Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdimas Pamenang

PENDAMPINGAN KELUARGA BALITA DALAM PEMENUHAN NUTRISI PADA ANAK BERESIKO STUNTING DI DUSUN CANGKRING DESA PELEM KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI Zauhani Kusnul; Erni Rahmawati
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i1.119

Abstract

Permasalahan    gizi    pada    usia    dini    tidak    saja berdampak pada terjadinya gangguan pertumbuhan   dan   perkembangan   anak   seperti meningkatnya  angka  kematian  balita. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan peran pendampingan keluarga balita dalam pemenuhan nutrisi pada anak beresiko stunting. Desain yang digunakan adalah eksperimen, dengan melakukan penyuluhan pemenuhan nutrisi kepada keluarga. Analisis yang digunakan adalah menilai pre dan post berat badan balita dan dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil pengabmas ini adalah program pendampingan keluarga balita dalam pemenuhan nutrisi ini memberikan efek pada peningkatan berat badan balita selama 4 minggu. Perubahan berat badan balita pada minggu keempat setelah diberikan pendampingan keluarga mendapatkan nilai p value 0,061 yang artinya mendekati signifikan. Dengan adanya pengabmas ini diharapkan keluarga dapat mengerti tentang nutrisi yang penting diberikan kepada balita untuk mencegah stunting. Kata kunci : Pendampingan keluarga, balita, kurang gizi, Stunting
OPTIMALISASI KADER KESEHATAN REMAJA (KRR) DI SEKOLAH PASCA PANDEMI COVID-19 Ratih Kusuma Wardhani; Erni Rahmawati; Bambang Wiseno; Anas Tamsuri
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i1.126

Abstract

Remaja termasuk kategori dalam kelompok rentan dan masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang kesehatan khususnya remaja putri yang beresiko mengalami anemia dan kesehatan reproduksi, seperti resiko gangguan kesehatan reproduksi, pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan, dan HIV/AIDS, maka perlu kegiatan preventif dan promotif seperti penyuluhan dan pelatihan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan (anemia pada remaja putri) & kesehatan reproduksi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2022 di SMAN 1 Pare, sasaran 80 kader kesehatan Remaja, alat ukur menggunakan kuesioner. Materi yang disampaikan tentang Kebijakan sekolah sehat, Usaha Kesehatan Sekolah, Penanggulangan anemia pada remaja putri, Peran KKR dalam dalam screening kesehatan, Praktek screening kesehatan. Evalusi kegiatan pengabdian kepada masyarakat diperoleh terdapat perubahan peningkatan pada pengetahuan dan sikap KRR, yaitu pengetahuan baik mencapai 67,5% dan sikap positif mencapai 65%. Kegaiatan pengabdian kepada masyarakat pelatiahan terhadap kader kesehatan remaja dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan maupun kesehatan remaja sehingga dapat menurunkan angka kejadian anemia pada remaja di sekolah.    
PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER LANSIA DALAM MENGONTROL REGULASI TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI DUSUN CANGKRING DESA PELEM KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI : INCREASING THE KNOWLEDGE OF ELDERLY IN CONTROLLING BLOOD PRESSURE REGULATION IN HYPERTENSION PATIENTS IN CANGKRING HILL, PELEM VILLAGE, PARE DISTRICT, KEDIRI DISTRICT Erni Rahmawati; Dwi Rahayu; Astri Yunita; Didik Susetiyanto Atmojo; Erwin Yektiningsih
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i1.180

Abstract

Abstrak Masalah utama di berbagai negara yang berkaitan dengan kesehatan adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi merupakan salah satu pemicu terjadinya kematian pertama di dunia per tahunnya. Angka penderita hipertensi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang menderita hipertensi, dan diprediksi per tahunnya 10,44 juta orang meninggal yang disebabkan karena hipertensi dan komplikasinya. Manajemen hipertensi dapat dilakukan dari pengetahuan lansia mengenai hipertensi serta pengaturan diet hipertensi. Kegiatan yang telah dilakukan yaitu memberikan pendidikan kesehatan terkait penyakit hipertensi, pemeriksaan tekanan darah, tehnik relaksasi otot progresif, dan diberi pemahaman tentang pembuatan jus timun dan belimbing untuk mengontrol hipertensi. Tujuan dari kegiatan ini diharapkan  ada peningkatan pengetahuan, pada lansia sehingga menyadari pentingnya menjaga tekanan darah yang dialami saat ini. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus 2023. Dari 60 lansia yang hadir, ditemukan 40 orang lansia dengan tekanan darah diatas normal (140/90mmHg). Hal ini dapat dikatakan prevalensi yang memiliki hipertensi hanya 37,3%, dikarenakan lansia lainnya telah terkontrol dengan menggunakan obat anti hipertensi yang diberikan dari Puskesmas Bendo. Kata kunci : Pengetahuan, Lansia, Hipertensi Abstract The main problem in various countries related to health is heart and blood vessel disease. Hypertension is one of the causes of the first death in the world every year. The number of hypertension sufferers continues to increase every year. It is estimated that by 2025 there will be 1.5 billion people suffering from hypertension, and it is predicted that 10.44 million people will die each year due to hypertension and its complications. Hypertension management can be done from the elderly's knowledge about hypertension and managing the hypertension diet. The activities that have been carried out include providing health education related to hypertension, checking blood pressure, progressive muscle relaxation techniques, and providing an understanding of making cucumber and star fruit juice to control hypertension. The aim of this activity is expected to increase knowledge in the elderly so that they realize the importance of maintaining their current blood pressure. The activity was held in August 2023. Of the 60 elderly people who attended, 40 elderly people were found with blood pressure above normal (140/90mmHg). It can be said that the prevalence of hypertension is only 37.3%, because other elderly people have been controlled using anti-hypertension drugs given from the Bendo Community Health Center. Keywords: Knowledge, Elderly, Hypertension
SKRINING DAN DETEKSI DINI PADA LANSIA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI PENYAKIT TIDAK MENULAR DI POSYANDU LANSIA “DAHLIA” DESA PELEM KABUPATEN KEDIRI : SCREENING AND EARLY DETECTION IN THE ELDERLY AS AN EFFORT TO PREVENT COMPLICATIONS OF NON-COMMUNICABLE DISEASES AT THE POSYANDU FOR THE ELDERLY "DAHLIA" PELEM VILLAGE, KEDIRI DISTRICT Dwi Rahayu; Erni Rahmawati; Suryono; Didik Susetiyanto Atmojo; Dyah Ika Krisnawati; Muhamad Khafid
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i2.254

Abstract

Abstrak Kesehatan lansia merupakan topik yang harus terus diinvestigasi dan dievaluasi karena jumlah penduduk usia lanjut terus tumbuh. Populasi usia lanjut juga menghadapi beban penyakit tidak menular yang signifikan, yang memerlukan perawatan kesehatan yang menyeluruh untuk mengatasi masalah kesehatan mereka. Saat ini perhatian penyakit tidak menular semakin meningkat karena frekuensi kejadiannya pada masyarakat semakin meningkat. Dari sepuluh penyebab utama kematian, dua diantaranya adalah penyakit tidak menular. Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu negara. Saat ini angka Usia Harapan Hidup di Indonesiam mencapai 73,6 tahun. Pembangunan kesehatan di dukung dengan adanya program-program kesehatan seperti posyandu. Saat ini posyandu menjadi program unggulan lini terdepan yang masih aktif dijalankan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Posyandu lansia salah satu program untuk meningkatkan usia harapan hidup dengan berbagai kegiatan didalamnya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk screening dan deteksi dini pada lansia sebagai upaya pencegahan komplikasi penyakit tidak menular.Metode yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat pada lansia di Posyandu lansia “Dahlia” Desa Pelem Kabupaten Kediri. Kegiatan dilakukan pada hari Rabu, 12 Juni 2024 di Gedung Posyandu Lansia “Dahlia” Desa Pelem. Kegiatan ini diikuti oleh 46 lansia. Hasil pemeriksaan didapatkan terdapat 11% lansia mengalami peningkatan kadar gula darah, 65% lansia mengalami peningkatan kadar kolesterol dan 39% lansia mengalami peningkatan kadar asam urat. Hasil screening dan deteksi dini menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mengalami peningkatan kadar kolesterol sehingga dibutuhkan penatalaksaanaan selanjutnya terkait pengelolaan diet pada lansia dengan kolesterol tinggi. Kata kunci : Deteksi Dini, Pemeriksaan, Lansia, Penyakit Tidak Menular Abstract The health of the elderly is a topic that must continue to be investigated and evaluated because the number of elderly people continues to grow. The aging population also faces a significant burden of non-communicable diseases, requiring comprehensive health care to address their health concerns. Currently, attention to non-communicable diseases is increasing because their frequency of occurrence in society is increasing. Of the ten main causes of death, two of them are non-communicable diseases. Life Expectancy is an indicator of the success of health development in a country. Currently, life expectancy in Indonesia has reached 73.6 years. Health development is supported by health programs such as posyandu. Currently, posyandu is a leading frontline program that is still actively implemented to improve the level of public health. Posyandu for the elderly is a program to increase life expectancy with various activities. The aim of this community service is screening and early detection of the elderly as an effort to prevent complications of non-communicable diseases. The method used in this community service is checking blood sugar, cholesterol and uric acid in the elderly at the "Dahlia" elderly Posyandu, Pelem Village, Kediri Regency. The activity was carried out on Wednesday, June 12 2024 at the "Dahlia" Elderly Posyandu Building, Pelem Village. This activity was attended by 46 elderly people. The results of the examination showed that 11% of the elderly had increased blood sugar levels, 65% of the elderly had increased cholesterol levels and 39% of the elderly had increased uric acid levels. The results of screening and early detection show that the majority of elderly people have increased cholesterol levels, so further management is needed regarding diet management in elderly people with high cholesterol. Keywords: Early Detection, Examination, Elderly, Non-Communicable Diseases
PENINGKATAN PENGETAHUN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO: INCREASING ADOLESCENT KNOWLEDGE ABOUT REPRODUCTIVE HEALTH TO PREVENT RISKY SEXUAL BEHAVIOR Fresty Africia; Nirmala KS; Dwi Rahayu; Erni Rahmawati; Pratiwi Yuliansari
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i2.255

Abstract

Remaja merupakan masa tansisi dari anak-anak menuju dewasa. Remaja suatu periode yang kritis, serta dimulainya eksplorasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan seksual dan romantisme. Tanpa dibekali dengan pengetahuan kesehatan reproduksi yang baik, akan ada banyak masalah kesehatan reproduksi bagi remaja termasuk remaja akan cenderung berperilaku seksual berisiko. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahun remaja tentang kesehatan reproduksi melalui edukasi kesehatan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masayarakat ini dilakukan dengan beberapa tahapan, diantaranya persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan dilaksanakan tanggal 13 Agustus 2023 di Desa Sambirobyong Kabupaten Kediri, sasaran 16 remaja. Kegiatan berupa pendidikan kesehatan melalui media power point dan video edukasi dengan materi defnisi dan klasifikasi remaja, perubahan pada remaja, cara menjaga kebersihan organ reproduksi, serta masalah-masalah kesehatan reproduksi. Evaluasi kegiatan edukasi kesehatan dilakukan dengan memberikan pre-test dan post-test untuk mengetahui dampak kegiatan edukasi kesehatan yang dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan ini dapat meningkatkan pengetahuan remaja, yaitu didapatkan data sebelum edukasi nilai mean 65 dan sesudah edukasi nilai mean 81,87. Dengan pengetahuan yang baik diharapkan dapat meminimalkan perilaku seksual berisiko pada remaja sehingga angka pernikahan dini juga menurun. Kata kunci: kesehatan reproduksi, pengetahuan, remaja, Abstract Adolescence is a transition period from childhood to adulthood. Adolescence was a critical period, and it was the beginning of concerning sexual and romanticism. Without good reproductive health knowledge, there were more problems of reproductive health in adolescents that related to sexual behavior. This community service activity aims to increase adolescents’s knowledge about reproductive health through health education. The methods of community service activity were preparation, implementation, and evaluation. The activity was held on August 13, 2023, at Sambirobyong Village, Kediri Regency, targeting 16 adolescents. This activity is in the form of health education in PowerPoint and an educational video with material on the definition and classification of adolescents, changes in adolescents, how to maintain the cleanliness of reproductive organs, and reproductive health problems. Evaluation of community service activities has used a questionnaire by giving pre-tests and post-tests to determine the impact of health education. Health education through community service activity to adolescents can increase knowledge, the data obtained before education has a mean value of 65 and after education the mean value is 81,87. Good knowledge can minimize risky sexual behavior in teenagers so that the rate of early marriage also decreases.  Keywords: reproductive health, knowledge  adolescen