Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGABDIAN MASYARAKAT TENTANG DAGUSIBU (DAPATKAN, GUNAKAN, SIMPAN DAN BUANG) OBAT DENGAN BENAR DI SMK IKPI LABUAN PANDEGLANG Yusransyah Yusransyah; Sofi Nurmay Stiani; Siti Lailatu Zahroh
Jurnal Abdi Masyarakat Kita Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Abdi Masyarakat Kita
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1054.104 KB) | DOI: 10.33759/asta.v1i1.95

Abstract

Efforts to improve health for the community are very important. This is reinforced by the launching of DAGUSIBU (Get, Use, Store and Dispose of Medicines properly) so that the community is able to understand and be able to implement it in an effort to increase the degree of understanding in terms of medicine, especially how to get, use, store, dispose of drugs properly and create a drug-aware family through the DAGUSIBU program in the SMK IKPI School of Labuan Pandeglang. Material that is socialized is the explanation of the general definition of drugs, drug classification consisting of over-the-counter drugs, limited free drugs, hard drugs, and mandatory drug pharmacies. Then the explanation of the drug preparations and how to use them, special attention is needed so that they are not wrong in using them and the proper and correct storage and disposal procedures for the drugs. It is hoped that through this activity, the ultimate goal to be achieved will be realized, and the community will become a concern in consuming and managing medicines, especially those in the family environment.
OPTIMASI RASIO VOLUME PELARUT DAN WAKTU EKSTRAKSI TERHADAP RENDEMEN EKSTRAK BATANG KECOMBRANG (Etlingera eltior) SERTA PROFIL METABOLIT SEKUNDER MENGGUNAKAN LC-MS/MS: EFFECT OF SOLVENT VOLUME RATIO AND TIME OF EXTRACTION ON THE YIELD EXTRACT OF KECOMBRANG STEM (Etlingera elatior) AND SECONDARY METABOLITE PROFILING USING LC-MS/MS Syilvi Adini; Shirly Kumala; Siswa Setyahadi; Sofi Nurmay Stiani; Yusransyah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.713

Abstract

Kecombrang (Etlingera elatior) merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang digunakan sebagai obat. Walaupun semua bagian tanaman ini dapat dimanfatkan, bagian batang merupakan yang paling banyak digunakan sebagai obat.  Metabolit sekunder yang terkandung dalam batang kecombrang memiliki banyak aktivitas farmakologi. Proses ekstraksi metabolit sekunder dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah volume pelarut dan waktu ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio volume pelarut dan waktu ekstraksi optimal pada proses ekstraksi batang kecombrang yang memberikan rendemen tertinggi dan untuk mengetahui profil metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya. Batang kecombrang dimaserasi dengan metode maserasi kinetik menggunakan pelarut metanol dengan rasio volume pelarut 1:10, 1:20 dan 1:30 selama 60 menit. Kemudian hasil rendemen tertinggi dari variasi volume pelarut dioptimasi lebih lanjut menggunakan variasi waktu ekstraksi 15, 30, 60, 90, 120 dan 180 menit. Pengujian profil metabolit sekunder dilakukan menggunakan LC-MS/MS. Hasil optimasi menunjukan bahwa volume pelarut dengan rendemen tertinggi terdapat pada rasio 1:30 dan variasi waktu pada menit ke 120 menit. Esktrak metanol batang kecombrang menunjukkan adanya senyawa biondinin A, methyl kushenol C, trichosanic acid dan malvalic acid. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi optimal ekstraksi batang kecombrang adalah pada rasio volume pelarut 1:30 selama 120 menit dan profil metabolit sekundernya biondinin A, methyl kushenol C, asam punisik dan asam malvalic. Kata kunci: Batang kecombrang, optimasi, rendemen, LC-MS/MS
Pelatihan Pembuatan Jamu Instan Pada Masyarakat Di Desa Kemanisan Kecamatan Curug Serang Sebagai Upaya Peningkatan Kemandirian Ekonomi Keluarga Yusransyah Yusransyah; Sofi Nurmay Stiani; Fathiyati Fathiyati; Sandy Nurlaela Rachman; Leni Halimatusyadiah; Endah Endah; Renditya Ismiyati; Andri Harpan; Meila Pertiwi
Jurnal Abdi Masyarakat Kita Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Abdi Masyarakat Kita
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/asta.v3i1.366

Abstract

Traditional medicines are ingredients in the form of plant ingredients, animal ingredients, mineral ingredients, galenic preparations, or mixtures of these materials which have been used for generations for treatment and can be applied in accordance with the norms in force in society, while herbal medicine is a Traditional Medicine made in Indonesia. The purpose of this research is to increase understanding of the importance of increasing understanding regarding the processing of instant herbal medicine and raising awareness of the importance of improving skills in the form of training on making good and correct instant herbal medicine in Kemanisan village. The community service method used in this research is in the form of community relations through counseling and health training. The results showed that the knowledge level of the respondents before the training, namely 41,7 %, was in the sufficient category. The respondents' knowledge level after the training was 50% in the good category. Based on the study results, it can be concluded that the respondents' knowledge level before and after counseling and training increased their knowledge. Community service activities through counseling methods can increase respondents' knowledge regarding managing medicinal plants into an instant herbal products with economic value.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PASIEN COVID-19 MENGGUNAKAN TERAPI OKSIGEN DAN REMDESIVIR DI RSUD KABUPATEN TANGERANG Yusransyah Yusransyah; Baha Udin; Mursyid Abdillah; Yudi Murdianto; Elisabeth Soraya Uli; Nana Suryana
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.714 KB) | DOI: 10.35617/jfionline.v14i1.75

Abstract

Penyakit COVID-19 merupakan penyakit yang dapat menular, sehingga dapat berpotensi terjadinya peningkatan jumlah kasus COVID-19. Apabila terjadi peningkatan kejadian atau pravelensi, maka akan menimbulkan permasalahan terkait biaya dan hasil dari suatu intevensi, oleh karena itu, diperlukan analisis efektivitas biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya yang lebih cost-effective dari pasien COVID-19 yang menggunakan terapi oksigen dengan dan tanpa diberikan remdesivir. Penelitian ini menggunakan metode analisis efektivitas biaya yang memperhitungkan nilai ACER dan ICER. Data yang digunakan yaitu data retrospektif dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, didapatkanlah sampel pada penelitian ini berjumlah 34 kasus. Hasil penelitian menunjukan total rata-rata biaya medis langsung kelompok remdesivir, yaitu Rp.32.399.532 dengan efektivitas sebesar 47%, sedangkan pada kelompok non remdesivir total rata-rata biaya medis langsung, yaitu Rp.26.853.729 dengan efektivitas sebesar 41%. Nilai ACER yang diperoleh pada penelitian ini, yaitu Rp.688.490 pada kelompok remdesivir dan Rp.654.969 pada kelompok non remdesivir. Hasil perhitungan ICER pada penelitian ini, yaitu Rp.924.301 perhari lama rawat inap. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelompok terapi pasien COVID-19 yang menggunakan terapi oksigen tanpa diberikan remdesivir lebih cost-effective dibandingkan dengan terapi kelompok pasien COVID-19 yang menggunakan terapi oksigen dengan diberikan remdesivir. Kata kunci: Remdesivir; Terapi Oksigen; Covid-19; Analisis Efektivitas Biaya
PERBANDINGAN PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK DI INSTALASI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN RSUD DR. ADJIDARMO LEBAK TAHUN 2021 Yusransyah Yusransyah; Siti Rhopi’ah; Ai Yeni Herlinawati; Abdillah Mursyid; Baha Udin
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v8i1.211

Abstract

Antibiotik merupakan salah satu golongan obat yang sampai saat ini menjadi pilihan utama yang digunakan pada pasien rawat jalan dan rawat inap yang mengalami infeksi bakteri di rumah sakit. Hal tersebut dapat mempengaruhi kuantitas antibiotik yang digunakan di setiap rumah sakit yang mengalami peningkatan tiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi penggunaan obat antbiotik dengan metode ATC/DDD dan DU 90% di instalasi rawat inap dan rawat jalan RSUD Dr. Adjidarmo Lebak. Metode deskriptif digunakan pada penelitian ini dengan melakukan pengumpulan data pasien rawat inap dan rawat jalan secara retrospektif menggunakan sistem informasi manajemen rumah sakit RSUD Dr. Adjidarmo Lebak. Data yang dikumpulkan terkait dengan setiap jenis antibioik yang digunakan yang meliputi nama obat, kekuatan dosis, bentuk sediaan, jumlah obat, hargaobat dan total harga obat. Data dianalisis menggunakan Microsoft Excel dan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis antibiotik tertinggi yang digunakan di RSUD Dr. Adjidarmo Lebak selama tahun 2021, yaitu metronidazole dan cefixime pada pasien rawat inap, isoniazid, rifampisin dan cefixime pada pasien rawat jalan. Jenis antibiotik yang masuk ke dalam segmen DU 90%, yaitu metronidazole dan cefixime pada instalasi rawat inap dan isoniazid, cefixime dan rifampisin pada instalasi rawat jalan.Biaya tertinggi penggunaan antibiotik pada instalasi rawat inap yaitu azithromycin dan metronidazole, sedangkan pada instalasirawat jalan yaitu cefixime.
Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Kabupaten Pandeglang Dalam Pencegahan Penyakit Diabetes Dan Tuberculosis Yusransyah Yusransyah; Sofi Nurmay Stiani; Renditya Ismiyati; Sylvianti Maharani; Sumarlin US; Eneng Elda Ernawati
Jurnal Abdi Masyarakat Kita Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Abdi Masyarakat Kita
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/asta.v3i2.419

Abstract

Diabetes mellitus and tuberculosis are one of the diseases that are of serious concern to the government. Diabetes is caused by excessive consumption of sugar in the body. Tuberculosis is caused by bacteria that enter the body. Both diseases can be cured with a healthy lifestyle and taking the medication regularly. Community service activities can be a means of education and attract public interest in diabetes and tuberculosis. Community service is carried out by providing education and conducting health checks so that people can apply a healthy lifestyle and increase awareness of maintaining health.
Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Bedak Tabur Ekstrak Etanol Daun Kapuk Randu (Ceiba Pentandra(L.) Gaertn.) Yuningsih Yuningsih; Hadi Susilo; Yusransyah Yusransyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60010/jikd.v2i2.34

Abstract

Bedak merupakan jenis kosmetikyang digunakan untuk pemakaian luar pada kulit wajah dan tubuh. Pada umumnya bedak digunakan untuk berbagai aplikasi, antara lain pada kulit wajah yang terlihat kusam sehingga terlihat lebih berseri, untuk menyamarkan kulit wajah yang berjerawat dan berlubang, untuk menutupi flek-flek hitam pada wajah, menghaluskan, meratakan, dan mengurangi penampakan garis halus dan pori-pori wajah, dan meratakan warna kulit. Daun kapuk randu hanya digunakan sebagai tanaman atau obat herbal tanpa diolah terlebihdahulu. Untuk meningkatkan nilai ekonominya, pengolahan dapat dilakukan dengan dijadikan produk seperti bedak tabur. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui formulasi dan uji stabilitas fisik bedak tabur ekstrak etanol daun kapuk randu (Ceiba pentandra(L.) Gaertn.).Formulasi bedak terdiri dari talk, zinc stearat, zinc oksida,kalsium karbonat, kaolin dan penambahan ekstrak etanol daun kapuk randu dengankonsentrasi 0%; 5%; 10%; dan 20 %. Evaluasi stabilitas bedak tabur meliputi organoleptik, homogenitas, uji iritasi dan uji kesukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kapuk randu (C.pentandra(L.) Gaertn.)dapat diformulasikan menjadi bedak tabur. Hasil uji stabilitas fisik menunjukkan bahwa bedak tabur ekstrak etanol daun kapuk randu (C.pentandra(L.) Gaertn.) memiliki stabilitas yang baik baik dari segi organoleptik dan homogenitas Kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada daun kapuk randu (C.pentandra(L.) Gaertn.) adalah flavonoid, tanin, saponin dan alkaloid.
Swamedikasi di Kalangan Mahasiswa Tingkat Akhir (Kebidanan dan Farmasi) STIKes Salsabila Serang Yusransyah Yusransyah; Sofi Nurmay Stiani; Andri Harpan; Imas Masfuah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60010/jikd.v5i1.74

Abstract

The efforts of a group to take medication without a doctor's prescription for themselves or known as self-medication.The high percentage of self-medication is one reason of medication errors. Students are educated people who are highly educated and have a wider level of knowledge when compared to society in general. Having sufficient knowledge is expected to emerge a positive attitude and maximize vigilance so that health problems do not occur. The purpose of this study was to determine the comparison of self-medication patterns in each department and to measure differences in the level of knowledge and attitudes in each department regarding drug use among final students of STIKes Salsabila Serang. Data retrieval is done by using the technique of purposive sampling by providing a questionnaire via Google Forms. The results is study are that there are differences in the level of knowledge between the D3 Midwifery, S1 Midwifery and S1 Pharmacy majors with a P value of 0.000 (significantly different), while for attitudes there is no comparison between each department because the P value is > 0.05, which is 0.987 (not significantly different). The relationship between attitude and level of knowledge does not have a significant relationship because the P Value> 0.05 is 0.128 (not significantly different.   Upaya suatu kelompok untuk melakukan pengobatan  tanpa resep dokter terhadap diri sendiri atau dikenal dengan istilah swamedikasi. Tingginya presentase swamedikasi menjadi salah satu penyebab munculnya kesalahan pengobatan. Mahasiswa merupakan kalangan terpelajar yang berpendidikan tinggi dan mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih luas jika dibandingkan masyarakat pada umumnya. Memiliki pengetahuan yang cukup diharapkan muncul sikap yang positif dan memaksimalkan kewaspadaan agar tidak terjadi gangguan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan pola swamedikasi pada setiap jurusan serta mengukur perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap pada setiap jurusan tentang penggunaan obat di kalangan mahasiswa akhir STIKes Salsabila Serang. Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan memberikan kuesioner melalui Google Form kepada responden. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan tingkat pengetahuan antara jurusan D3 Kebidanan, S1 Kebidanan dan S1 Farmasi dengan P value 0,000 (berbeda signifikan), sedangkan untuk sikap tidak terdapat perbandingan tiap jurusan karena nilai signifikansi >0,05 yaitu 0,987 (tidak berbeda signifikan). Hubungan sikap dengan tingkat pengetahuan tidakmmelikihubungan yang signifikansi karena nilai P value >0,05 yaitu 0,128 (tidak berbeda signifikan).
Formulasi Sediaan Pemerah Pipi Sari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus), dan Sari Kunyit (Curcuma domestica L) dalam Bentuk Stick Sofi Nurmay Stiani; Eka Sirly Ayuni; Nia Marlina Kurnia; Yusransyah Yusransyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60010/jikd.v5i1.76

Abstract

The purpose of this study was to make rouge using natural dyes on the skin of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) and turmeric (Curcuma domestica L). Natural dyes are obtained by smoothing the skin of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) and turmeric extract (Curcuma domestica L). cheek coloring formula made using a combination of red dragon fruit peel juice (Hylocereus polyrhizus) and turmeric juice (Curcuma domestica L) with concentrations of 10% and 2% (Formula I), 20% and 2.5% (Formula II), 30% and 3% (Formula III). The results of the study with a concentration of 10%: 2%, 20%: 2.5% and 30%: 3% produced a homogeneous blush, aroma, color and good smearing power. pH 4-7, rouge preparations do not cause a reaction (irritation) when applied and the concentration that is preferred by panelists is formula III (30%: 3%). The conclusion of this study is that the combination of red dragon fruit peel juice (Hylocereus polyrhizus) and turmeric juice (Curcuma domestica L) can be used as a natural dye, increasing the concentration of the juice used to increase the dark color pigment in the preparation.   Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pemerah pipi dengan memanfaatkan pewarna alami pada kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan kunyit (Curcuma domestica L). Pewarna alami diperoleh dengan cara menghaluskan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan kunyit (Curcuma domestica L). formula pewarna pipi yang dibuat menggunakan zat kombinasi dari sari kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan sari kunyit (Curcuma domestica L) dengan konsetrasi 10% dan 2% (Formula I), 20% dan 2,5% (Formula II), 30% dan 3% (Formula III). Hasil penelitian dengan konsentrasi 10% : 2%, 20% : 2,5% dan 30% : 3% menghasilkan pemerah pipi yang homogen, aroma, warna dan daya oles yang baik. pH 4-7, sediaan pemerah pipi tidak menimbulkan reaksi (iritasi) saat dioleskan dan konsentrasi yang banyak disukai panelis adalah formula III dengan konsentrasi 30% : 3%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi sari kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan sari kunyit (Curcuma domestica L) dapat digunakan sebagai pewarna alami, semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan maka semakin gelap pigmen warna pada sediaan.
Hubungan Antara Kepatuhan Minum Obat Pasien Diabetes Mellitus dan Support yang Diberikan Keluarga Yusransyah Yusransyah; Sofi Nurmay Stiani; Aliffia Nur Sabilla
Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60010/jikd.v4i2.79

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a form of metabolic disease caused by high blood glucose levels and the inability to respond to insulin in the body normally, lack of insulin secretion or both. DM is classified into several types and causes, namely type I and II diabetes caused by genetic factors, DM caused by pregnancy factors, and the last is secondary DM. The most cases of Diabetes Mellitus are type II DM which usually occurs in children or adolescents. The purpose of this article review is to find out the relationship between adherence to taking medication and the form of support given from the closest people, especially families, to patients with Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus (DM) adalah bentuk penyakit metabolik yang disebabkan dari kadar glukosa darah yang tinggi dan tidak dapat merespon insulin dalam tubuh secara normal, kekurangan sekresi insulin ataupun bisa jadi keduanya. DM diklasifikasikan menjadi beberapa tipe serta penyebab, yaitu DM tipe I dan II yang disebabkan oleh faktor genetik, DM yang disebabkan karena faktor kehamilan, dan yang terakhir DM sekunder. Kasus terbanyak dari Diabetes Mellitus yaitu DM tipe II yang biasa nya terjadi pada anak anak ataupun remaja. Tujuan dilakukan nya Review Artikel ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Kepatuhan minum obat dan bentuk Support yang diberikan dari orang terdekat terutama Keluarga kepada pasien penderita Diabetes Mellitus.