matematika model PISA menggunakan konteks sosial budaya Kutai (etnomatematika) dan (3) Metode praktik, peserta mempraktikkan semua materi yang sudah didapatkan sebelumnya.  Hasil kegiatan yang telah dilaksanakan guru matematika mampu mendesain soal-soal literasi matematika model PISA menggunakan konteks sosial budaya masyarakat Kutai (etnomatematika). AbstractThe Program for International Student Assessment (PISA) initiated by the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) has initiated an evaluation of the education systems of a country around the world. PISA tests reading literacy, mathematical literacy and scientific literacy of 15-year-old students at random in some country every three years. The PISA results for mathematical literacy, students in Indonesia are still far from what is expected. In order for students to have mathematical literacy skills that can compete globally, the literacy competency standards of mathematics teachers in Indonesia still need to be improved in quality, especially related to making mathematical literacy problems according to the PISA model with the local context. The purpose of this activity is so that partners will be able to design PISA model mathematical literacy problems in classroom learning with an ethnomathematical approach of Kutai community that is easy to understand and familiar for students. The activity methods used in this training are: (1) Lecture method is used to provide an understanding of PISA model math problems, mathematical literacy, and math problems using the socio-cultural context of Kutai (ethnomathematics); (2) The demonstration Method is given to train and assist teachers in designing PISA model math literacy problems using the Kutai socio-cultural context (ethnomathematics) and (3) Practice Method, the participants to practice all the material that has been previously obtained. The results of the activities that have been carried out by mathematics teachers are able to design mathematical literacy problems PISA model using the socio-cultural context of the Kutai community (ethnomathematics). 
Workshop Pendampingan Literasi Guru Matematika SMP Dengan Pendekatan Konteks Sosial Budaya Kutai di Kabupaten Kutai Kartanegara Petrus Fendiyanto; Nanda Arista Rizki; Achmad Muhtadin; Ikmawati Ikmawati; Auliaul Fitrah Samsudin; Kurniawan Kurniawan
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i3.7692

Abstract

Literasi matematika menggunakan konteks sosial budaya masyarakat sekitar siswa akan membantu siswa dalam memaksimalkan kemampuan literasi matematikanya. Kegiatan workshop etnomatematika ini ditujukan kepada guru matematika SMP di Kabupaten Kartanegara agar dapat membuat dan mengembangkan soal literasi matematika dengan pendekatakan konteks sosial budaya masyarakat Kutai. Model pembelajaran yang dilakukan selama kegiatan menggunakan model Project Based Learning (PjBL), yang dimulai tahap persiapan, pelaksanaan, hingga penutup. Sejumlah 28 guru matematika SMP berpartisipasi dalam kegiatan ini. Seluruh peserta mengumpulkan tugas proyek individu dan kelompok. Di akhir kegiatan, peserta diberi angket respon selama mengikuti workshop dan diperoleh nilai rata-rata di atas 80%. Konteks sosial budaya masyarakat kutai yang digunakan dalam soal literasi meliputi ulap doyo, tas anjat, baju manik-manik, amplang, tradisi Erau, dan objek wisata Desa Pela. Desain soal-soal literasi matematika dikumpulkan untuk menyempurnakan modul workshop dan telah mendapatkan HKI.Mathematical literacy using the socio-cultural context of the community around students will help students maximize their mathematical literacy skills. This ethnomathematics workshop activity is aimed at junior high school mathematics teachers in Kartanegara Regency, so they can create and develop mathematical literacy questions by approaching the social–cultural context of the Kutai community. The workshop participants were given a Project-based learning (PjBL) model during the activity. This activity started from the preparation, implementation, and closing stages. The participants in this workshop are 28 junior high school mathematics teachers. All participants were given an activity response questionnaire at the end of the workshop and obtained an average value above 80%. Workshop participants can design mathematical literacy questions using the socio-cultural context of the Kutai people. The context used includes doyo ulap, anjat bag, manik-manik dress, amplang, Erau tradition, and Pela village tourist attraction. Mathematical literacy problem designs were collected to complete the workshop module and have been copyrighted. 
Workshop Pembuatan Soal Matematika Berbasis CTL (Contextual Teaching Learning) dan Implementasinya Menggunakan Google Sites dalam Pembelajaran Achmad Muhtadin; Berahman Berahman; Reski Herawati
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.574

Abstract

Pemanfaatan media pembelajaran berbasis web berupa Google Sites masih asing dan belum familiar di kalangan guru. Google Sites sebagai media pembelajaran dapat dimanfaatkan oleh guru dalam mengupload video pembelajaran, gambar-gambar, maupun pembahasan materi dan bahkan soal evaluasi yang terintegrasi (video, gambar dan pembahasan/umpan baliknya). Soal berbasis CTL (Contextual Teaching Learning) mengaitkan isi pelajaran dengan lingkungan sekitar siswa, sehingga akan membuat pembelajaran lebih bermakna (meaningful learning). Untuk itu, perlu dibuat soal matematika yang berbasis CTL lalu mengimplementasikan soal dengan memanfaatkan Google Sites sebagai bahan evaluasi yang efektif dan efisien. Kegiatan Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kompetensi, dan skill guru dalam membuat soal-soal matematika berbasis CTL lalu menerapkannya dalam media pembelajaran berbasis web (Google Sites) yang variatif dan interaktif. Kegiatan diikuti oleh 20 orang guru matematika yang tampak antusias mengikuti workshop selama berlangsung. Metode kegiatan yang digunakan dalam workshop ini adalah: (1) Metode Ceramah digunakan untuk memberikan pemahaman pembuatan soal matematika berbasis CTL dan implementasinya dengan Google Sites, (2) Metode demonstrasi, metode ini guru berlatih mempraktikkan membuat soal-soal matematika berbasis CTL sekaligus Google Sites setelah soal diselesaikan, dan (3) Metode diskusi dan Tanya jawab diberikan untuk mendampingi guru selama praktik. Hasil kegiatan workshop ini, guru mampu memaksimalkan dan meningkatkan kualitas soal matematika berbasis CTL dan web Google Sites dalam implementasi pembelajaran.