Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Bionatural: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi

PERUBAHAN TEKSTUR, WARNA DAN KADAR AIR TAPE PISANG PASCA PEMANASAN Nico Syahputra Sebayang
Bionatural : Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 1, No 2 (2014): BIONATURAL: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : STKIP BINA BANGSA MEULABOH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk melihat penyimpanan yang tepat dan perubahan mutu tapai pisang pasca pemanasan. Ragi yang digunakan pada pembuatan tapai pisang dibeli dari pasar tradisional.  Penelitian dan pengujian laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian, jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, kampus Universitas Sriwijaya di Indralaya.  Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 (dua) tahap, 3 (tiga) kali ulangan.  Pada tahap ini  parameter yang diuji meliputi tekstur, warna, kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan yang nyata dan perbedaan yang tidak nyata.Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pemanasan, suhu penyimpanan dan interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap tekstur, warna (L), warna (a), warna (b), kadar air. Perlakuan terbaik  diperoleh pada kombinasi C2D1 (metode pemanasan dengan ultraviolet dan suhu penyimpanan 30°C) dengan karakteristik warna (a) dengan nilai 7, warna (b) dengan nilai 19,8, dan kadar air 82,83%                     Kata kunci :  Tapai pisang, tekstur, warna, kadar air, pemanasan 
PENETAPAN KADAR PEMANIS SINTETIS (SIKLAMAT) PADA ES PUTER YANG DI JUAL DI PASAR TRADISIONAL 16 ILIR PALEMBANG TAHUN 2013 Nico Syahputra Sebayang; Nurdewi Harahap; Husainah Yusuf
Bionatural : Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 1, No 2 (2014): BIONATURAL: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : STKIP BINA BANGSA MEULABOH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menetapkan kadar pemanis sintetis (siklamat) pada Es Puter yang dijual di Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang tahun 2013. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif observasional. Sampel penelitian adalah Es Puter yang dijual di Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang tahun 2013, yang di ambil secara purposive berdasarkan harga dan rasa yang berjumlah 10 sampel. Untuk mengetahui adanya pemanis sintetis (siklamat) kadarnya di uji dengan metode Gravimetri. Analisa sampel dilakukan di Laboratorium Analisa air, makanan dan minuman Politeknik kesehatan jurusan Analis Kesehatan Palembang. Hasil Penelitian ini didapatkan bahwa dari 10 sampel Es Puter semuanya menggunakan pemanis sintetis (siklamat) ada yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat yang diperbolehkan. Sebanyak 4 sampel yang diperiksa berdasarkan harga Rp ≤ 2000 didapat hasil kadar siklamat pada kode sampel 2, 5, 9, 10 (minimal 0,69683 gr/ kg – maksimal 2,13173 gr/ kg), sedangkan 6 sampel Es Puter yang harganya Rp > 2000, didapatkan hasil kadar siklamat pada kode sampel 1, 3, 4, 6, 7, 8 (minimal 0,25179 gr/ kg – maksimal 2,4112 gr/ kg) semuanya memenuhi syarat hanya saja pada kode sampel 4 dan 5 kadar siklamatnya tidak memenuhi syarat, dan didapatkan dari 4 sampel Es Puter yang rasanya manis hambar, didapat hasil kadar siklamat pada kode sampel  1, 2, 3, 7   (minimal 0,25179 gr/ kg – maksimal 0,78982 gr/ kg), sedangakan 3 sampel yang rasanya manis sedang, didapat hasil kadar siklamat pada kode sampel 6, 8, 10 (minimal 1,17895 gr/ kg - 1,55781 gr/ kg) dan 3 sampel yang rasanya manis pahit, di dapat hasil kadar siklamat pada kode sampel 4, 5, 9 (minimal 1,87292 gr/ kg - 2,4112 gr/ kg).  Kata Kunci: Siklamat, Es Puter, Gravimetri
PENGARUH PASCA PEMANASAN DAN PENYINARAN ULTRAVIOLET TERHADAP PENYIMPANAN TAPAI PISANG Nico Syahputra; Gatot Priyanto; Agus Wijaya
Bionatural : Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 5, No 2 (2018): BIOnatural : Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : STKIP BINA BANGSA MEULABOH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.836 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk membandingkan dua metode pemanasan, penyimpanan yang tepat dan perubahan mutu tapai pisang selama penyimpanan. Ragi yang digunakan pada pembuatan tapai pisang dibeli dari pasar tradisional di Kota Palembang. Penelitian dan pengujian laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian, jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, kampus Universitas Sriwijaya di Indralaya.  Kegiatan penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober 2013 sampai Juli 2014.Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 (dua) tahap, 3 (tiga) kali ulangan.  Tahap pertama memiliki 2 perlakuan, yaitu  jenis metode pemanasan  (A1 : Oven; A2 : Ultraviolet 30 watt), dan lama pemanasan (B1 : 0 menit; B2 : 15 menit; B3 : 30 menit).    Parameter yang diuji meliputi angka lempeng total, total Saccharomyces cerevisiae, Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan yang nyata dan perbedaan yang tidak nyata.. Perlakuan terbaik diperoleh pada  kombinasi perlakuan pemanasan oven selama 15 menit.
PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK POSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis gueneensis jacg) YANG BERUMUR 0-3 BULAN Usman Junedi; Syariani Tambunan; Nico Syahputra Sebayang
Bionatural : Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2018): BIONATURAL: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : STKIP BINA BANGSA MEULABOH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.904 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam dan pemberian pupuk posfat serta ada tidaknya interaksi antara kedua faktor tersebut terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit.Penelitian dilaksanakan di Desa Bambel Kecamatan Bambel  Kabupaten Aceh Tenggara, penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Juni 2017. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, yaitu faktor media tanam dan faktor pemberian Pupuk posfat. Faktor media tanam terdiri dari 2 taraf yaitu tanah sub soil + pupuk kandang (M1) dan tanah sub soil + pasir (M2). Faktor pemberian Pupuk posfat terdiri dari 3 taraf yaitu 0 gram/liter air (F0), 0,5 gram/liter air (F1) dan 1 gram/liter air (F2). Sehingga terdapat 6 kombinasi perlakuan dan 18 plot percobaan, setiap plot percobaan terdiri atas 4 tanaman sehingga secara keseluruhan terdapat 72 tanaman. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm) umur 3, 6, 9 dan 12 minggu setelah pindah tanam (MSPT), diameter batang (cm) umur 3, 6, 9 dan 12 minggu setelah pindah tanam (MSPT) dan jumlah daun umur 3, 6, 9 dan 12 minggu setelah pindah tanam (MSPT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media tanam dan perlakuan pemberian pupuk posfat berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati. Sedangkan interaksi antara media tanam dan pemberian pupuk posfat berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter yang diamati. Kata-kata kunci: Bibit kelapa sawit, media tanam, pupuk posfat.
UJI DAYA HAMBAT AIR REBUSAN BUAH PARE (Momordial charantia L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Nico Syahputra Sebayang; Husainah Yusuf; Nurdewi Harahap
Jurnal Bionatural Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Bionatural
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi UP2M STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa “Uji Daya Hambat Air Rebusan Buah Pare (momordial charantia L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli” penelitian ini dilakukan di Laboraturium Mikrobiologi Poltekes jurusan analis kesehatan Palembang. Penelitian dengan metode eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui apakah air rebusan buah pare (momordial charantia L) dapat mengahmbat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan pada konsentrasi berapa yang tepat air rebusan dapat menghambat pertumbuhan bakteri escherichia coli. Sampel yang digunakan adalah buah pare yang dijual di pasar alang-alang lebar km 12. Dari pengamatan berdasarkan konsentrasi 10 b/v , didapat 0 mm atau tidak terbentuk zona hambat. Begitu juga dengan konsentrasi 20 %b/v, 30% b/v, 40% b/v,50% b/v tidak terbentuk zona hambat,kemudian konsentrasi 100 %. Hasil yang didapat juga 0 mmatau masih saja tidak terbentuk zona hambat. Dan kontrol negatif tidak terbentuk zona hambat maka dapat disimpulkan bahwa air rebusan buah pare tidak dapat menghambat ,terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli