Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Status Gizi Pada Balita Stunting Melalui Program Pemberian Makanan Tambahan Sri Hartini; Biyanti Dwi Winarsih; Wahyu Yusianto; Noor Faidah; Nur Nafi’ah
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan "Juli"
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i3.370

Abstract

Stunting adalah salah satu permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia. Stunting disebabakan karena kurangnya asupan makanan dan adanya penyakit infeksi, status gizi balita stunting di tunjukkan menggunakan antopometri dan dikategorikan berdasarkan standart baku WHO dengan indeks BB/U (Berat badan/umur), TB/U (Tinggi badan/umur), dan BB/TB (Berat badan/tinggi badan). Upaya memperbaiki status gizi balita stunting yaitu dengan PMT pada balita 6-59 bulan, PMT bukan sebagai penggati makanan utama sehari-hari tetapi sebagai tambahan makanan balita, program ini merupakan program intervensi terhadap balita yang menderita kurang gizi dimana  agar dapat meningkatkan gizi balita sesuai dengan usiannya. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan status gizi pada balita stunting sesudah program pemberian makanan tambahan di Desa Watuaji Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Pemberian makanan tambahan dilakukan setiap hari selama 90 hari. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan berat badan balita yang sudah tercantum dilembar KMS. Berat badan balita sejumlah 35 balita stunting sebelum mendapatkan program PMT dengan status gizi buruk 7 balita (20,0%) dan gizi kurang 28 balita (80,0%), dan status gizi balita stunting sesudah program PMT status gizi kurang 5 balita (14,3%) gizi baik 30 balita (85,7%). 
Optimalisasi Kader Keperawatan Kesehatan Jiwa Peduli Paliatif di Desa Binaan Jepang Pakis Kabupaten Kudus Gardha Rias Arsy; Wahyu Yusianto; Rubiyanto Rubiyanto; Kamal Agus Efendi; Emma Setiyo Wulan
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan "Juli"
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i3.371

Abstract

Perawatan paliatif memberikan peran penting dalam perawatan kesehatan jangka panjang. Pada individu yang mengalami gejala yang berkaitan dengan nyeri, penyakit, dan penuaan, perawatan paliatif memberikan dukungan dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Pemberian pelayanan keperawatan membantu pasien mendapatkan perawatan paliatif yang mereka butuhkan untuk bantuan jangka panjang dari gejala serta peningkatan rasa kesejahteraan. Tujuan utama dari perawatan paliatif yaitu untuk mengurangi atau menghilangkan gejala yang menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien. Gejala yang berkaitan dengan penyakit seperti kanker, Parkinson, diabetes, dan Alzheimer semuanya dapat menyebabkan pasien mencari perawatan paliatif. Bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan kader kesehatan jiwa tidak hanya terfokus pada sakit fisik melainkan juga psikologis. Adapun tujuan dari kegiatan posyandu kesehatan jiwa adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemeberian pendidikan kesehatan jiwa, pencegahan dan penanganan secara dini dalam pemberian pelayanan kesehatan jiwa dimasyarakat. Sasaran Posyandu Kesehatan Jiwa cukup luas mencakup semua masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan jiwa tidak hanya terfokus pada masyarakat dengan gangguan jiwa berat. Posyandu Kesehatan Jiwa memiliki beberapa kegiatan rutin yaitu: 1) Kegiatan mendata jumlah pasien gangguan jiwa berat yang ada di desa binaan tersebut. 2) Kegiatan memberikan pemeriksaan dengan melibatkan pihak puskesmas dan instansi pendidikan kesehatan disekitar wilayah binaan dengan jangka waktu 1 bulan sekali. 3) Mendeteksi dini masyarakat yang memiliki resiko potensi mengalami gangguan kesehatan jiwa, 4) Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks masa tubuh, dan tekanan darah, 5) Kegiatan komunikasi teraupetik pada pasien gangguan jiwa yang sudah didata, 6) Kegiatan mendata proses pencetus terjadinya gangguan kesehatan jiwa, 7) Kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar di wilayahnya dengan pemanfaatan sumber daya tersedia termasuk upaya respon cepat sederhana dalam penanganan pra rujukan bagi pasien.
Analysis Factor Performance Nurse with Satisfaction Patient in Public Health Center Mejobo Kudus Anggun Bahwono; Wahyu Yusianto; Eko Prasetyo
Journal of Economics and Public Health Vol 2 No 2 (2023): Journal of Economics and Public Health: June 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jeph.v2i2.1922

Abstract

Quality service health Good If performance nurse give guarantee quality service given health _ to patient good sick _ nor healthy . Performance nurse Good Good to patient , then patient so feel like And want to return Again as well as can recommend to family or his friend . This type of correlational research by using a cross sectional approach with a total sample of 4 5 people using a purposive sampling technique . The results of the study showed that most of the nurse's performance was good, as many as 29 respondents (64.4%) and the lowest nurse performance was less, as many as 5 respondents (11.1%) , patient satisfaction was partly 36 respondents (80.0%) were satisfied and 9 respondents (20.0%) were dissatisfied. There is a relationship between Nurse Performance and Patient Satisfaction at the Mejobo Kudus Health Center with a p value of 0.000. There is a relationship between Nurse Performance and Patient Satisfaction at the Mejobo Kudus Health Center with a p value of 0.000. expected nurse more increase performance so that treated patients _ feel more satisfied with services provided.