Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BEROBAT RESPONDEN RAWAT JALAN DI RSUD BANTEN TAHUN 2022: FACTORS AFFECTING COMPLIANCE WITH OUTPATIENT HYPERTENSION TREATMENT AT BANTEN HOSPITAL IN 2022 Yusransyah Yusransyah; Fifih Lutfiyah; Endang Safitri; Baha Udin
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 3 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i3.734

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang sangat tinggi secara global. Perlu pengobatan jangka panjang pada pasien hipertensi sehingga dibutuhkan penggunaan obat yang teratur untuk mencegah terjadinya komplikasi. Belum ditemukan obat yang secara spesifik dapat menyembuhkan hipertensi secara total, namun telah ditemukan sebagian obat yang digunakan dalam pengendalian hipertensi dan memerlukan kepatuhan dalam meminumnya. Frekuensi kunjungan ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kondisi tekanan darah dapat menjadi tolak ukur kepatuhan pengobatan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat kepatuhan berobat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada responden. Metode pada penelitian ini, yaitu observasional, bersifat prospektif dengan menggunakan kuesioner Medication Adherence Report Scale (MARS) dan diuji statistik dengan chi-square. Tingkat kepatuhan berobat responden di RSUD Banten sebesar 55,1% pasien dengan kategori patuh berobat secara teratur dan selalu kontrol maksimal setiap satu bulan sekali dan 44,9% pasien yang tidak patuh berobat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepatuhan berobat responden dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti status pekerjaan, lama menderita hipertensi, keikutsertaan asuransi, keterjangkauan akses, motivasi berobat, tingkat   pendidikan, dukungan tenaga kesehatan dan tingkat pengetahuan. Kata kunci: Hipertensi, Kepatuhan Berobat, Kuesioner MARS, RSUD Banten
UJI DAYA HAMBAT BAKTERI Staphylococcus epidermidis, Vibrio parahaemolyticus, Escherichia coli DARI PRODUK BIOTEKNOLOGI FARMASI BERUPA SABUN CUCI TANGAN KOMBUCHA BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L) Leni Halimatusyadiah; Rina Octavia; Endang Safitri; Firman Rezaldi; M. Fariz Fadillah; Desi Trisnawati
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 3 (2022): Oktober: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v1i3.381

Abstract

Kombucha bunga telang selain berpotensi sebagai minuman probiotik dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh memiliki potensi juga sebagai bahan aktif sabun cuci tangan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis, Vibrio parahaemolyticus, dan Escherichia coli. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat formulasi dan sediaan sabun cuci tangan yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang dengan konsentrasi gula 20%, 30%, dan 40%. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium dengan membuat 4 sediaan sabun cuci tangan dan menyediakan sabun cuci tangan pasaran untuk diuji pada ketiga pertumbuhan bakteri uji melalui metode difusi cakram. Analisis data yang digunakan adalah ANOVA satu jalur dilanjut melalui Analisis pos hoc. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa sabun cuci tangan yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang berkolerasi secara positif dalam menghambat ketiga pertumbuhan bakteri uji. Konsentrasi 40% pada sediaan sabun cuci tangan kombucha bunga telang berbeda nyata secara signifikan dengan nilai F tabel lebih kecil dibanding F hitung (P<0,05) pada konsentrasi 20%, 30%, dan basis sabun. Namun tidak berbeda nyata dengan sabun cuci tangan yang tersedia dipasaran dalam menghambat ketiga pertumbuhan bakteri uji. Konsentrasi 40% (sabun cuci tangan kombucha bunga telang) konsentrasi terbaik dari seluruh perlakuan dalam menghambat ketiga pertumbuhan bakteri uji.
Aplikasi Metode Bioteknologi Fermentasi Kombucha Buah Nanas Madu (Ananas comosus) Subang Sebagai Antibakteri Gram Positif Dan Negatif Berdasarkan Konsentrasi Gula Yang Berbeda Firman Rezaldi; M. Fariz Fadillah; Lucky Dita Agustiansyah; Siti Aisiyah Tanjung; Leni Halimatusyadiah; Endang Safitri
Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan Vol 6, No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51213/jamp.v6i1.70

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan rata-rata diameter zona hambat pada bakteri keempat bakteri uji yang difermentasi oleh kombucha buah nanas madu Subang berdasarkan konsentrasi gula pasir putih yang berbeda-beda. Konsentrasi gula pasir putih yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15%, 25%, dan 35%. Tahapan sebelum dilakukan aktivitas antibakteri gram positif dan negatif yaitu dengan cara mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder pada ampas kulit buah nanas sebagai skrining awal dalam pembuatan kombucha buah nanas. Hasil skrining fitokimia pada ampas kulit buah nanas madu Subang mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Hasil fermentasi kombucha buah nanas madu Subang berpotensi sebagai antibakteri pada bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa, dan Escherichia coli. Kombucha buah nanas madu Subang dapat dikategorikan sebagai antibakteri dalam spektrum luas yang telah terbukti berpotensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Konsentrasi gula 40% merupakan konsentrasi terbaik pada kombucha buah nanas madu Subang dalam menghambat keempat bakteri uji yaitu terdiri dari dua bakteri gram positif dan dua bakteri gram negatif, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai minuman fungsional terkini pada produk bioteknologi konvensional.